PENDAHULUAN
Prinsip pendidikan anak usia dini, yaitu berorientasi pada kebutuhan anak, belajar
melalui bermain, kreatif dan inovatif, lingkungan yang kondusif, menggunakan
pembelajaran terpadu, mengembangkan keterampilan hidup, menggunakan
berbagai media dan sumber belajar.
Pendidikan untuk semua (education for All), termasuk pendidikan anak usia dini
telah menjadi perhatian masyarakat seluruh dunia. Hal ini ditunjukkan dengan
diadakannya pertemuan Forum Pendidikan Dunia pada tahun 2002 di Dakar
Senegal. Pada pertemuan ini, dihasilkan 6 komitmen sebagai kerangka aksi
pendidikan untuk semua (The Dakar Framework for Action) yang disahkan dan
diterima Forum Pendidikan Dunia (The World Education Forum) dengan dua
belas strategi yang akan dilakukan untuk mendukung dan melaksanakan keenam
komitmen tersebut.
Setiap anak memiliki hak yang sama dan harus diperhatikan oleh seluruh
masyarakat. Hak Setiap Anak tersebut adalah :
3. Untuk hidup dalam komunitas yang aman, damai dan lingkungan yang sehat;
4. Untuk mendapatkan makanan yang cukup dan tubuh yang sehat dan aktif;
Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal,
nonformal dan atau informal.
Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman kanak-
kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA) dan bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok
Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan anak usia dini pada jalur informal berbentuk pendidikan keluarga atau
pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4), diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah
Jalur dan bentuk layanan PAUD dilaksanakan melalui jalur formal (TK/RA),
Nonformal (KB, TPA, dan bentuk lain yang sejenis, seperti posyandu dan BKB).
Program PAUD jenis apa pun yang akan, sedang dan telah diselenggarakan oleh
berbagai pihak, yang terpenting adalah menyediakan wahana yang dapat
memfasilitasi hak-hak anak untuk menyenangkan sesuai dengan tahap
perkembangan anak dan konvensi Hak Anak.
Kelompok Bermain (KB) adalah salah satu bentuk layanan PAUD pada jalur
pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program pendidikan sekaligus
program kesejahteman bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun. (dengan
prioritas anak usia dua sampai empat tahun) dan merupakan salah satu bentuk
PAUD pada jalur nonformal yang mengutamakan kegiatan bermain sambil
belajar. Penyelenggaraan KB harus memenuhi persyaratan minimal yang meliputi:
peserta didik, pendidik, pengelola, persyaratan pendirian dan prosedur pendirian
dan pengelolaan administrasi dan pelaporan dan pembinaannya.
Taman Penitipan Anak (TPA) adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur
pendidikan nonformal sebagai wahana kesejahteraan yang berfungsi sebagai
pengganti keluarga untuk jangka waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya
bekerja. TPA menyelenggarakan. program pendidikan sekaligus pengasuhan
terhadap anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun dengan prioritas anak
usia empat tahun ke bawah. Untuk mendukung mewujudkan anak usia dini yang
berkualitas, maju, mandiri, demokrasi, dan berprestasi, TPA menggunakan dan
menerapkan filsafat pendidikan, yaitu tempa, asah, asih, dan asuh.
Penyelenggaraan KB harus memenuhi persyaratan minimal, yang meliputi peserta
didik, pendidik, pengelola, pengasuh/perawat, rasio pendidik atau pengasuh
dengan peserta didik, teknis penyelenggaraan, perizinan, pengelolaan
administrasi, evaluasi, pelaporan dan pembinaannya.
Satuan PAUD yang sejenis merupakan area program pelayanan AUD yang
tujuannya sama dengan lembaga PAUD lainnya. Sasaran SPS selain Anak Usia 6
tahun juga orang tua dan pengasuh anak usia dini. Pelaksanaannya lebih fleksibel
bergantung pada kesepakatan antara warga dan pengelola atau kader SPS tersebut.
Tempat belajarnya juga lebih Fleksibel dan bisa dilakukan di mana saja.
Meningkatkan kesadaran orang tua akan pentingnya PAUD bagi masa depan
anak-anaknya;
Pendidikan anak usia dini di Indonesia perlu mendapat perhatian yang sangat
serius dari berbagai pihak. Oleh karenanya pemerintah memberikan kesempatan
yang seluas-luasnya kepada masyarakat yang ingin mengembangkan dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk program PAUD dengan cara
memberikan bantuan dana rintisan. Oleh karena itulah, pemerintah perlu
mengeluarkan pedoman pengajuan rintisan program PAUD. Dalam pedoman ini
berisikan ketentuan umum, pelaksanaan, penilaian dan tindak lanjut pengajuan
dana rintisan program PAUD Termasuk bentuk usulan kegiatannya (proposal).
Dengan Demikian, bagi masyarakat yang ingin mengajukan dana rintisan akan
memiliki rambu-rambu pengajuan secara jelas.
BAB III
Menyediakan kegiatan berikut peralatan yang bervariasi dan kaya yang dapat
dipilih sendiri oleh anak.
Membantu dan memandu anak-anak yang tidak atau belum mampu memanfaatkan
kemudahan dan kesenangan kegiatan pilihan sendiri dalam sesi kegiatan pilihan
anak.
Anak-anak akan terus berkeliling dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya tanpa
merasa bosan,
Ruangan yang perlu disiapkan, antara lain ruangan untuk bayi dan ruangan untuk
anak-anak kecil lengkap dengan peralatannya. Ruangan ini disiapkan dengan
mengacu pada panduan National Association Education for the Young Children
(NAEYC) dalam bukunya Developmentally Appropriate Practice (DAP).
Pada saat ini pendekatan model sentra menjadi trend dalam menyelenggarakan
PAUD, berikut akan dibahas alasan penggunaan sentra dalam PAUD, yang
meliputi :
1. Nilai bermain
Seperti telah kita ketahui bahwa semboyan kegiatan pengembangan pada anak
usia dini adalah ”bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain”. Bermain
adalah pekerjaan anak-anak dan anak-anak selalu ingin bermain. Dalam bermain
anak-anak mengembangkan sesuatu yang berbeda dan membedakan pendekatan
yang terbaik. Dalam bermain anak-anak menggunakan bahasa untuk melancarkan
kegiatan, menjelajah dan menyaring bahasa mereka ketika mereka bicara dan
mendengarkan anak-anak lainnya.
Dalam ruang kelas untuk anak usia dini, lingkungan didesain untuk
pengembangan total secara alamiah bagi anak-anak. Kegiatan kelas menyediakan
kesempatan pada anak-anak untuk berpartisipasi secara individual dalam tim dan
kelompok kecil.
Sentra adalah pembelajaran terpadu yang terbaik. Sentra dapat membantu anak-
anak mengembangkan seluruh kemampuannya secara bersamaan. Dalam satu
kegiatan belajar, anak-anak dapat mengembangkan aspek bahasa, kognitif fisik
motorik, sosialemosionalnya dalam satu kesempatan.
Penataan ruangan di lembaga PAUD yang dibahas dalam kegiatan belajar ini,
ditujukan untuk pendidik (guru dan pengasuh) yang menginginkan kelasnya
menjadi tempat yang menarik atau memadai sebagai tempat bermain dan belajar.
Selain itu, dengan membaca kegiatan belajar ini, diharapkan para pendidik untuk
lembaga PAUD tertarik mencoba menyusun ruangan sentra yang sesuai dengan
kebutuhan, minat dan kondisi lingkungan di lembaga PAUD di manapun berada
dan memberi kesempatan kepada pendidik untuk menata dan mendesain ruangan
kelasnya dengan cara yang kreatif sehingga proses pengembangan kemampuan
anak dapat lebih optimal.
BAB IV
Ada dua alasan penting bermain outdoor diperuntukkan untuk anak-anak usia
dini. Pertama, banyak kemampuan anak yang harus dikembangkan dan didapatkan
oleh anak. Kedua, kebiasaan orang tua yang menjauhkan area bermain dari anak-
anak karena berbagai faktor dan lebih memilih memberikan anak-anak tontonan
atau bermain komputer selain itu faktor lingkungan yang tidak aman membuat
orang tua menjauhkan anak mereka untuk bermain di luar.
Hal yang paling penting dari penataan lingkungan outdoor adalah anak
mendapatkan pengalaman yang unik. Misalnya science yang datang dengan
sendirinya secara natural, yaitu berseksplorasi dan mengobservasi dengan
tangannya sendiri. Anak dapat melihat tentang perubahan warna, memegang kulit
kayu sebatang pohon, mendengar suara jangkrik atau mencium udara setelah
hujan turun, anak-anak menggunakan semua perasaan mereka untuk belajar
tentang dunianya. Memperhatikan pentingnya tata lingkungan outdoor untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak maka anda harus memberikan
perhatian serius dalam merancang dan menggunakan tempat bermain outdoor.
Prinsip penataan area bermain outdoor pada anak usia dini adalah :
Spesifikasi alat permainan untuk arena bermain outdoor harus cukup flexible
untuk memenuhi kebutuhan dan prasyarat minimal serta memasukkan faktor
lokasi, ukuran pagar, tanah lapang, permukaan dan naungan. Dalam merancang
tempat bermain outdoor cara yang baik untuk memulai adalah mempertimbangkan
beberapa variasi pengalaman yang akan anda berikan kepada anak didik.
Beberapa pertimbangan yang dapat menjadi masukan ke dalam area aktivitas anak
adalah variasi alat-alat permainan, aktivitas menggali dan menimbun,
membersihkan permainan yang membutuhkan keheningan, bermain dengan
binatang, berkebun, menjadi tukang kayu.
Kunci sukses dalam menggunakan area outdoor adalah amar, jauh dari kebisingan
lalu lintas. Anak dapat dengan leluasa mengekspresikan idenya dengan aktivitas
yang dilakukannya. Salah satu faktor keselamatan dan keamanan adalah
penyesuaian perlengkapan dan perlatan berkenaan dengan ukuran fisik anak.
Kecelakaan sering terjadi apabila perlengkapan dan peralatan tidak cocok dengan
kemampuan dan ukuran fisik anak. Alasan mengapa anak-anak merasa tidak
nyaman terhadap perlengkapan di area bermain adalah :
Untuk mencapai tujuan dari area bermain outdoor, pada kegiatan program dapat
menambahkan atau menyertakan staf pengajar dan peneliti untuk mendukung hal
tersebut dengan melakukan penelitian di area tersebut.
BAB V
1. Bermain eksploratoris
2. Bermain energetik
3. Bermain ketrampilan
4. Bermain sosial
5. Bermain imajinatif
Prosedur pelaksanaan kegiatan pengembangan di KB meliputi :
1. Peserta didik
Persyaratan bagi peserta didik untuk dapat menjadi anggota dari Kelompok
Bermain adalah (1) usia 2 – 4 tahun dengan jumlah minimal 10 anak, (2) anak
usia 5 – 6 tahun yang tidak mendapat kesempatan masuk di Taman Kanak-Kanak
dengan jumlah minimal 10 anak. Peserta didik KB memiliki hak-hak untuk belajar
melalui bermain yang meliputi :
2. Pendidik
b. Kompetensi Kepribadian
c. Kompetensi Profesional
d. Kompetensi Sosial
Pendidik Kelompok Bermain berhak mendapat insentif baik dalam bentuk materi,
penghargaan maupun peningkatan kinerja sesuai dengan kemampuan dan kondisi
setempat (baik melalui APBN, APBD I dan II, dan masyarakat)
3. Pengelola
4. Tempat
e. Jauh dari sungai tempat pembuangan sampah dan terminal angkutan atau bis.
5. Waktu
Waktu adalah modal kerja yang harus dihargai. Seorang pengelola harus
menghitung jam efektif bekerja dan jumlah total hari kerja untuk menentukan
penggajian kepada karyawan. Anak belajar di KB biasanya 2 jam sehari, sedang
di TPA bervariasi. Ada TPA yang menyediakan layanan insidental (per jam)
paruh hari atau sehari penuh.
6. Adminsitrasi
c. Administrasi Keuangan
d. Adminsitrasi Kepegawaian
Taman Penitipan Anak (child care centre) adalah wahana asuhan kesejahteraan
sosial yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk waktu tertentu bagi anak
yang orang tuanya berhalangan, tidak mampu, atau tidak punya waktu untuk
memberikan pelayanan kebutuhan kepada anaknya. Selain itu, Taman Penitipan
Anak juga disebut sebagai wahana pendidikan dan pembinaan kesejahteraan anak
yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk jangka waktu tertentu selama
orang tuanya berhalangan atau tidak memiliki waktu yang cukup.
Makalah ini tidak sepenuhnya dapat dipaparkan karena terlalu banyak, baik dalam
bentuk tabel dan lainnya, oleh karena Jika anda menginginkannya, Anda dapat
mendownloadnnya dalam bentuk Doc disini.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (1992). Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan
Evaluatif. Jakarta : Rajawali.
Anggani Sudono, (2006). Sumber Belajar dan Alat Permainan Untuk Pendidikan
Usia Dini. Jakarta : Grasindo.
Carrol Ja. (1991). Centers for Early Learners Throughout the Year. Chartage:
Good Apple.
Dombro, Amy, Laura, et al. (2001). The Creative Curriculum for Infants and
Toddlers. Washington : Teaching Strategies.
Dodge, Diane Trister and Laura J. Colker. (2006). The Creative Curriculum for
Early Childhood. 4th Edition. Washington D.C : Teaching Strategies.
Dockett, Sue dan Marilyn Fleer. (2002). Play and Pedagogy in Early Childhood,
Australia: Thomson Learning, Inc.
Flodd, James dan Lapp, Diane (1981). Language/Reading Instruction for the
Young Child. New York : Mac Milan Publisher.
Fowler, William. (2002). Infant & Child Care: Aguide Education In Group
Setting. Boston: Allyn & Bacon.