Anda di halaman 1dari 24

HAKIKAT PEMBELAJARAN SAINS

ANAK USIA DINI


Oleh:
Vera Sholeha
verasholeha@staff.uns.ac.id
085729001211
CAN CHILDREN DO SCIENCE?
CAN CHILDREN DO
 Children are SCIENCE?
natural scientist.
 Scientists are people who are studying or has expert knowledge of one
or more of the natural or physical science (Oxford English Dictionary).
 In other words: anyone who is studying their world by asking questions
and investigating their surroundings.
 Scientists aren’t all in the labs mixing chemical – scientist are
everywhere studying everything.
 Children are doing this all the time!
BAGAIMANA PROSES PEMBELAJARAN SAINS PADA ANAK?

 Anak-anak berpartisipasi aktif dalam eksplorasi.


 Sebagai anak-anak yang mengeksplorasi dunia mereka, mereka datang dengan pertanyaan, yang
menyebabkan kemungkinan teori tentang mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi.
 Anak-anak menyelidiki teori mereka dalam konteks kelas. Dalam hal ini, guru, harus memberikan
waktu dan kesempatan untuk pembelajaran tersebut terjadi. Guru harus membangkitkan gairah anak
untuk belajar dan mendorong anak untuk selalu bertanya, “Apakah yang akan terjadi apabila...?” dan
kemudian memfasilitasi anak untuk mencari jawaban tersebut.
 Sains melibatkan metode ilmiah yaitu: mengamati, mengklasifikasi, eksperimen, memprediksi,
menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan ide-ide. Anak-anak juga harus didorong untuk
menggunakan istilah ilmiah yang sesuai, sehingga membangun literasi sains.
 Gordon et al (2014) menjelaskan bahwa anak usia dini mampu mempelajari sains apabila pembelajaran
dilakukan secara nyata (langsung) dan menarik.
SAINS ANAK USIA DINI
 Sains untuk anak usia dini adalah sebuah kombinasi dari proses
keterampilan (bagaimana anak belajar) dan konten (apa yang dipelajari
oleh anak) (Jackman, 2012).
 Sains untuk anak usia dini adalah sebuah usaha alami untuk anak yang
memiliki karakteristik untuk selalu mengeksplorasi dunianya,
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, memiliki rasa keingintahuan yang
tinggi, mengamati, menyentuh dan merasakan sesuatu yang baru
baginya (Essa, 2014).
 Pembelajaran sains untuk anak usia dini membantu anak untuk
memecahkan masalah (Morrison, 2012).
 Pengalaman belajar sains mendorong perkembangan bahasa dan
keaksaraan, dan juga terkait dengan kemampuan belajar matematika dan
kemampuan fungsi eksekutif anak. Sains juga dapat mendukung
pembelajaran anak-anak dan kesiapan sekolah (Brenneman, 2014).
Pengembangan pembelajaran sains di TK dilaksanakan dengan pembelajaran
terpadu. Topik pembelajaran sains untuk anak TK (5-6 tahun) hendaknya
lebih bersifat memberikan pengalaman tangan pertama (first hand
experience) kepada anak, bukan mempelajari konsep sains yang abstrak.

(Slamet Suyanto, 2005)


PENGENALAN SAINS ANAK USIA DINI

Penelitian saat ini menunjukkan bahwa anak-anak memiliki kapasitas untuk


membangun pembelajaran konseptual dan kemampuan untuk menggunakan
praktik penalaran dan penyelidikan.

NRC 2007, 2012, dalam NSTA 2014


 Pengenalan sains untuk anak Taman Kanak-kanak lebih ditekankan pada proses daripada produk.
 Proses sains dikenal dengan metode ilmiah, yang secara garis besar meliputi; (1) observasi, (2)
menemukan masalah, (3) melakukan percobaan, menganalisis data dan (4) mengambil kesimpulan.
Untuk anak TK, keterampilan proses sains hendaknya dilakukan secara sederhana melalui bermain.
 Kegiatan sains memungkinkan anak melakukan eksplorasi terhadap berbagai benda, baik benda hidup
maupun benda tak hidup yang ada disekitarnya. Anak belajar menemukan gejala benda dan gejala
peristiwa dari benda-benda tersebut.
 Pengenalan sains dapat melatih anak menggunakan lima inderanya untuk mengenal berbagai gejala
benda dan gejala peristiwa. Anak memperoleh pengetahuan baru hasil interaksinya dengan berbagai
benda yang ada disekitarnya.

Slamet Suyanto, 2005


TUJUAN PEMBELAJARAN SAINS ANAK USIA DINI

 Agar anak-anak memiliki kemampuan memecahkan masalah yang dihadapinya melalui penggunaan
metode sains, sehingga anak-anak terbantu dan menjadi terampil dalam menyelesaikan berbagai hal
yang dihadapinya.
 Agar anak memiliki sikap ilmiah. Hal-hal yang mendasar, misalnya : tidak cepat-cepat dalam
mengambil keputusan, dapat melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang, berhati-hati terhadap
informasi yang diterimanya serta bersifat terbuka.
 Agar anak-anak mendapatkan penngetahuan dan informasi ilmiah yang lebih baik dan dapat dipercaya,
artinya informasi yang diperoleh anak berdasarkan pada standar keilmuan yang semestinya, karena
informasi yang disajikan merupakan hasil temuan dan rumusan yang obyektif serta sesuai dengan
kaidah-kaidah keilmuan yang menaunginya.
 Agar anak lebih berminat dan tertarik untuk menghayati sains yang berada dan ditemukan di
lingkungan dan alam sekitarnya.

Leeper, 1994
PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN SAINS ANAK USIA
DINI
 Mengamati, mendengarkan, memfasilitasi dan menanyai;
 Mengakui bahwa belajar adalah proses mengeksplorasi;
 Percaya bahwa tujuan pengajaran bukan tentang jawaban yang benar, melainkan
tentang perkembangan pemikiran independen dan disposisi pemecahan masalah;
 Mengetahui bahwa anak membutuhkan waktu untuk menjelajah dan mengambil
resiko;
 Mengakui bahwa pembelajaran harus hands-on dan minds-on;
 Menyediakan semua kemampuan pembelajar dengan kesempatan untuk mengalami
pertanyaan dan penemuan yang mengagumkan dengan membuat akomodasi
terhadap lingkungan dan harapan;
 Model antusiasme untuk sains dan penemuan sehingga anak-anak dapat melihat
bagaimana menariknya kegiatan ini;
 Menyeimbangkan aktivitas child-initiated dengan teacher-prompted; dan
 Menciptakan hubungan dengan keluarga yang mendorong keterlibatan sains di
rumah. Connecticut State Department of Education, 2007
 Guru, melalui observasi, mengetahui kemampuan  Area “hands-on dan minds-on” meliputi:
dan minat anak-anak, mengerti pola pertumbuhan
1. Menarik;
dan perkembangan mereka, lalu menggunakan
informasi ini untuk menciptakan ruang kelas yang 2. Terorganisir;
menyediakan keamanan, serta tantangan yang 3. Diisi dengan item yang dipilih untuk
menarik dan memuaskan. mendukung kepentingan saat ini dan
 Lingkungan belajar yang disiapkan dapat mendorong penyelidikan;
meningkatkan perkembangan rasa keingintahuan 4. Area yang mengundang anak-anak untuk
anak. bereksplorasi, menyentuh dan manipulasi;
5. Diisi dengan barang-barang yang nyata
dari dunia anak; dan
6. Aman.
NILAI SAINS BAGI PERKEMBANGAN AUD
NILAI SAINS BAGI PERKEMBANGAN KOGNITIF

Pembagian utama dalam kematangan kognitif adalah


antara masa praoperasional dan operasional konkret .
Piaget (Krogh & Slentz, 2008)

Anak-anak pada kedua tahap ini membutuhkan objek


konkret untuk pembelajaran yang efektif.
Pada teori perkembangan kognitif, yang terpenting adalah bukan anak
menyerap sebanyak-banyaknya pengetahuan, tetapi bagaimana anak
dapat mengingat dan mengendapkan yang diperolehnya, serta
bagaimana ia dapat menggunakan konsep dan prinsip yang
dipelajarinya itu dalam lingkup kehidupannya.

Nilai yang sesungguhnya dari sifat pengembangan kognitif harus


mengarah pada dua dimensi, yaitu:

Dimensi isi
Dimensi proses
 Nilai yang sesungguhnya dari sifat pengembangan kognitif harus mengarah
pada dua dimensi, yaitu:

Dimensi isi

Dimensi proses
NILAI SAINS BAGI PERKEMBANGAN SOSIAL DAN
AFEKTIF

Teori pembelajaran sosial menjelaskan bahwa


perkembangan sikap yang ditunjukkan oleh anak-anak
berkaitan erat dengan pemodelan orang dewasa.

Guru
Guru yang Anak-anak akan
menunjukkan
menganggap merespons
sikap negatif dan
pembelajaran
kurangnya dengan menjadi
sebagai hal yang
membingungkan,
kepercayaan diri diri mereka
melakukan sendiri yang
membosankan,
pembelajaran negatif
atau sulit.
sains.
Jika seorang guru merasa kurang memahami atau kurang percaya diri melakukan
pembelajaran sains, maka guru dapat mengatasinya dengan:
• Banyak membaca
• Mengikuti kursus
• Seminar dan lokakarya
• Berusaha menunjukkan sikap yang lebih positif

Guru dapat mengarahkan anak-anak untuk mengembangkan perspektif mengambil


keterampilan dan masalah moral yang terkait dengan sains. Misalnya, rasa kepedulian
terhadap lingkungan dapat diterapkan pada lingkungan di sekolah.
• Melakukan kegiatan daur ulang
• Bergabung dalam kegiatan patroli sampah
• Merawat pekarangan atau kebun sekolah.

Jika pengembangan sikap ini disesuaikan dengan tuntutan perilaku yang terjadi dalam
kehidupan anak sehari-hari, maka sikap tersebut akan melekat dan menjadi karakter yang
mengindividualisasi pada diri anak.
NILAI SAINS BAGI PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK

• Kesadaran akan tubuh dan panca indera merupakan bagian


penting dalam pembelajaran sains awal.
• Tubuh dari anak itu sendiri dianggap sebagai sumber belajar
yang paling konkret dan dekat bagi anak, yang memancing
rasa ingin tahu dan ingin bertanya.

Kegiatan seperti menyikat gigi, tidur siang, dan mandi tidak


hanya meningkatkan kesehatan tetapi juga mengajarkan anak-
anak untuk menghargai tubuh mereka.
Kegiatan sains apalagi yang dapat mengembangkan motorik anak?

 Motorik kasar anak dapat berkembang melalui kegiatan bercocok tanam,


bermain di area pasir dan air, memanjat pohon, mencuci dan menjemur pakaian,
dan lain sebagainya.
 Sedangkan motorik halus anak dapat berkembang melalui kegiatan pencampuran
warna, meraba permukaan benda kasar dan halus, merasakan suhu, membuat
prakarya dari barang-barang bekas, dan lain sebagainya.
NILAI SAINS BAGI PENGEMBANGAN ASPEK LAINNYA

Pengembangan kreativitas anak

Kemampuan dalam mengaktualisasikan diri, dan menyiapkan anak


dalam mengisi kehidupannya

Menumbuhkan nilai religious pada anak


NILAI SAINS BAGI KREATIVITAS ANAK

Kreativitas anak dapat meningkat ketika mereka terlibat


dalam pembelajaran sains.

Sains merupakan area belajar yang menyediakan lingkungan


yang kaya akan pengembangan kreativitas anak. Namun, perlu
diingat bahwa untuk bisa mengembangkan kreativitas anak,
maka guru juga harus menyediakan kegiatan sains yang
kreatif.
NILAI SAINS BAGI PENGEMBANGAN AKTUALISASI DIRI
Pembelajaran sains yang memadai (adequate) akan menumbuhkan kreativitas
dan kemampuan berpikir kritis yang semuanya akan bermanfaat bagi aktualisasi
dan kesiapan anak menjadi generasi berkualitas untuk menghadapi perannya
yang lebih luas dan kompleks pada masa akan datang.
Prasetyo ( 2016)

Anak akan terlibat dalam proses pemecahan masalah ketika melakukan kegiatan
sains. Anak juga akan diajak untuk melakukan hal-hal baru yang mungkin belum
pernah mereka lakukan sebelumnya. Hal ini turut serta dalam pengembangan
aktualisasi dirinya.
NILAI SAINS BAGI PERKEMBANGAN RELIGIUS

Sains mempelajari segala sesuatu yang ada di dunia ini, baik yang hidup
maupun tak hidup.

Ketika anak diajak mengamati tanaman, ia akan menemui berbagai macam


jenis tanaman. Ia akan mengenal bahwa tanaman-tanaman tersebut
merupakan ciptaan Tuhan.

Dengan begitu, anak akan mengagumi dan mengakui kebesaran Tuhan-nya.


SEKIAN… TERIMA KASIH…
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai