ORGANISASI PENDIDIKAN
MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Hubungan Masyarakat
yang diampu oleh Ibu Dra. Djum Djum Noor Benty, M.Pd, dan
Ibu Rochmawati, S.Pd, M.Pd.
Oleh Kelompok 2:
Afifatul ‘Uyun NIM 190131601280
Ahmad Furqon Akhbar NIM 190131601242
Firda Fitrotul Unsa NIM 190131601224
Febriyani Emilda NIM 19002048
September 2020
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga pada kesempatan ini dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “Kelompok Masyarakat yang Terkait dengan Program Organisasi
Pendidikan” tepat waktu. Dengan tanpa mengurangi rasa hormat penulis ucapkan
banyak terimakasih kepada Ibu Dra. Djum Djum Noor Benty, M.Pd. dan Ibu
Rochmawati, S.Pd, M.Pd.
Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas kelompok.
Dengan makalah ini mungkin dapat menambah wawasan mengenai mata kuliah
Manajemen Hubungan Masyarakat. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis
harapkan untuk memberikan kritik dan sarannya yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata dari penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................
C. Tujuan.............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................
A. Keterkaitan Masyarakat dengan Lembaga Pendidikan...................................................
B. Kelompok-Kelompok Masyarakat dalam Berbagai Bidang...........................................
C. Perkembangan Organisasi Orang Tua Siswa..................................................................
D. Dewan Pendidikan, Komite Sekolah, dan Majelis Madrasah.........................................
E. Menjalin Kerjasama Dengan Komite Sekolah................................................................
F. Jenis-Jenis Kelompok Masyarakat..................................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................................
Kesimpulan.............................................................................................................................
DAFTAR RUJUKAN...............................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga pendidikan memiliki beberapa substansi manajemen
pendidikan, diantaranya manajemen kurikulum, manajemen peserta didik,
manajemen sumber daya manusia, manajemen sarana dan prasarana,
manajemen keuangan, dan manajemen hubungan masyarakat. Dalam
makalah ini kelompok akan menyajikan salah satu ruang lingkup dari
manajemen hubungan masyarakat, yaitu sekolah yang terkait dengan
program organisasi sekolah. Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan
yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain, karena sekolah
terbentuk juga karena adanya masyarakat yang mendukung dan
menginginkan, jadi hubungan tersebut memberikan kesempatan kepada
masyarakat untuk ikut turut andil dalam penyelenggaraan pendidikan yang
ada di sekolah.
Sekolah memiliki program-program yang akan dilaksanakan baik
dan bersifat akademik maupun non akademik. Program-program tersebut
pastinya memiliki tujuan agar sekolah dapat terus berinovasi dan
berkembang yang pastinya akan memiliki manfaat ke masyarakat sekitar
sekolah dan orangtua dari peserta didik, maka dari itu program-program
yang disusun dan dibuat oleh sekolah harus dilaksanakan dan dikelola
dengan baik dan perlu dukungan dari masyarakat karena program tersebut
pasti juga membutuhkan bantuan dari masyarakat agar program-program
tersebut dapat berjalan dengan maksimal. Manajemen humas memiliki
peran penting dalam membuat dan menyusun program-program tersebut
yang berfungsi menghubungkan masyarakat dengan sekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keterkaitan masyarakat dengan lembaga pendidikan?
2. Apa saja jenis kelompok-kelompok masyarakat dalam berbagai
bidang?
1
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana keterkaitan masyarakat dengan
lembaga pendidikan.
2. Untuk mengetahui jenis kelompok masyarakat dalam berbagai
bidang.
3. Untuk mengetahui perkembangan organisasi orang tua siswa
4. Untuk mengetahui pengertian dan perbedaan dari dewan
pendidikan, komite, dan majelis madrasah.
5. Untuk mengetahui cara menjalin kerjasama dengan komite
sekolah.
6. Untuk mengetahui jenis-jenis kelompok masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
2. Komite Sekolah
Komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi
peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu,
pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan
pendidikan, baik pada pendidikan pra sekolah, jalur pendidikan
sekolah, maupun jalur pendidikan luar sekolah.
3. Tata Kelola dan Kepengurusan
a. Dewan pendidikan
Tanggung jawab masyarakat dalam penentuan arah
dan kebijakan penyelenggaraan pendidikan disalurkan
melalui Dewan Pendidikan. Di tiap daerah tingkat II
berkesempatan menentukan Peraturan Daerah untuk
memebntuk Dewan Pendidikan, Dewan Sekolah atau
Komite Sekolah.
b. Dewan sekolah
Keterlibatan masyarakat dalam sekolah telah
memperoleh wadah yang cukup besar, yang menempatkan
masyarakat sebagai bagian dari proses pendidikan yang
berlangsung. Efektivitas peran masyarakat dalam wadah
dewan sekolah sangat bergantung pada kreatifitas lembaga
tersebut dalam melahirkan dan menjalankan bentuk-bentuk
dukungannya terhadap program-program sekolah.
c. Kerjasama pendidikan
Pemerintah Kota memiliki wewenang untuk
mengatur dan menjalin hubungan kerjasama dengan
berbagai pihak termasuk Perguruan Tinggi dan satuan
penyelenggara pendidikan luar sekolah.
4. Hubungan Sekolah dan Orang Tua Murid
Hubungan sekolah dengan orang tua murid dapat berupa
paguyuban orang tua. Fungsinya sebagai pembantu pemelihara
sekolah, maupun komite sekolah. Sedangkan tujuan hubungan
sekolah dengan orang tua sebagai berikut: memupuk pengertian
6
4. Komite Sekolah
Seiring dengan semakin berkembangnya pendidikan
di Indonesia menjadikan wadah keterlibatan masyarakat
akan pendidikan turut berkembang hingga pada tahun 2002
wadah BP3 bertambah peran dan fungsinya sekaligus
personilnya yang tidak hanya di sekitar sekolah. Beriringan
dengan perkembangan ini nama BP3 kemudian berganti
menjadi komite sekolah. Jika BP3 merupakan badan yang
terpusat, namun komite sekolah berdiri pada tiap sekolah
sehingga sekolah dapat dengan mandiri berkembang.
Jadi perkembangan perkumpulan orang tua murid dan guru hingga
menjadi komite sekolah telah melalui banyak pertimbangan dan
permasalahan. Berawal dari kesadaran pemerintah bahwa pendidikan
bukanlah tanggung jawabnya seorang dan kesadaran masyarakat bahwa
mereka turut bertanggung jawab akan pendidikan hingga dibangunnya
wadah yang menyediakan tempat bagi masyarakat untuk turut
mengembangkan pendidikan. Dan perubahan nama, tugas dan fungsi yang
turut menyempurnakan perkembangan organisasi ini.
dipilih dan diangkat oleh dewan guru dan para orang tua siswa
serta bertanggung jawab kepada dewan guru dan orang tua siswa
dari madrasah tersebut. Komposisi anggota majelis madrasah
terdiri dari 50% wakil dewan guru dan 50% wakil orang tua siswa.
Jumlah pakar pendidikan dan tokoh masyarakat merupakan bagian
dari jumlah wakil orang tua siswa. Persyaratan dari anggota majelis
madrasah menurut Benty & Gunawan (2015), yaitu: (1) wakil
dewan guru persyaratannya ditentukan oleh dewan guru yang
bersangkutan; (2) wakil orang tua siswa harus memiliki
persyaratan yakni Warga Negara Indonesia, wali siswa, pakar
pendidikan dan/atau tokoh masyarakat, beragama islam, sehat
jasmani dan rohani, memiliki komitmen terhadap penyelenggaraan
madrasah. Tata cara pemilihan wakil dewan guru dan
pelaksanaannya diatur sendiri oleh dewan guru yang bersangkutan.
Tata cara pemilihan wakil orang tua siswa pelaksanaannya diatur
oleh musyawarah orang tua siswa.
Tugas dari majelis madrasah dikemukakan oleh Maisyaroh
dalam Benty & Gunawan (2015), yaitu: (1) bersama kepala
madrasah menetapkan Rencana Anggaran dan Belanja Tahunan
Madrasah; (2) bersama kepala madrasah menetapkan kurikulum
madrasah; (3) bersama kepala madrasah menetapkan Rencana
Pembelajaran Madrasah; (4) memilih dan merekomendasikan calon
kepala madrasah; (5) membantu pelaksanaan seleksi dan
menetapkan calon guru madrasah; (6) membantu melakukan
supervisi dan evaluasi pelaksanaan pembelajaran; dan (7)
memberikan saran kepada kepala madrasah tentang segala sesuatu
yang ada hubungannya dengan penyelenggaraan madrasah.
Keanggotaan majelis madrasah secara otomatis berakhir
pada akhir masa pembelajaran pada tahun ketiga dari periode kerja
majelis madrasah. Benty & Gunawan (2015) menyatakan bahwa
anggota majelis madrasah dinyatakan berhenti apabila:
(1)meninggal dunia; (2) pensiun atau mutasi bagi wakil majelis
20
kebudayaan, misalnya seni musik, seni tari, seni drama, dan lain-lain.
Tujuan sekolah diadakannya kerja sama dengan kelompok budaya untuk
meningkatkan bakat dari siswa dalam bidang kebudayaan yang nantinya
juga akan bermanfaat dan hasilnya untuk masyarakat. Kelompok ekonomi
(economics) adalah kelompok masyarakat yang bergerak dalam bidang
usaha keuntungan. Kelompok ekonomi adalah kelompok yang cenderung
untuk mengembangkan usaha, mencari keuntungan, dan melindungi
terhadap sesuatu yang akan merugikannya. Hal ini dilakukan untuk
membantu sekolah dalam biaya agar jika ada anak yang kurang mampu
dalam membayar biaya sekolah, dengan adanya program kerjasama antara
sekolah dengan kelompok ini akan adanya beasiswa yang diperoleh oleh
siswa yang kurang mampu. Kelompok persahabatan (fraternal) merupakan
kelompok yang bergerak untuk memngembangkan rasa persahabatan dan
mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bersifat rekreatif, seperti
organisasi untuk yatim piatu, dan lain-lain. Dengan adanya hal tersebut
siswa diharapkan dapat juga merasakan apa yang dirasakan oleh anak lain
yang kurang seberuntung dirinya. Kelompok pemerintah (government)
adalah kelompok yang bertugas melayani kepentingan masyarakat sebagai
warga negara. Tujuan dari layanan yang diselenggarakan oleh kelompok
pemerintah adalah untuk kesejahteraan masyarakat secara adil dan rata.
Kelompok patriotik (patriotics) bergerak dalam bidang pembinaan
kewarganegaraan yang menekankan pada pengajaran tentang sistem
pemerintahan, undang-undang, hak dan kewajiban warga negara, dan
patriotisme (cinta tanah air). Tujuannya adalah untuk membangkitkan rasa
kebangsaan dan rasa cinta tanah air. Kelompok politik (political) bergerak
dalam bidang politik. Kelompok ketuhanan (religious) merupakan
kelompok yang bergerak dalam bidang keagamaan, dengan tujuan
meningkatkan akhlak, moral, perilaku, dan karakter manusia. Kelompok
Ahli (professional) bergerak dalam bidang sesuai dengan profesi-profesi
yang ada di masyarakat, seperti dokter, hukum, farmasi, dan arsitektur.
Sekolah juga bisa menjalin hubungan kerjasama dengan kelompok ahli.
Kelompok kesejahteraan (welfare) merupakan kelompok yang fokus pada
24
Kesimpulan
Sekolah tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya orang tua dan masyarakat
sekitar. Dalam manajemen hubungan masyarakat, sekolah diharapkan dapat
bekerja sama dengan orang tua dan masyarakat dengan baik. Guna dari kerja sama
ini adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan sekolah dalam menjalankan
program-program pendidikan. Sekolah juga bekerja sama dengan kelompok-
kelompok dalam berbagai bidang. Pada kelompok berbagai bidang tersebut
terdapat kelompok organisasi orang tua siswa dan guru, orang tua secara
individual, keluarga orang tua, asosiasi pembayar pajak, city council (dewan
perwakilan rakyat), school board (yayasan), organisasi bisnis komersial,
kelompok-kelompok yayasan, kelompok-kelompok khusus yang berminat dalam
bidang pendidikan, pimpinan-pimpinan bisnis penting, dewan perdagangan,
organisasi veteran, kelompok-kelompok pekerja, kelompok-kelompok agama,
politikus, organisasi persaudaraan, organisasi kesejahteraan, organisasi
pemerintah, pengelola pers, televisi, dan radio. Namun organisasi orang tua telah
berkembang menjadi empat yaitu: perkumpulan orang tua murid dan guru-guru
perkumpulan orang tua murid, badan pembantu penyelenggaraan pendidikan
sekolah, komite sekolah. Dalam sekolah juga terdapat dewan pendidikan, komite
sekolah, dan majelis madrasah yang memiliki tujuan dan anggotanya masing-
masing. Organisasi-organisasi diatas memiliki tujuan yang sama yaitu untuk
membantu sekolah dengan memberikan dukungan berupa saran, kritik yang
membangun, bahkan pendanaan agar sekolah tetap bisa menjalankan program
sekolah sehingga sekolah mampu untuk berkembang. Maka dari itu adanya
hubungan kerjasama antara sekolah dengan masyarakat benar-benar diperlukan.
25
DAFTAR RUJUKAN
Murray, B., Domina, T., Renzulli, L., & Boylan, R. (2019). Civil society goes to
school: Parent-teacher associations and the equality of educational
opportunity.(online). (https://doi.org/10.7758/RSF.2019.5.3.03, diakses 20
September 2020)
26
OYKHW_qDWUQFjACegQIARAB&usg=AOvVaw1HWedQz2y4 Syl-
tE_oDX0c, diakses 20 September 2020)
27
2020)
28
27