Abstrak. Kehidupan anak usia dini tidak terlepas dari sains dan kreativitas. Dengan sains dapat melatih anak menggunakan
pancainderanya untuk mengenal berbagai gejala benda dan gejala peristiwa yang terjadi. Semakin banyak keterlibatan indera dalam
belajar, anak semakin memahami apa yang dipelajari. Melalui proses sains juga, anak dapat melakukan percobaan sederhana. Percobaan
tersebut melatih anak menghubungkan sebab dan akibat dari suatu perlakuan sehingga melatih anak berpikir logis dan kreatif. Usia dini
merupakan usia bermain anak, proses pembelajaran pada anak usia dini hendaknya dilakukan dengan cara yang menarik dengan konsep
pembelajaran bermain sambil belajar. Proses pembelajaran yang diberikan kepada anak juga harus memberikan konsep yang bermakna
bagi anak melalui pengalaman kegiatan yang konkret sehingga pembelajaran sains dapat melekat dalam waktu yang lama. Oleh karena itu
pemilihan metode pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik anak, yaitu identik dengan bermain. Dalam hal ini metode eksperimen
sangat cocok bagi anak usia dini. Melalui metode eksperimen anak diajak bermain sekaligus bereksplorasi, menemukan dan
memanfaatkan objek- objek yang dekat dengannya, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, belajar dengan cara
bereksperimen memberi kesempatan kepada anak untuk melihat, memahami dan mempraktekan sendiri pembelajaran yang dilakukan.
97
PROSIDING KONFERENSI INTEGRASI INTERKONEKSI ISLAM DAN SAINS 3: 97-101, 2021
langsung. Perbedaannya dengan metode demonstrasi ini observasi maka kemampuan keterampilan proses yang
lebih menekankan pada proses terjadinya, sedangkan dimiliki anak akan berkembang dengan baik.
metode eksperimen ini lebih menekankan proses sampai b. Keterampilam penyusunan hipotesis, hipotesis
dengan hasilnya, sehingga metode eksperimen ini sangat merupakan kecenderungan untuk menjelaskan
mendukung pembelajaran sains pada anak usia dini. beberapa hasil observasi, kejadian, dan hubungan
Adapun tujuan penelitian ini dilakukan yaitu untuk antara setiap kejadian fenomena. Guru harus
mengetahui metode eksperimen dalam pembelajaran sains menanamkan kepada anak rasa percaya diri dalam
yang sesuai dengan karakteristik dan perkembangan anak mengemukakan pendapat untuk memperkirakan
usia dini. pemecahan masalah. Hipotesis anak terhadap adanya
masalah masih sangat sederhana sesuai dengan
METODE PENELITIAN pengalaman mereka. Guru dapat membantu anak
dengan mengajukan pertanyaan yang menimbulkan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan anak menjawabnya.
metode penelitian studi literasi. Hasil penelitian disusun c. Keterampilan merancang percobaan, meliputi
secara naratif berdasarkan proses kajian dari berbagai menyusun pertanyaan, membuat prediksi, dan mencari
sumber jurnal, buku serta sumber lain yang sesuai dengan sendiri jawaban pemecahannya. Anak dilatih untuk
permasalahan dan terkait dengan topik yang akan dibahas memikirkan sendiri langkah-langkah pemecahannya
mengenai metode eksperimen dalam pembelajaran sains tanpa instruksi yang berlebihan dari guru.
untuk anak usia dini. d. Keterampilan interpretasi, untuk mengembangkan ide-
ide anak dari hasil mengumpulkan data yang
HASIL DAN PEMBAHASAN diperlukan, mereka harus menafsirkan apa yang mereka
temukan berdasarkan pengamatan yang dilakukan.
a. Pembelajaran Sains Anak Usia Dini e. Keterampilan komunikasi, dalam kegiatan sains banyak
1. Konsep Dasar Sains Anak Usia Dini potensi anak yang dapat dikembangkan, salah satunya
Sains secara harfiah dapat diartikan sebagai ilmu kemampuan komunikasi anak yang dapat
pengetahuan tentang alam atau yang mempelajari meningkatkan perkembangan bahasa anak. Anak dapat
peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam (Dian Samodra, mengkomunikasikan ide pemikiran, kegiatan yang
2015). Selain itu menurut Desmita (dalam Ely Khaeriyah, dilakukan, dan temuana atau kesimpulan kepada teman
el al. 2018), sains adalah pembelajaran yang mempelajari maupun guru.
pengetahuan alam yang dilakukan dengan pengamatan. Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan
Sains merupakan cara kita berpikir dan melihat dunia bahwa kriteria kemampuan sains untuk anak usia dini
sekitar kita yang menyajikan fakta-fakta atau kenyataan dapat meningkatkan beberapa keterampilan pada anak
yang terkait dengan fenomena alam. Perlunya mempelajari yaitu keterampilan dalam mengamati (observasi),
sains dalam pembelajaran adalah agar anak dapat mengerti mengkelompokan/mengklasifikasi, memprediksi, dan
konsep-konsep sederhana sains yang tentunya dapat keterampilan dalam mengkomunikasikan melalui media
bermanfaat dalam kehidupan anak sehari-hari. yang telah disiapkan dalam kegiatan pembelajaran sains.
Pembelajaran sains untuk anak usia dini tidak hanya Selain itu juga, jelaslah bahwa pengembangan
menitikberatkan pada hasil saja, tetapi juga proses. pembelajaran sains bukan saja membina kognitif (misal
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan melalui observasi, membaca, diskusi, eksperimen) anak
bahwa dengan penguasaan proses pembelajaran sains saja, melainkan membina aspek afektif dan psikomotor
diharapkan anak mengalami perubahan dan kemajuan (motorik kasar dan motorik halus). Selain itu, bukan saja
seperti kemampuan klasifikasi, aktivitas eksploratif, sebab- menunggu proses kematangan secara alamiah, namun juga
akibat, inisiatif, dan pemecahan masalah. Dengan perlu rangsangan dari lingkungan sehingga anak
memahami proses kegiatan sains, akan membuat anak berkembang dengan baik (Irma Yanti Siregar, 2019).
lebih paham sehingga kegiatan pembelajaran yang
dilakukan menjadi lebih bermakna dan anak dapat 2. Tujuan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini
menggunakan apa yang didapat dalam proses belajar sains Menurut Asrul & Ahmad Syukri Sitorus (dalam Irma
tersebut untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam Yanti siregar, 2019) tujuan pembelajaran sains pada
kehidupan sehari-hari. anak usia dini, yaitu:
Menurut Patta Bundu (dalam Devalda Marisa a. Membantu anak menguasai produk sains
Prameswari, 2019), kemampuan sains merupakan berdasarkan fakta, teori, konsep, dan proses.
keterampilan untuk mengkaji fenomena alam dengan cara- b. Membantu anak dalam menguasai keterampilan-
cara tertentu untuk memperoleh dan pengembangan ilmu keterampilan yang diperlukan dalam menggali sains
itu selanjutnya. Berikut ini pengembangan kemampuan sehingga anak menguasai cara kerja yang ditempuh
sains pada anak usia dini: dalam menyikapi alam dan menyelesaikan masalah
a. Keterampilan observasi, kesempatan menggunakan alat yang terkait di dalamnya.
indera untuk mengamati suatu objek dan fenomena c. Anak secara bertahap dan sederhana diperkenalkan
sangat penting untuk mengembangkan keterampilan dengan cara atau proses mengungkap sains, seperti
observasi. Semakin banyak melakukan kegiatan prosses mengamati, menggolongkan, menjelaskan,
dan melakukan eksperimen.
98
PROSIDING KONFERENSI INTEGRASI INTERKONEKSI ISLAM DAN SAINS 3: 97-101, 2021
99
PROSIDING KONFERENSI INTEGRASI INTERKONEKSI ISLAM DAN SAINS 3: 97-101, 2021
100
PROSIDING KONFERENSI INTEGRASI INTERKONEKSI ISLAM DAN SAINS 3: 97-101, 2021
Menurut Irma Yanti Siregar (2019), kelebihan dan adalah salah satu metode yang sesuai untuk pembelajaran
kelamahan yang terdapat pada metode eksperimen sains, karena metode eksprimen mampu memberikan
antara lain, sebagai berikut: kondisi belajar yang dapat mengembangkan kemampuan
a. Kelebihan Metode Eksperimen berfikir dan kreativitas secara optimal melalui
Metode eksperimen memiliki kelebihan: pembelajaran praktek secara langsung yang dilakukan oleh
(1) membuat peserta didik lebih percaya atas peserta didik untuk melakukan sendiri, mengikuti proses,
kebenaran atau kesimpulan berdasarkan mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan
percobaannya sendiri dari pada hanya menerima menarik kesimpulan tentang suatu objek, keadaan atau
kata guru atau buku saja; (2) dapat proses sesuatu yang dilakukan.
mengembangkan sikap untuk mengadakan studi
eksploratis tentang sains; (3) metode ini DAFTAR PUSTAKA
didukung oleh asas-asas didaktik modern, antara
lain: (a) peserta didik belajar dengan mengalami Mursid. 2015. Belajar dan Pembelajaran PAUD. Bandung: PT
atau mengamati sendiri suatu proses atau Remaja Rosdakarya.
Ningrum MA, Fatmawati D. 2019. Pengaruh Metode Eksperimen
kejadian; (b) peserta didik terhindar jauh dari Terhadap Kemampuan Sains Mengenal Benda Cair pada
verbalisme; (c) memperkaya pengalaman Anak Kelompok B TK Hidayatullah Lidah Kulon 1/58
dengan hal-hal yang bersifat objektif dan Surabaya. Jurnal PAUD Teratai.Volume 8 Nomor 3
realistis; (d) mengembangkan sikap berpikir Tahun 2019.
ilmiah; dan (e) hasil belajar akan tahan lama dan Prameswari DM. 2019. Upaya Meningkatkan Kemampuan Sains
internalisasi. Melalui Metode Eksperimen Mencampur Warna
Kelompok B1 Di TK Permata Hati Lampung Tengah.
b. Kelemahan Metode Eksperimen Institut Agama Islam Negeri Metro.
Metode eksperimen memiliki kelemahan Riri Kartiyawati R, Saripudin A, Khaeriyah E. 2018. Penerapan
yaitu pelaksanaan metode ini sering Metode Eksperimen dalam Pembelajaran Sains untuk
memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini.
bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan AWLADY: Jurnal Pendidikan Anak. Vol. 4, No. 2,
murah, guru dan peserta didik belum terbiasa September 2018.
Samodra D. 2014. Penerapan Metode Eksperimen untuk
melakukan eksperimen, memerlukan waktu Meningkatkan Pemahaman Konsep Sains pada Anak
relative lama, dan setiap eksperimen tidak selalu Kelompok B TK Dharma Wanita Krendowahono
memberikan hasil yang diharapkan karena Gondangrejo Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014.
mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada Universitas Muhammadiyah Surakarta.
diluar jangkauan kemampuan atau Sagala S. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:
Alfabeta.
pengendalian. Siregar IY. 2019. Penerapan Metode Eksperimen dalam
Pembelajaran Sains untuk Anak Usia Dini Di TK Siti Al-
KESIMPULAN Hasan Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang
TA. 2018/2019. Universitas Islam Negeri Sumatera
Pentingnya mempelajari sains dalam pembelajaran pada Utara.
anak usia dini dapat meningkatkan beberapa keterampilan Susanto A. 2017. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
meliputi, keterampilan dalam mengamati (observasi), Syarifah S. 2017. Implementasi Metode Eksperimen Dalam
mengklasifikasi (mengelompokkan), memprediksi, dan Pembelajaran Sains Anak Usia Dini Di Raudhatul
keterampilan dalam mengkomunikasikan hasil percobaan Athfal (RA) Al-Muhtadin Cemani Sukoharjo Tahun
melalui media yang telah disiapkan dalam kegiatan Pelajaran 2017/2018. Institut Agam Islam Negeri
pembelajaran sains. Pembelajaran yang optimal tidak jauh Surakarta.
dari penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan Ulfah M, Suyadi. 2016. Konsep Dasar PAUD. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
sesuai dengan karakteristik peserta didik. Salah satunya
menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen
101