Disusun Oleh :
1. Fairuz Nadhir Rahmad /13/ X10
2. Keyla Alma Mahardika /19/ X10
3. Mutiara Dwi Nuraini/ 25/ X10
4. Risdia Salma Faiq/ 32/ X10
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang sudah memberikan taufik dan hidayah-
nyaz sehingga kami sebagai penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
dengan judul “Dampak Siswa Aktif Osis dan Tidak Aktif Osis Terhadap
Pergaulan di Sekolah”.
Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir semester I mata
pelajaran sosiologi. Karya tulis ilmiah ini berisi mengenai pengaruh siswa yang
aktif di organisasi OSIS dan tidak aktif OSIS terhadap pergaulan di sekolah.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, kami banyak mendapatkan bantuan baik
moril maupun materil, oleh karena itu pada kesempatan kali ini kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. Djoko Harsana selaku pembimbing dalam penyusunan karya tulis ini
serta guru pengajar sosiologi dikelas kami.
2. Semua pihak yang telah membantu penyusunan karya tulis.
Kami menyadari bahwa dalam karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan
baik dalam penyusunan maupun penulisan. Oleh karena itu kami mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari semua pihak dan semoga karya tulis ilmiah
ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................... i
Halaman Pengesahan..................................................................................... ii
Kata Pengantar............................................................................................... iii
Daftar Isi......................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................... 1
A.Latar Belakang.............................................................................................. 1
B.Rumusan Masalah......................................................................................... 2
C.Tujuan Penelitian.......................................................................................... 5
D.Manfaat Penelitian........................................................................................ 5
BAB 2 LANDASAN TEORI.......................................................................... 6
A. OSIS............................................................................................................ 6
B. Siswa............................................................................................................ 8
C. Keaktifan...................................................................................................... 8
D. Dampak…………………………………………………………………...10
E. Kerangka Berfikir........................................................................................10
BAB 3 METODE PENELITIAN.................................................................. 11
A. Subyek dan Objek Penelitian....................................................................... 11
B. Waktu dan Tempat Penelitian...................................................................... 11
C. Jenis Penelitian............................................................................................ 11
D. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................... 11
E. Sumber Data................................................................................................. 11
F. Teknik Analisis Data.................................................................................... 11
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................ 13
A. Hasil Penelitian............................................................................................ 13
B. Pembahasan Hasil Penelitian....................................................................... 13
BAB 5 PENUTUP........................................................................................... 15
A. Kesimpulan.................................................................................................. 15
B. Saran............................................................................................................ 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keterlibatan siswa dalam OSIS dan sejauh mana mereka terlibat dalam
kegiatan ini dapat membentuk kelompok sosial yang berbeda.
4
Dinamika ini memainkan peran penting dalam membentuk norma dan
nilai-nilai yang diadopsi oleh siswa di lingkungan sekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran keaktifan siswa OSIS dalam pergaulan di sekolah ?
2. Bagaimana dampak positif dan negatif keaktifan dalam OSIS dapat
memengaruhi pergaulan di lingkungan sekolah?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui peran keaktifan siswa OSIS dalam pergaulan di sekolah .
2. Mengetahui. dampak positif dan negatif keaktifan dalam OSIS dapat
memengaruhi pergaulan di lingkungan sekolah.
5
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memahami Dinamika Hubungan Sosial
Penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang
peran keaktifan siswa dalam OSIS dalam membentuk hubungan sosial di
antara sesama siswa. Manfaatnya termasuk memahami bagaimana
partisipasi dalam organisasi dapat membentuk dan memperkuat jaringan
sosial di kalangan pelajar.
2. Meningkatkan Kualitas Pergaulan di Sekolah
Hasil penelitian dapat memberikan pandangan tentang dampak positif
atau negatif keaktifan siswa dalam OSIS terhadap kualitas pergaulan di
lingkungan sekolah. Informasi ini dapat digunakan untuk
mengidentifikasi cara-cara meningkatkan interaksi sosial yang positif di
antara siswa.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. OSIS
1. Pengertian OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
OSIS adalah singkatan dari Organisasi Siswa Intra Sekolah. OSIS adalah
organisasi yang terdapat di sekolah-sekolah di Indonesia yang terdiri dari
siswa yang terorganisir dalam suatu struktur kepengurusan. Tujuan dari
OSIS adalah untuk membentuk sikap kepemimpinan siswa, meningkatkan
rasa tanggung jawab siswa terhadap sekolah, serta mengembangkan
potensi siswa secara menyeluruh. OSIS juga bertugas untuk menjadi
wadah bagi siswa untuk mengaktualisasikan ide-ide dan gagasan-gagasan
mereka demi kemajuan sekolah (dalam
https://www.gramedia.com/literasi/osis/)
2. Struktur OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
Tidak boleh menggunakan symbol, ganti angka atau abjad
2.1 Ketua OSIS
Ketua OSIS merupakan pemimpin teratas OSIS yang bertanggung
jawab atas kegiatan-kegiatan OSIS.
3. Wakil ketua OSIS
Wakil ketua OSIS merupakan pemimpin kedua OSIS yang
bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan OSIS.
4. Sekretaris OSIS
Sekretaris OSIS merupakan jabatan yang bertanggung jawab atas
dokumentasi kegiatan OSIS, mengelola arsip OSIS, dan menyusun
laporan kegiatan OSIS.
5. Bendahara OSIS
Bendahara OSIS merupakan jabatan yang bertanggung jawab atas
keuangan OSIS, mengelola dana OSIS, dan menyusun laporan
keuangan OSIS.
6. Dewan pelaksana
Dewan pelaksana merupakan jabatan yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan kegiatan-kegiatan OSIS.
7. Dewan penasehat
7
Dewan penasehat merupakan jabatan yang bertugas memberikan
saran dan masukan kepada anggota OSIS.
Selain jabatan-jabatan di atas, struktur OSIS juga bisa terdiri dari
beberapa divisi yang bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan tertentu,
seperti divisi kegiatan sosial, divisi kegiatan olahraga, dan divisi kegiatan
akademik. Struktur OSIS juga bisa terdiri dari beberapa kelas yang
diwakili oleh siswa-siswi dari kelas tersebut. Struktur OSIS bisa berbeda-
beda tergantung pada sekolah tempat OSIS tersebut berada (dalam
https://www.gramedia.com/literasi/osis/).
3. Sejarah OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
Sejarah OSIS berawal dari munculnya organisasi siswa di Belanda pada
tahun 1848. Organisasi siswa tersebut bertujuan untuk membantu siswa
dalam memahami dan mengelola sekolah secara efektif, serta membantu
siswa dalam mengembangkan kemampuan sosial dan kepemimpinan
mereka. Organisasi siswa tersebut kemudian menyebar ke negara-negara
lain, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, organisasi siswa pertama kali muncul pada tahun 1923 di
Bandung, dengan nama “Perhimpunan Pelajar Indonesia” (PPI). PPI
bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak siswa dan mengembangkan
potensi siswa di Indonesia. Pada tahun 1949, PPI diubah menjadi
“Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru” (PPIB). PPIB bertujuan untuk
membantu siswa dalam memahami dan mengelola sekolah secara efektif,
serta membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan sosial dan
kepemimpinan mereka.
Pada tahun 1964, PPIB diubah menjadi “Organisasi Siswa Intra
Sekolah” (OSIS). OSIS bertujuan untuk membantu pengelolaan sekolah
dan mengembangkan potensi siswa-siswi di Indonesia. OSIS juga
bertujuan untuk meningkatkan komunikasi antara siswa dengan sekolah
dan masyarakat, serta membantu siswa dalam menjadi warga sekolah yang
bertanggung jawab. Saat ini, OSIS merupakan organisasi siswa yang
tersebar di seluruh sekolah di Indonesia (dalam
https://www.gramedia.com/literasi/osis/).
8
B. Siswa
Perhatikan rata kanan rata kiri
1.Pengertian Siswa
Siswa adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral
dalam proses belajar mengajar dimana di dalam proses belajar mengajar, siswa
sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin
mencapainya secara optimal. Siswa akan menjadi faktor penentu, sehingga
dapat mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan
belajarnya (dalam http://menatap-ilmu.blogspot.com, 2014).
C. Pengertian Keaktifan
1.Pengertian Keaktifan
Keaktifan dapat diartikan sebagai kondisi atau sikap seseorang yang
senantiasa aktif, dinamis, dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan atau
tugas (dalam https://eprints.uny.ac.id/8613/3/BAB%202%20-
%2008416241039.pdf).
2.Faktor Pendorong Keaktifan
Terdapat beberapa faktor yang dapat menghambat keaktifan seseorang dalam
berbagai konteks kehidupan. Berikut adalah beberapa faktor penghambat
keaktifan sebagai berikut :
8. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri
untuk mencapai sesuatu demi memuaskan diri sendiri dan tanpa
dipengaruhi oleh imbalan dari eksternal (dalam
https://www.alodokter.com/mengenal-motivasi-intrinsik-dan-
ekstrinsik)
9. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang muncul karena adanya
keinginan untuk mendapatkan imbalan atau hadiah (dalam
https://www.alodokter.com/mengenal-motivasi-intrinsik-dan-
ekstrinsik)
10. Rasa Kepemimpinan
9
Kepemimpinan yang efektif dapat menjadi pendorong keaktifan.
Kepemimpinan yang memberikan arahan yang jelas, memberi
motivasi, dan memberikan dukungan dapat memotivasi orang
untuk berpartisipasi dan berkontribusi (dalam
https://sekolahilmu.com/umum/peran-dan-tanggung-jawab-
seorang-pemimpin/)
11. Pengakuan dan Apresiasi
Penerimaan dan pengakuan atas usaha atau prestasi seseorang
dapat menjadi pendorong kuat untuk keaktifan. Rasa dihargai
meningkatkan motivasi dan keinginan untuk berkontribusi lebih
(dalam https://www.psikologid.com/meningkatkan-kinerja-dengan-
apresiasi/)
12. Kondisi Lingkungan yang Mendukung
Lingkungan yang mendukung, baik itu dalam konteks pekerjaan,
pendidikan, atau kehidupan sehari-hari, dapat menciptakan
atmosfer yang memotivasi dan memfasilitasi partisipasi aktif
(dalam https://www.halodoc.com/artikel/7-peran-orang-tua-dalam-
pengembangan-keterampilan-anak)
13. Kemampuan untuk Belajar dan Berkembang
Keinginan untuk belajar dan berkembang secara pribadi dan
profesional dapat menjadi motivator kuat untuk keaktifan.
Aktivitas yang memberikan peluang untuk pertumbuhan biasanya
lebih menarik.
3.Faktor Penghambat Keaktifan
Terdapat beberapa faktor yang dapat menghambat keaktifan seseorang dalam
berbagai konteks kehidupan. Berikut adalah beberapa faktor penghambat
keaktifan sebagai berikut :
14. Tuntutan Akademis yang Tinggi
Siswa yang menghadapi beban akademis yang berat mungkin
kesulitan untuk menyisihkan waktu untuk kegiatan ekstrakurikuler,
termasuk keaktifan dalam organisasi (dalam
10
https://www.ruangguru.com/blog/belajar-tengah-tuntutan-
akademis-tinggi)
15. Kurangnya Dukungan dari Orang Tua
Kurangnya dukungan atau pemahaman dari orang tua terkait.proses
belajar di sekolah (dalam https://www.halodoc.com/artikel/7-
peran-orang-tua-dalam-pengembangan-keterampilan-anak
16. Kurangnya Dukungan Sosial
Kurangnya dukungan dari lingkungan sosial, seperti teman,
keluarga, dapat membuat seseorang merasa kurang termotivasi
untuk aktif (dalam https://www.alodokter.com/pentingnya-
dukungan-sosial-untuk-kesehatan-mental)
17. Kurangnya Motivasi dan Inspirasi
Kurangnya motivasi atau inspirasi dapat membuat seseorang
merasa malas untuk terlibat dalam kegiatan apapun ( dalam
https://www.hipwee.com/list/menemukan-kembali-motivasi-
dalam-hidup/)
D. Dampak
1. Pengertian dampak
Dampak adalah pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif
maupun positif (dalam https://kbbi.web.id/dampak)
E. Kerangka Berfikir
11
BAB III
METODE PENELITIAN
12
Dalam menganalisis data, ada beberapa proses yang kami lakukan.
Tahapan pertama adalah proses reduksi data yaitu proses mengubah data
rekaman ke dalam pola, fokus, kategori, atau berbagai pokok permasalahan
tertentu setelah data terkumpul. Data yang terkumpul dan sudah terekam
dalam berbagai catatan saat berada di lapangan tersebut kemudian
dirangkum dan diseleksi. Tahapan kedua adalah tahap penyajian data yaitu
proses menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun sehingga memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan,
penyajian data adalah proses penulisan data yang telah direduksi. Tahapan
yang terakhir yaitu verifikasi atau menarik kesimpulan yaitu suatu kegiatan
dalam pembentukan penggabungan data yang utuh menjadi suatu ringkasan
yang lebih mudah dipahami.
13
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Penelitian yang telah dilaksanakan 5 Oktober – 15 November 2023.
dapat di laporkan bahwa berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan
kepada siswa kelas X-1 SMA Negeri 2 Madiun , hasil penelitian sebagai
berikut :
1. Penelitian menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam OSIS memiliki
peran besar dalam pergaulan di sekolah. Siswa yang aktif dalam organisasi
ini cenderung memiliki interaksi yang lebih banyak, membangun relasi
yang kuat, dan terlibat dalam kegiatan sosial yang mendukung pergaulan
positif di antara sesama siswa.
2. Dampak keaktifan dalam OSIS terhadap pergaulan di lingkungan sekolah
bersifat . Terdapat dampak positif, seperti peningkatan kerjasama dan
integrasi sosial, namun juga potensi dampak negatif, seperti perasaan
eksklusivitas atau ketidakseimbangan waktu dan tekanan bagi siswa yang
terlibat.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Sesuai kajian pustaka yang telah kami ajukan bahwa siswa kelas X yang
kami amati, sebagian besar keaktifan siswa dalam OSIS memberikan wadah
bagi mereka untuk terlibat dalam berbagai kegiatan, mulai dari pengelolaan
acara sekolah hingga proyek-proyek sosial. Dengan demikian, hal ini
memperluas lingkup interaksi sosial mereka di luar kelas, menciptakan
lingkungan di mana pergaulan di sekolah menjadi aktif. Sementara itu
terdapat beberapa dampak negatif dan positif K=keaktifan dalam OSIS
terhadap Pergaulan di Lingkungan Sekolah yaitu:
18. Dampak Positif
o Peningkatan Interaksi dan Integrasi Sosial
14
Siswa yang aktif dalam OSIS lebih cenderung berinteraksi
dengan berbagai kelompok, meningkatkan integrasi sosial
dan memperkaya pengalaman pergaulan di sekolah.
o Pengembangan Kemampuan Sosial
Keaktifan dalam OSIS dapat memberikan siswa
kesempatan untuk mengembangkan kemampuan sosial
seperti kepemimpinan, kerjasama, dan komunikasi.
19. Dampak Negatif
o Beban Kerja dan Tekanan
Siswa yang sangat aktif mengalami tekanan atau beban
kerja tambahan, yang dapat berdampak negatif pada
keseimbangan kehidupan dan pergaulan mereka
o Adanya kelompok-kelompok tertentu
Keaktifan dalam OSIS menciptakan kelompok-kelompo k
tertutup, menyebabkan perasaan tidak dianggap di antara
siswa yang tidak terlibat
15
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa dalam
OSIS memiliki peran yang signifikan dalam membentuk pergaulan di sekolah.
Siswa yang aktif dalam organisasi ini cenderung memiliki interaksi yang lebih
banyak, membangun relasi yang kuat, dan terlibat dalam kegiatan sosial yang
mendukung pergaulan positif di antara sesama siswa.Dampak keaktifan dalam
OSIS terhadap pergaulan di lingkungan sekolah bersifat kompleks. Terdapat
dampak positif, seperti peningkatan kerjasama dan integrasi sosial, serta
pengembangan kemampuan sosial siswa. Namun, seiring dengan itu, terdapat
juga dampak negatif, seperti beban kerja dan tekanan tambahan bagi siswa
yang sangat aktif, serta adanya kelompok tertutup yang mungkin menciptakan
perasaan tidak dianggap di antara siswa yang tidak terlibat.
B. Saran
Disarankan kepada siswa agar merancang kegiatan OSIS secara lebih terbuka
agara menghindari tebentukny kelompok tertutup. Selain itu, untuk pihak
sekolah mengadak pelatihan mengenai kemampuan sosil agar siswa yang tidak
mengikuti OSIS memiliki kemampuan sosial yang sama.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/osis/)
https://www.gramedia.com/literasi/penelitian-kualitatif
https://eprints.uny.ac.id/8613/3/BAB%202%20-%2008416241039.pdf
https://sekolahilmu.com/umum/peran-dan-tanggung-jawab-seorang-pemimpin/
https://www.psikologid.com/meningkatkan-kinerja-dengan-apresiasi/
https://www.halodoc.com/artikel/7-peran-orang-tua-dalam-pengembangan-
keterampilan-anak
https://www.alodokter.com/mengenal-motivasi-intrinsik-dan-ekstrinsik
https://kbbi.web.id/dampak
https://www.ruangguru.com/blog/belajar-tengah-tuntutan-akademis-tinggi
https://www.hipwee.com/list/menemukan-kembali-motivasi-dalam-hidup/
17
LAMPIRAN
18