Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

CARA MEMBINA HUBUNGAN SOSIAL


DALAM PENGELOLAAN KELAS
“Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Dalam Mata Kuliah Pengelolaan Kelas”

Dosen Pengampu: Siska Yulia Rahmi, M.Pd

OLEH:

KELOMPOK 10

Aulia Ichwanussofa Wari (2521124)

Asmida Namora (2521128)

Berry Anugrah Saputra (2521138)

Muhammad Ziqri (2521148)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SJECH

M.DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI

2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
mencurahkan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga berkat rahmat dan ridho-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Cara Membina Hubungan Sosial Dalam Pengelolaan
Kelas”. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Suatu kebahagiaan yang tidak ternilai bagi kami, yang telah menyelesaikan makalah ini,
untuk memenuhi salah satu persyaratan yang di ajukan dalam Mata Kuliah Perencanaan
Pengajaran. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dosen Ibuk Siska Yulia Rahmi, M.Pd
sebagai Dosen Pengampu Mata Kuliah Pengelolaan Kelas yang telah membantu memberikan
arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan, karenanya kami masih
dalam proses belajar. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang
membacanya dan dapat berguna khususnya untuk diri kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami memohon maaf jika di dalam makalah terdapat kata-kata yang
kurang berkenan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan
dan penyempurnaan makalah ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan makalah-
makalah selanjutnya.

Bukittinggi, 16 Juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan................................................................................................................2

D. Sistematika Penulisan.........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3

A. Defenisi Hubungan Sosial Dalam Pengelolaan Kelas........................................................3

B. Cara Membina Hubungan Sosial Dalam Pengelolaan Kelas............................................7

BAB III PENUTUP........................................................................................................................9

A. Kesimpulan............................................................................................................................9

B. Saran.....................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Hubungan sosial merupakan cara cara individu berinteraksi terhadap orang orang di
sekitarnya dan bagaimana pengaruh hubungan itu terhadap dirinya(Khalilah, 2017). Salah
satu faktor yang ada dari luar diri peserta didik yaitu lingkungan sosial di dalam kelas
(Haryati, 2016; Yulianti et al., 2018). Di lingkungan sosial tersebut ditemukan adanya
kedudukan dan peran tertentu dari beberapa peserta didik (Sandrawati, 2016), sebagai
contoh seorang peserta didik dapat menjabat sebagai ketua kelas, wakil ketua kelas,
sekretaris, bendahara, keamanan dan sebagainya, sehingga dalam menjalani hubungan
sosial peserta didik tersebut memperoleh penghargaan dari sesamapeserta didik
(Amiruddin et al., 2022).

Sebagai makhluk sosial, untuk dapat diterima oleh lingkungan sosial terutama teman-
teman sebaya bagi setiap individual atau remaja merupakan suatu kebutuhan yang sangat
mutlak (Sumiati, 2010).Peranan lingkungan sekolah terhadap pembentukan perilaku
sosial perserta didik yaitu keteladanan, pembiasaan, nasihat, mekanisme kontrol,
memberi sanksi yang terlaksana secara baik dan sistematis (Nurfirdaus & Hodijah, 2018).

Pengelolaan kelas yang efektif dan efisien tidak hanya melibatkan masalah akademik,
melainkan juga hubungan social antara guru dan siswa an antar sesame siswa.
Keterlinatan hubungan social yang positif di dalaam kelas memiliki peran penting dalam
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif . Oleh karena itu, makalah ini akan
membahas mengenai hubungan social dalam pengelolaan kelas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, adapun rumusan masalah yang akan di
bahas yaitu :

1. Bagaimana Defenisi Hubungan Sosial Dalam Pengelolaan Kelas?

2. Bagaimana Cara Membina Hubungan Sosial Dalam Pengelolaan Kelas?


1
C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Memenuhi tugas kuliah Pengelolaan Kelas di semester IV pada Program


Pendidikan Teknik Informatika Komputer Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Universitas Islam negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi.

2. Untuk memahami dan meningkatkan pengetahuan dalam bidang Pengelolaan


Kelas terutama dalam masalah Cara Membina Hubungan Sosial Dalam
Pengeloaan Kelas Kegiatan Pembelajaran..

D. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan makalah ini, secara ringkas penulis membagi dalam beberapa
bab, yang dijelaskan dengan beberapa sub bab. Bab I merupakan Bab Pendahuluan yang
terdiri dari Latar Belakang Masalah yang menguraikan fenomena tentang Hubungan
Sosial Dalam Pengelolaan Kelas, dilanjutkan dengan Rumusan Masalah yang akan
dibahas, Tujuan Penulisan, dan Sistematika Penulisan makalah ini.

Bab II berisi tentang uraian Pembahasan dari semua rumusan masalah, sehingga
dari uraian pembahasan tersebut akan memperoleh jawaban dari rumusan masalah yang
telah dikemukakan Bab III adalah Bab Penutup. Dalam Bab Penutup ini penulis
memberikan kesimpulan atas pembahasan dari rumusan masalah di atas, yang diikuti
dengan masukan atau saran terkait pembahasan yang dilakukan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Hubungan Sosial Dalam Pengelolaan Kelas

1. Pengertian Hubungan Sosial

Hubungan sosial berarti hubungan yang terjadi ketika seseorang berinteraksi atau
melakukan hubungan serta bersosialisasi dengan alam, manusia, lingkungan di
sekitarnya mulai dari lingkup terkecil yaitu, keluarga sendiri, teman, sekolah,
tetangga, dan sebaginya. Hubungan sosial adalah suatu kegiatan yang
menghubungkan kepentingan antar individu, individu dengan kelompok atau antar
kelompok yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat menciptakan rasa
saling pengertian dan kerja sama yang cukup tinggi, keakraban, keramahan, serta
menunjang tinggi persatuan dan kesatuan bangsa. Hubungan Sosial adalah cara-cara
individu bereaksi terhadap orang-orang di sekitarnya dan bagaimana pengaruh
hubungan itu terhadap dirinya.

2. Kriteria Hubungan Sosial

Baik tidaknya hubungan sosial individu dengan individu lain ditentukan dari
beberapa segi.

a. Frekuensi hubungan

Frekuensi hubungan maksudnya sering tidaknya individu bergaul. makin


sering individu bergaul, pada umumnya individu itu makin baik dalam segi
hubungan sosialnya. Bagi individu yang mengisolir diri, di mana ia kurang
bergaul, hal ini menunjukkan bahwa di dalam pergaulannya kurang baik. Tetapi
sejauh mana frekuensi ini dapat dipastikan, hal ini merupakan suatu hal yang sulit
untuk dapat diketahui. Apabila frekuensi digunakan sebagai ukuran untuk
menentukan baik tidaknya seseorang di dalam pergaulan sosialnya, orang akan
mengalami kesulitan di dalam menentukan batas antara yang baik dan yang
kurang dan tidak baik.

3
b. Intensitas hubungan

Intensitas hubungan yaitu segi mendalam tidaknya orang atau anak di


dalam pergaulannya, yaitu intim tidaknya mereka bergaul. Makin mendalam
seseorang di dalam hubungan sosialnya dapat dinyatakan bahwa hubungan
sosialnya semakin baik. Teman yang intim, yang berarti mempunyai intensitas
hubungan yang mendalam, merupakan teman akrab, yang hubungannya lebih baik
daripada teman yang kurang atau tidak intim. Namun demikian kalau hal ini
dipergunakan sebagai kriteria untuk menentukan taraf baik tidaknya kontak sosial,
maka orang pun akan menghadapi kesulitan untuk menentukan sampai sejauh
mana atau sedalam mana batas yang dapat digunakan sebagai ukuran.

c. Popularitas hubungan

Popularitas hubungan maksudnya adalah banyak sedikitnya teman bergaul


digunakan sebagai kriteria untuk melihat baik buruknya hubungan sosial. Bila
seseorang memiliki semakan banyak teman di dalam pergaulannya maka pada
umumnya dapat dinyatakan bahwa semakin baik pula hubungan sosialnya. Faktor
popularitas inilah yang digunakan sebagai ukuran atau kriteria untuk melihat baik
tidaknya seseorang di dalam hubungan atau kontak sosialnya, dan inilah yang
digunakan dasar sosiometri. Baik tidaknya hubungan sosialnya dapat dilihat dari
segi banyak tidaknya teman bergaul.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Hubungan Sosial

a. Lingkungan keluarga

Ada sejumlah faktor dari dalam keluarga yang sangat dibutuhkan oleh
anak dalam proses perkembangan sosialnya, yaitu Kebutuhan akan rasa aman,
dihargai, disayangi, diterima dan kebebasan untuk menyatakan diri.

b. Lingkungan sekolah

Kehadiran individu di sekolah merupakan perluasan lingkungan sosialnya


dalam proses sosialisasinya dan sekaligus merupakan faktor lingkungan baru yang

4
sangat menantang atau bahkan mencemaskan dirinya. Para guru dan teman-teman
sekelas membentuk suatu sistem yang kemudian menjadi semacam lingkungan
norma bagi dirinya.

c. Lingkungan Masyarakat

Salah satu masalah yang dialami remaja dalam proses sosialisasinya


adalah bahwa tidak jarang masyarakat tidak konsisten terhadap remaja. Di satu
sisi remaja dianggap sudah beranjak dewasa, tapi kenyataannya di sisi lain mereka
tidak diberikan kesempatan atau peran penuh sebagaimana orang yang sudah
dewasa.

4. Hubugan Sosial Dalam Pengelolaan Kelas

Hubungan sosial dalam pengelolaan kelas merujuk pada interaksi dan hubungan
antara guru dan siswa, serta antara siswa satu dengan yang lainnya di dalam
lingkungan kelas. Ini melibatkan cara guru membangun dan memelihara hubungan
yang positif dengan siswa, serta memfasilitasi interaksi sosial yang sehat di antara
siswa.

Dalam pengelolaan kelas, hubungan sosial yang baik memainkan peran penting
dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan produktif. Beberapa aspek
hubungan sosial yang relevan dalam pengelolaan kelas meliputi:

a) Komunikasi

Hubungan social yang baik dalam pengelolaan kelas melibatkan


komunikasi yang efektif antara guru dan siswa, erta antara siswa satu dengan
yang lainnya. Komunikasi yang baik membantu dalam pemahaman dan
pertukaran informasi yang penting dalam konteks pembelajaran

b) Keterbukaan dan saling percaya

Guru perlu membangun keterbukaan dan saling percaya dengan siswa. Ini
mencakup mendengarkan siswa dengan penuh perhatian, memberikan perhatian
individu, dan memperlakukan semua siswa dengan rasa hormat. Dengan

5
membangun hubungan yang saling percaya, guru dapat memfasilitasi komunikasi
yang efektif dan kolaborasi di antara siswa.

c) Kolaborasi dan kerja tim

Guru dapat mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kerangka kerja
tim. Membagi siswa menjadi kelompok kecil untuk tugas-tugas kelompok, proyek
kolaboratif, atau kegiatan berbasis tim lainnya dapat membantu memperkuat
hubungan sosial antara siswa. Kolaborasi juga mengajarkan siswa keterampilan
sosial yang penting seperti komunikasi, negosiasi, dan pemecahan masalah
bersama.

d) Menghormati keberagaman

Setiap siswa memiliki latar belakang, kebutuhan, dan minat yang berbeda.
Guru harus menciptakan lingkungan yang inklusif di mana semua siswa merasa
diterima dan dihargai. Menghormati keberagaman siswa dalam kelas memperkuat
hubungan sosial dan mendorong toleransi, empati, dan pemahaman antarindividu.

e) Penanganan konflik

Konflik antara siswa adalah hal yang wajar dalam konteks kelas. Guru
harus memiliki keterampilan untuk mengelola konflik dengan bijaksana dan
memfasilitasi penyelesaian yang konstruktif. Ini dapat mencakup mengajarkan
siswa keterampilan resolusi konflik, memfasilitasi dialog, dan membantu siswa
untuk memahami perspektif orang lain.

f) Membangun ikatan positif

Guru dapat membangun hubungan yang kuat dengan siswa melalui


interaksi yang positif dan dorongan yang mendukung. Pujian, pengakuan, dan
memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa dapat meningkatkan
hubungan sosial dan memotivasi mereka untuk belajar.

6
Hubungan sosial yang baik dalam pengelolaan kelas memberikan manfaat
yang luas, termasuk lingkungan belajar yang aman, dukungan sosial, partisipasi
aktif, motivasi siswa yang meningkat, serta peningkatan prestasi akademik

B. Cara Membina Hubungan Sosial Dalam Pengelolaan Kelas

Membina hubungan sosial yang positif dalam pengelolaan kelas merupakan hal
yang penting agar tercipta lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan. Berikut
ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membina hubungan sosial yang baik
dalam pengelolaan kelas

1. Kenali siswa secara personal

Guru perlu mengenal setiap siswa secara individu, mencoba memahami minat,
bakat, dan kebutuhan mereka. Berikan waktu untuk berinteraksi secara langsung
dengan siswa di luar ruang kelas, misalnya dengan mengadakan percakapan informal
atau melibatkan diri dalam kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini akan membantu guru
untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan siswa dan membuat mereka
merasa dihargai.

2. Jadilah teladan

Guru harus menjadi teladan bagi siswa dalam hal interaksi sosial yang positif.
Menunjukkan sikap hormat, empati, dan kesetaraan kepada siswa akan membantu
menumbuhkan hubungan yang saling menghargai antara guru dan siswa. Selain itu,
guru juga dapat mengajarkan keterampilan sosial dan mengelola konflik dengan cara
yang baik dan konstruktif.

3. Gunakan komunikasi yang efektif

Komunikasi yang jelas dan terbuka merupakan kunci untuk membina hubungan
sosial yang baik dalam kelas. Guru perlu mendengarkan siswa dengan penuh
perhatian, memberikan umpan balik yang positif, dan memastikan bahwa petunjuk
atau instruksi yang diberikan dapat dipahami oleh semua siswa. Selain itu, guru juga
harus menciptakan ruang untuk diskusi dan pertukaran ide dengan siswa.

7
4. Berikan kesempatan untuk berkolaborasi

Bekerja dalam kelompok atau tim dapat membantu siswa untuk membangun
hubungan sosial yang baik satu sama lain. Guru dapat merancang kegiatan yang
melibatkan kerja kelompok atau penggunaan pendekatan kooperatif dalam
pembelajaran. Selain itu, perhatikan juga keberagaman di dalam kelas, dan dorong
siswa untuk menghargai perbedaan antara mereka dan belajar dari satu sama lain.

5. Tetap adil dan konsisten

Ketika mengelola kelas, guru harus berlaku adil dan konsisten dalam
memberlakukan aturan dan norma. Ini akan membantu siswa merasa diperlakukan
dengan adil dan merasa aman di dalam kelas. Memiliki aturan yang jelas dan
penegakannya yang konsisten akan membantu siswa mengerti batasan yang
ditetapkan dan bertanggung jawab atas perilaku mereka sendiri.

6. Berikan penghargaan dan pujian

Memberikan penghargaan dan pujian kepada siswa dapat memperkuat hubungan


sosial antara guru dan siswa, serta antar siswa. Pujian yang tulus dan penghargaan
yang sesuai dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi siswa, serta
mendorong mereka untuk terus berpartisipasi.

7. Libatkan orang tua

Melibatkan orang tua dalam pengelolaan kelas juga merupakan hal penting dalam
membina hubungan sosial yang baik. Guru dapat melibatkan orang tua dalam
pertemuan kelas, mengadakan acara kolaboratif antara keluarga dan sekolah, atau
berkomunikasi secara rutin untuk membangun hubungan yang saling mendukung.

Membina hubungan sosial yang positif dalam pengelolaan kelas membutuhkan


waktu dan dedikasi. Namun, investasi dalam hubungan sosial yang baik akan
memberikan hasil yang berharga, yaitu terciptanya lingkungan yang kondusif dan
menyenangkan untuk belajar dan tumbuh bersama.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat dipahami bahwa Hubungan sosial


adalah suatu kegiatan yang menghubungkan kepentingan antar individu, individu dengan
kelompok atau antar kelompok yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat
menciptakan rasa saling pengertian dan kerja sama yang cukup tinggi, keakraban,
keramahan, serta menunjang tinggi persatuan dan kesatuan bangsa. Baik tidaknya
hubungan sosial individu dengan individu lain ditentukan dari beberapa segi yaitu
Frekuensi hubungan, Intensitas hubungan, dan Popularitas hubungan. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Perkembangan Hubungan Sosial yaitu Lingkungan keluarga, Lingkungan
sekolah, dan Lingkungan Masyarakat.

Hubungan sosial dalam pengelolaan kelas merujuk pada interaksi dan hubungan
antara guru dan siswa, serta antara siswa satu dengan yang lainnya di dalam lingkungan
kelas. Ini melibatkan cara guru membangun dan memelihara hubungan yang positif
dengan siswa, serta memfasilitasi interaksi sosial yang sehat di antara siswa.

Beberapa aspek hubungan sosial yang relevan dalam pengelolaan kelas meliputi:
Komunikasi, Keterbukaan dan saling percaya, Kolaborasi dan kerja tim, Menghormati
keberagaman, Penanganan konflik, dan Membangun ikatan positif.

Membina hubungan sosial yang positif dalam pengelolaan kelas merupakan hal
yang penting agar tercipta lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan. Berikut
ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membina hubungan sosial yang baik
dalam pengelolaan kelas yaitu Kenali siswa secara personal, Jadilah teladan, Gunakan
komunikasi yang efektif, Berikan kesempatan untuk berkolaborasi, Tetap adil dan
konsisten, Berikan penghargaan dan pujian, dan Libatkan orang tua.

Membina hubungan sosial yang positif dalam pengelolaan kelas membutuhkan


waktu dan dedikasi. Namun, investasi dalam hubungan sosial yang baik akan

9
memberikan hasil yang berharga, yaitu terciptanya lingkungan yang kondusif dan
menyenangkan untuk belajar dan tumbuh bersama.

B. Saran

Tiada gading yang tak retak dan tiada sungai yang tak bermuara, tidak ada di
dunia ini yang sempurna kecuali Allah SWT. Karena itu, jika ada kekurangan dan
kesalahan yang kami lakukan, kiranya dengan segala kekurangan dan kerendahan hati ,
kami memohon maaf, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk mencapai
kesempurnaan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ivor K. Davies, Pengelolaan Belajar, Cv. Rajawali, Jakarta, 1991.


Syaiful Bahri Djamarah, dkk, Strategi Belajar Mengajar I, Jakarta :Rineka Cipta, 2002.
Syaiful Bahri Djamarah,Guru dan Anak didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta : Rineka
Cipta,2002.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Penelitian tindakan kelas. Jakarta: PT Rineka Cipta Entang, M dkk.
1983. Pengelolaan kelas. Jakarta: Proyek Pengembangan Pendidikan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Harsanto, Radno. 2007. Pengelolaan kelas yang dinamis. Yogyakarta: Kanisius.
Wijaya, Cecep dkk. 2000. Kemampuan dasar guru dalam proses belajar mengajar.Bandung: PT.
Rosdakarya Offset.

11

Anda mungkin juga menyukai