Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN

JAW TUGAS MATA


KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswaa : AMANDA SHANA KURNIA

Nomor Induk Mahaasiswa/ NIM : 859407943

Kode/Nama Mata Kuli


Kuliah : PAUD4107 / Dasar – dasar Pendidikan TK

Kode/Nama UPBJJ
BJJ : UPBJJ Makassar

Masa Ujian
n : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERI
ENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA

JAWABAN TUGAS MATA KULIAH


DASAR – DASAR PENDIDIKAN PAUD

1. Prinsip – prinsip perkembangan anak untuk mencapai pembelajaran yang


efektif diantaranya yaitu sebagai berikut:

- Bermain Sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain


Bermain merupakan kegiatan yang paling diminati anak. Saat bermain anak
melatih otot besar dan kecil, melatih keterampilan berbahasa, menambah
pengetahuan, melatih cara mengatasi masalah, mengelola emosi, bersosialisasi,
mengenal matematika, sains, dan banyak hal lainnya.
Bermain bagi anak juga sebagai pelepasan energi, rekreasi, dan emosi. Dalam
keadaan yang nyaman semua syaraf otak dalam keadaan rileks sehingga
memudahkan menyerap berbagai pengetahuan dan membangun pengalaman
positif. Kegiatan pembelajaran melalui bermain mempersiapkan anak menjadi
anak yang senang belajar.

- Berorientasi pada Kebutuhan Anak


Anak sebagai pusat pembelajaran. Seluruh kegiatan pembelajaran di rencanakan
dan dilaksanakan untuk mengembangkan potensi anak. Dilakukan dengan
memenuhi kebutuhan fisik dan psikis anak. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan
dengan cara yang menyenangkan sesuai dengan cara berpikir dan perkembangan
kognitif anak. Pembelajaran PAUD bukan berorientasi pada keinginan
lembaga/guru/orang tua.

- Stimulasi Terpadu
Anak memiliki aspek moral, sosial, emosional, fisik, kognitif, bahasa, dan seni.
Kebutuhan anak juga mencakup kesehatan, kenyamanan, pengasuhan, gizi,
pendidikan, dan perlindungan. Pendidikan Anak Usia Dini memandang anak
sebagai individu utuh, karenanya program layanan PAUD dilakukan secara
menyeluruh dan terpadu. Untuk memenuhi stimulasi yang menyeluruh dan
terpadu, maka penyelenggaraan PAUD harus bekerjasama dengan layanan
kesehatan, gizi, dan pendidikan orang tua. Dengan kata lain layanan PAUD
Holistik Integratif menjadi
keharusan yang dipenuhi dalam layanan PAUD.

- Berorientasi pada Perkembangan Anak


Setiap anak memiliki kecepatan dan irama perkembangan yang berbeda, namun
demikian pada umumnya memiliki tahapan perkembangan yang sama.
Pembelajaran PAUD, pendidik perlu memberikan kegiatan yang sesuai dengan
tahapan perkembangan anak, dan memberi dukungan sesuai dengan
perkembangan masing-masing anak. Untuk itulah pentingnya pendidik
memahami tahapan perkembangan anak.
- Lingkungan Kondusif
Lingkungan adalah guru ketiga bagi anak. Anak belajar kebersihan, kemandirian,
aturan, dan banyak hal dari lingkungan bermain atau ruangan yang tertata dengan
baik, bersih, nyaman, terang, aman, dan ramah untuk anak. Lingkungan
pembelajaran harus diciptakan sedemikian menarik dan menyenangkan serta
demokratis sehingga anak selalu betah dalam lingkungan sekolah baik di dalam
maupun di luar ruangan. Penataan ruang belajar harus disesuaikan dengan ruang
gerak anak dalam bermain sehingga anak dapat berinteraksi dengan mudah baik
dengan pendidik maupun dengan temannya. Lingkungan belajar hendaknya tidak
memisahkan anak dari nilai-nilai budayanya, yaitu tidak membedakan nilai-nilai
yang dipelajari di rumah dan di sekolah ataupun di lingkungan sekitar.

- Menggunakan Pendekatan Tematik


Kegiatan pembelajaran dirancang dengan menggunakan pendekatan tematik.
Tema sebagai wadah mengenalkan berbagai konsep untuk mengenal dirinya dan
lingkungan sekitarnya.

- Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)


Proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan
dapat dilakukan oleh anak yang disiapkan oleh pendidik melalui kegiatan-
kegiatan yang menarik, menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu
anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis, dan menemukan hal-hal baru.
Pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan secara demokratis, mengingat
anak merupakan subjek dalam proses pembelajaran.

- Menggunakan Berbagai Media dan Sumber Belajar


Piaget meyakini bahwa anak belajar banyak dari media dan alat yang
digunakannnya saat bermain. Karena itu media belajar bukan hanya yang sudah
jadi berasal dari pabrikan, tetapi juga segala bahan yang ada di sekitar anak,
misalnya daun, tanah, batu-batuan, tanaman, dan sebagainya. Penggunaan
berbagai media dan sumber belajar dimaksudkan agar anak dapat bereksplorasi
dengan benda-benda di lingkungan sekitarnya. Anak yang terbiasa menggunakan
alam dan lingkungan sekitar untuk belajar, akan berkembang lebih peka terhadap
kesadaran untuk memelihara lingkungan.

2. Karakteristik anak usia taman kanak – kanak menurut Maria Montesori

Menurut Maria Montessori pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang
diberikan untuk anak 0-6 tahun dilakukannya dilingkungan sekolah dengan materi
keterampilan sehari-hari menggunakan metode lahiriah dan batiniah yang
memberikan kebebasan anak untuk memilih aktivitas dan media yang ingin
digunakan.
3. Tujuan pendidikan taman kanak – kanak menurut Ki Hajar Dewantara
adalah
menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia
maupun sebagai anggota masyarakat. Secara garis besar, Ki Hajar Dewantara
mengemukakan pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti,
pikiran, dan fisik seseorang.

4. Pemikiran para Tokoh tentang pembelajaran anak usia taman kanak –


kanak.

- Martin Luther ( 1483 – 1546 )


Martin Luther menganggap tujuan utama dari sekolah adalah mengajarkan
agama. Walaupun kini agama bukan fokus utama dalam pendidikan di sekolah
pada umumnya, tetapi ada dua ide yang sampai saat ini secara konsisten masih
masuk dalam kurikulum.
- Jean Jaques Rousseau ( 1712 – 1778 )
JJ. Rousseau berpendapat bahwa Tuhan menciptakan segalanya baik, adanya
tangan manusia menjadikannya jahat.ia menyarankan kembali kea lam ( a
return to nature ) dan pendidikan bersifat ilmiah ( pendekatan naturalisme )
- Johan Heinrick Pestalozzi ( 1746 – 1827 )
Dasar dari metodenya merupakan perpaduan yang serasi antara nature dan
pendidikan yang praktis, yaitu metode yang mengikuti nature atau dengan kata
lain membimbing anak dengan perlahan, dan dengan usaha anak sendiri
bermula dari sense impression menuju ide – ide abstrak.
- Friederich Wilhelm Froebel ( 1782 – 1852 )
Sumbangan pemikiran Froebel terhadap anak menghasilkan suatu konsep
belajar “ garden of children “ atau “ kindergarten” yang berarti taman atau
kebun milik anak.

- Ki Hadjar Dewantara ( 1889 – 1959 )


Beliau mengatakan bahwa pendidikan yang menekankan pada aspek
intelektual belaka hanya akan menjauhkan peserta didik dari masyarakatnya.
- Maria Montessori ( 1870 – 1952 )
Walaupun sebagai dokter, Montessori sangat berminat dengan pendidikan
anak yang tergolong terbelakang. Dari pekerjaannya yang berhubungan
dengan anak – anak yang menyandang cacat mental, Montessori banyak
menemukan ide dan gagasan bagi pendidikan untuk anak normal, lebih khusus
lagi diperunttukkan bagi anak di bawah lima Tahun.
- Benjamin S. Bloom
Bloom adalah seorang psikolog pendidikan dari amerika serikat, dengan
kontribusi utamanya adalah dalam penyusunan taksonomi tujuan pendidikan
dan pembuatan teori belajar tuntas.
- Sara Smilansky
Sara Smilansky adalah seorang guru besar di Tel Aviv, University Israel.
Smilansky peduli terhadap psikologi anak dan mengemukakan tentang
mengembangkan kognitif anak melalui permainan.

5. Tujuan pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut


Tujuan pengembangan kurikulum menurut Catron dan Allen adalah untuk
mengoptimalkan perkembangan anak secara menyeluruh serta terjadinya
komunikasi interaktif.kurikulum bagi anak usia dini haruslah memfokuskan pada
perkembangan yang optimal pada seorang anak melalui lingkungan sekitarnya
yang dapat menggali berbagai potensi tersebut melalui permainan serta hubungan
dengan orang tua atau orang dewasa lainnya.
Adapun tujuan kurikulum anak usia dini di Indonesia adalah membantu
meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap pengetahuan, keterampilan, dam
kreativitas yang diperlukan oleh anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan pada tahapan
berikutnya.
Ada beberapa pendekatan dalam pengembangan kurikulum anak usia dini, yaitu:
1.Teori Perkembangan anak
2.Pendekatan Berpusat pada Anak
3.Pendekatan Konstruktivisme

Anda mungkin juga menyukai