Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MID APLIKASI PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN

1. REVIEW JURNAL
2. Satu masalah terkait pendidikan dan perkembangan
3. Jurnal psikologi minimal 2 satu Internasional dan satu Nasional (sinta), semakin
banyak semakim bagus.
4. Format bebas
5. Referensi
6. Dikumpulkan pada saat jadwal final

Judul Artikel Islamic Psychological Analysis Regarding to Rahmah Based Education


Portrait at IAIN Curup
Penulis Idi Warsah
Publikasi Jurnal Psikologi Islami
Vol, Hal, Tahun 6 (1), 2020
ISSN P-ISSN: 2502-728X. E-ISSN: 2549-6468
Permasalahan Kesuksesan mahasiswa tidak menutup kemungkinan adanya binaan dan
keperdulian dari tenaga pendidik, khususnya dosen. Namun, tidak semua
dosen bisa menjadi mitra yang baik bagi mahasiswa. Beberapa dari mereka
menganggap mahasiswa hanya sebagai objek dalam pembelajaran dikelas,
sehingga perilaku ramah sebagai bentuk kasih sayang dosen menjadi hal yang
penting dalam proses pembelajaran dikelas. Maka dari itu pentingnya
membangun sifat ramah agar membangkitkan suasana nyaman terhadap
mahasiswa.
Teori  Makna raḥmah dalam prespektif Al-Qur’an jika dikaitkan dengan
pendidikan. Secara lebih rinci, makna raḥmah direpresentasikan
sebagai al-Qur’ān, al-jannah, asy-syafa’ah, andal-‘iṣmah
(perlindungan dari melakukan kesalahan), as-sa’ah (kelonggaran),
at-taufiq (meringankan kesusahan), ar-rizq, andal-maṭar
(Damaghany, 1970).
 Richard (2017) yang membahas tentang kasih sayang yang
dikaitkan dengan proses pendidikan dapat disimpulkan bahwa
perilaku ini dapat membuat guru dan siswa memiliki hubungan
yang baik dan saling memahami satu sama lain. Berdasarkan hasil
ini, jelas bahwa raḥmah (kasih sayang) merupakan dasar dari
sikap responsif dan kepedulian terhadap penderitaan orang lain.
Metode Jenis penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Penelitian ini
Penelitian menggunakan kredibilitas data dengan teknik triangulasi yaitu
membandingkan data yang diperoleh dari wawancara dan observasi. Hasil
perbandingan data yang tidak searah akan diungkap dengan melakukan
wawancara dan observasi ulang sehingga diperoleh data jenuh. Kemudian,
data akan dianalisis dengan menggunakan model interaktif yang
direkomendasikan oleh Miles, Huberman dan Saldana (2004).
Keterbatasan  Penyampaian dalam jurnal cukup banyak terkait makna Rahmah
dari berbagai artian, namun tidak menampilkan seperti dalam
bentuk table, grafik atau hal-hal lain yang mampu dijadikan acuan
data seberapa besar pentingnya menerapkan Rahmah dalam
konteks pendidikan.
 Tidak melihatkan adanya guide interview atau guide observasi
untuk dilakukan checklist ketika pengambilan data. Sehingga
kurang menunjukkan gambaran di AIAN Curup itu sendiri.
Kelebihan  Jurnal ini menjelaskan makna Rahmah dalam berbagai pandangan
 Memberikan pengetahuan secara luas terkait Rahmah (Kasih
Sayang)
 Menambah keilmuan mengenai pentingnya hubungan baik antara
dosen dan mahasiswa sehingga tercipta pembelajaran yang
kondusif
Implikasi Penerapan Rahmah cukup perlu dipertimbangkan dalam proses pembelajaran
Pendidikan dan untuk mencegah kekeringan pengetahuan, sikap, dan keimanan dalam
Perkembangan kehidupan mereka; dan proses interaksi berjalan dengan penuh kedamaian,
kasih sayang, dan kelembutan. Dengan hadirnya sikap Rahmah kepada para
pendidik atau dosen bagaikan perumpaan air hujan yang menyuburkan tanah
yang gersang sehingga dapat memberikan manfaat bagi orang lain terutama
mahasiswa.

Judul Artikel The Relation of Family Functioning to Adolescent Psychological Well-


Being, School Adjusment and Problem Behavior
Penulis Daniel T. L. Shek
Publikasi Journal of Genetic Psychology
Vol, Hal, Tahun 158 (4), 1997
Doi Doi: 10.1080/00221329709596683
Permasalahan Keberfungsian keluarga menunjukkan adanya pengaruh psikologis remaja
dan perilaku bermasalah, termasuk psikopatologi
(Kaslow, Warner, John, & Brown, 1992; Martin, Rozanes, Pearce, & Allison,
1995; Prange et al, 1992), bunuh diri (McKenry, Tishler, & Kelley, 1982),
identitas (Bosma & Gerrits, 1985), dan harga diri (Shagle & Barber, 1995;
Sweeting & West, 1995) Shek, DTL (1997). juga data yang menunjukkan
bahwa fungsi keluarga yang lebih buruk terkait dengan tingkat yang lebih
tinggi penyalahgunaan zat (McKay, Murphy, Rivinus, & Maisto, 1991;
Smart, Chibucos, & Didier, 1990), merokok (Doherty & Allen, 1994),
kerentanan terhadap kenakalan (Tolan & Lorion, 1988), dan prestasi
akademik yang lebih rendah (Wentzel, 1994).
Di sisi lain, terdapat temuan penelitian yang menunjukkan bahwa
keberfungsian keluarga tidak berhubungan dengan beberapa aspek
perkembangan remaja: Walker, McLaughlin, dan Greene (1988) tidak
menemukan dukungan untuk hubungan antara antara keluhan somatik
fungsional remaja dan keberfungsian keluarga. Maka dari itu, sesuai dari
hasil temuan database dan perspektif lintas budaya bahwa tidak ada penelitian
ilmiah yang dilakukan menegenai keberfungsian keluarga terkait dengan
penyesuaian remaja dalam budaya Tionghoa.
Teori  Beavers dan Hampson (1990) menemukan bahwa kuesioner
keberfungsian keluarga (SFI) mampu membedakan keluarga yang
kompeten dengan keluarga yang tidak berfungsi.
 Kuesioner Kesehatan Umum (GHQ) Goldberg (1972) digunakan
untuk mengukur gangguan nonpsikotik saat ini.
 Skala Kepuasan Hidup (LIFE) dirancang oleh Diener, Emmons,
Larsen, dan Griffin (1985) untuk menilai penilaian global
seseorang terhadap kualitas hidupnya.
 Kuesioner Tujuan Hidup (PIL; Crumbaugh, 1968) dirancang
untuk menilai makna eksistensial yang dirasakan seseorang
tentang kehidupan.
 Skala Keputusasaan (Hopelessness Scale/HOPEL) disusun oleh
Beck, Weissman, Lester, dan Trexler (1974) untuk mengukur rasa
harapan dalam diri seseorang.
Metode Jurnal penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode
Penelitian korelasional untuk melihat adanya hubungan. Instrument yang digunakan
menggunakan kuesioner untuk orang tua dan siswa.
Keterbatasan Jurnal penelitian ini kurang menjelaskan teori-teori terkait variabel penelitian,
yang dimana terdapat empat variabel dalam penelitian.
Kelebihan Jurnal penelitian ini menjelaskan secara detail mengenai metode dalam
pengalmbilan data menggunakan instrument berupa assessments. Assesment’s
yang digunakan berupa family functioning menggunkan skala SFI,
psychological well-being menggunkan skala GHQ, LIFE, PIL dan HOPEL ,
school adjustment menggunakan skala persepsi remaja tentang prestasi
akademiknya dibandingkan dengan teman sekelas (APC) dan skala kepuasan
remaja terkait kinerja akademiknya (APS), dan problem behavior
menggunakan skala terkait smoke dan napza.
Implikasi Keberfungsian keluarga berhubungan dengan kesehatan mental positif
Pendidikan dan remaja, harapan yang dijadikan sebagai kekuatan dasar motivasi untuk dapat
Perkembangan mempengaruhi berbagai aspek penyesuaian remaja.

Judul Artikel
Penulis
Publikasi
Vol, Hal, Tahun
ISSN
Permasalahan
Teori 
Metode
Penelitian
Keterbatasan
Kelebihan 
Implikasi
Pendidikan dan
Perkembangan

Judul Artikel Analisis Prokrastinasi Akademik Mahasiswa (Studi Pada Mahasiswa Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan)
Penulis Abdul Saman
Publikasi Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling
Vol, Hal, Tahun 3 (2), 2017
ISSN p-ISSN: 2443-2202, e-ISSN: 2477-2518
Permasalahan Mahasiswa dituntut secara mandiri untuk mampu mengembangkan
potensinya baik bersifat akademik maupun non akademik. Dalam berbagai
aktivitas mahasiswa tentunya muncul rasa jenuh atau malas untuk memenuhi
semua tuntutan tugas dan tanggung jawab sebagai mahasiswa. Mahasiswa
yang mengalami stress hingga merasa jenuh, mengalami penundaan dalam
mengerjakan tugas, karena seringnya terjadi perilaku yang selalu menunda
hingga menimbulkan konsekuensi berupa lumpuhnya kemajuan akademik.
Kasus seperti ini bukanlah hal yang baru bagi mahasiswa, namun sudah
banyak terjadi dikarenakan banyaknya penuntutan tugas yang mengakibatkan
mahasiswa menunda-nunda pengerjaan. Dapat dilihat dari fenomena yang
terjadi saat ini, banyak mahasiswa yang melakukan penundaan dalam
mengerjakan tugas kuliah. Adanya penundaan belajar diakibatkan
gampangnya teralihkan pada aktivitas-aktivitas yang menyenangkan seperti
sibuk online di jejaring sosial, bermain game online, nongkrong tidak jelas
tanpa mengenal batas waktu, melakukan hobi yang disenangi dan hal yang
lainnya (Jannah & Muis, 2014).
Teori  Rosario dkk. (2009) mengemukakan bahwa ketidakmampuan
mengelola dan memanfaatkan waktu merupakan salah satu ciri
dari prokrastinasi akademik.
 Glenn (Ghufron dan Risnawita, 2011) mengemukakan bahwa
prokrastinasi berhubungan dengan berbagai sindrom-sindrom
psikiatri. Seorang prokrastinator biasanya juga mempunyai tidur
yang tidak sehat, mempunyai depresi yang kronis, penyebab stres,
dan berbagai penyebab penyimpangan psikologis lainnya.
 Harriot dan Ferrari (1996) membagi kembali menjadi dua bentuk
prokrastinasi berdasarkan tujuan individu melakukan prokrastinasi
yaitu decisional- procrastination dan avoidanceprocrastination.
Decisionalprocrastination adalah suatu penundaan dalam
mengambil keputusan. Bentuk prokrastinasi ini merupakan sebuah
anteseden kognitif dalam menunda untuk mulai melakukan suatu
kerja dalam menghadapi situasi yang dipersepsikan penuh stress.
Jenis prokrastinasi ini terjadi akibat kegagalan dalam
mengidentifikasikan tugas, yang kemudian menimbulkan konflik
dalam diri individu, sehingga akhirnya seorang menunda untuk
memutuskan masalah. Avoidanceprocrastination atau Behavioral-
procrastination adalah suatu penundaan dalam perilaku yang
terlihat. Penundaan dilakukan sebagai suatu cara untuk
menghindari tugas yang dirasa tidak menyenangkan dan sulit
untuk dilakukan. Prokrastinasi dilakukan untuk menghindari
kegagalan dalam menyelesaikan pekerjaan yang akan datang.
 Ferrari, dkk (Ghufron dan Risnawita, 2011) mengatakan bahwa
sebagai suatu perilaku penundaan, prokrastinasi akademik dapat
termanifestasikan dalam indikator tertentu yang dapat diukur dan
diamati ciri-ciri tertentu: (1) Penundaan untuk memulai dan
menyelesaikan tugas. (2) Keterlambatan dalam mengerjakan
tugas. (3)Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual,
dan (4) Melakukan aktivitas yang lebih menyenangkan. ciri-ciri
prokrastinasi akademik adalah penundaan untuk memulai maupun
menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi, keterlambatan
dalam mengerjakan tugas, kesenjangan waktu antara rencana dan
kinerja aktual dan melakukan aktivitas lain yang lebih
menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan.
Metode Metode penelitian yang digunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis
Penelitian penelitian deskriptif.
Keterbatasan Pada penelitian ini hanya menganalisis dan melihat seberapa banyak
mahasiswa yang memiliki perilaku prokrastinasi pada Jurusan Psikologi dan
Bimbingan di UNM tapi tidak membandingkan dengan hasil belajar atau
prestasi mahasiswa tersebut
Kelebihan Penggambaran lebih lengkap terkait analisa klasifikasi tingkatan prokrastinasi
pada responden.
Implikasi Mahasiswa yang memiliki kebiasaan menunda-nunda pekerjaan atau tugas
Pendidikan dan disebut sebagai prokrastinasi. Hal ini berdampak pada tugas-tugas atau
Perkembangan pekerjaan yang terbengkalai serta apabila mahasiswa pun menyelesaikan
pekerjaan pada waktu yang terbatas, maka hasilnya tidak maksimal hingga
berpotensi mengakibatkan kegagalan atau terlambatnya seorang mahasiswa
meraih kesuksesan dan tentunya akan menghambat mahasiswa
menyelesaikan pendidikannya.

Judul Artikel Urgency and Implementation of Humor in Learning


Penulis M. Nur Pahlevi, Sheila Hariry, Wahyu Nurrohman, Madah Rahmatan &
Muhammad Amrullah Aufa
Publikasi Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan
Vol, Hal, Tahun 4 (3), 2022
ISSN P-ISSN: 2656-8063. E-ISSN: 2656-8071
Permasalahan Perkembangan teknologi telah menyentuh dunia peserta didik yang dimana
selain bermanfaat, di sisi lain membawa dampak negative yang membuat
siswa cenderung melalaikan bahwa membuat siswa kecanduan (Jamun;
Lestari, 2018). Hal ini tercermin dari kegiatan siswa yang mulai kecandauan
bermain game online, TikTok dance syndrome, dan jenis kecanduan
teknologi lainnya. Oleh karena itu menyebabkan sikap moral anak menjadi
mudah bosan atau jenuh terhadap sesuatu, memiliki sifat egois yang tinggi,
ketidakmampuan menjalin relasi terhadap orang lain atau tidak adanya
empati terhadap lingkungannya serta menganggap bahwa dirinya tidak
membutuhkan orang lain. Maka dari itu diperlukannya guru sebagai pendidik
yang mampu menginspirasi, menyenangkan, membimbing, berbagai
pengalaman, dan mengembangkan kepribadian siswa. Dengan hadirnya
pendidik yang memiliki rasa humor dan mampu mencairkan ketegangan
selama proses pembelajaran akan mampu menimbulkan rasa senang terhadap
pembelajaran. Suasana yang menyenangkan dalam belajar mampu
merangsang emosi dan daya ingat siswa lebih mudah dalam memahami
pembelajaran.
Teori  Humor adalah hal-hal atau tindakan yang lucu, menghibur, dan
menyenangkan. Humor tidak hanya sebagai obat pelipur lara
tetapi juga memiliki bentuk pengajaran dan kritik (Junaidi, 2019).
Humor adalah sesuatu yang menimbulkan tawa pada individu
karena adanya rangsangan mental yang muncul dari apa yang
dilakukan atau dikatakan oleh orang lain. Sehingga dapat
dikatakan bahwa humor berdampak pada perubahan perasaan
yang dapat membuat seseorang merasa senang, gembira, dan
bahagia (Anastasya, 2013).
 Humor merupakan salah satu cabang kecil dalam kajian psikologi
manusia (Darmansyah, 2011: 95). Humor banyak disukai oleh
manusia karena humor mampu membuat orang menjadi senang,
bahagia, tertawa, atau mungkin terbebas dari beban pikiran.
 Manfaat humor dapat memberikan pengaruh yang luar biasa
terhadap peningkatan kualitas interaksi mereka. Humor dapat
menghindarkan seseorang dari rasa terlalu jenuh sehingga
penggunaan humor dalam proses pembelajaran pendidikan agama
Islam dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan
(Hariry, et.al. 2021).
 Penggunaan humor kepada siswa dapat memberikan efek positif
karena dapat memicu dan merangsang daya ingat, kreativitas,
motivasi, mengurangi stres, meningkatkan komunikasi,
mengarahkan perhatian, membuka pikiran yang tertutup,
meningkatkan pemahaman, kepercayaan diri, harga diri,
membantu mengingat materi yang telah dipelajari dan
memberikan energi bagi pendidik dan peserta didik dalam proses
pembelajaran (Wandi, 2019).
 Al-Qur'an Membahas tentang HumorAl-Qur'an sebagai pedoman
hidup memberikan petunjuk yang lengkap tentang aturan-aturan
hidup manusia yang dapat menciptakan kehidupan yang
kehidupan yang bahagia, nyaman, dan sejahtera. Adapun ayat-ayat
yang membahas tentang pandangan Al-Qur'an tentang rasa humor,
yaitu: Artinya "Dan Dialah yang menjadikan orang tertawa dan
menangis". (Surat an-Najm: 43). Dalam ayat lain,
Allah berfirman: Artinya "Tertawalah dan bergembiralah". (Surat
Abbasa: 39).
 Hadis yang Membahas Tentang Humor. Apakah Rasulullah tidak
pernah tertawa? Rasulullah pernah tertawa. Pada zaman tabiut
tabi'in, pernah ada seorang sahabat yang bertanya kepada Sufyan
bin Uyainah, "Apakah bercanda itu aib?" Kemudian beliau
menjawab dengan lantang, "Bahkan itu adalah sunnah!".
bahkan itu adalah sunnah!". Namun, hal ini berlaku bagi orang
yang bisa bercanda dengan adab yang baik, di tempat dan waktu
yang tepat. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh At-
Tabroni, Rasulullah bersabda yang artinya: "Aku bercanda tetapi
aku tetap mengatakan yang benar". (HR. Thabroni).
Dari penjelasan hadis di atas, cukup jelas bahwa Rasulullah tidak
melarang seseorang tertawa dan bercanda, namun Rasulullah tidak
memperbolehkan seseorang untuk tertawa berlebihan dan
melarang tertawa yang mengandung celaan, hinaan yang dapat
menimbulkan pertengkaran antar sesama.
Metode Jenis penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metodel
Penelitian penelitian studi pustaka.
Keterbatasan Keterbatasan dalam jurnal ini tidak adanya dorongan untuk penelitian lebih
lanjut untuk penerapan dan kajian lebih dalam.
Kelebihan  Literatur digunakan lebih lengkap, selain rujukan yang digunakan
terbitan terbaru, jurnal ini juga mengaitkan dengan dalil naqli dari
perspektif islam yaitu al-Qur’an dan Hadits.
 Menggunakan bahasa yang lugas sehingga mudah dipahami,
walaupun secara keseluruhan menggunakan bahasa Inggris tetapi
tidak bertele-tele.
Implikasi Menanamkan kebahagiaan dan kenyamanan dalam diri seseorang akan
Pendidikan dan membuat kemampuannya teraktualisasi secara optimal. Oleh karena itu,
Perkembangan Rasulullah SAW. memerintahkan para sahabatnya untuk menggunakan
strategi yang mudah dipahami dan menggembirakan dalam dalam mengajar
(berdakwah). Untuk menyenangkan hati Rasulullah SAW dalam berbagai
kesempatan juga membuat lelucon dan humor. Dalam membahas humor
sebagai strategi pembelajaran pendidikan agama Islam, tentu tidak bisa
dilepaskan dari bagaimana Islam memandang humor itu sendiri. Tidak bisa
dilepaskan dari bagaimana Islam memandang humor itu sendiri. Ada banyak
ayat Al-Qur'an dan hadits yang menyinggung hal ini. Dalam literatur Islam,
cukup banyak tokoh-tokoh sufi yang menghasilkan karya-karya humor
seperti Nasaruddin Hoja, Bahlul, Hani al-Arabiy, dan tokoh humor Abu
Nawas, dan beberapa tokoh dalam beberapa hikayat dalam sastra Islam
(Ramdhani, 2019).

Judul Artikel Pengaruh Metode Bercerita dengan Boneka Tangan Terhadap Perkembangan
Kognitif Anak Usia Dini
Penulis Lailatul Izzati & Yulsyofriend
Publikasi Jurnal Pendidikan Tambusai
Vol, Hal, Tahun 4 (1), 2020
ISSN p-SSN: 2614-6754, e-SSN: 2614-3097
Permasalahan Anak usia dini merupakan masa emas untuk mendukung perkembangan anak
di masa yang akan datang, hal ini dikarenakan anak memiliki perkembangan
kecerdasan lebih pesat dan luar biasa. Maka dari itu anak suai dini
membutuhkan pendidikan sebagai wadah atau fasilitas bagi anak untuk dapat
tumbuh dan berkembang maksimal terkait aspek perkembangannya. Aspek-
aspek perkembangan anak usia dini meliputi perkembangan fisik, motorik,
nilai agama, bahasa, seni, sosial emosional dan kognitif. Secara tidak
langsung anak-anak yang tidak terstimulasi dengan baik akan menghambat
beberapa perkembangannya dimasa depan.
Teori  Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat 14
Tentang Sistem Pendidikan Nasionalyang berbunyi
“Pendidikan Anak Usia Dini ialah bentuk pembinaan yang
diarahkan pada anak semenjak anak dilahirkan hingga
kemudian sudah berusia 6 tahun dengan memberikan
berbagai rangsangan pendidikangua mempermudah
perkembangan dan pertumbuhan jasmaninya serta rohaninya
supaya kemudian akan mempunyai kesiapan melanjutkan
pendidikannya”
 Piaget dalam (Susanto 2017:11) mengungkapkan
bahwasanyaperkembangan kognitif yang terjadi pada anak usia
dini ini ialahtahapan praoperasional, yang ditandai dengan
berkembangnya kemampuan menggunakan simbol dalam
mewakili sesuatu menggunakan bahasa gerak, kata-kata, benda
maupun gesture sehingga anak bisa berfantasi dan
berimajinasi berbagai hal yang dilaluinya
Metode Metode penelitian menggunakan penelitian studi literatur
Penelitian
Keterbatasan Jurnal ini membutuhkan observasi mendalam terkait ketertarikan anak usia
dini mengenai boneka tangan, melihat banyaknya kasus anak usia dini telah
terpapar screen time
Kelebihan Pembahasan yang dituliskan mudah dipahami dan dijelaskan lebih rinci
Implikasi Metode boneka tangan membentuk karakteristik pendidikan sebagaimana
Pendidikan dan yang dikatakan oleh Hartati dalam Rozalena & Kristiawan (2017:83)
Perkembangan bahwasanya karakteristik PAUD yaitu : 1) dimulai dari apa yang
adapadaanak; 2) harus bisa menantang dan menarik pemaharnan anak; 3)
aktivitas pengajaran dilakukan sambaribermain; 4) memanfaatkanalam
untukmenunjangpembelajaran; 5) memberikan pelajaran
berupaketerampilan hidup; serta 6) belajar sambari
melakukan/mempraktekkan. Dengan metode boneka tangan mampu
mendukung perkembangan anak secara efektif dan optimal melalui stimulasi
yang didapatkan dari bercerita.
Pada masa usia dini, salah satu untuk menukung perkembangan aspek
kognitif anak bisa menggunakan salah satu alternatif metode bercerita yang
mana menggunakan boneka tangan sebagai bentuk kegiatan menyampaikan
informasi secara lisan, yang bisamembangkitkan suasana pembelajaran agar
lebih efektif, kreatif serta lebih menarik bagi anak sehingga tujuan
yang akan dicapai dalam pembelajaran dapat tercapai. Metode bercerita
terbagi dalam beberapa macam salah satunyaboneka tangan, bercerita
dengan boneka tangan dapat mengembangkan fantasi dan imajinasi
serta kecerdasaan pada anak. metode ini juga dapat membantu anak dalam
memecahkan suatu permasalahan, melatih fokus anak sehingga
perkembangan kognitifnya dapat berkembang sesuai tahapan dan
karakteristikanak usia dini itu sendiri

Izzati, L & Yulsyofriend. (2020). Pengaruh Metode Bercerita dengan Boneka Tangan
Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Tambusai. 4 (1);
472-481. P-ISSN : 2614-6754. E-ISSN : 2614-3097.

Saman, A. (2017). Analisis Prokrastinasi Akademik Mahasiswa (Studi Pada Mahasiswa


Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbimngan Fakultas Ilmu Pendidikan). Jurnal
Psikologi Pendidikan Konseling. 3 (2); 55-62. P-ISSN: 2443-2202. E-ISSN: 2447-2518.

Pahlevi, M, N., Hariry, S., Nurrohman, W., Rahmatan, M & Aufa, M, A. (2022). Urgency
and Implementation of Humor in Learning. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan. 4 (3);
2560-3567. p-SSN: 2614-6754, e-SSN: 2614-3097.
DOI : https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i3.2670

Shek, D. T. L. (1997). The Relation of Family Functioning to Adolescent Psychological


Well-Being, School Adjustment, and Problem Behavior. The Journal of Genetic
Psychology, 158(4), 467–479. doi:10.1080/00221329709596683

Anda mungkin juga menyukai