Anda di halaman 1dari 8

JURNAL CERIA (CERDAS ENERGIK RESPONSIF INOVATIF ADAPTIF)

ISSN : 2614-6347 (Print) 2714-4107 (Online)


Vol.3 | No.3 | Mei 2020

UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN SAINS PADA ANAK


USIA DINI MELALUI PEMBELAJARAN STEAM

N Halimatu Sadiah1, Ririn Hunafa Lestari2


1 PAUD Melati 04, Jl Kebon manggu Padasuka Cimahi
2 IKIP Siliwangi, Cimahi
1halimatussadiah120597@gmail.com, 2ririnhunafa@ikipsiliwangi.ac.id

ABSTRACT
This research aims to improve scientific knowledge in early childhood through STEAM learn-
ing in PAUD Melati 04. STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics)
learning in preschool children emphasizes active learning, stimulates children, solves problems,
focuses on solutions, builds logical, and systematic thinking, and sharpens critical thinking
skills. This research uses the Classroom Action Research method with a Kemmis cycle model.
The subject of the study was group B children aged 5-6 years, amounting to 15 people using
pre- cycles, cycle I, cycle II with stages: planning, action, observation, and reflection. Based on
the results of the discussion, it can be concluded that scientific knowledge in early childhood
can be improved through STEAM learning. This improvement in science through magic balloon
experiments using balloon colors that kids like. The percentage of scientific knowledge through
STEAM learning in Pre- Cycle is 10%, cycle I 26%, cycle II 72%. From all the data obtained it
can be concluded that STEAM learning is a very positive influence in increasing scientific
knowledge of early childhood.

Keywords: Science Knowledge, Early Childhood, STEAM Learning

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan sains pada anak usia dini melalui
pembelajaran STEAM di PAUD Melati 04. Pembelajaran STEAM pada anak pra-sekolah
menekankan pembelajaran aktif, menstimulus anak, memecahkan masalah, fokus pada solusi,
membangun cara berpikir logis, dan sistematis, dan mempertajam kemampuan berpikir kritis.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model siklus kem-
mis. Subjek penelitiannya anak kelompok B usia 5-6 tahun yang berjumlah 15 orang dengan
menggunakan Prasiklus, siklus I dan siklus II dengan tahapan : perencanaan, tindakan, obser-
vasi dan refleksi. Berdasarkan hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan sains
pada anak usia dini dapat ditingkatkan melalui pembelajaran STEAM. Peningkatan sains ini
melalui percobaan balon ajaib dengan menggunakan warna-warna balon yang disukai anak.
Prosentase pengetahuan sains melalui pembelajaran STEAM pada prasiklus yaitu 10%, siklus I
26% dan siklus II 72%. Dari semua data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa melalui
pembelajaran STEAM sangat berpengaruh positif dalam meningkatkan pengetahuan sains anak
usia dini.

Kata Kunci: Pengetahuan Sains, Anak Usia Dini, Pembelajaran STEAM

237
JURNAL CERIA (CERDAS ENERGIK RESPONSIF INOVATIF ADAPTIF)

ISSN : 2614-6347 (Print) 2714-4107 (Online)


Vol.3 | No.3 | Mei 2020
PENDAHULUAN Pembelajaran sains anak usia dini
Pendidikan Anak Usia Dini harus lebih menekankan keterampilan proses
dapat mengembangkan bidang pengem- dari pada produk, keterampilan proses
bangan yaitu bidang pengembangan harus dikembangkan kepada anak seba-
pembiasaan diri, dan pengembangan gai pengalaman yang bermakna bagi
kemampuan dasar. Pada pengembangan anak. Menurut Suyanto (dalam Amalia
pembiasaan diri meliputi sikap spiritual, dkk, 2018: 2) mengungkapkan bahwa
sikap sosial, pengetahuan dan keterampi- pengenalan sains untuk anak TK lebih
lan, sedangkan dalam pengembangan ditekankan pada proses dari pada produk
kemampuan dasar meliputi enam aspek dan keterampilan proses sains tersebut
perkembangan yaitu: nilai agama dan hendaknya dilakukan secara sederhana
moral, fisik motorik, kognitif, sosial sambil bermain dengan melakukan ek-
emosional, bahasa dan seni. Berdasarkan splorasi terhadap berbagai benda yang
semua aspek perkembangan anak, aspek ada disekitarnya. Pembelajaran sains
kognitif yaitu aspek yang paling utama pada anak usia dini bermanfaat untuk
dapat mempengaruhi perkembangan as- meningkatkan perkembangan kognitif,
pek yang lainnya. Keterampilan kognitif salah satunya yaitu anak memahami
ini mempunyai peranan penting bagi ke- konsep sains dan keterkaitannya dengan
berhasilan anak dalam belajar, karena kehidupan sehari- hari, memiliki keter-
semua kegiatan atau aktifitas dalam bela- ampilan proses dan kegiatan belajar un-
jar selalu berhubungan dengan masalah, tuk mengembangkan pengetahuan ten-
mengingat dan berpikir. Pengembangan tang alam sekitarnya, mampu menggu-
kognitif ini bertujuan untuk mengem- nakan metode ilmiah untuk memecahkan
bangkan kemampuan berpikir anak masalah yang dihadapinya dengan lebih
melalui pembelajaran sains, bahasa, dan menyadari kebesaran dan kekuasaan
matematika (Amalia dkk, 2018) pencipta alam semesta (Suryani, 2020:
Menurut Amien (dalam Dewi, 137)
2011) sains merupakan sebagai bidang Berdasarkan pengamatan yang
ilmu alamiah, dengan ruang lingkup zat ada dilapangan bahwa pengetahuan sains
dan energi, baik yang terdapat pada kepada anak usia dini dilakukan hanya
makhluk hidup maupun tidak hidup, berfokus pada kognitif anak, dalam
lebih banyak mendiskusikan tentang pembelajarannya guru hanya menggu-
alam (natural science) seperti fisika, nakan metode ceramah dan pemberian
kimia, biologi. Pembelajaran sains tugas sehingga dalam pembelajaran anak
adalah pembelajaran yang menekankan kurang menarik dalam memperhatikan
kepada proses pencarian pengetahuan apa yang dijelaskan oleh gurunya. Upaya
dari pada transfer pengetahuan. Anak guru dalam meningkatkan pengetahuan
dipandang sebagai subjek belajar yang sains anak kurang variatif, yaitu hanya
perlu dilibatkan secara aktif dalam pros- kegiatan menulis, mewarnai, berhitung
es pembelajaran, sedangkan guru dan menggambar juga pembelajarannya
hanyalah seorang fasilitator yang mem- masih berpusat pada guru, anak tidak
bimbing dan mengkoordinasikan belajar melakukan percobaan sendiri sehingga
anak. anak tidak bisa mengembangkan ke-
mampuan prosesnya secara optimal. Se-

238
JURNAL CERIA (CERDAS ENERGIK RESPONSIF INOVATIF ADAPTIF)

ISSN : 2614-6347 (Print) 2714-4107 (Online)


Vol.3 | No.3 | Mei 2020
lain itu guru kurang menerapkan metode menggali informasi mengenai hal-hal
pembelajaran yang bervariatif. baru dalam diri anak melalui lingkungan
Kemampuan proses sains anak sekitarnya, Menurut Wahyuningsih, dkk
yang belum berkembang secara optimal (2020). Pembelajaran sains, teknologi,
dapat berakibat pada kesulitan anak teknik, seni dan matematika saling
dalam mengembangkan kognitif, afektif, keterkaitan dan anak dapat berpikir se-
psikomotor serta kemampuan berpikir cara kritis mampu mencari dan mene-
kritis dan kreatif (Amalia, dkk. 2018: 2). mukan sendiri jawaban atau persoalan-
Banyak strategi ataupun metode yang persoalan yang dihadapinya dengan
dapat digunakan oleh guru untuk mengadakan percobaan sendiri. Pada
meningkatkan pengetahuan sains pada proses pembelajaran anak diberikan ke-
anak. Salah satunya menggunakan sempatan untuk mengalami sendiri atau
metode pembelajaran berbasis Science, melakukan sendiri, mengikuti suatu
Technology, Engineering, Art, and proses, mengamati suatu objek, men-
Mathematics (STEAM) diajarkan secara ganalisis, membuktikan, dan menarik
terintegrasi di PAUD. Menurut Helen kesimpulan sendiri mengenai suatu
(Sari & Rahma, 2019: 94) pembelajaran keadaan atau proses yang terjadi.
berbasis STEAM dapat membuat anak Berdasarkan permasalahan yang
berpikir secara kritis, komprehensif, dan ada, maka peneliti tertarik melakukan
menstimulus anak agar dapat memec- penelitian tindakan kelas dan memper-
ahkan masalah. Dari pembelajaran baiki kualitas pembelajaran melalui
berbasis STEAM Losse parts (lepasan) metode pembelajaran berbasis STEAM
adalah unsur yang penting. Losse parts untuk meningkatkan pengetahuan sains
merupakan barang- barang yang terbuka, anak dalam mengenai proses balon ajaib.
yang mudah ditemukan disekitar kita. Maka peneliti akan melakukan penelitian
Alam atau lingkungan kita penuh dengan dengan judul “ Meningkatkan penge-
loose parts seperti ranting, biji- bijian, tahuan Sains Anak Usia Dini Melalui
batu, kerang, daun kering, bunga, benda- Pembelajaran STEAM”.
benda alam lainnya (Wahyuningsih, dkk
2020). STEAM digunakan untuk fokus METODOLOGI
pada pemahaman tentang sifat terinte- Metode penelitian yang digun-
grasi dari disiplin sains, teknologi, seni, akan dalam penelitian ini adalah Metode
dan matematika serta pentingnya mereka PTK. Sebelum menjelaskan arti dari
dalam dalam keberhasilan akademik PTK harus memahami dulu pengertian
jangka panjang anak- anak. (Quigley & penelitian tindakan. Menurut Kemmis
Herro dalam Wahyuningsih, dkk. 2020). (dalam sanjaya 2010), penelitian tinda-
Oleh karena itu metode pembela- kan merupakan suatu bentuk penelitian
jaran berbasis STEAM dapat diterapkan reflektif dan kolektif yang dilakukan
untuk meningkatkan pengetahuan sains oleh peneliti dalam situasi sosial untuk
anak karena metode pembelajaran meningkatkan penalaran praktik sosial
STEAM ini bertujuan untuk mengem- mereka. Adapun ciri utama dari peneliti-
bangkan kreativitas anak serta menerap- an tindakan adalah adanya intervensi
kan model pembelajaran aktif dan kre- atau perlakuan tertentu untuk perbaikan
atif, dimana anak berperan aktif dalam

239
JURNAL CERIA (CERDAS ENERGIK RESPONSIF INOVATIF ADAPTIF)

ISSN : 2614-6347 (Print) 2714-4107 (Online)


Vol.3 | No.3 | Mei 2020
kinerja dalam dunia nyata. Adapun pro-
ses penelitian sebagai berikut:
1. Perencanaan, adalah proses Grafik 1
menentukan program perbaikan Hasil observasi sebelum penerapan
yang berangkat dari suatu ide pembelajaran Sains melalui pembelaja-
gagasan peneliti. ran STEAM
2. Tindakan, adalah perlakuan yang Pra-Siklus
dilaksanakan oleh peneliti sesuai
dengan perencanaan yang telah
disusun oleh peneliti.
3. Observasi, adalah pengamatan
yang dilakukan untuk menge-
Pra-siklus
tahui efektifitas tindakan atau Siklus I
mengumpulkan informasi tentang Siklus II
berbagai kelemahan (kekuran-
gan) tindakan yang telah di-
lakukan. Pengetahuan Sains Pada anak usia dini
4. Refleksi, adalah kegiatan analisis melalui pembelajaran STEAM, bahwa
tentang hasil observasi hingga dari hasil grafik diatas menunjukan hasil
memunculkan program atau observasi di lembaga PAUD Melati 04
perencanaan baru. tentang pengetahuan sains pada anak
Adapun subjek penelitian yaitu usia dini melalui prasiklus bahwa hasil
anak-anak kelompok B di PAUD Melati grafik di atas yaitu ada anak yang terma-
04 dengan jumlah anak 15 orang terdiri suk kedalam kategori belum berkembang
dari 6 orang anak laki- laki dan 9 orang yaitu sebanyak 50%, sedangkan ada juga
anak perempuan. Pelaksanaan tindakan anak yang termasuk ke dalam kategori
kelas ini dilakukan melalui perencanaan, mulai berkembang sebanyak 20%, ada
tindakan, observasi dan refleksi. juga anak yang termasuk kedalam kate-
gori berkembang sesuai harapan yaitu
HASIL DAN PEMBAHASAN sebanyak 20%, dan anak yang termasuk
pada kategori berkembang sangat baik
Hasil yaitu sebanyak 10%. Oleh karena itu dari
Dari hasil penelitian di lembaga PAUD hasil yang dapat di peroleh bahwa nilai
Melati 04 terdapat hasil observasi penge- rata – rata pengetahuan sains pada anak
tahuan sains dengan percobaan balon usia dini dalam usia 5 – 6 tahun masih
ajaib pada Prasiklus yaitu : rendah, di dalam keberhasilan dalam
proses pembelajaran anak dalam proses
pembelajaran STEAM mencapai 10%.

240
JURNAL CERIA (CERDAS ENERGIK RESPONSIF INOVATIF ADAPTIF)

ISSN : 2614-6347 (Print) 2714-4107 (Online)


Vol.3 | No.3 | Mei 2020

Grafik 2 Grafik 3
Hasil observasi Pengetahuan Sains pada Hasil observasi Pengetahuan Sains Pada
Anak Usia Dini Melalui pembelajaran Anak Usia Dini Melalui pembelajaran
STEAM STEAM
Siklus I Siklus II

50% 80%

38% 60%
Pra-siklus Pra-siklus
25% Siklus I 40% Silkus I
Siklus II Siklus II
13% 20%

0% 0%
BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB

Bahwa dari grafik diatas dapat disimpul- Bahwa dari hasil grafik di atas dapat dis-
kan dari hasil observasi tentang pengeta- impulkan bahwa pengetahuan sains pada
huan sains pada anak usia dini melalui anak usia dini tertea pada siklus ke II
pembelajaran STEAM pada siklus I menunjukan bahwa anak yang termasuk
menunjukan bahwa anak yang termasuk pada kategori belum berkembang se-
pada kategori belum berkembang se- banyak 0% atau tidak ada, sedangkan
banyak 25% atau sebanyak 3 anak, se- anak yang termasuk pada kategori mulai
dangkan anak yang termasuk pada kate- berkembang sebanyak 6% atau sebanyak
gori mulai berkembang sebanyak 2 anak. Anak yang termasuk pada kate-
14%atau sebanyak 2 anak, anak yang gori berkembang sesuai harapan se-
termasuk kategori berkembang sesuai banyak 22% atau sebanyak 3 anak, dan
harapan sebanyak 35% atau sebanyak 6 yang termasuk pada kategori berkem-
anak, sedangkan yang termasuk kategori bang sangat baik sebanyak 72% atau se-
berkembang sangat baik sebanyak 26% banyak 10 orang anak. Maka penge-
atau sejumlah 4 anak dinyatakan bahwa tahuan sains pada anak usia dini melalui
pengetahuan sains pada anak usia dini pembelajaran STEAM ini mengalami
dalam usia 5-6 tahun pada tindakan sik- peningkatan yang sangat baik.
lus I telah mengalami perubahan dan
kemajuan yang baik. Karena target pen- Pembahasan
capaian yang diharapkan penelitian dan Berdasarkan hasil data penelitian
guru belum mencapai untuk tercapai. yang telah diuraikan diatas menunjukkan
Untuk itu guru akan melakukan tindakan bahwa dengan menggunakan metode
pada siklus II agar lebih banyak menga- pembelajaran STEAM dapat
lami perubahan. meningkatkan pengetahuan sains anak
usia dini dalam percobaan balon ajaib.

241
JURNAL CERIA (CERDAS ENERGIK RESPONSIF INOVATIF ADAPTIF)

ISSN : 2614-6347 (Print) 2714-4107 (Online)


Vol.3 | No.3 | Mei 2020
Hal ini sesuai dengan pendapat Wahyun- tahuan. Anak dipandang sebagai subjek
ingsih, dkk (2020) pembelajaran PAUD belajar yang perlu dilibatkan secara aktf
berbasis STEAM dapat mengembangkan dalam proses pembelajaran, sedangkan
kreativitas anak serta menerapkan model guru hanya fasilitator yang membimbing
pembelajaran aktif dan kreatif, dimana dan mengkoordinasikan kegiatan belajar
anak berperan aktif dalam menggali in- anak.
formasi mengenai hal-hal baru dalam Secara umum peningkatan ke-
diri anak melalui lingkungan sekitarnya. mampuan sains anak antar prasiklus, sik-
Penggunaan pembelajaran berba- lus I dan siklus II mengalami peningka-
sis STEAM dalam meningkatkan proses tan yang sangat baik. Hal ini terlihat da-
pengetahuan sains memberikan kesem- lam setiap pertemuannya yaitu pada sik-
patan kepada anak untuk mampu menca- lus I dan siklus II. Pada siklus I per-
ri dan menemukan sendiri atau melaku- temuan ketiga rata- rata memperoleh ha-
kan investigasi dalam kegiatan pembela- sil dalam kategori cukup. Siklus I pada
jaran yang dilakukan mengenai balon pertemuan ketiga proses mengamati dan
ajaib dengan mengadakan percobaan mengklasifikasian sudah meningkat dari
sendiri, mengikuti suatu proses, meng- pertemuan pertama namun untuk aspek
amati suatu objek, menganalisis, mem- yang lainnya belum berkembang seperti
buktikan, dan menarik kesimpulan sen- anak belum dapat mengkomunikasikan
diri mengenai eksperimen yang dilaku- dan memprediksikan secara maksimal.
kan oleh anak. Menurut Morrison (Sari, Hal ini dapat dilihat dari kegiatan
2019: 93-94) mengungkapkan bahwa eksperimen pada siklus I dalam aspek
belajar melalui pendekatan STEAM mengamati masih ada beberapa anak ke-
diharapkan mampu memecahkan masa- tika tidak melakukan percobaan belum
lah yang menjadi teka- teki, memiliki bisa karena tidak memperhatikan guru
kekuatan untuk melakukan investigasi dalam menjelaskan langkah- langkah
dalam memecahkan masalah, mengenali percobaan yang akan dilakukan, dalam
penemuan yang sesuai kebutuhan dan aspek mengklasifikasi terlihat anak ma-
kreatif dalam mendesain dan menetap- sih belum tahu ketika mengelompokkan
kan solusinya, mandiri dan mendapatkan benda berdasarkan jenisnya, dalam aspek
kepercayaan diri serta bekerja dalam memprediksi sebagian anak masih belum
waktu tertentu, berpikir logis dan men- bisa membuat dugaan sementra hasil
guasai keterampilan dalam pembelajaran percobaan yang akan dilakukan, pada
sains maupun yang lainnya. aspek menyimpulkan masih kurang ka-
Pada pembelajaran sains ini anak rena anak- anak tidak serius dan masih
dibimbing untuk mencari dan mene- main- main, dan pada aspek mengkomu-
mukan sendiri pengetahuan yang baru, nikasikan hasil dan proses percobaan di
keterlibatan anak dalam pembelajaran depan kelas anak- anak masih terlihat
sangat diutamakan. Hal ini sejalan den- takut dan malu.
gan pendapat Putra (dalam Amalia,dkk. Untuk memperbaiki kekurangan
2018: 2) yang mengungkapkan bahwa dan mempertahankan keberhasilan yang
pembelajaran sains adalah pembelajaran telah dicapai pada siklus I, maka reko-
yang menekankan pada proses pencarian mendasi dari guru lain untuk pelaksana-
pengetahuan dari pada transfer penge- an siklus II dengan cara sebagai berikut:

242
JURNAL CERIA (CERDAS ENERGIK RESPONSIF INOVATIF ADAPTIF)

ISSN : 2614-6347 (Print) 2714-4107 (Online)


Vol.3 | No.3 | Mei 2020
1) memberikan pemahaman kepada anak sudah dapat menyimpulkan terhadap ha-
harus lebih jelas dan menarik agar anak sil yang dilakukannya, dan aspek meng-
dapat memperhatikannya, 2) guru/ pene- komunikasikan semua anak antusias un-
liti harus memberikan variasi dalam da- tuk maju kedepan dalam mengkomuni-
lam suasana pemebelajaran dengan cara kasikan hasil, proses percobaan dan
diseling dengan tepuk atau bernyanyi anak- anak tidak ttakut lagi maupun
agar mereka tidak merasa jenuh, 3) guru/ malu.
peneliti harus lebih bersemangat dan an- Dengan adanya pembelajaran
tusias dalam menyampaikan dan menje- berbasis STEAM ini anak- anak tidak
laskan pembelajaran, 4) guru harus hanya tahu tentang pembelajaran sains ,
memberi penguatan dan penghargaan tetapi pembelajaran lainnya seperti te-
kepada anak, 5) guru harus lebih me- knologi, teknik, seni, dan matematika
ningkatkan dalam pengkondisian kelas tentu dikenalkan karena saling keterkai-
terutama saat percobaan yang akan tan. Anak belajar dari sains tentunya
dilaksanakan, 6) guru harus menumbuh- yang sudah dibahas sebelumnya, dengan
kan antusias anak untuk membuat pre- pembelajaran teknologi anak- anak di-
diksi dan menyimpulkan hasil percoba- kenalkan alat- alat yang dipakai seperti:
an, 7) memberikan pujian kepada anak sendok, corong, botol plastik dan lain-
agar dapat memotivasi untuk berani nya, dari pembelajaran teknik anak dapat
mengkomunikasikan hasil percobaan- mengetahui teknik seperti apa dalam
nya. percobaan balon ajaib itu, selanjutnya
Sesudah diterapkannya rekomen- seni yang didapat dari percobaan ini
dasi dari guru lain, maka dari hasil ob- anak dapat membuat hasil karya nya ma-
servasi siklus II pertemuan ketiga rata- sing- masing seperti keinginan anak
rata anak memperoleh hasil dalam kate- memilih warna balon kesukaanya, dan
gori baik. Aspek kemampuan sains anak matematika yang didapat anak yaitu
yaitu mengamati, mengklasifikasikan, mengenal benda, warna, bentuk, dapat
memprediksi, menyimpulkan dan meng- menghitung jumlah benda, warna, dan
komunikasikan sudah berkembang seca- bentuk. Tidak hanya berbasis STEAM
ra maksimal dari jumlah 15 orang anak saja tetapi dalam semua 6 aspek per-
di kelompok B PAUD Melati 04. Dapat kembangan anak didapatkan dalam pen-
dilihat dari kegiatan eksperimen pada getahuan sains anak usia dini.
aspek mengamati terlihat anak- anak su- Maka dari itu hasil observasi
dah mempraktekannya sendiri tanpa ban- yang didapat sangat memuaskan dengan
tuan guru ataupun peneliti dan sudah beberapa proses atau tahapan yang sudah
bisa menjawab karena anak- anak mem- dilakukan dapat meningkatkaan anak
perhatikan penjelasan guru dan proses dalam pengetahuan sains melalui pembe-
percobaan yang dilakukan, anak dapat lajaran STEAM, hal ini dapat dilihat dari
mengklasifikasikan benda berdasarkan hasil prosetase yaitu: pada prasiklus
jenisnya, pada aspek memprediksi anak- 10%, siklus I 26%, dan siklus II 72%. Proses
anak dapat membuat dugaan sementara yang dilalui dengan cara yang rill, dan
dengan apa yang akan terjadi ketika pro- tidak ada masalah ataupun kesulitan
ses percobaan yang dilakukan, pada as- yang dilalui anak setelah mencapai hasil
pek menyimpulkan terlihat semua anak perkembangan yang diinginkan, dengan

243
JURNAL CERIA (CERDAS ENERGIK RESPONSIF INOVATIF ADAPTIF)

ISSN : 2614-6347 (Print) 2714-4107 (Online)


Vol.3 | No.3 | Mei 2020
adanya pembelajaran sains anak sangat Eksperimen. Jurnal Ilmiah POTEN-
antusias, menyenangkan, tidak ada kata SIA, 3(2), 66-75.
Dewi, A. (2011). Meningkatkan Kemam-
bosan dalam pembelajaran yang dilaku-
puan Sains Anak Usia Dini
kan.
Melalui Pembelajaran Berbasis
KESIMPULAN
Keterampilan Proses. Jurnal Ob-
Berdasarkan hasil penelitian sesi. 1 (2), pp. 39- 63.
yang telah dilakukan pada kelompok B Sanjaya, W. 2010. Penelitian Tindakan
di PAUD Melati 04 dapat disimpulkan Kelas. Jakarta: Kencana.
bahwa, melalui pembelajaran sains den- Sari, D. Y., & Rahma, A. (2019).
gan berbasis STEAM ini dapat me- MENINGKATKAN PEMAHAMAN
ningkatkan kemampuan sains dengan ORANG TUA DALAM MENSTIM-
ULASI PERKEMBANGAN ANAK
percobaan balon ajaib. Dapat dilihat DENGAN PENDEKATAN STEAM
anak sudah meningkat dalam aspek MELALUI PROGRAM HOME VIS-
mengamati, menglasifikasikan, meng- IT. Tunas Siliwangi: Jurnal Program
komunikasikan, dan memprediksikan. Studi Pendidikan Guru PAUD STKIP
Siliwangi Bandung, 5(2), 93-105.
Pembelajaran dengan menggunakan Suryani, I. (2020). PENGENALAN BI-
STEAM ini saling keterkaitan antara NATANG TERNAK MELALUI EK-
pembelajaran sains, teknologi, teknik, SPLORASI LINGKUNGAN UNTUK
seni dan matematika dan tidak hanya PENINGKATAN PENGETAHUAN
SAINS ANAK USIA DINI. CERIA
berbasis STEAM saja tetapi dalam se- (Cerdas Energik Responsif Inovatif
mua 6 aspek perkembangan seperti: Ni- Adaptif), 3(2), 137-144.
lai agama dan moral, fisik motorik, Wahyuningsih, S., Pudyaningtyas, A. R.,
bahasa, kognitif dan seni dapat berkem- Hafidah, R., Syamsuddin, M. M.,
Nurjanah, N. E., & Rasmani, U. E. E.
bang juga secara tidak sengaja atau tidak (2019). Efek Metode STEAM pada
terarahkan dalam pembahasan. Maka Kreatifitas Anak Usia 5-6 Tahun. Jur-
dari itu hasil observasi yang didapat san- nal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak
gat memuaskan dengan beberapa proses Usia Dini, 4(1), 295-301.
atau tahapan yang sudah dilakukan dapat
meningkatkan anak dalam pengetahuan
sains melalui pembelajaran STEAM, hal
ini dapat dilihat dari hasil persentase yai-
tu: pada prasiklus 10%, siklus I 26%, dan
siklus II 72%. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa setiap siklusnya dengan pembelajaran
berbasis STEAM ini mendapat perubahan
yang meningkatkan terhadap pengetahuan
sains anak usia 5-6 tahun di kelompok B
PAUD Melati 04.
DAFTAR PUSTAKA
______.Membentuk Ilmuwan Cilik den-
gan Pengajaran STEAM. https://
www.google.com. 30 Mei 2019.
Amalia, K., & Suprapti, A. (2018).
Meningkatkan Kemampuan Sains
Mengenal Benda Cair melalui Metode

244

Anda mungkin juga menyukai