Anda di halaman 1dari 4

Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ

Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat E-ISSN: 2714-6286

PENTINGNYA PENDIDIKAN ANAK DI USIA DINI


Amin sutrisno 1, Ivanka yudistira 2. Usman Alfarisi, S.H.I., M.Ag3
1
Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam,Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jalan
KH Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat, 15419
2
Jurusan Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Social Politik,Universitas Muhammadiyah Jakarta,
Jalan KH Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat, 15419

Email:
*aminsuktrisno@gmail.com
yudistira.ivanka27@gmail.com
Usman.alfarisi@umj.ac.id

ABSTRAK
Anak usia dini berada dalam masa keemasan di sepanjang rentang usia perkembangan manusia. Masa ini
merupakan periode sensitif, selama masa inilah anak secara khusus mudah menerima stimulus-stimulus dari
lingkungannya. Pada masa ini anak siap melakukan berbagai kegiatan dalam rangka memahami dan menguasai
lingkungannya. Usia keemasan merupakan masa di mana anak mulai peka untuk menerima berbagai stimulasi dan
berbagai upaya pendidikan dari lingkungannya baik disengaja maupun tidak disengaja. Pada masa peka inilah
terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis sehingga siap merespon dan mewujudkan semua tugas-tugas
perkembangan yang diharapkan muncul pada pola perilakunya sehari-hari. Pendidikan pada anak usia dini pada
dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan pendidik dan orang tua dalam proses perawatan,
pengasuhan dan pendidikan pada anak dengan menciptakan aura dan lingkungan dimana anak dapat
mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan kepadanya untuk mengetahui dan memahami
pengalaman belajar yang diperolehnya dari lingkungan, melalui cara mengamati, meniru dan bereksperimen yang
berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak.

Kata kunci: tumbuh berkembang anak di usia dini

ABSTRACT
Early childhood is in a golden age throughout the age range of human development. This period is a sensitive
period, during this time the child is especially easy to receive stimuli from the environment. At this time children
are ready to carry out various activities in order to understand and master their environment. The golden age is a
period when children begin to be sensitive to receive various stimulations and various educational efforts from
their environment, both intentionally and unintentionally. It is during this sensitive period that the maturation of
physical and psychological functions occurs so that they are ready to respond and realize all developmental tasks
that are expected to appear in their daily behavior patterns. Education in early childhood basically includes all the
efforts and actions taken by educators and parents in the process of caring for, nurturing and educating children by
creating an aura and environment where children can explore experiences that provide opportunities for them to
know and understand the learning experiences they get from learning. environment, through observing, imitating
and experimenting which takes place repeatedly and involves all the potential and intelligence of children.

Keywords: growing children at an early age

SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN MASYARAKAT 2021

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA, 28 OKTOBER 2021 232 – UMJ - KKN


Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ

Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat E-ISSN: 2714-6286

1. PENDAHULUAN disyaratkan memenuhi standar profesi guru.


Anak usia dini adalah kelompok anak yang Jamal mengutip pendapat Rini Utami Aziz,
berada dalam proses pertumbuhan dan pendidik harus memiliki kualifikasi akademik
perkembangan unik. Anak memiliki pola dan kompetensi sebagai agen pembelajaran,
pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
motorik halus dan kasar), daya pikir, daya cipta, kemampuan untuk mewujudkan tujuan
bahasa dan komunikasi, yang tercakup dalam pendidikan nasional.
kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan
emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ) atau Kualitas pendidik sangat menentukan hasil
kecerdasan agama atau religius (RQ), sesuai pembelajaran yang dicapai. Kegagalan dan
dengan tingkat pertumbuhan dan kesuksesan pendidikan sangat dipengaruhi oleh
perkembangan anak. Pertumbuhan dan kualitas tenaga pengajar yang menguasai
perkembangan anak usia dini perlu diarahkan materi, metodologi pengajaran, dan skill yang
pada peletakan dasar-dasar yang tepat bagi profesional. Adapun metode-metode yang
pertumbuhan dan perkembangan manusia dapat ditempuh dalam melaksanakan
seutuhnya (Mansur, 2011). pendidikan anak usia dini menurut Jamal dalam
bukunya Manajemen Strategis Pendidikan
Proses pembelajaran pada anak usia dini Anak Usia Dini di antaranya:
hendaknya dilakukan dengan tujuan A.Metode global (Ganze method)
memberikan konsep-konsep dasar yang Metode ini mendorong anak membuat suatu
memiliki kebermaknaan bagi anak melalui kesimpulan dengan kalimatnya sendiri.
pengalaman nyata yang memungkinkan anak Contohnya, ketika membaca buku, anak
untuk menunjukkan aktivitas dan rasa ingin diminta
tahu (curiousity) secara optimal (semiawan, menceritakan kembali dengan rangkaian
2007:19). katanya sendiri. Sehingga, informasi yang anak
peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat
Montessori dalam Hainstock, 1999:12) diserap lebih lama. Dengan demikian, anak
menyatakan bahwa pada rentang usia lahir akan terlatih berpikir kreatif dan berinisiatif.
sampai 6 tahun anak mengalami masa
keemasan (the golden years) yang merupakan B. Metode percobaan (Experimental method)
masa di mana anak mulai peka/sensitif untuk Metode pembelajaran ini mendorong anak dan
menerima berbagai rangsangan. Masa peka memberikan kesempatan kepada anak untuk
adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik melakukan percobaan sendiri. Hal ini sesuai
dan psikis, anak telah siap merespon stimulasi dengan hasil penelitian Maryam, staf pengajar
yang diberikan oleh lingkungan. Masa peka di sekolah alam Ciganjur, Jakarta Selatan, yang
pada masing-masing anak berbeda, seiring menyatakan bahwa terdapat tiga tahapan yang
dengan laju pertumbuhan dan perkembangan dilakukan anak untuk memudahkan masuknya
anak secara individual. Masa ini juga informasi, yaitu mendengar, menulis atau
merupakan masa peletak dasar pertama untuk menggambar lalu melihat dan melajukan
mengembangkan kemampuan kognitif, bahasa, percobaan sendiri.
gerak-motorik, dan sosio emosional pada anak
usia dini. C. Metode learning by doing
Menurut Nazhori Author, sabda Rasulullah
2. METODE yang berbunyi,”sholatlahkamu seperti kamu
Pembelajaran anak usia dini memerlukan lihat aku sholat” adalah bukti bahwa proses
metodologi yang berbeda dengan pembelajaran belajar mengajar sudah berlangsung sejak
pada usia lain. Pembelajaran pada anak usia dini zaman Rasulullah sebagai pondasi awal dalam
membutuhkan metodologi yang unik dan pendidikan Islam. Sabda tersebut juga
kreatif. Peran seorang guru sangat diperlukan mengandung unsur pedagogis, di mana bahasa
dalam mendidik anak dan menggali potensi nonverbal yang disampaikan Rasulullah sampai
anak didik. Dari sini guru dalam pendidikan saat ini masih menjadi bumbu penyedap dalam
anak usia dini tidak dipandang hanya sebagai melengkapi metode pengajaran. Artinya,
pengasuh dan pembimbing, akan tetapi guru bahasa nonverbal memegang peranan dalam

2
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ

Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat E-ISSN: 2714-6286

proses belajar mengajar. Bahkan, bahasa kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
nonverbal banyak digunakan taman kanak- enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
kanak atau kelompok bermain (play groups) rangsangan pendidikan untuk membantu
yang banyak mengadopsi model belajar pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
kindergrten-nya Froebel dan model belajar casa rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
dei bambini-nya Maria Montessori.Dengan memasuki pendidikan lebih lanjut. Batasan lain
demikian sabda Rasulullah berikut mengenai usia dini pada anak berdasarkan
pandangannya terhadap pendidikan merupakan psikologi perkembangan yaitu antara usia 0 – 8
perluasan dari pandangannya terhadap dunia tahun.
pendidikan, tentang hubungan manusia sebagai Disamping istilah pendidikan anak usia dini
individu dan makhluk Tuhan yang memiliki terdapat pula terminologi pengembangan anak
fitrah suci untuk dikembangkan. usia dini yaitu upaya yang dilakukan oleh
masyarakat dan atau pemerintah untuk
D. Metode home schooling group membantu anak usia dini dalam
Rumah merupakan lingkungan terdekat anak mengembangkan potensinya secara holistik
dan tempat belajar yang paling baik buat anak. baik aspek pendidikan, gizi maupun kesehatan.
Di rumah, anak bisa belajar selaras dengan Banyak pendapat dan gagasan tentang
keinginannya sendiri. Ia tidak perlu duduk perkembangan anak usia dini, Montessori yakin
menunggu sampai bel berbunyi, tidak perlu bahwa pendidikan dimulai sejak bayi lahir.
harus bersaing dengan anak-anak lain, tidak Bayipun harus dikenalkan pada orang-orang di
perlu harus ketakutan menjawab salah di depan sekitarnya, suara-suara, benda-benda, diajak
kelas, dan bisa langsung mendapatkan bercanda dan bercakap-cakap agar mereka
penghargaan atau pembetulan jika membuat berkembang menjadi anak yang normal dan
kesalahan. Di sinilah peran ibu menjadi sangat sehat. Metode pembelajaran yang sesuai dengan
penting, karena tugas utama ibu sebetulnya tahun-tahun kelahiran sampai usia enam tahun
adalah pengatur rumah tangga dan pendidik biasanya menentukan kepribadian anak setelah
anak. Di dalam rumah, banyak sekali saran- dewasa. Tentu juga dipengaruhi seberapa baik
sarana yang bosa dipakai untuk pembelajaran dan sehat orang tua berperilaku dan bersikap
anak. Anak dapat belajar banyak sekali konsep terhadap anak-anak usia dini. Karena
tentang benda, warna, bentuk, dan sebagainya perkembangan mental usia-usia awal
sembari ibu memasak di dapur. Anak juga dapat berlangsung cepat, inilah periode yang tidak
mengenal ciptaan Allah melalui berbagai boleh disepelekan. Pada tahun-tahun awal ini
macam makhluk hidup yang ada di sekitar anak-anak memiliki periode-periode sensitive
rumah, mendengarkan ibu membaca do’a-do’a, atau kepekaan untuk mempelajari atau berlatih
lantunan ayat-ayat al-Qur’an, dan cerita para sesuatu. Sebagian besar anak-anak berkembang
nabi beserta sahabatnya dalam suasana yang pada asa yang berbeda dan membutuhkan
nyaman dan menyenangkan. Oleh sebab itu, lingkungan yang dapat membuka jalan pikiran
rumah merupakan lingkungan yang tepat dalam mereka.
menyelenggarakan pendidikan untuk anak usia Menurut Montessori, paling tidak ada beberapa
dini. tahap perkembangan sebagai berikut:
1. Sejak lahir sampai usia 3 tahun, anak
3. HASIL DAN PEMBAHASAN memiliki kepekaan sensoris dan daya pikir yang
Pengertian pendidikan adalah suatu bimbingan sudah mulai dapat “menyerap” pengalaman-
atau peran secara sadar oleh si pendidik pengalaman melalui sensorinya.
terhadap perkembangan jasmani dan rohani si 2. Usia setengah tahun sampai kira-kira tiga
terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang tahun, mulai memiliki kepekaan bahasa dan
utama. Anak usia dini adalah kelompok sangat tepat untuk mengembangkan bahasanya
manusia yang berusia 0-6 tahun. (Marimba: (berbicara, bercakap-cakap).
Pendidikan Anak Usia Dini (TT): 19) 3. Masa usia 2 – 4 tahun, gerakan-gerakan otot
Pengertian pendidikan anak usia dini mulai dapat dikoordinasikan dengan baik, untuk
sebagaimana yang termaktub dalam Undang- berjalan maupun untuk banyak bergerak yang
undang Sisdiknas tahun 2003 pasal 1 ayat 14 semi rutin dan yang rutin, berminat pada benda-
menyatakan bahwa: Pendidikan anak usia dini benda kecil, dan mulai menyadari adanya
adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan urutan waktu (pagi, siang, sore, malam).

3
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ

Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat E-ISSN: 2714-6286

Rentang usia tiga sampai enam tahun, terjadilah fungsi fisik dan psikis sehingga siap merespon
kepekaan untuk peneguhan sensoris, semakin dan mewujudkan semua tugas-tugas
memiliki kepekaan indrawi, khususnya pada perkembangan yang diharapkan muncul pada
usia sekitar 4 tahun memiliki kepekaan menulis pola perilakunya sehari-hari.
dan pada usia 4 – 6 tahun memiliki kepekaan
yang bagus untuk membaca. DAFTAR PUSTAKA
Pendapat Mantessori ini mendapat dukungan Syaputra aidil,sekolah tinggi agama islam negri
dari tokoh pendidkan Taman Siswa, Ki hadjar (STAIN) teungku dirundeng meulaboh
Dewantara, sangat meyakini bahwa suasana →jurnal
pendidikan yang baik dan tepat adalah dalam
suasana kekeluargaan dan dengan prinsip asih Ahmad atabik dan ahmad Burhanuddin, prinsip
(mengasihi), asah (memahirkan), asuh dan metode Pendidikan anak usia
(membimbing). Anak bertumbuh kembang dini,jurusan tarbiyah (STAIN),kudus →
dengan baik kalau mendapatkan perlakuan jurnal
kasih sayang, pengasuhan yang penuh
pengertian dan dalam situasi yang damai dan Tatik ariyanti, pentingnya Pendidikan usia dini
harmoni. Ki Hadjar Dewantara menganjurkan bagi tumbuh kembang anak the
agar dalam pendidikan, anak memperoleh importance of childhood ducation for
pendidikan untuk child development,
mencerdaskan (mengembangkan) pikiran, (PGPAUD),universitas Muhammadiyah
pendidikan untuk mencerdaskan hati (kepekaan purwokerto → jurnal
hati nurani), dan pendidikan yang
meningkatkan keterampilan.Tokoh pendidikan
ini sangat menekankan bahwa untuk usia dini
bahkan juga untuk mereka yang dewasa,
kegiatan pembelajaran dan pendidikan itu
bagaikan kegiatan-kegiatan yang disengaja
namun sekaligus alamiah seperti bermain di
“taman”. Bagaikan keluarga yang sedang
mengasuh dan membimbing anak-anak secara
alamiah sesuai dengan kodrat anak di sebuah
taman. Anak-anak yang mengalami suasana
kekeluargaan yang hangat, akrab, damai, baik
di rumah maupun di sekolah, serta
mendapatkan bimbingan dengan penuh kasih
sayang, pelatihan kebiasaan secara alami, akan
berkembang menjadi anak yang bahagia dan
sehat.

4. KESIMPULAN
Anak usia dini berada dalam masa keemasan di
sepanjang rentang usia perkembangan manusia.
Masa ini merupakan periode sensitif, selama
masa inilah anak secara khusus mudah
menerima stimulus-stimulus dari
lingkungannya. Pada masa ini anak siap
melakukan berbagai kegiatan dalam rangka
memahami dan menguasai lingkungannya. Usia
keemasan merupakan masa di mana anak mulai
peka untuk menerima berbagai stimulasi dan
berbagai upaya pendidikan dari lingkungannya
baik disengaja maupun tidak disengaja. Pada
masa peka inilah terjadi pematangan fungsi-

Anda mungkin juga menyukai