Oleh :
C2086207017
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini memegang peranan yang sangat penting dan
menentukan bagi sejarah perkembangan anak selanjutnya, sebab pendidikan anak usia
dini merupakan pondasi bagi dasar kepribadian anak.
Seperti yang diungkapkan (Martin et al., 2020; Nakajima et al., 2019; Hasan
2013) bahwa anak usia dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi
anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang
diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
Bidang pembelajaran sains kompetensi dasar yang harus anak miliki adalah bisa
mengenal konsep sederhana dan sikap sains yang berkaitan dengan keseharian anak-
anak. Sikap sains untuk anak usia dini meliputi Rasa tanggung jawab, Rasa ingin
tahu, Disiplin, Tekun, Jujur, Terbuka terhadap pendapat lain.
Oleh karena itu metode eksperimen dapat diterapkan dalam pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan sains anak karena metode eksperimen bertujuan agar anak
mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan
yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri.
Salah satu cara menstimulasi perkembangan anak usia dini yaitu melalui
pemberian pengajaran dan pendidikan dengan kreatif, inovatif serta menciptakan
suasana belajar yang menarik dan menyenangkan pada anak usia dini. Dalam
memberikan pembelajaran yang kreatif, inovatif tersebut salah satu caranya dapat
berupa menggunakan metode eksperimen terhadap suatu kejadian. Dengan begitu anak
dapat memahami proses dari kegiatan yang diberikan, mengerti konsep-konsep sains
dan tentunya mendukung kemampuan kognitif anak dalam keterampilan pembelajaran
sains.
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui Apakah metode Ekesperimen dapat meningkatkan kemampuan sikap
sains anak
F. Manfaat Penelitian
2. Bagi Pendidik
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Anak usia dini berada dalam masa golden age yaitu masa di mana anak
pada usia tersebut merupakan masa yang sangat tepat dalam membangun
perkembangan mereka, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi dewasa yang
mandiri dan berakhlak mulia. Setiap informasi yang mereka terima akan mereka
simpan didalam memori otak anak sampai mereka dewasa. Oleh sebab itu
Pendidikan Anak Usia Dini harus memperhatikan seluruh potensi yang di miliki
anak untuk dikembangkan secara optimal.
Pembelajaran sains pada anak usia dini masih berupa pengenalan warna,
pencampuran warna, tumbuhan, binatang, gejala alam dan lain-lain. Anak-
anak harus diajarkan bagaimana merasakan, mengalami, dan mencoba
berbagai fenomena alam. Seperti kegiatan yang berhubungan dengan
eksperimen ini yaitu ekspeimen pengenalan dan pencampuran warna,
gunung meletus atau gejala alamlainnya. Eksperimen ini akan memacu
kreativitas anak, belajar untuk berani mencoba suatu sifat yang ini sangat
berharga dan langka di dunia orang dewasa.
3. Metode Eksperimen
1) Berdasarkan fakta
1) Formal
2) Informal
Penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. (Heni Nafiqah & Ghina Wulansuci) yang meneliti tentang “Mengembangkan Sikap
Sains Anak Usia Dini melalui Metode Pembelajaran Eksperimen Berbaris Belajar
di Rumah (BDR)”. Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan observasi, wawancara, dan
dokumentasi sebagai instrument yang dilakukan di TK DA’RURAHMA Majalaya.
Teknik pengumpulan data ini menggunakan observasi, wawancara dan
dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil data yaitu 42,66% anak mulai
berkembang kemampuan sikap sainsnya dan 59,33% anak yang kemampuan
sikap sainsnya berkembang sesuai harapan. Hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa penggunaan metode pembelajaran meksperimen akan lebih baik jika
dilaksanakan disekolah dan dilaksanakan secara bersama-sama dengan guru
ataupun temannya di sekolah.
C. Kerangka Pikir
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pikir yang telah diuraikan
sebelumnya, hipotesis penelitian ini adalah :
METODE PENELITIAN
1. Populasi
Populasi dalam Penelitian ini adalah siswa kelompok B ( usia 5-6 Tahun) SPS
TAAM Syubanul Wathon Tasikmalaya
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini berjumlah 15 anak yang terdiri dari 9 anak
perempuan dan 6 anak laki-laki.
1. Tempat Penelitian
2. Waktu penelitian
3. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu variabel terikat (x) dan variabel
bebas (y). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan Sikap sains anak.
Sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Definisi
Operasional dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :
1. Sains Sebagai Sikap Ilmiah ialah sikap yang dimiliki seseorang dalam
mencari dan mengembangkan pengetahuan baru, sikap tersebut di antaranya
obyektif terhadap fakta, jujur, teliti, bertanggung jawab, dan terbuka. Carin
dan Sund menyatakan bahwa aspek sikap keilmuan sangat penting dalam
proses sains. Aspek sikap yang dimaksud adalah berbagai keyakinan,
opini, dan nilai-nilai yang harus dipertahankan oleh seorang ilmuwan
khususnya Ketika mencari atau mengembangkan pengetahuan baru,
diantaranya tanggung jawab, rasa ingin tahu, disiplin, tekun, jujur, dan
terbuka terhadap pendapat orang lain.
a. Observasi
b. Wawancara
c. Dokumentasi
Adapun Kisi – kisi lembar observasi aktivitas anak Ketika melakukan proses
pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen yaitu :
2. Mengklasifikasikan
objek/benda berdasarkan
warna, bentuk, ukuran
atau karakteristik lainnya.
3. Mengajukan pertanyaan
4. Mengungkapkan dugaan
sementara
5. Mengemukakan
kesimpulan
6. Menceritakan
pengelaman
7. Mendengarkan pendapat
teman
Proses analisa data Menurut Miles dan Huberman ada 4 tahap, yaitu :
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
( P = f. 100% )
Keterangan :
P = Angka Presetase
F = Frekuensi yang dicari presentasinya/Kategori keberhasilan anak
Skor Interpretasi
81-100 BSB
61-81 BSH
41-60 MB
21-40 BB