Disusun oleh:
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
2022
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ...................................................................21
B. Saran .............................................................................21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya, manajemen humas (hubungan masyarakat) merupakan bidang
atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik itu organisasi yang
bersifat komersial (perusahaan) maupun organisasi yang nonkomersial.
Sekolah adalah di dalam masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat.
Program sekolah hanya dapat berjalan lancar apabila mendapat dukungan masyarakat.
Oleh karena itu Pimpinan sekolah perlu terus menerus membina hubungan yang baik
antara sekolah dan masyarakat. Sekolah perlu banyak memberi informasi kepada
masyarakat tentang program-prgoram dan problem-problem yang dihadapi, agar
masyarkat mengetahui dan memahami masalah-masalah yang dihadapi sekolah. Dari
pemahaman dan pengertian ini dapat dihadapkan adanya umpan balik yang sangat
berguna bagi pengembangan program sekolah lebih lanjut dan diharapkan pula
tumbuhnya rasa simpati masyarakat terhadap program-program sekolah, yang dapat
mengundang partisipasi yang aktif masyarkat.
Hubungan sekolah-masyarakat adalah untuk meningkatkan kepedulian,
keterlibatan, kepemilikan dan dukungan masyarakat. Masyarakat disini meliputi
masyarakat setempat dimana sekolah itu berada, orang tua murid dan masyarakat
pengguna. Hubungan antara sekolah dan masyarakat pada hakikatnya adalah sarana
yang mempunyai peranan dan menentukan dalam rangka usaha mengadakan
pembinaan, pertumbuhan dan juga perkembangan peserta didik di sekolah. Ada
kebutuhan yang sama dari keduanya, baik dari segi edukatif maupun dari segi
psikologis.
Hubungan antara sekolah dan masyarakat lebih dibutuhkan dan terasa
fungsinya karena adanya kecenderungan perubahan dalam pendidikan yang
menekankan perkembangan pribadi dan sosial anak melalui pengalaman anak-anak
dibawah bimbingan guru baik diluar maupun di dalam sekolah.Sekolah islam dengan
masyarakat memiliki hubungan yang erat dalam mencapai tujuan sekolah islam atau
pendidikan islam secara efektif dan efisien. Sebaliknya sekolah juga harus menunjang
pencapaian tujuan, pemenuhan kebutuhan masyarakat khususnya kebutuhan
pendidikan. Dari hal tersebut dapat dipahami, bahwa organisasi pendidikan pada
1
hakikatnya adalah suatu bentuk organisasi yang terbuka dalam arti lembaga
pendidikan selalu kontak hubungan dengan lingkungannya. Hal ini perlu, karena
untuk menjaga agar system atau lembaga itu tidak mudah mati. Karena hidup dan
matinya pendidikan sebagian besar ditentukan oleh usaha lembaga itu sendiri.
Oleh karena itu, sekolah islam berkewajiban memberi penerangan tentang
tujuan, program, kebutuhan serta keadaan masyarakat. Sekolah islam juga harus
mengetahui dengan jelas apa kebutuhan, harapan dan tuntutan masyarakat. Jadi antara
sekolah islam dengan masyarakat harus dibina hubungan yang harmonis. Akan tetapi
fenomena yang terjadi sekarang ini terlebih lagi sekolah di kota-kota besar, terjadi
hubungan yang kurang harmonis antara sekolah islam dengan masyarakat. Dan juga
untuk membangun hubungan yang baik antara sekolah dengan masyarakat, khususnya
sekolah islam diperlukan waktu yang tidak sedikit. Sementara itu kebutuhan terhadap
hubungan antara sekolah dengan masyarakat ini makin mendesak.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan bahasan yang dijabarkan pada latar belakang maka penulis merumuskan
sejumlah rumusan masalah, diantaranya:
1. Apa pengertian manajemen hubungan masyarakat ?
2. Apa tujuan dan sasaran hubungan masyarakat ?
3. Apa tugas dan kewajiban hubungan masyarakat ?
4. Apa saja bentuk-bentuk hubungan sekolah dengan masyarakat ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian pustaka yang dilakukan memiliki tujuan untuk menjawab rumusan masalah
yang ada yakni:
1. Untuk mengetahui manajemn pengertian hubungan masyarakat
2. Untuk mengetahui tujuan dan sasaran hubungan masyarakat
3. Untuk mengetahui tugas dan kewajiban hubungan masyarakat
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk hubungan sekolah dengan masyarakat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Menampung harapan-harapan tentang tujuan pendidikan di sekolah, yang dapat
dilakukan dengan mengadakan pertemuan-pertemuan rutin antara sekolah
dengan masyarakat. Hal ini perlu karena lulusan sekolah akan kembali ke
masyarakat, maka tujuan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3. Memperoleh partisipasi, dukungan, bantuan secara konkrit dari masyarakat,
baik berupa tenaga, sarana maupun dana demi kelancaran tercapainya tujuan
pendidikan.
4. Menumbuh dan membangkitkan rasa tanggung jawab yang lebih besar pada
masyarakat terhadap kelangsungan program pendidikan di sekolah.
5. Mengikutsertakan masyarakat dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi
sekolah, menyangkut permasalahan siswa, guru, perlengkapan, keuangan dan
perumusan tujuan sekolah.
a. Hubungan sekolah dengan orang tua siswa dan warga masyarakat. Bentuk hubungan
ini bisa individual, bisa pula organisator.
1) Secara individual
4
a) Orang tua datang kesekolah untuk berkonsultasi maupaun utuk pemecahan
masalah anaknya.
b) Secara sukarela orang tua datang ke sekolah menyampaikan saran-saran
bahkan sumbangan untuk kemajuan sekolah.
2) Secara organisasi melaui BP3
Organisasi ini akan lebih efektif bila sekolah mampu menggerakkan dan
“memanfaatkan potensi yang ada dikalamgan orang tua umpamanya:
a) Para dokter untuk duduk pada seksi UKS bahkan untuk mendirikan
poloklinik sekolah
b) Para insinyur untuk memberikan saran-saran dalam pembanggunan
sekolah.
c) Para tokoh pendidikan dan anggota masyarakat lainnya dalam upaya
meningkatkan mutu dan “merebut” tempat pada sekolah yang lebih tinggi.
(seksi peningkatan akademis) maupun untuk ketrampilan dan kurikulum
muatan lokal.
d) Para penjabat dalam bidang keamanan untuk meningkatkan ketahanan
sekolah (seksi peningkatan ketahanan sekolah) seperti :penyuluhan tentang
narkoba dan miras.
e) Para professional, penjabat dan pengusaha lainnya yang juga akan dengan
sukarela membantu sekolah demi kepentingan anak-anaknya.
f) Para pemuka agama untuk meningkatkan imtaq (iman dan taqwa)
b. Hubungan sekolah dengan alumni
Dari para alumni, sekolah memperoleh masukan tentang kekurangan sekolah yang
perlu dibenahi, upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk perbaikan. Juga melalui
alumni dapat dihimpun dana bagi peningkatan kesejahteraan uru dan karyawan
maupun perbaikan pembanggunan sekolah (ada beberapa sekolah yang sangat
berhasil memanfaatkan alumni ini).
Bahkan mengundang para alumni itu sendiri untuk menyampaikan pengalaman
keberhasilannya untuk memotivasi atau menularkan pengetahuaanya untuk
penyegaran dan tambahan wawasan bukan hanya untuk para siswa tetapi juga para
guru dan warga sekolah lainnya
c. Hubungan dengan dunia usaha/dunia kerja
Biasanya ini merupakan bidang garapan guru bimbingan dan konseling.
Pelaksanaannya:
5
1) Mengundang tokoh yang berhasil untuk datang kesekolah.
Keberhasilan tokoh tersebut akan memotivasi semua pihak untuk berbuat yang serupa.
2) Mengirim para anak didik kedunia usaha/dunia kerja. Tentu saja ini menguntungkan
kedua belah pihak. Dunia usaha/dunia kerja memperoleh tenaga yang murah sedangkan
para siswa mendapatkan pengalaman kerja yang berharga
d. Hubungan dengan instansi lain
1) Hubungan dengan sekolah lain :
Hubungan kerja sama ini dapat juga dibina melaui ,MGMP,MKS,MGP,K3S,K3M
(kelompok kerja kepala madrasah)
2) Hubungan dengan lembaga/badan-badan pemerintahan swasta
Sebagai contoh :kerja sama dengan bank dalam rangka penggalangan dana “gemar
menabung” pelajar. Begitu juga kerja sama dengan pertamaan dalam rangka
penghijauan
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
H. Saran
Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran bagi
pembaca. Dan makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak, utamanya bagi penyusun
dan pembaca.
7
DAFTAR PUSTAKA