0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang teknis pembelajaran di Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Sejenis (SPS). Ia menjelaskan pengertian teknis pembelajaran, pendekatan pembelajaran, program pembelajaran di SPS, alur kegiatan di SPS, dan prinsip-prinsip pengelolaan proses kegiatan di SPS.
Dokumen tersebut membahas tentang teknis pembelajaran di Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Sejenis (SPS). Ia menjelaskan pengertian teknis pembelajaran, pendekatan pembelajaran, program pembelajaran di SPS, alur kegiatan di SPS, dan prinsip-prinsip pengelolaan proses kegiatan di SPS.
Dokumen tersebut membahas tentang teknis pembelajaran di Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Sejenis (SPS). Ia menjelaskan pengertian teknis pembelajaran, pendekatan pembelajaran, program pembelajaran di SPS, alur kegiatan di SPS, dan prinsip-prinsip pengelolaan proses kegiatan di SPS.
(1930210050) Zarah Delfina NIM (1930210105) A. Pengertian Teknis Pembelajaran Teknis pembelajaran merupakan salah satu rencana tentang cara- cara pendayagunaan dan penggunaan potensi dan sarana yang ada untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi (pengajaran). Dengan kata lain, teknis pembelajaran merupakan suatu rencana bagaimana melaksanakan tugas tersebut dan dapat memberikan hasil belajar yang optimal (Slameto, 1991:90). B. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan pembelajaran dilakukan dengan berpedoman pada kurikulum yang telah disusun sehingga seluruh perilaku dan kemampuan dasar yang ada pada anak dapat dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Pendekatan pembelajaran pada anak memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Berorientasi pada kebutuhan anak dimana disesuaikan dengan aspek perkembangan dan kemampuan pada masing-masing anak. 2. Bermain seraya belajar atau belajar seraya bermain dimana pendidik hendaknya dilakukan dalam situsasi yang menyenangkan dengan menggunakan strategi, metode, materi/bahan dan media yang menarik serta mudah diikuti oleh anak. 3. Menggunakan pendekatan tematik dimana hendaknya dirancang menggunakan pendekatan tematik dan beranjak ke tema yang menarik minat anak. 4. Kreatif dan inovatif dimana dapat dilakukan oleh pendidik melalui kegiatan yang menarik, membangkitkan rasa ingin tahu anak , motivasi anak untuk berpikir kritis dan menemukan hal baru. 5. Lingkungan kondusif dimana harus diciptakan sedemikian menarik dan menyenangkan agar anak betah. Tentunya lingkungan yang kondusif harus memberikan rasa nyaman, aman pada saat anak bermain. 6. Mengembangkan kecakapan hidup dimana bertujuan untuk kemampuan menolong diri sendiri, disiplin, dan sosialisasi serta memperoleh keterampilan dasar yang berguna untuk kelangsungan hidupnya (Setyoningrum, 2016 : 10). D. Program Pembelajaran di Satuan PAUD Sejenis (SPS) Pendidikan Anak Usia Dini adalah satu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Martuti, 2009:46). Pendidikan anak usia dini memiliki fungsi utama mengembangkan semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa, fisik (motorik kasar dan halus), sosial, dan emosional (Martuti, 2009:47). Pada Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Sejenis (SPS) seperti yang dipaparkan dalam teknis penyelenggaraan SPS oleh Depdiknas,menyatakan bahwa SPS mendukung terasahnya seluruh potensi anak sehingga menjadi kemampuan aktual (kompetensi). Adapun potensi yang dikembangkan mencakup nilai moral dan nilai- nilai keagamaan, fisik motorik, bahasa, kognitif, sosial-emosional, dan seni. Program pembelajaran SPS dilakukan dalam bentuk pengasuhan bersama untuk kelompok anak berusia 3-30 bulan dan bermain bersama untuk kelompok anak usia 31-72 bulan. Untuk kelompok pengasuhan bersama (usia 3-30 bulan) dilakukan seminggu sekali bersama orangtua/pengasuhnya; sedangkan untuk kelompok usia 31-48 minimal bulan 2 kali perminggu, kelompok usia 49-60 bulan minimal 3 kali perminggu; dan usia 61-72 bulan minimal 4 kali perminggu (Depdiknas, 2011:4). Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam program pembelajaran, yaitu Penyusunan Rencana Kegiatan, Jadwal Kegiatan Harian, Jadwal Kegiatan Main Bulanan, Materi Kegiatan, Pengelompokan Anak, Pelaksanaan Kegiatan. C. Alur Kegiatan di SPS 1. Pengasuhan Bersama (Usia 3-30 Bulan) a. Penataan Tempat Main b. Penyambutan kedatangan anak c. Kegiatan main 2. Bermain Bersama (usia 31-72 Bulan) d. Penataan Tempat Main e. Penyambutan Kedatangan Anak f. Main pembukaan dan Ikrar bersama g. Transisi menuju kelompok h. Waktu lingkaran I (Pijakan sebelum main) i. Waktu bermain j. Waktu beberes k. Waktu Lingkaran II (Pijakan setelah Main/Recalling) l. Makan bekal bersama m. Kegiatan penutup (Latif muhktar : 2013) D. Pengelolaan Proses Kegiatan di SPS 1. Prinsip perkembangan pendidikan anak usia dini a. Berorientasi pada kebutuhan anak b. Kegiatan bealjar dilakukan melalui bermain c. Merangsang munculnya kreativitas & inovasi d. Menyediakan lingkungan yang mendukung proses belajar e. Mengembangkan kecakapan hidup anak 2. Prinsip perekmbangan anak f. Anak akan belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi dan merasakan aman serta nyaman di lingkungannya. g. Anak belajar terus menerus mulai dari membangun pemahaman tentang sesuatu,mengeskplorasi lingkungan, menemukan kembalui suatu konsep hingga akhirnya mampu membuat sesuatu yang berharga. h. Anak belajar melalui interaksi sosial baik dengan orang dewasa atau dengan anak lain di lingkungannya i. Minat dan ketekunan anak akan memotivasi belajarnya j. Perkembangan dan gaya belajar anak seharusnya dipertimbangkan sebagai perbedaan individu (lulu asmawati : 2008) Terimakasih