Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. Atas rahmat dan karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah manajemen pendidikan tepat waktu.
Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita
nantikan kelak.
Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Rohmatun Lukluk Isnaini, S.Pd.I., M.Pd.I
selaku Dosen Pengampu mata kuliah Manajemen Pendidikan yang telah membimbing kami
dalam penyusunan makalah ini, semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita,
aamiiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 9
B. Saran ....................................................................................................................... 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal merupakan sistem terbuka, artinya
sekolah merupakan lembaga yang tidak pernah lepas dari pengaruh lingkungan dan
masyarakat. Oleh karena itu sekolah harus bekerjasama dengan lingkungannya agar sekolah
dapat eksis dan bertahan ditengah tengah masyarakat yang selalu menuntut pendidikan
bermutu dan lulusan yang memenuhi kebutuhan masyarakat (Irawanda & Bachtiar, 2020)
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada dan terjadi di sekitar proses
pendidikan. Semua kondisi lingkungan tersebut memiliki peranannya masing-masing dalam
peningkatan kualitas pendidikan dan kualitas lulusan (Wati, 2015). Hubungan lembaga
pendidikan dengan masyarakat pada hakekatnya merupakan sarana yang sangat berperan
penting dalam mendorong dan mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di
sekolah. Dalam hal ini, sekolah merupakan bagian integral dari sistem sosial yang lebih
besar, yaitu masyarakat. Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan yang sangat erat
dalam mencapai tujuan sekolah, sehingga hubungan sekolah dengan masyarakat harus
dibina dalam hubungan yang harmonis dengan tidak mengabaikan etika (Irawanda &
Bachtiar, 2020), sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab. VIII, Pasal 52, yang berbunyi: Setiap satuan
pendidikan harus memiliki pedoman yang mengatur tentang kode etik hubungan antara
sesama warga di dalam lingkungan satuan pendidikan dan hubungan antara warga satuan
pendidikan dengan masyarakat.
Hubungan masyarakat merupakan hal yang sangat penting dalam manajemen
pendidikan, hubungan masyarakat memiliki beberapa fungsi pokok dalam menejemen
pendidikan yaitu dapat menarik perhatian masyarakat dan meningkatkan hubungan dan
minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan tertentu, yang pada akhirnya meningkatkan
pendapatan pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. (Gunawan:
2011).
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat?
b. Apa tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat?
c. Apa saja indikator manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat?
1
d. Apa ruang lingkup manajemen humas pendidikan?
e. Apa saja fungsi manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat?
C. Tujuan Pembahasan
a. Untuk mengetahui pengertian manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat
b. Untuk mengetahui tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat
c. Untuk mengetahui indikator manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat
d. Untuk mengetahui ruang lingkup manajemen humas pendidikan
e. Untuk mengetahui fungsi manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Mulyasa dalam Rahmat (2016) menyatakan hubungan sekolah dengan masyarakat
pada hakekatnya merupakan suatu sarana yang sangat berperan dalam membina dan
mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di sekolah. Hubungan sekolah dan
masyarakat merupakan segala tindakan dalam menciptakan hubungan harmonis antara suatu
lembaga pendidikan dengan masyarakatnya baik internal maupun eksternal agar tujuan yang
telah ditetapkan dapat tercapai sesuai dengan yang telah direncanakan.
Manajemen hubungan sekolah dan masyarakat yaitu pengelolaan yang dilakukan oleh
petugas humas berkaitan dengan hal komunikasi antara lembaga/organisasi dengan pihak
masyarakatnya baik internal maupun eksternal dengan menggunakan fungsi-fungsi
manajemen untuk menciptakan hubungan yang harmonis.
Secara esensial hubungan sekolah dan masyarakat bertujuan untuk ikut memberi
dukungan keaktifan sekolah serta pengembangan pembelajaran karena kekuatan sekolah
terletak pada bagaimana cara sekolah berkomunikasi dengan baik dan memberitahukan
terhadap masyarakat akan pentingnya pendidikan yang nantinya akan berimplementasi
terhadap generasi yang baik, baik terhadap anak-anak mereka, serta peran orang tua harus
aktif dalam mendukung segala kegiatan apapun yang diselenggarakan oleh pihak sekolah.
4
2. Sekolah sering melakukan pertemuan rutin dengan masyarakat
3. Sekolah melibatkan masyarakat dalam kegiatan ekstrakulikuler, muatan lokal dan
memperingati hari-hari besar keagamaan
4. Terjalinnya hubungan Institusional seperti dengan BNN, Kepolisian, Puskesmas,
Kecamatan, dan Perguruan Tinggi.
Jika hubungan sekolah dan masyarakat berjalan dengan baik, maka rasa tanggung
jawab dan partisipasi masyarakat untuk memajukan sekolah juga akan baik dan tinggi.
Hubungan yang harmonis ini akan membentuk saling pengertian antara sekolah, orang tua,
masyarakat, dan lembaga-lembaga lain yang ada di masyarakat termasuk dunia kerja.
Menurut Minarti, hubungan kerja antara sekolah dengan masyarakat dibagi menjadi tiga
yaitu:
1. Hubungan Edukatif, yaitu kerja sama antara sekolah dan masyarakat dalam hal
mendidik siswa, antara guru di sekolah dan orangtua di dalam keluarga.
2. Hubungan Kultural yaitu kerja sama antara sekolah kepada masyarakat dalam rangka
saling membina serta mengembangkan kebudayaan yang pada masyarakat tempat
sekolah itu berada.
3. Hubungan Institusional, hubungan antara pihak sekolah dengan lembaga instansi-
instansi lainnya yang mencakup pada lembaga pemerintahan, puskesmas,
perpustakaan, kepolisian, dan lain sebagainya.
5
Adapun untuk menjalin komunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat, sangat
diperlukan keberadaan humas atau public relations dalam suatu lembaga pendidikan
tersebut. Humas sebagai salah satu faktor pendukung dalam lembaga pendidikan. Lembaga
hubungan sekolah dengan masyarakat (humas) di lingkungan organisasi pendidikan
merupakan rangkaian kegiatan organisasi untuk mencapai hubungan yang harmonis dengan
masyarakat. Kehumasan memiliki tugas pokok menjalin komunikasi dan koordinasi dengan
masyarakat agar ada hubungaan harmonis antara sekolah dengan masyarakat. Tugas pokok
tersebut, diantaranya :
1. Menyadarkan warga sekolah dan warga masyarakat bahwa masyarakat adalah pasar
pendidikan dan masyarakat juga yang akan memanfaatkan lulusan
2. Membangkitkan partisipasi aktif masyarakat untuk meraih tujuan pendidikan yang
berkualitas yang hasilnya untuk masyarakat juga
Komite Sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta orang tua siswa
atau santri serta masyarakat pada umumnya dalam rangka meningkatkan mutu dan efisiensi
pengelolaan pendidikan di sekolah. Tujuan dibentuknya komite sekolah :
1. Menjalin hubungan yang sinergis dan harmonis antara lembaga pendidikan dengan
orang tua, dan masyarakat
2. Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan
kebijakan operasional dan program pendidikan di sekolah
3. Meningkatkan rasa tanggung jawab dan peran serta orang tua atau masyarakat
terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah
4. Memperlancar penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di sekolah
Peran/fungsi komite :
6
E. Fungsi Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
1. Perencanaan Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Perencanaan sebagai fungsi manajemen dilakukan pada tahap pertama sebelum
melaksanakan kebijakan, program, dan kegiatan. Perencanaan, yaitu suatu proses
persiapan mengenai apa yang harus diperbuat di masa yang akan datang dengan
mempertimbangkan segala sarana dan ketersediaan peralatan pendukung serta
memprediksi kemungkinan hambatan yang akan dihadapi dan cara menyelesaikannya
(Terry & Rue, 2001). Hal hal yang dilakukan dalam perencanaan :
1. Menjalin komunikasi dan menentukan kegiatan apa saja yang akan dilakukan oleh
hubungan masyarakat.
2. Merencanakan program kegiatan sekolah dari kepala sekolah dan wakil kepala
sekolah yang telah disetujui oleh semua guru dan para siswa
3. Merencanakan program kerja hubungan masyarakat, seperti mengadakan
pertemuan antara wali murid pada setiap satu semester atau pada saat penerimaan
rapot kenaikan kelas, dan pertemuan tahunan memperingati isro’ mi’roj, halal
bihalal dengan mengundang komite dan tokoh masyarakat, kegiatan.
2. Pelaksanaan Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan. Terry (1986) yang mendefinisikan
pelaksanaan (actuating) sebagai usaha menggerakkan anggota kelompok sedemikian
rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan yang
bersangkutan dan sasaran anggota perusahaan, karena para anggota itu ingin mencapai
sasaran-sasaran tersebut (Marno & Supriyatno, 2009). Teknik-teknik yang digunakan
dalam melaksanakan pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat, yaitu :
1. Teknik Pertemuan Kelompok, seperti melaksanakan acara perpisahan atau
pelepasan pada siswa kelas enam yang sudah lulus ujian.
2. Teknik Pertemuan Individual, seperti guru mengundang wali siswa ke sekolah
untuk membicarakan masalah anaknya yang sering membolos dan prestasinya
rendah, atau ada siswa yang cukup pandai tapi ekonomi orang tuanya rendah
sehingga sekolah membantu mencari solusi pemecahannya, mengundang komite
sekolah maupun tokoh masyarakat untuk membahas permasalahan yang terjadi di
sekolah.
3. Teknik Publikasi, seperti membagikan selebaran ataupun menempel informasi di
mading sekolah, bertujuan untuk memberikan informasi maupun arahan kepada
7
siswa dan menginformasikan semua kegiatan dan prestasi sekolah kepada seluruh
siswa.
3. Evaluasi Pelaksanaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Evaluasi adalah sebuah kegiatan yang tujuannya untuk melihat kelemahan dan
kelebihan kinerja sekolah serta mengetahui sejauh mana program kerja sekolah dan
program kerja masyarakat dilakukan. Pelaksanaan evaluasi hubungan sekolah dengan
masyarakat dapat dilakukan dengan dua kriteria:
1. Efektivitasnya, yaitu seberapa jauh tujuan yang telah tercapai, misalnya apakah
memang masyarakat sudah merasa terlibat dalam masalah yang dihadapi sekolah,
apakah ada perhatian terhadap kemajuan anaknya disekolah, apakah mereka sudah
menunjukkan perhatian terhadap keberhasilan sekolah, apakah mereka telah mau
memberikan masukan untuk perbaikan sekolah dan sebagainya.
2. Efisiensinya, yaitu sampai seberapa jauh sumber yang ada atas potensial yang telah
digunakan secara baik untuk kepentingan kegiatan hubungan masyarakat.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen hubungan sekolah dan masyarakat yaitu pengelolaan yang dilakukan oleh
petugas humas berkaitan dengan hal komunikasi antara lembaga/organisasi dengan pihak
masyarakatnya baik internal maupun eksternal dengan menggunakan fungsi-fungsi
manajemen untuk menciptakan hubungan yang harmonis. Tujuan hubungan sekolah dan
masyarakat, seperti: memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan anak,
memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat,
mengarahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah.
Ada empat indikator dalam manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat, yaitu:
terbentuknya komite sekolah, sekolah sering melakukan pertemuan rutin dengan
masyarakat, melibatkan masyarakat dalam kegiatan ekstrakulikuler, muatan lokal dan
memperingati hari-hari besar keagamaan. terjalinnya hubungan Intitusional. Fungsi dari
hubungan sekolah dengan masyarakat: (1) perencanaan Hubungan Sekolah dan Masyarakat,
(2) Pelaksanaan Hubungan Sekolah dan Masyarakat, dan (3) Evaluasi Pelaksanaan
Hubungan Sekolah dengan Masyarakat.
B. Saran
Tentunya penulis menyadari jika dalam penyusunan makalah yang berjudul
“Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat” ini masih banyak kesalahan serta jauh
dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan
makalah ini dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang
membangun dari pada pembaca.
9
DAFTAR PUSTAKA
Majir, A. (2020). Paradigma Baru Manajemen Pendidikan Abad 21. Yogyakarta: CV BUDI
UTAMA.
Suprapto, M. P. (2018). Manajemen Pendidikan dalam Konteks MBS. Magetan: Tealaga Ilmu
INDOCAMP.
Tirtoni, F., & Wulandari, F. (2021). Manajemen Pendidikan. Sidoarjo: UMSIDA PRESS.
Wati, E. (2015). Manajemen Hubungan Sekolah Dan Masyarakat. Manajer Pendidikan, 9(5).
10