Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TEKNIK DAN BENTUK HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT


Dibuat dan Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Humas dan Layanan
Publik

Disusun oleh:
Kelompok 6

AGUSRA IKHWAN 2110206062


MHD RAHUL FIRMANA 2110206038

Dosen Pembimbing:
TENGGO HUSNUL FATA, M.Pd

JURUSAN MANAJEMEN MAHASISWA PENDIDIKAN ISLAM (MPI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KERINCI (IAIN)

TAHUN AJARAN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "TEKNIK DAN BENTUK
HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah MANAJEMEN HUMAS DAN
LAYANAN PUBLIK. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang
bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis menyadari makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini

Selasa , 03 Oktober 2023

KELOMPOK 6

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. 2

DAFTAR ISI ............................................................................................... 3

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 4


B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................ 4

BAB II : PEMBAHASAN

A. Teknik Hubungan Sekolah dengan Masyarakat ................................ 5


B. Bentuk Hubungan Sekolah dengan Masyarakat ............................... 8

BAB III: PENUTUP

A. Simpulan .................................................................................... 11
B. Saran ........................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

3
A. Latar Belakang

Hubungan sekolah dengan masyarakat pada hakekatnya adalah sarana yang cukup
mempunyai peranan yang menentukan dalam rangka usaha mengadakan pembinaan
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik di sekolah.

Hubungan yang harmonis antara sekolah dengan masyarakat ini semakin dirasakan
pentingnya pada masyarakat yang telah menyadari dan memahami pentingnya pendidikan
bagi anak-anak. Jika hubungan sekolah dengan masyarakat berjalan dengan baik, dan adanya
rasa tanggung jawab dan partisipasi masyarakat untuk memajukan sekolah, maka akan
berdampak baik pada sekolah.

Untuk melakukan hubungan sekolah dengan masyarakat agar lebih baik maka
dibutuhkan teknik sebagai suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat
dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tujuan pendidikan serta
mendorong minat dan kerjasama para anggota masyarakat dalam rangka memperbaiki
sekolah, dan melalui bentuk penyampaian yang akan mudah untuk dipahami masyarakat.

Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dilakukan dengan baik melalui teknik
dan bentuk yang tentunya disesuaikan dengan kondisi masyarakat di sekelilingnya.

Dengan demikian untuk menghadapi berbagai ragam masyarakat membutuhkan


teknik tersendiri dan bentuk penyampaian yang memudahkan masyarakat untuk memahami
maksud pihak sekolah, agar proses hubungan sekolah dengan masyarakat berjalan dengan
efektif dan efisien.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana teknik hubungan sekolah dengan masyarakat?

2. Bagaimana bentuk hubungan sekolah dengan masyarakat?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui teknik hubungan sekolah dengan masyarakat

2. Untuk mengetahui bentuk hubungan sekolah dengan masyarakat

BAB II

PEMBAHASAN

4
A. Teknik Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Hubungan antara sekolah dan masyarakat pada hakekatnya adalah suatu sarana yang
cukup mempunyai peranan yang menentukan dalam rangka usaha mengadakan pembinaan
pertumbuhan dan pengembangan murid-murid di sekolah. Secara umum orang dapat
mengatakan apabila terjadi kontak, pertemuan dan lain-lain antara sekolah dengan orang di
luar sekolah, adalah kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat.

Segala penataan yang berkaitan dengan kegiatan hubungan sekolah dengan


masyarakat dimaksudkan untuk menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Masyarakat
dalam konteks ini mencakup orang-orang tua peserta didik, badan/lembaga
pemerintah/swasta, masyarakat pada umumnya yang berada di sekitar sekolah dan atau yang
terkait dengan sekolah.

Hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya bersifat alami dan tidak


dibuat-buat, ada timbal balik, suka rela, berkelanjutan dan konstruktif afektif. Sehubungan
dengan misi hubungan hendaknya lebih meningkatkan keserasian kehidupan di sekolah
dengan di masyarakat, sehingga kehidupan di sekolah tidak terasing dari kehidupan di
masyarakat.

Hubungan masyarakat dengan sekolah merupakan komunikasi dua arah antara


organisasi dengan publik secara timbal balik baik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan
manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerjasama serta pemenuhan kepentingan
bersama.

Ada suatu kebutuhan yang sama antara keduanya, baik dilihat dari segi edukatif,
maupun dilihat dari segi psikologi. Hubungan antar sekolah dan masyarakat lebih dibutuhkan
dan lebih terasa fungsinya, karena adanya kecenderungan perubahan dalam pendidikan yang
menekankan perkembangan pribadi dan sosial anak melalui pengalaman-pengalaman anak
dibawah bimbingan guru, baik diluar maupun di dalam sekolah.

Hubungan sekolah dengan masyarakat di definisikan sekolah harus membuat upaya


sebagai, proses terencana, sistematis, dua-cara komunikasi antara sekolah dan masyarakat
internal dan eksternal melalui penggunaan komunikasi interpersonal dan media massa.

Teknik hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara
sekolah dengan masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat
tentang tujuan pendidikan serta mendorong minat dan kerjasama para anggota masyarakat
dalam rangka memperbaiki sekolah (Benty dan Gunawan).

Adapun tujuan penggunaan teknik hubungan sekolah dengan masyarakat, yaitu:

1. Meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya pendidikan .

5
2. Mengembangkan semangat saling membantu antara sekolah dengan masyarakat

3. Meningkatkan kualitas pembelajarn dan pertumbuhan peserta didik

4. Berperan dalam memahami kebutuhan-kebutuhan masyarakat

5. Mengembangkan program-program sekolah kearah yang lebih maju

6. Mampu menumbuhkan kreativitas serta dinamika kedua belah pihak, sehingga hubungan
antara kedua belah pihak bisa menjadi lebih aktif dan dinamis.

Untuk menghadapi berbagai ragam masyarakat membutuhkan teknik tersendiri, agar


proses hubungan sekolah dengan masyarakat berjalan secara efektif dan efisien. Adapun
teknik hubungan sekolah dengan masyarakat yaitu:

1. Teknik Pertemuan Kelompok

Teknik pertemuan kelompok merupakan komunikasi yang dapat dilakukan pertemuan-


pertemuan sekolah atau pertemuan kelas, teknik pertemuan kelompok dapat berupa bentuk
diskusi, seminar, lokakarya, sarasehan, rapat dan sebagainya. Orang yang dilibatkan dalam
pertemuan kelompok adalah guru, staf tata usaha, tokoh masyarakat, staf dari instansi yang
terkait dengan penyelenggaraan program pendidikan. Melalui pertemuan ini, masyarakat
akan memperoleh informasi-informasi tentang sekolah secara langsung, sebaliknya sekolah
akan mendapatkan ide-ide dan pengetahuan dari masyarakat. Menurut soekarto indrafachrudi,
teknik pertemuan ini terdiri face meeting (temu fakta), discussing meeting (pertemuan dan
diskusi), dan work and play(bekerja sambil bermain)

2. Teknik Tatap Muka

Teknik tatap muka dilakukan antara pihak lembaga pendidikan dan masyarakat secara
individual. Pihak lembaga pendidikan dapat berkunjung ke rumah siswa yang menghadapi
masalah. Pihak lembaga pendidikan dapat memanggil orang tua atau wali siswa yang
bermasalah atau siswa yang memiliki kemampuan lebih dan perlu pembinaan bersama agar
kemampuan dapat berkembang secara maksimal, pertemuan tatap mukaantara pihak sekolah
dan masyarakat dapat diwujudkan dengan melakukan kujungan kerumah-rumah masyarakat
(home visit) dan memberikan laporan kepada masyarakat mengenai perkembangan anak
didiknya (reporting to parent). Diharapkan dengan teknik ini, akan menciptakan rasa
keterbukaan, kebersamaan, serta mempererat tali silahturahmi antara sekolah dan masyarakat.

3. Observasi dan Partisipasi

Makna pendidikan bukan hasil terakhir, melainkan proses terjadi hasil pendidikan itu
seharusnya diketahui orangtua peseta didik. oleh karena itu orang tua perlu meyaksikan atau
melibatkan dirinya pada proses pendidikan dalam sekolah tersebut. Dengan kata lain,
masyarakat jangan hanya melihat hasil akhiro belajar, tetapi juga perlu melihat proses
pendidikan anaknya. Adapun teknik-tekniknya, yaitu

a) Orangtua sebagai pengamat


6
b) Orangtua sebagai peserta

c) Ibu pembantu kelas

4. Teknik Komunikasi Melalui Media

Selain keempat teknik yang telah diuraikan di atas dapat ditambahkan teknik yang
menggunakan alat komunikasi berupa telpon, internet, faksimil, e-mail, dan sebagainya.
Teknik ini diguanakan oleh kebanyakan lembaga pendidikan karena prosesnya cepat,
pelaksanaannya mudah, dan dapat dilakukan sewaktu-waktu. Kelemahannya tidak semua
lembaga pendidikan memiliki alat tersebut karena keterbatasan dana yang dimiliki lembaga
pendidikan.

Seiring dengan perkembangan teknologi elektronik maka dalam mengakrabkan


sekolah dengan orang tua murid dan masyarakat pihak sekolah dapat menggunakan sarana
elektronik, misalkan dengan telpon, televisi, ataupun radio, sekaligus sebagai sarana untuk
promosi pendidikan.

Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan hal yang sangat penting, demi
keberlangsungan dan laju gerak sekolah itu sendiri. Selain itu, hubungan yang harmonis akan
memperlancar proses komunikasi yang pada gilirannya akan meningkatkan pengertian warga
masyarakat tentang kebutuhan, praktik, dan mendorong minat usaha kerja sama dalam rangka
memperbaiki mutu dan kinerja sekolah

Untuk menerapkan teknik dalam hubungan sekolah dengan masyarakat harus


didukung oleh prinsip-prinsip sebagai berikut.

1. Saling berpesan dengan sabar dan kasih sayang

2. Menyuruh yang makruf dan mencegah yang mungkar

3. Saling mempermudah urusan

4. Saling menggembirakan

5. Bersikap lemah-lembut

6. Membantah dengan baik

7. Dengan bijaksana

8. Dengan tutur kata yang baik

9. Dengan alasan rasional atau berdebat dengan cara yang lebih baik

10. Tidak memaksa kehendak

B. Bentuk Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Masyarakat adalah sumber daya pendidikan yang penting bagi satuan pendidikan. Hal
ini dapat dilihat pada beberapa kasus yang muncul di permukaan, bahwa suatu pendidikan

7
yang tertutup dan tidak meneruskan program-program pendidikannya, karena tidak
mendapatkan dukungan dari masyarakat sekitarnya.

Hubungan sekolah dengan masyarakat akan tumbuh jika masyarakat juga merasakan
manfaat dari keikutsertaannya dalam program sekolah. Hubungan sekolah dengan masyarakat
merupakan jalinan interaksi yang diupayakan oleh sekolah agar dapat diterima di tengah-
tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi, simpati dari masyarakat, serta
mengupayakan terjadinya kerja sama yang baik antar sekolah dengan masyarakat untuk
kebaikan bersama.

Bentuk keterlibatan masyarakat secara organisatoris misalnya untuk kegiatan


pembangunan fisik, orang tua peserta didik yang arsitektur diminta bantuannya membuat
design bangunan, pelukis, dilibatkan untuk masalah hukum, dan tata tertib dan profesi lain
yang mendukung kemajuan lembaga pendidikan. Dengan demikian pada dasarnya humas
tidak hanya bersifat publistis sekolah/madrasah saja, melainkan juga bagaimana membangun
jalinan kerja sama dengan pihak-pihak lain, yang diperuntukkan untuk pengembangan
sekolah pada waktu sekarang dan di masa mendatang.

Bentuk-bentuk hubungan sekolah dengan masyarakat antara lain :

a. Partisipasi dalam Komite Sekolah/Madrasah

Komite sekolah merupakan suatu badan atau lembaga nonpolitis dan nonprofit. Komite
ini dibentuk berdasarkan musyawarah yang demokratis oleh berbagai pihak yang
berkepentingan dengan pendidikan pada tingkat sekolah. Mereka bertanggung jawab
membantu sekolah dalam peningkatan kualitas pendidikan di sekolah.

Menurut UU RI nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, komite


sekolah/ madrasah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/ wali peserta didik,
komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan.

Tugas utama komite sekolah ialah membantu penyelenggaraan pendidikan di sekolah


dalam kapasitasnya sebagai pemberi pertimbangan, pendukung program, pengontrol, dan
bahkan mediator. Untuk memajukan pendidikan di sekolah, komite sekolah membantu
sekolah dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar, manajemen sekolah, kelembagaan
sekolah, sarana dan prasarana sekolah, pembiayaan pendidikan, dan mengkoordinasikan
peran serta seluruh lapisan masyarakat. Kedudukannya sebagai mitra sekolah serta membantu
menetapkan visi, misi, dan standar layanan, menjamin mutu sekolah, memelihara dan
mengembangkan potensi, menggali sumber dana, mengevaluasi, merekomendasi,
mengidentifikasi dan mengelola kontribusi masyarakat terhadap sekolah.

b. Partisipasi dalam Dewan Pendidikan

Dewan pendidikan sebagai lembaga mandiri dibentuk dengan memberikan


pertimbangan, arah, dan dukungan tenaga, saran dan prasarana serta pengawasan pendidikan
pada tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten yang tidak memiliki hirarki.

8
Dewan Pendidikan dibentuk berdasarkan kesepakatan yang tumbuh dari akar budaya,
sosio demografis dan nilai-nilai daerah setempat, sehingga lembaga tersebut bersifat otonom
yang menganut asas kebersamaan menuju ke arah peningkatan kualitas pengelolaan
pendidikan

Dewan pendidikan adalah sebuah lembaga yang dibentuk dengan tujuan sebagai
berikut:

1) Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat

2) Meningkatkan tanggung jawab dan peran aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan,

3) Menciptakan suasana pelayanan pendidikan yang bermutu

Agar terbentuk kepedulian stekeholders pada tingkat provinsi dan kota, sekarang ini
dibentuk lembaga bernama Dewan Pendidikan. Keberadaan dewan pendidikan mempunyai
peran sebagai pendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap kualitas
penyelenggaraan pendidikan.

c. Mengelola Stakeholders Sekolah/ Madrasah

Menurut Hatry stakeholder adalah salah satu kategori masyarakat sekolah, yang
merupakan unsur-unsur sekolah yang jika salah satu unsur tersebut tidak ada, maka proses
persekolahan tersebut menjadi terganggu. Definisi ini lebih diperjelas dalam kamus
Manajemen Mutu, stakeholder adalah kelompok atau individu di dalam atau luar organisasi
yang mempengaruhi dan yang dipengaruhi oleh pencapaian misi, tujuan dan strategi
organisasi biasanya terdiri atas pemegang saham, karyawan, pelanggan, pemerintah dan
peraturannya

Stakeholders adalah kelompok yang berada di dalam maupun di luar institusi


sekolah/madrasah, yang mempunyai peran menentukan peningkatan mutu sekolah/madrasah.
(Sagala)

Secara sederhana, stakeholder sering dinyatakan sebagai para pihak, lintas pelaku, atau
pihak-pihak yang terkait dengan suatu isu atau suatu rencana. Pasal 56 Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional tentang menjelaskan bahwa mengenai stakeholder, yaitu:

1) Masyarakat berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang meliputi


perencanaan, pengawasan dan evaluasi program pendidikan melalui dewan pendidikan dan
komite sekolah.

2) Dewan pendidikan sebagai lembaga mandiri dibentuk dan berperan dalam peningkatan
mutu pelayanan pendidikan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada
tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota yang tidak mempunyai hubungan hirarkis.

9
3) Komite sekolah sebagai lembaga mandiri, dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu
pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan
prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkatan satuan pendidikan

Kegiatan mengelolah stakeholders pada dasarnya merupakan kgiatan untuk


mewujudkan keberhasilan sekolah/madrasah dalam berbagai komponen sistemnya. Ini berarti
sekolah yang baik adalah sekolah/madrasah yang dapat memberikan kepuasaan kepada
kepntingan stakeholders.

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

1. Teknik hubungan sekolah dengan masyarakat

Teknik hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara
sekolah dengan masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat
tentang tujuan pendidikan serta mendorong minat dan kerjasama para anggota masyarakat
dalam rangka memperbaiki sekolah.

a. Teknik pertemuan kelompok


b. Teknik tatap muka
c. Teknik observasi/partisipasi
d. Teknik komunikasi melalui media

2. Bentuk-bentuk hubungan sekolah dengan masyarakat antara lain :

a. Partisipasi dalam Komite Sekolah/Madrasah


b. Partisipasi dalam Dewan Pendidikan
c. Mengelolah Stakeholders Sekolah/ Madrasah

10
B. Saran

Demikian makalah ini dibuat, semoga dapat memberikan manfaat kepada pembaca
pada umumnya, dan dapat memberikan suatu pemahaman kepada pemakalah secara
khususnya. Sekian apabila ada kesalahan atau kekurangan dalam penulisan makalah ini,
kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan. Dari pemakalah minta maaf atas
kekurangan yang ada dan atas perhatian pembaca pemakalah mengucapkan terima kasih

DAFTAR PUSTAKA

Baharuddin dan Moh. Makin. Manajemen Pendidikan Islam (Cet I: Malang: Uin-
Maliki Press. 2010).

Minarti, Sri. Manajemen Sekolah Mengelolah Lembaga Pendidikan Secara Mandiri.


Yogyakarta: AR- Ruzz-Media. 2010.

Wijifiri. Teknik-Teknik Hubungan Masyarakat http:// Wijifitri12. Blogspot. com/


2016/04/Teknik-Tenik-Hubungan-Masyarakat.html. 30 Oktober 2018

11

Anda mungkin juga menyukai