TUGAS 3
Soal
Kegiatan bermain yang beragam dengan bahan dan alat bermain yang
membuat anak cenderung tertarik pada kegiatan. Tema/proyek yang diangkat
dari anak yang bervariasi dan berasal dari lingkungan anak, membuat anak
merasa dekat dan ingin belajar lebih lanjut. Kunjungan ke lapangan seperti ke
bandara, stasiun radio, perkebunan, pabrik roti, pembuatan susu, dan
sebagainya, membuat anak senang dan memiliki rasa ingin tahu yang lebih besar.
Penataan yang berubah-ubah di tiap sentra membuat anak tertarik dengan
perubahan tersebut dan menghindarkan dari kebosanan, sehingga anak selalu
ingin datang ke sekolah.
Dan adapun untuk membuat program pembelajaran di lembaga PAUD
lebih menarik bagi anak-anak, guru dapat mengimplementasikan beberapa
strategi yang sesuai dengan rencana program yang telah disusun:
1. Penggunaan Metode Pembelajaran yang Interaktif:
Guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang melibatkan
interaksi aktif antara anak-anak, seperti permainan, peragaan, cerita interaktif,
atau eksperimen sederhana yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
2. Penggunaan Media Edukatif yang Beragam:
Pemanfaatan media edukatif seperti gambar, audio, video, dan alat
peraga yang menarik akan membantu menambah daya tarik program
pembelajaran.
3. Pengembangan Aktivitas Kreatif:
Mendorong anak-anak untuk berpartisipasi dalam aktivitas kreatif seperti
seni lukis, musik, tari, drama, atau membuat kerajinan tangan yang mendukung
pembelajaran mereka.
4. Penggunaan Tema Menarik:
Menyusun program pembelajaran dengan tema-tema yang menarik dan
relevan dengan kehidupan sehari-hari anak-anak dapat membuat pembelajaran
lebih menyenangkan dan mudah dipahami.
5. Melibatkan Anak dalam Proses Pembelajaran:
Memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk aktif berpartisipasi,
bertanya, dan mengemukakan pendapat mereka akan meningkatkan minat
mereka dalam pembelajaran.
6. Fleksibilitas dalam Penyusunan Program
Guru perlu bersikap fleksibel untuk menyesuaikan program pembelajaran
dengan minat, kebutuhan, dan kemampuan anak-anak agar lebih menarik dan
efektif.
2. Anak dapat belajar dengan baik apabila semua kebutuhan psikis maupun
psikologisnya terpenuhi. Untuk membantu anak usia 0-3 tahun mengembangkan
potensi dirinya dibutuhkan guru/pendidik yang dapat menstimulasi berbagai
aspek perkembangan anak. Berdasarkan pernyataan tersebut, bagaimana upaya
guru dalam penerapan stimulasi perkembangan yang sesuai pada anak usia 24-
36 bulan?
Ada beberapa aktivitas menarik yang bisa dilakukan jika ingin melatih
kemampuan emosional anak :
Setelah itu, guru bisa meminta anak untuk mengarang cerita dari
beberapa kata tersebut. Jika anak bingung, berilah contoh kepadanya
terlebih dahulu. Apabila masih terasa sulit, maka guru bisa menggantinya
dengan menyuruh anak bercerita tentang dirinya.
b. Bermain peran
Guru bisa mengajak anak murid dengan bermain peran, misalnya bermain
peran yang nyata dengan kehidupan sehari-hari, misalnya suasana pasar.
Banyak pedagang-pedagang yang menjual dagangannya, sperti menjual ikan,
menjual sayur, menjual baju dll, dan disini ada yang berperan sebagai
penjual, ada yang berperan sebagai pembeli ada yang berperan sebagai
tukang parkir dll.
Dengan hal ini dapat membantu anak untuk bersosialisasi dengan teman
sebayanya, bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik.
c. Bermain di alam (sekitarnya lingkungan sekolah)
Dengan mengajak anak-anak bermain di lingkungan sekolah dan
memberi kebebasan pada mereka mencari hasil alam, seperti daun, bunga,
batu, tanah dll serta mengajak anak untuk saling membantu dalam
menemukan benda-benda alam tersebut, berarti sudah mengajak anak untuk
aktif dalam kegiatan.
d. Kegiatan Refleksi:
Setelah bermain, mengadakan sesi refleksi atau diskusi singkat
tentang pengalaman yang dialami anak selama bermain. Hal ini membantu
mereka mengenali perasaan mereka sendiri serta memahami perasaan orang
lain.
e. Memberikan Pilihan dan Kemandirian:
Membiarkan anak memiliki kebebasan untuk memilih jenis permainan
yang ingin mereka mainkan sesuai dengan minat mereka. Memberikan
kesempatan pada anak untuk membuat keputusan dan mengembangkan
rasa kemandirian. Melalui kegiatan bermain yang terarah dan terpimpin
dengan baik, guru dapat membantu anak-anak mengenali, memahami, dan
mengelola emosi serta mengembangkan kepribadian yang positif dalam
interaksi sosial mereka.
a. Dasar pemikiran
Terdapat beberapa alasan pentingnya penataan lingkungan main anak,
yaitu sebagai berikut.
1) Anak menggunakan seluruh inderanya untuk belajar dari orang-orang dan
lingkungan sekitarnya.
2) Lingkungan yang tertata dan dapat diperkirakan dapat meminimalkan perilaku
asosial pada anak.
3) Penataan dan jumlah bahan main yang tersedia untuk anak merupakan dua
faktor yang paling berpengaruh dalam program anak yang berkualitas.
4) Tempat main dimana anak dapat bergerak dengan bebas dan memilih
kegiatan seharusnya dua setengah (2.5) tempat main setiap anak. (Neuroscience,
Torelli & Durrentt, 1998, Kritchevsky, Prescott, & Walling, Pamela Phelps).
b. Inti penataan lingkungan main
Beberapa hal yang perlu dilakukan pendidik dalam menata lingkungan
main anak adalah sebagai berikut.
1) Menyediakan 3 jenis main (main sensori motor, main peran, dan main
pembangunan).
2) Menyediakan beragam kegiatan yang dapat dipilih dan dimainkan anak
(densitas).
3) Setiap kegiatan main yang disediakan dapat dimainkan 2-3 anak untuk
mendukung sosial kerja sama.
4) Jumlah tempat main (kesempatan main) yang perlu disediakan sebanyak 3 kali
jumlah anak.
a. Dasar pemikiran
Teori yang mendasari pentingnya pijakan sebelum main pada anak adalah
sebagai berikut.
1) Dukungan orang dewasa yang memahami anak akan mempercepat proses
belajar anak.
2) Anak akan main bekerja sama bila memiliki pengalaman main yang sama
(shared experience).
3 ) Perilaku anak terbentuk karena pembiasaan sejak usia dini.
4) Anak bermain dengan nyaman bila kegiatan main dapat diperkirakan.
5) Anak dapat bereksplorasi dengan alat dan bahan secara tepat bila mereka
memahami fungsi dan cara menggunakan alat serta bahan tersebut. (Piaget,
Vigotsky, Erikson, Neuroscience)