Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH ASSESMEN DAN INTERVENSI PERKEMBANGAN AUD

TEORI PERKEMBANGAN SENI DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


PERKEMBANGAN SENI BERDASARKAN STPPA

Dosen Pengampu :
Kurnia Dewi, M. Pd.

Kelas : Piaud 4
Disusun Oleh : Kelompok 6
Nama Anggota
1. Afief Clara Riana (Nim. 1930210063)
2. Della Yuwinsi (Nim. 1930210042)
3. Elanda Putri Rema (Nim. 1930210118)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami kami panjatkan kepada Allah SWT, TuhanYang Maha Esa atas
segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai Tidak lupa kami
juga mengucapakan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Kurnia Dewi,
M.Pd selaku dosen mata kuliah Assesmen Dan Intervensi Perkembangan AUD atas
dedikasinya kepada kami untuk menyelesaikan tugas makalah. Meskipun banyak
hambatan yang kami alami dalam proses pengerjarannya, tetapi kami dapat berhasil
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Kami juga mengucapakan terima kasih
kepada teman-teman yang juga sudah memberi dukungan baik langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan makalah ini.

Tentunya ada hal yang ingin kami harapkan semoga makalah ini dapat menjadi
sesuatu yang berguna bagi kita bersama. Kami menyadari bahwa dalam menyusun
makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun atau memotivasi guna
sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga makalah bisa bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umunya

Palembang, 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGENTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................2
C. Tujuan Masalah ............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Aspek Perkembangan Seni .............................................................3
B. Teori Aspek Perkembangan Seni .................................................................4
C. Faktor Perkembangan Seni ..........................................................................6
D. Indikator Pencapaian Perkembangan Seni Anak Usia Dini .........................7
E. Pengembangkan Kegiatan Dalam Perkembangan Seni Anak Usia Dini
Berdasarkan STPPA ...................................................................................12
F. Penilaian Pada Aspek Perkembangan Seni Dengan Menggunakan Rubrik
Penilaian .....................................................................................................13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................18
B. Saran ...........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................20

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan modal dasar untuk menyiapkan
insan yang berkualitas. Pendidikan tersebut sebagai pondasi dalam meletakkan
dasar-dasar pendidikan. Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini adalah untuk
mengembangkan seluruh aspek kecerdasan bagi anak usia dini agar pertumbuhan
dan perkembangan anak tercapai secara optimal sebagai kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan Anak Usia Dini disebut juga masa emas (the golden age), yang
merupakan masa peka, dimana pada masa ini akan mudah menerima stimulus dari
luar dirinya dan berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain itu,
pada masa ini anak mudah merespon stimulus yang diberikan dari lingkungan
sekitar anak dalam pengembangan potensinya.
Beberapa aspek perkembangan yang salah satunya perlu dikembangkan
adalah pendidikan seni bagi anak usia dini. Menurut Widia Pekerti Pendidikan Seni
pada anak TK adalah membantu anak mengungkapkan sesuatu yang mereka
ketahui dan yang mereka rasakan sehingga dapat diungkapkan diri melalui seni1.
Karya seni yang dimiliki oleh anak sebuah ungkapan keindahan dari sebuah
peristiwa yang dirasakan. Pendidikan seni di Indonesia ada berbagai macam yaitu
seni rupa, seni tari, dan seni musik, semua dikembangkan dalam dunia pendidikan
sesuai tahap perkembangan dan sesuai aspek-aspek perkembangannya.
Perkembangan seni anak usis dini harus dibina dan dibangun serta
dikembangkan semaksimal mungkin serta diperlukan stimulasi yang tepat untuk
pengembangan seni anak usia dini. Stimulasi yang diberikan guru saat di sekolah
yaitu melalui berbagai macam pengajaran yang dapat membantu anak untuk
mampu menguasai kreativitas yang dimilikinya.

1
Widia Pekerti, dkk. Metode Pengembangan Seni. Jakarta: Universitas Terbuka. 2005. Hlm 1.88

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud hakikat aspek perkembangan seni ?
2. Apa saja teori aspek perkembangan seni?
3. Apa saja faktor perkembangan seni?
4. Bagaimana indikator pencapaian perkembangan seni anak usia dini?
5. Bagaimana pengembangkan kegiatan dalam perkembangan seni anak usia
dini berdasarkan stppa?
6. Bagaimana penilaian pada aspek perkembangan seni dengan menggunakan
rubrik penilaian?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui hakikat aspek perkembangan seni
2. Untuk mengetahui teori aspek perkembangan seni
3. Untuk mengetahui faktor perkembangan seni
4. Untuk mengetahui indikator pencapaian perkembangan seni anak usia dini
5. Untuk mengetahui pengembangkan kegiatan dalam perkembangan seni
anak usia dini berdasarkan stppa
6. Untuk mengetahui penilaian pada aspek perkembangan seni dengan
menggunakan rubrik penilaian

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Aspek Perkembangan Seni
Seni menjadi suatu hal yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan
manusia. Dalam arti luas menurut John Hospera (dalam Sunarto) seni adalah segala
sesuatu yang dibuat manusia dan bukan dari hasil kegiatan alami. Seni tidak terlepas
dari kehidupan manusia2. Seni lahir dari keinginan kuat dalam diri manusia untuk
berekspresi dan menciptakan yang sesuai sebagai tanggapan dari pengalaman
pribadi, rasa, pengolahan pemikiran dan kondisi sekeliling . Dalam arti sempit, yang
pertama seni adalah ungkapan. Kedua, seni adalah jiwa, perasaan dan suasana hati
yang diungkapkan 3(Maharani)
Sumanto (2005) menyatakan tentang pengertian seni sebagai berikut: Seni
adalah hasil atau proses kerja dan gagasan manusia melibatkan kemampuan trampil,
kreatif, kepekaan indera, kepekaan hati dan piker untuk menghasilkan suatu karya
yang memiliki kesan keindahan, keselarasan, bernilai seni dan lainnya.4
Berdasarkan uraian tersebut, dapat ditegaskan bahwa seni adalah berkaitan dengan
keindahan hasil karya yang dibuat seseorang. Melalui pengalaman anak dapat
menuangkan ide gagasannya ke dalam karya seni. Pendidikan seni dapat
menjadikan otak kanan dan otak kiri berkembang secara baik.
Pendidikan seni dalam penelitian ini adalah pendidikan seni rupa yang
berupa seni lukis. Pada kegiatan seni melukis adalah ungkapan melalui
simbolsimbol yang mempunyai makna terhadap objek yang dihasilkan. Fantasi,
sensitivitas, kreativitas dan ekspresi semua itu terbentuk pada pendidikan seni.
Pendidikan seni haruslah dipupuk sejak dini agar berkembang secara optimal.
Pengembangan seni pada anak usia dini adalah salah satu proses pencapaian
anak dalam bidang seni dengan berpatokan Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak Usia Dini. Melalui aktifitas seni, dapat meningkatkan daya
cipta serta kreatifitas yang orisinil dan bersifat individual. Dan melalui aktivitas

2
Sunarto. Bahan Kulit Untuk Seni dan Industri: Yogyakarta: Kanisius. 2001. Hlm3
3
Maharani, S. Pengaruh pemberian larutan ekstrak siwak (Salvadora persica) pada berbagai
konsentrasi terhadap pertumbuhan Candida albicans. Skripsi. Dipublikasikan, Semarang.
Universitas Diponegoro. 2012. Hlm 1.
4
Sumanto. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak Taman Kanakkanak. Jakarta . Depdiknas.
2005. Hlm 7

3
seni, anak dapat mengekspresikan diri. Pembelajaran sentra memberikan manfaat
untuk mengembangkan rasa percaya diri anak. Mengembangkan potensi yang
dimiliki oleh masing-masing individu. Karena menekankan pada bermain sambil
belajar, memberikan pengalaman nyata bagi anak.
Jadi aspek perkembangan seni anak usia dini adalah proses pencapaian anak
dalam bidang seni dengan berpatokan Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan
Anak Usia Dini. Melalui aktifitas seni, dapat meningkatkan daya cipta serta
kreatifitas yang orisinil dan bersifat individual. Dan melalui aktivitas seni, anak
dapat mengekspresikan diri.

B. Teori Aspek Perkembangan Seni


Ada beberapa tokoh teori yang telah melakukan kajian yang seksama
berkenaan dengan periodisasi karya seni anak, di antaranya Corrado rici dari Italia
(1887), Kemudian dilanjutkan oleh Sully, Kerchensteiner, William Stern, Cyrul
Burt, Margaret Meat, Victor Lowenfeld dan Brittain, Rhoda Kellogg, Scot,
Langsing, dan lain-lain.
1. Kerchensteiner
Upaya yang telah dilakukan Kerchensteiner adalah mengadakan
penyelidikan pada anak-anak dari masa bayi sampai empat belas tahun. Dari
100.000 buah gambar ia menggolongkannya dalam beberapa periode, masa, yaitu:
- Masa Mencoreng : 0 - 3 tahun
- Masa bagan : 3 - 7 tahun
- Masa bentuk dan garis : 7 - 9 tahun
- Masa bayang-bayang : 9 - 10 tahun
- Masa persfektif : 10 - 14 tahun
2. Cyrl Burt
Membagi periodisasi gambar menjadi tuju tingkatan, yaitu:
- Masa mencoreng : 2 - 3 tahun
- Masa garis : 4 tahun
- Masa simbolisme deskriptif : 5 - 6 tahun
- Masa realisme deskriftif : 7 - 8 tahun
- Masa realisme visual : 9 - 10 tahun

4
- Masa represi : 10 – 14 tahun
- Masa pemunculan artistic : masa adolesen
3. Viktor Lowenfeld dan Lambert Brittain
Menurut Viktor Lowenfeld dan Lambert Brittain adalah: Penyelidikan yang
dilakukan terhadap anak-anak usia 2 sampai 17 tahun menghasilkan periodisasi
sebagai berikut:
- Masa mencoreng (scribbling) : 2-4 tahun
- Masa Prabagan (preschematic) : 4-7 tahun
- Masa Bagan (schematic period) : 7-9 tahun
- Masa Realisme Awal (Dawning Realism) : 9-12 tahun
- Masa Naturalisme Semu (Pseudo Naturalistic) : 12-14 tahun
- Masa Penentuan (Period of Decision) : 14-17 tahun.
4. Rhoda Kellog dan Scott
Beliau melakukan penelitian di 30 negara dengan lukisan/gambar anak yang
diteliti lebih dari 1.000.000 gambar. Hasil penelitiannya terhadap gambar anakanak
cicatat dengan teliti.
- Coretan dan corengan (Scribble and Scriblin) : 2 - 3 tahun
- Rahasia bentuk (The Secrets of Shape) : 2 - 4 tahun
- Seni Kontur (Art in Outline) : 2 - 4 tahun
- Anak dan desain (The Child and Design) : 3 - 5 tahun
- Mandala, matahari dan Radial (Mandlas, Suns, and Radials): 3 - 5 tahun
Manusia People : 4 - 5 tahun
- Mirip Gambar (AlmostPictures) : 4 – 6 tahun
- Gambar (Pictures) : 5 –7 tahun
5. Lansing
- Masa coreng-moreng : 2-4 tahun
- Masa/tahap figurative : 3-12 tahun
- Subtahap permulaan figuratif : 3 -7 tahun
- Subtahap pertengahan figuratif : 9-10 tahun
- Subtahap akhir figuratif : 9-12 tahun
- Tahap artistik : 12 tahun ke atas

5
Berdasarkan tahapan periodisasi di atas, pada bahan belajar mandiri ini
Anda akan mempelajari pendapat yang dikemukakan antara lain dari Viktor
Lowenfeld dan Brittain. Alasan pemilihan pendapat tokoh ini karena pembagian
usia anak lebih lengkap dan dipandang mewakili, sesuai dengan jenjeng
pendidikan di negara kita, yaitu usia 7 – 12 tahun (SD), 13 – 15 tahun (SMP),
dan usia 16 –18 tahun (SMA). Tahap perkembangan menurut Viktor Lowenfeld
dan Lambert Brittain (1970) dalam: Creative and Mental Growth membagi
periodisasi perkembangan seni rupa anak sebagai berikut:
1. Masa Coreng-Moreng (Scribbling Period)
2. Masa Pra Bagan (Pre Schematic Period)
3. Masa Bagan (Schematic Period)
4. Masa Realisme Awal (Early Realism)
5. Masa Naturalisme Semu
6. Periode Penentuan

C. Faktor Faktor Pengembangan Seni


Faktor-faktor yang berkaitan dengan pengembangan bakat seni anak yang
dikembangkan padaanak usia dini.
1. Guru
Guru memiliki pengetahuan dan pemahaman yang memadai tentang
pengembangan bakat seni anak. Guru merupakan orang yang bertanggung
jawab penuh dalam kegiatan pembelajaran selama anak-anak berada di
lembaga PAUD. Kemampuan guru dalam menjalin komunikasi dan
berinteraksi dengan anak sangat menentukan kesuksesan/keberhasilan guru
dalam memberikan terapi
2. Orang Tua
Peranan orang tua sangat besar pengaruhnya dalam upaya terapi agresivitas
anak. Keberadaan orang tua untuk turut mematuhi berbagai macam
peraturan yang ditetapkan sekolah dan melanjutkan aturan untuk diberikan
di rumah sangat membantu terapi yang diberikan di sekolah.
3. Sarana dan Prasarana

6
Sarana dan prasarana juga mendukung pengembangan bakat seni anak.
Fasilitas dan sarana prasarana pembelajaran yang tersedia di lembaga
PAUD. Hal ini bisa dilihat baik dari fasililtas dan sarana yang terdapat
dalarn ruang kelas yang dikhususkan untuk pembelajaran anak lembaga
PAUD sendiri maupun di ruangan-ruangan lain yang di pakai secara
bersama. Ketersediaan sarana prasarana ini sangat membantu upaya
pengernbangan budi pekerti manak, karena guru bisa menggunakannya
untuk memberikan program stimulasi yang lebih bervariatif, sehingga
upaya pengembangan budi pekerti anak bisa dicapai lebih optimal.
4. Lingkungan Lembaga PAUD
Lingkungan lembaga PAUD yang cukup nyaman dan sehat dapat
pelaksanaan kegiatan pembelajairan yang baik. Kondisi ruangan yang
bersih dan pencahayaan yang cukup membuat anak betah berada dalam
lokal dan dapat bermain dan bereksplorasi mengembangkan kemampuan
yang mereka miliki. Selain itu wilayah pedesaan yang sejuk dan suasana
persawahan membuat suasana belajar menjadi tenang. Begitu juga kondisi
dan situasi di halaman sekolah yang selalu bersih dan dibatasi membuat
anak terjauh dari bahaya yang mengancam

D. Indikator Pencapaian Perkembangan Seni Anak Usia Dini


Pengertian perkembangan seni pada anak usia dini adalah salah satu proses
pencapaian anak dalam bidang seni dengan berpatokan Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak Usia Dini (STPPA).
Fabiola Priscilla Setiawan (2010) menyatakan bahwa pendidikan seni
berperan penting untuk merangsang perkembangan belahan otak bagian kanan
anak. Pelajaran seni terbukti dapat meningkatkan kepandaian berekspresi anak,
pemahaman sisi-sisi kemanusiaan, kepekaan dan konsentrasi yang tinggi, serta
kreativitas yang gemilang.5
Dengan begitu, diharapkan anak yang diberikan kebebasan untuk
mengembangkan bakat seninya seperti melukis, menulis puisi, bernyanyi atau

5
Fabiola Priscilla Setiawan. Anak Cerdas dan Berkarakter Berkat Seni. 2010. (Lifestyle.
Okezone.com.

7
bermain alat musik, akan mudah menapaki tangga menuju puncak prestasi. Orang
tua tentu bangga dengan pencapaian buah hatinya tersebut/
Dalam Permendikbud 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD
disebutkan STPPA adalah kriteria tentang kemampuan yang dicapai anak pada
seluruh aspek perkembangan dan pertumbuhan, mencakup aspek nilai agama dan
moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, serta seni.
Pada Pasal 10 ayat 7 disebutkan bahwa Pembelajaran Seni sebagaimana
dimaksud diatas meliputi kemampuan mengeksplorasi dan mengekspresikan diri,
berimajinasi dengan gerakan, musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni
lukis, seni rupa, kerajinan), serta mampu mengapresiasi karya seni, gerak dan tari,
serta drama.
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Seni Anak Usia 0-6 Tahun
dibagi ke dalam sepuluh kelompk usia meliputi:6
Perkembangan Seni Perkembangan Seni Anak Perkembangan Seni
Anak Usia 0-3 Bulan Usia 3-6 bulan : Anak Usia 6-9 bulan :
A. Mampu A.Mampu membedakan A. Mampu
membedakan antara antara bunyi dan suara membedakan antara
bunyi dan suara Mendengarkan berbagai jenis bunyi dan suara
Menoleh pada musik atau bunyi-bunyian Melakukan tepuk
berbagai suara musik dengan irama yang teratur tangan sederhana
atau bunyi-bunyian Menjatuhkan benda untuk dengan irama tertentu
dengan irama teratur didengar suaranya Tertarik dengan
B. Tertarik dengan B. Tertarik dengan suara atau mainan yang
suara atau musik musik mengeluarkan bunyi
Mendengar, menoleh, Memperhatikan orang B. Tertarik dengan
atau memperhatikan berbicara suara atau musik
musik atau suara dari Memalingkan kepala Anak tertawa ketika
pembicaraan orang mengikuti suara orang diperlihatkan stimulus
tua/orang di sekitarnya Memperhatikan jika yang lucu/aneh
Melihat obyek yang didengarkan irama lagu dari Merespon bunyi atau
diatasnya mainan yang bersuara suara dengan gerakan

6
PermendikbudNo 137, 2014. Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini: Jakarta.

8
Mengikuti irama lagu dengan tubuh (misal:
suaranya secara sederhana bergoyang-goyang)
Mengamati obyek yang dengan ekspresi wajah
berbunyi di sekitanya yang sesuai
C.Tertarik dengan berbagai C. Tertarik dengan
macam karya seni berbagai macam karya
Menoleh atau memalingkan seni
wajah secara spontan ketika Berusaha memegang
ditunjukkan foto/ benda, alat tulis yang
gambar/cermin dan berusaha diletakkan di
menyentuh hadapannya

Perkembangan Seni Perkembangan Seni Anak Perkembangan Seni


Anak Usia 9-12 bulan Usia 12-18 bulan: Anak Usia 18-24
: A. Mampu membedakan bulan:
A. Mampu antara bunyi dan suara A. Mampu
membedakan antara Bisa menyanyikan lagu hanya membedakan antara
bunyi dan suara kata terakhir (misalnya, bunyi dan suara
Menggerakkan tubuh “burung kakak …..” anak Anak mengenali musik
ketika mendengarkan hanya menyebutkan kata dari program audio
musik “tua”) visual yang disukai
Memainkan alat Merespon berbagai macam Mendengar sesuatu
permainan yang suara orang terdekat, musik, dalam waktu yang
mengeluarkan bunyi atau lagu dengan lama
B. Tertarik dengan menggoyangkan badan B. Tertarik dengan
suara atau musik Mengetahui suara binatang musik, lagu, atau nada
Memukul benda dengan B. Tertarik dengan musik, bicara tertentu
irama teratur lagu, atau nada bicara tertentu Bertepuk tangan dan
Bersuara mengikuti Menirukan bunyi, suara, atau bergerak mengikuti
irama musik atau lagu musik dengan irama yang irama dan birama
teratur Bergumam lagu
dengan 4 bait

9
C. Tertarik dengan C. Tertarik dengan karya seni (misalnya, lagu
berbagai macam karya dan mencoba membuat suatu balonku, bintang kecil,
seni gerakan yang menimbulkan burung kakak tua)
Mencoret di atas media bunyi Meniru suara binatang
(misal: kertas, tembok) Mencoret – coret Menunjukkan suatu
Mengusap dengan tangan reaksi kalau dilarang
pada kertas/kain dengan atau diperintah
menggunakan berbagai media C. Tertarik dengan
(misal, media bubur aci karya seni dan
berwarna, cat air) mencoba membuat
suatu gerakan yang
menimbulkan bunyi
Menggambar dari
beberapa garis
Membentuk suatu
karya sederhana dari
plastisin
Menyusun 4-6 balok
membentuk suatu
model
Bertepuk tangan
dengan pola sederhana
Perkembangan Seni Perkembangan Seni Anak Perkembangan Seni
Anak Usia 2-3 tahun : Usia 4-5 tahun : Anak Usia 5-6 tahun :
A. Anak mampu A. Anak mampu menikmati A. Anak mampu
membedakan antara berbagai alunan lagu atau menikmati berbagai
bunyi dan suara suara alunan lagu atau suara
B. Tertarik dengan Senang mendengarkan Anak bersenandung
kegiatan musik, berbagai macam musik atau atau bernyanyi sambil
gerakan orang, hewan lagu kesukaannya mengerjakan sesuatu
maupun tumbuhan Memainkan alat
musik/instrumen/benda yang

10
Menyanyi sampai dapat membentuk irama yang Memainkan alat
tuntas dengan irama teratur musik/instrumen/benda
yang benar B. Tertarik dengan kegiatan bersama teman
Menyanyikan lagu seni B. Tertarik dengan
bersama teman-teman Memilih jenis lagu yang kegiatan seni
Bernyanyi mengikuti disukai Menyanyikan lagu
irama dengan bertepuk Bernyanyi sendiri dengan sikap yang
tangan atau Menggunakan imajinasi benar
menghentakkan kaki untuk mencerminkan Menggunakan
Bertepuk tangan sesuai perasaan dalam sebuah peran berbagai macam alat
irama Menggunakan dialog, musik tradisional
C. Tertarik dengan perilaku, dan berbagai materi maupun alat musik lain
kegiatan atau karya seni dalam menceritakan suatu untuk menirukan suatu
Menggambar benda- cerita irama atau lagu
benda lebih spesifik Mengekspresikan gerakan tertentu
Mengamati dan dengan irama yang bervariasi Bermain drama
membedakan benda di Menggambar objek di sederhana
sekitarnya yang di sekitarnya Menggambar berbagai
dalam rumah Membentuk berdasarkan macam bentuk yang
objek yang dilihatnya (mis. beragam
dengan plastisin, tanah liat) Melukis dengan
Mengkombinasikan berbagai berbagai cara dan
warna ketika menggambar objek
atau mewarnai Membuat karya seperti
bentuk sesungguhnya
dengan berbagai bahan
(kertas, plastisin,
balok, dll)

11
E. Pengembangkan Kegiatan Dalam Perkembangan Seni Anak Usia Dini
Berdasarkan STPPA
Perkembangan seni anak usis dini harus dibina dan dibangun serta
dikembangkan semaksimal mungkin serta diperlukan stimulasi yang tepat untuk
pengembangan seni anak usia dini. Aspek perkembangan seni merupakan salah satu
aspek yang perlu dikembangankan pada anak usia dini, mendidik anak melalui seni,
bukan hanya untuk anak yang berbakat saja melainkan seni untuk mengembangkan
potensi diri dan menumbuhkan kreatif bagi anak .
Dalam pengembangan seni diperlukan kreativitas, perkembangan
kreativitas diperlukan pada keterampilan bereksplorasi berfikir kreatif dan
mengembangkan bakat anak. Anak usia dini menyukai berekplorasi dengan apa
yang diinginkan dan bagi anak melakukan kreasi menjadi kesenangan tersendiri
bagi mereka. Pembelajaran Seni sebagaimana dimaksud diatas meliputi
kemampuan mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimajinasi dengan
gerakan, musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni lukis, seni rupa,
kerajinan), serta mampu mengapresiasi karya seni, gerak dan tari, serta drama.7
Keberhasilan anak usia 5 tahun dalam memenuhi Standar Tingkat
Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) pada aspek seni, khususnya dalam hal
menikmati berbagai alunan lagu atau suara yang dibuktikan dengan kemampuan:
(1) bersenandung atau bernyanyi sambil mengerjakan sesuatu;
(2) memainkan alat musik/instrument/benda bersama teman.
Anak juga telah tertarik dengan kegiatan seni yang dibuktikan dengan
kemampuan:
(1) menyanyikan lagu dengan sikap yang benar;
(2) menggunakan berbagai macam alat musik;
(3) bermain drama sederhana;
(4) menggambar berbagai macam bentuk yang beragam;
(5) melukis dengan berbagai cara dan objek;
(6) membuat karya seperti bentuk sesungguhnya dengan berbagai bahan.

7
PermendikbudNo 137, 2014. Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini: Jakarta.hlm 6

12
Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari usaha yang telah dilakukan orang
tua anak. Adapun upaya yang dilakukan oleh orangtua atau pengasuh dalam
memberikan stimulus untuk anak, yakni:
(1) mendukung minat anak dan memperdengarkan anak lagu-lagu yang disukainya;
(2) memberikan apresiasi berbentuk pujian pada anak;
(3) memberikan fasilitas berupa beberapa alat permainan yang dapat
mengembangkan aspek seni anak; dan
(4) apabila anak berhasil melakukan hal positif, maka anak diberikan reward.

F. Assesment atau Penilaian Pada Aspek Perkembangan Seni Dengan


Menggunakan Rubrik Penilaian
Seorang ahli (Learner, 1988) mengemukakan bahwa asesmen sebagai suatu
proses pengumpulan informasi tentang seorang anak yang akan digunakan untuk
membuat pertimbangan dan keputusan yang berhubungan dengan anak tersebut.
8
Sementara Bonnie Campbell yang memandang asesmen sebagai proses
pengumpulan bukti dan dokumentasi perkembangan dan pertumbuhan anak.
Konsep asesmen juga sering dihubungkan dengan analisis kebutuhan atau
yang disebut dengan need assessment. Asesmen kebutuhan anak memberikan
gambaran tentang perilaku aktual yang ditunjukkan anak dibandingkan dengan
perilaku normatif pada rentang usianya. Perhatikan pendapat Walter Dick, Lau
Carey dan James O. Carey (2005) yang memberikan gambaran need assesment
sebagai proses mengumpulkan informasi tentang kondisi kemampuan secara actual
(kemampuan tampak nyata) dibandingkan perilaku berdasarkan standar normatif. 9
Asesmen dengan sasaran program biasanya berkaitan dengan penguasaan
anak usia dini pada berbagai pengetahuan, pengalaman dan nilai-nilai sebagai
program pembelajaran seperti matematika, sains, studi sosial dan seni. Asesmen
ditujukan pada menelaah dan menggambarkan penguasaan anak usia dini pada isi
program dari pelajaran Selain kedua acuan asesmen tersebut, ada juga asesmen
yang ditujukan pada aktivitas atau asesmen berbasis proses (activity for
development). Dalam bentuk lain acuan dalam melakukan asesmen dikatakan

8
Lerner. Meningkatkan Efektivitas Mengajar. Jakarta: Pustaka Jaya. 1988. Hlm 54
9
Dick, Walter., Lou Carey, James O. Carey, The Systematic Design of Instruction, Seventh Edition ,
New Jersey: Pearson Education Upper Saddle River, 2001.hlm 22

13
sebagai asesmen berbasis bermain (play based assesment). Asesmen ini diarahkan
pada proses bermain yang dilakukan anak usia dini seperti
1. Anak mampu menikmati berbagai alunan lagu atau suara
2. Senang mendengarkan berbagai macam musik atau lagu kesukaannya
3. Memainkan alat musik/instrumen/benda yang dapat membentuk irama yang
teratur
4. Tertarik dengan kegiatan seni seprti memilih jenis lagu yang disukai,
bernyanyi sendiri
5. Mengekspresikan gerakan dengan irama yang bervariasi
6. Menggambar objek di sekitarnya
7. Membentuk berdasarkan objek yang dilihatnya (mis. dengan plastisin, tanah
liat)
8. Mengkombinasikan berbagai warna ketika menggambar atau mewarnai

14
Berikut adalah contoh assesmen pada aspek perkembangan bahasa dengan
menggunakan penilaian ceklis, observasi dan hasil karya anak usia 5-6 tahun:
Instrumen Penilaian Ceklis Perkembangan Seni Usia 5-6 Tahun

Indikator
Membuat karya
Menggambar dari
seperti bentuk
Nama Bergerak bebas beberapa garis aesuai
No. sesungguhnya dengan
Anak mengikuti musik imajinasi anak
berbagai bahan
plastisin,

BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB

1. Melvin   

2. Farhan   

3. Namira   
4. Tiva   

5. Khanza   

Keterangan
BB = Belum Berkembang
MB = Mulai Berkembang
BSH = Berkembang Sesuai Harapan
BSB = Berkembang Sangat Baik

15
Instrumen Penilaian Observasi Perkembangan Seni Usia 5-6 Tahun
Nama Anak : Melvin
Usia Anak : 6 Tahun
Hari dan Tanggal :17 Oktober

Aspek Terlaksana Penilaian


Perkembangan Indikator Keterangan
Ya Tidak 1 2 3 4

Seni Bergerak bebas 



mengikuti musik

Membuat karya seperti 


bentuk sesungguhnya

dengan berbagai bahan
plastisin

Menggambar dari 
beberapa garis aesuai 
imajinasi anak

16
Instrumen Penilaian Catatan Hasil Perkembangan Seni Usia 5-6 Tahun
Nama Anak : Melvin
Usia Anak : 6 Tahun
Hari dan Tanggal :17 Oktober
Tanggal Hasil karya anak Hasil pengamatan
17 Oktober 2021 Malvin menggunakan
seluruh warna plastisin
Malvin membuat
macam-macam buah-
buahan dari plastisin

17 Oktober 2021 Malvin menggunakan


pensil untuk
menyatukan garisgaris
gambar kucing dan
rapi

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aspek perkembangan seni anak usia dini adalah proses pencapaian anak
dalam bidang seni dengan berpatokan standar tingkat pencapaian perkembangan
anak usia dini.
Ada beberapa tokoh teori yang telah melakukan kajian yang seksama
berkenaan dengan periodisasi karya seni anak, di antaranya corrado rici dari italia
(1887), kemudian dilanjutkan oleh sully, kerchensteiner, william stern, cyrul burt,
margaret meat, victor lowenfeld dan brittain, rhoda kellogg, scot, langsing, dan lain-
lain.
Faktor-faktor yang berkaitan dengan pengembangan bakat seni anak yang
dikembangkan pada anak usia dini yaitu: guru, orang tua, sarana dan prasana, dan
lingkungan di lembaga paud
Indikator pencapaian perkembangan seni anak usia dini pengertian
perkembangan seni pada anak usia dini adalah salah satu proses pencapaian anak
dalam bidang seni dengan berpatokan standar tingkat pencapaian perkembangan
anak usia dini (stppa). Dengan begitu, diharapkan anak yang diberikan kebebasan
untuk mengembangkan bakat seninya seperti melukis, menulis puisi, bernyanyi
atau bermain alat musik.
Pengembangkan kegiatan dalam perkembangan seni anak usia dini
berdasarkan stppa perkembangan seni anak usis dini harus dibina dan dibangun
serta dikembangkan semaksimal mungkin untuk pengembangan seni anak usia dini.
Aspek seni, khususnya dalam hal menikmati berbagai alunan lagu atau suara yang
dibuktikan dengan kemampuan: bersenandung atau bernyanyi sambil mengerjakan
sesuatu;
Assesment atau penilaian pada aspek perkembangan seni yaitu suatu proses
pengumpulan informasi tentang seorang anak yang akan digunakan untuk membuat
pertimbangan dan keputusan yang berhubungan dengan anak tersebut. Asesmen ini
diarahkan pada proses bermain yang dilakukan anak usia dini seperti; anak mampu
menikmati berbagai alunan lagu atau suara dan memainkan alat
musik/instrumen/benda yang dapat membentuk irama yang teratur

18
B. Saran
Dari uraian yang kami sajikan di atas kemungkinan besar masih terdapat
banyak kekeliruan, namun dalam hal ini kami belajar untuk memperbaiki diri dalam
proses belajar. Dan apabila terdapat banyak kesalahan kami mohon maaf, dan kami
angat berharap agar Pembina mengoreksi dengan baik, agar menjadi perbaikan
yang sifatnya positif dan membangun bagi kami. Kemudian mengenai Teori
Perkembangan Seni dan Indikator Pencapaian Perkembangan Seni Berdasarkan
STPPA, ini saya sarankan agar di revisi dan di tingkatkan Assesmen Atau Penilaian
Pada Aspek Perkembangan Seni, guna menjalankan proses belajar mengajar yang
baik sesuai kebutuhan peserta didik dalam pendidikan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Dick, Walter., Lou Carey, James O. Carey. 2001.The Systematic Design of


Instruction, Seventh Edition. New Jersey: Pearson Education Upper Saddle
River

Fabiola Priscilla Setiawan. 2010. Anak Cerdas dan Berkarakter Berkat Seni.

Lerner. 1988. Meningkatkan Efektivitas Mengajar. Jakarta: Pustaka Jaya.

Maharani, S. Pengaruh pemberian larutan ekstrak siwak (Salvadora persica) pada


berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan Candida albicans. Skripsi.
Dipublikasikan, Semarang. Universitas Diponegoro. 2012.

PermendikbudNo 137, 2014. Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini:


Jakarta.

Sumanto. 2005. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak Taman Kanak-kanak.


Jakarta . Depdiknas.

Sunarto. 2001. Bahan Kulit Untuk Seni dan Industri: Yogyakarta: Kanisius.

Widia Pekerti, dkk. 2005. Metode Pengembangan Seni. Jakarta: Universitas


Terbuka.

20

Anda mungkin juga menyukai