Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL JURNAL REVIEW

Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Dukungan Sosial Orang


Tua dengan Prestasi Belajar Siswa SMA di Surabaya

Dosen Pengampu : Rahmilawati Ritonga, S.P

Oleh :

Putri Mei Cornelia Pasaribu (5172144005)

PROGRAM STUDI TATA RIAS


JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu meskipun
masih banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih kepada Ibu
Rahmilawati Ritonga, S.P selaku dosen pengampu Psikologi Pendidikan.

Saya sangat berharap tugas critical jurnal review ini bisa memberi pengetahuan
kepada pembaca, saya juga menyadari bahwa sepenuhnya didalam tugas yang berupa
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan tugas ini di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Medan, Maret 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan Critical Journal Review (CJR)
1.3 Manfaat PENULISAN Critical Journal Review (CJR)
BAB II RINGKASAN
2.1 Identitas Jurnal
2.2 Ringkasan Jurnal
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Keunggulan Jurnal
3.2 Kelemahan Jurnal
3.3 Implikasi Terhadap Perkembangan Teori
3.4 Kajian Teori
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Prestasi belajar merupakan hasil pengukuran terhadap peserta didik setelah mengikuti
proses pembelajaran dalam periode tertentu yang dapat diukur menggunakan instrumen yang
relevan. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, ada yang dari dalam diri
(internal) dan ada yang dari luar diri (eksternal). Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004:
138), prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai
faktor 2 yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut yaitu faktor yang berasal dari diri
sendiri (internal) dan faktor yang berasal dari luar diri (ekstemal). Faktor internal yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri siswa, meliputi faktor jasmaniah, psikologi, dan faktor
kematangan fisik maupun psikis. Faktor jasmaniah antara lain panca indera yang tidak
berfungsi sebagaimana mestinya, berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelainan
tingkah laku. Faktor sosial meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Faktor
budaya meliputi adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. Faktor lingkungan
fisik seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar. Fasilitas belajar meliputi ruang belajar, meja,
kursi penerangan, alat tulis, dan buku-buku pelajaran. Faktor tersebut saling berinteraksi baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam mempengaruhi prestasi belajar. Tujuan
dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi
siswa SMA Surabaya terhadap dukungan sosial orang tua dengan prestasi belajar dengan
subjek penelitian sebanyak 251 siswa SMA di Surabaya yang tinggal dengan kedua
orangtuanya dan memiliki IQ total pada range rata-rata. Tipe penelitian ini termasuk
Menurut Johnson (2009), kemandirian belajar yang dimiliki oleh siswa melibatkan
studi akademik dalam kehidupan sehari — har-i yang diterapkan dengan berbagai cara untuk
mencapai tujuan. Hal ini melibatkan kerja sama dengan orang lain. Kerja sama ini meliputi
kerjasama antara individu dengan individu lain, baik sesama siswa, siswa dengan guru dan
siswa dengan keluarganya. Menurut Santrock (2003), keluarga merupakan pilar utama dan
pertama dalam membentuk anak untuk mandiri. Dukungan yang paling besar di dalam
lingkungan rumah adalah bersumber dari orang tua. Orangtua diharapkan dapat memberikan
kesempatan pada anak agar dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya, belajar
mengambil inisiatif, mengambil keputusan mengenai apa yang ingin dilakukan dan belajar
mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Hal ini dapat membentuk anak mengalami
perubahan dari keadaan yang sepenuhnya tergantung pada orang tua menjadi mandiri.
Apabila diberikan suasana yang penuh perlindungan, penghargaan, cukup kasih
sayang dan perhatian orang tua, jauh dari perasaan iri, cemburu, tersaingi, maka hal ini akan
mendorong dan memberikan anak untuk bersifat lebih mandiri, mempunyai keberanian untuk
melatih dirinya berinisiatif, bertanggung jawab, serta dapat menyelesaikan masalahnya
sendiri, baik dalam bidang akademis maupun non akademis (Shochib, 1998). Sears (2004),
mengungkapkan bahwa orangtua hendaknya memberi dukungan yang bersifat positif dan
menghargai anak, serta memelihara dan tidak memberi stimulus-stimulus palsu bagi putra-
putri mereka tersebut memiliki karakter emosional dan sosial yang berbeda. Akibatnya hasil
penelitian kurang valid dan tidak sesuai dengan harapan peneliti.

1.2 Tujuan Penulisan Critical Journal Report (CJR)

Mengkritik Jurnal (critical journal review) ini dibuat sebagai salah satu referensi ilmu
yang bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui
kelebihan dan kekurangan suatu jurnal, menjadi bahan pertimbangan, dan juga
menyelesaikan salah satu tugas individu mata kuliah Psikologi di Universitas Negeri Medan.

1.3 Manfaat Penulisan Critical Journal Report (CJR)

1.      Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dan sebuah jumal atau hasil
karya tulis ilmiah lainnya secara ringkas.
2.      Mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal yang dikritik.
3.      Mengetahui latar belakang dan alasan jurnal tersebut dibuat.
Mengetahui kualitas jumal dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama
atau penulis lainnya.
Memberi masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan, isi,
dan substansi jurnal.
BAB II

RINGKASAN

2.1 Identitas Jurnal

Judul : Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Dukungan Sosial Orang


Tua dengan Prestasi Belajar Siswa SMA di Surabaya

Jenis Jurnal : Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan


Volume dan Nomor : Vol. 1 No. 03 Junal

Halaman :5

Tahun Terbit : 2012

2.2 Ringkasan Jurnal

Prestasi belajar siswa SMA di Surabaya dapat dikatakan masih belum memuaskan.
Hal ini dapat diketahui berdasarkan data peringkat 10 besar UN SMA se-Jawa Timur
2010/2011, Surabaya tidak masuk peringkat 10 besar. Suryabrata (2007:233)
mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terdiri alas dua yakni
faktor internal (fisiologis dan psikologis) dan ekstemal (sosial dan non-sosial). Pada faktor
ekstemal, Hawadi (2001:90) menambahkan bahwa is membedakan menjadi tiga macam,
meliputi lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara persepsi siswa SMA Surabaya terhadap dukungan sosial orang tua dengan prestasi
belajar dengan subjek penelitian sebanyak 251 siswa SMA di Surabaya yang tinggal dengan
kedua orangtuanya dan memiliki IQ total pada range rata-rata. Tipe penelitian ini termasuk
penelitian penjelasan (explanatory research) dengan menggunakan metode penelitian yaitu
metode korelasional. Pengambilan sampel secara random sampling serta pengambilan data
berupa metode kuisioner dan studi dokumentasi.

kedisiplinan, serta didukung oleh sikap yang terbuka, dalam konteks menumbuhkan
rasa kedisiplinan ini pecan dan dukungan sosial orangtua sangat diperlukan. Menurut
Sarafino (2002), dukungan sosial adalah berbagai macam dukungan yang diterima oleh
seseorang dari orang lain, dapat berupa dukungan emosional, dukungan penghargaan atau
harga diri, dukungan instrumental, dukungan informasi atau dukungan dari kelompok.
Menurut Canavan dan Dolan (2000), dukungan sosial dapat diaplikasikan ke dalam
lingkungan keluarga, seperti orang tua. Jadi dukungan sosial orang tua adalah dukungan yang
diberikan oleh orang tua kepada anaknya baik secara emosional, penghargaan, instrumental,
informasi ataupun kelompok. Dukungan orangtua merupakan sistem dukungan sosial yang
terpenting di masa remaja. Dibandingkan dengan sistem dukungan sosial lainnya, dukungan
orangtua berhubungan dengan kesuksesan akademis remaja, gambaran diri yang positif,
harga diri, percaya diri, motivasi dan kesehatan mental.
Keterlibatan orangtua dihubungkan dengan prestasi sekolah dan emosional serta
penyesuaian selama sekolah pada remaja (Corviile-Smith, Ryan, Adam & Dalicandro, 1998;
Greenwood & Miller, 1995 ; Seidman et al., 1999). Menurut Lee & Detels (2007), dukungan
sosial orangtua dapat dibagi menjadi dua hal, yaitu dukungan yang bersifat positif dan
dukungan yang bersifat negatif. Dukungan positif adalah perilaku positif yang ditunjukkan
oleh orangtua. Sedangkan dukungan yang bersifat negatif adalah perilaku yang dinilai negatif
yang dapat mengarahkan pada perilaku negatif anak. Dukungan keluarga bersifat optimal
ketika dukungan tersebut sesuai dengan harapan umur anak sehingga anak dapat mencapai
kemandirian dan kedekatan. Lingkungan terkecil dari siswa adalah lingkungan keluarga.
Orang tua harus mampu menyediakan fasilitas belajar dengan lengkap. Namun kenyataannya
banyak orang tua yang belum mampu menyediakan fasilitas belajar dengan lengkap
dikarenakan oleh banyak faktor salah satunya yaitu keadaan ekonomi keluarga. Hal tersebut
seperti yang dikemukakan oleh Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 88), bahwa
keadaan ekonomi keluarga akan mempengaruhi

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil sampel secara random sampling
sebanyak 251 sampel. Lalu peneliti mengukur intelegensi sampel yang dilakukan biro
psikologi Exensia, guna untuk menjaga kesamaan alat tes yang digunakan. Pengambilan data
dengan metode kuisioner dengan jumlah sebanyak item 103 dengan pilihan respon sangat
setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS dan studi dokumentasi.

Hasil yang didapatkan peneliti menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara
persepsi siswa terhadap dukungan sosial orangtua dengan prestasi belajar siswa SMA di
Surabaya. Hal ini dapat disebabkan karena :

1, Responden cenderung menunjukkan jawaban yang positif

2. Ada kemungkinan responden menjawab dengan tidak jujur dan tidak terbuka
3. Kondisi responden pada scat melakukan pengisian kuisioner dapat mempengaruhi jawaban-
jawaban yang diberikan
4. Instrumen/alat ukur yang dibuat kurang baik sehingga kurang mencerminkan atribut yang
akan diukur. Kurangnya pendekatan yang dilakukan peneliti kepada responden
mengakibatkan penolakan untuk menjadi responden.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Keunggulan Jurnal

Penulisan judul sudah benar, dicetak dengan huruf besar/kapital, dicetak tebal (bold)
tidak melebihi jumlah kata maksimum 15. Penulisan nama penulis juga sudah benar, nama
penulis ditulis di bawah judul tanpa gelar, tidak boleh disingkat, diawali dengan huruf kapital,
tanpa diawali dengan kata "oleh", urutan penulis adalah penulis pertama diikuti oleh penulis
kedua, ketiga dan seterusnya. Nama perguruan tinggi dan alamat surel (email) semua penulis
ditulis di bawah nama penulis.

Tata cara penulisan dan isi abstrak sudah baik karena penulis dapat memberikan
gambaran menyeluruh mengenai kegiatan penelitian tentang Hubungan Antara Persepsi
Siswa Terhadap Dukungan Sosial Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa SMA di
Surabaya serta menjelaskan latar belakang jumal penelitian yang dibuat secara ringkas, tepat
dan jelas. Dalam penulisan jumal jenis huruf yang digunakan sama, penggunaan sistem
penomoran (numbering) juga tersusun dengan baik.

Referensi yang digunakan peneliti sudah cukup baik. Ditambah lagi peneliti dalam
membuat item pada instrumen penelitiannya mengacu pada teori di sebuah buku. Seluruh
kutipan pustaka sudah sesuai dengan daftar pustaka.

3.2 Kelemahan Jurnal

Pada metode penelitian, peneliti tidak hanya mengambil data dengan kuisioner tapi
juga dengan studi dokumentasi. Namun peneliti tidak menjelaskan bagaimana studi
dokumentasi yang is lakukan, hasil studi dokumentasi juga tidak dibahas oleh peneliti.
Kuisioner yang dibuat peneliti sebagai instrumen penelitian berjumlah 103 item, dalam jurnal
peneliti tidak menyebutkan apakah instrumen tersebut telah valid atau belum. Karena
validitas instrumen sangat mempengaruhi hasil penelitian. Jumlah item yang digunakan
peneliti pada alat instrumen penelitian terlalu banyak, yaitu 103 item. Responden akan
merasa jenuh untuk menjawab 103 item tersebut. Subjek penelitian yang digunakan
responden berjumlah 251 siswa SMA, peneliti tidak membatasi apakah sampel yang
digunakan siswa kelas X, XI atau XII.
3.3 Implikasi terhadap Perkembangan Pendidikan
Johnson & Johnson (Nobelina Adicondro & Alfi Pumamasari, 2011: 20) menyatakan
bahwa ada empat manfaat dukungan sosial, yaitu:
1. Meningkatkan produkti vitas dalam pekerjaan;
2. Meningkatkan kesejahteraan psikologis dan penyesuaian diri dengan memberikan rasa
memiliki;
3. Memperjelas identitas diri, menambah harga diri, dan mengurangi stress;
4. Meningkatkan dan memelihara kesehatan fisik serta pengelolaan terhadap stress &
tekanan.
Dukungan sosial dapat membuat individu merasa nyaman dan mengurangi stress yang
dirasakan. Kenyamanan yang dirasakan indvidu akan meningkatkan kesejahteraan psikologis
dan dapat meningkatkan produktifitas kerja. Menurut Ni Made Sintya Noviana Utami (2013:
14), ada beberapa manfaat dari dukungan sosial, antara lain yaitu: individu mampu
menghadapi masalah dengan lebih baik; membantu meningkatkan kompetensi dan rasa
percaya diri; mengurangi kecemasan dan stress; dan membuat individu lebih berpikir positif
dalam menghadapi permasalahan.

3.4 Kajian Teori

Pembentukan kemandirian belajar pada siswa (Biemiller, 1998) ditentukan oleh 2 hal.
Pertama adalah cumber social, yaitu orang dewasa yang berada di lingkungan siswa seperti
orangtua, pelatih, anggota keluarga dan guru. Orang dewasa ini dapat mengkomunikasikan
nilai kemandirian belajar dengan modelling, memberikan arah dan mengatur perilaku yang
akan dimunculkan. Sumber yang kedua adalah mempunyai kesempatan untuk melatih
kemandirian belajar. Siswa yang secara konstan selalu diatur secara langsung oleh orangtua
dan guru tidak dapat membangun ketrampilannya untuk dapat belajar secara mandiri karena
lemahnya kesempatan yang mereka punya.

Menurut Johnson (2009), kemandirian belajar yang dimiliki oleh siswa melibatkan
studi akademik dalam kehidupan sehari — had yang diterapkan dengan berbagai cara untuk
mencapai tujuan. Hal ini melibatkan kerja sama dengan orang lain. Ketja sama ini meliputi
kerjasama antara individu dengan individu lain, baik sesama siswa, siswa dengan guru dan
siswa dengan keluarganya. Menurut Santrock (2003), keluarga merupakan pilar utama dan
pertama dalam membentuk anak untuk mandiri. Dukungan yang paling besar di dalam
lingkungan rumah adalah bersumber dari orang tua. Orangtua diharapkan dapat memberikan
kesempatan pada anak agar dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya, belajar
mengambil inisiatif, mengambil keputusan mengenai apa yang ingin dilakukan dan belajar
mempertanggungjawabkan segala perbuatannya.
BAB VI

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan
antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial orangtua dengan prestasi belajar siswa SMA
di Surabaya.Menurut saya, secara keseluruhan jumal tersebut masih kurang baik, karena perlu
diperbaiki dibeberapa bagian seperti metode penelitian yang digunakan, kuesioner yang
dibuat, jumlah item yang digunakan peneliti pada alat instrumen penelitian, dan subjek
penelitian yang digunakan responden.

4.2 Saran

Sebaiknya peneliti dalam melakukan metode penelitian, peneliti tidak hanya


mengambil data dengan kuisioner tapi juga dengan studi dokumentasi, menjelaskan
bagaimana studi dokumentasi serta hasil studi yang didapat. Sebaiknya peneliti menyebutkan
apakah instrumen kuesioner yang dibuat telah valid atau belum. Karena validitas instrumen
sangat mempengaruhi hasil penelitian. Dan sebaiknya peneliti tidak membuat terlalu banyak
alat instrumen yaitu 103 item. Dan sebaiknya peneliti memberikan batasan sampel yang
digunakan.

Anda mungkin juga menyukai