DI SUSUN
KELOMPOK VI
BAGUS TIANSYAH
SEMESTER: VI PAI A
JAM’IYAH MAHMUDIYAH
TANJUNG PURA
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
Saya menyadari bahwa dalam tulisan saya ini masih banyak kekurangan baik
dalam penulisan maupun penyusunan kalimatnya. Oleh karena itu, dengan senang
hati saya menerima kritikan dan saran. Mudah – mudahan tulisan ini ada
manfaatnya bagi saya penulis dan bagi pihak yang memerlukan pada umumnya.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmatNya kepada kita. Aamiin.
KELOMPOK VI
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Simpulan ................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sekolah dapat dikatakan sebagai pisau bermata dua. Mata yang pertama
adalah menjaga kelestarian nilai-nilai positif yang ada dalam masyarakat, agar
pewarisan nilai-nilai masyarakat berlangsung dengan baik. Mata kedua adalah
sebagai lembaga yang dapat mendorong perubahan nilai dan tradisi sesuai
dengan kemajuan dan tuntutan kehidupan serta pembangunan. Kedua fungsi
ini seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya dilakukan dalam
waktu yang bersamaan. Oleh karena itu fungsi yang kontroversial ini,
diperlukan saling pemahaman antara sekolah dan masyrakat.
Nilai-nilai yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan tetap dijaga
kelestariannya, sedang yang tidak sesuai harus diubah. Pelaksanaan fungsi
sekolah ini, terlebih sekolah menengah yang berada di tengah-tengah
masyarakat terpencil, menjadi tumpuan harapan masyrakat untuk kemajuan
mereka. Untuk dapat menjalankan fungsi ini hubungan sekolah masyarakat
harus selalu baik. Dengan demikian, terdapat kerjasama serta situasi saling
membantu antara sekolah dan masyrakat. Disamping itu, pendidikan
merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah, pemerintah, dan
masyarakat. Realisasi tanggung jawab itu tidak dapat dilaksanakan apabila
hubungan sekolah dan masyrakat tidak terjalin sebaik-baiknya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1
2. Untuk mengetahui ruang lingkup hubungan sekolah dengan masyarakat.
3. Untuk mengetahui pengaruh hubungan sekolah dengan masyarakat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Drs. H.M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), h. 69.
3
sebagai generasi penerus akan dapat hidup lebih baik, demikian pula
sekolah.
2. Untuk memenuhi harapan masyarakat itu sendiri, masyarakat perlu
berperan penting serta dalam pengembangan sekolah. Yang dimaksud
peran serta sekolah adalah kepedulian masyarakat tentang hal-hal yang
berkaitan terjadi disekolah, serta tindakan membangun dalam perbaikan
sekolah.
3. Untuk meningkatkan peran warga sekolah serta itu diperlukan kerja
sama yang baik, melalui janilan komunikasi dua arah yang efisien.
4
d. Konsep pameran yaitu sekolah hanya sekedar memamerkan
kegiatan-kegiatannya kepada lingkungan masyarakat.
e. Konsep prestise yaitu kegiatan-kegiatan sekolah sebagai alat untuk
menonjolkan kariernya. Biasanya hal ini cenderung hanya untuk
mencari popularitas sekolah.
f. Konsep partnership hubungan ini dapat diinterpretasikan sebagai
hubungan proses timbal balik. Dimana kebutuhan-kebutuhan dan
keinginan-keinginan masyarakat juga menjadi kebutuhan dan
keinginan sekolah. Terutama dalam kegiatan kurikuler maupun
ekstrakulikuler.
g. Konsep social leadership yaitu sekolah sebagai lembagan
pendidikan utama masyarakat, harus dan diharapkan dapat
membina kepemimpinan dengan pihak yang erat hubungannya
didalam problema-problema sosial.2
2
Ibid, h. 73-74.
5
d. Coverage: Yaitu kegiatan pemberian informasi secara menyeluruh dan
mencakup semua asfek, faktor atau subtansi yang perlu disampaikan dan
perlu diketahui oleh masyarakat.
e. Constructiveness: Yaitu program hubungan sekolah dengan masyarakat
hendaknya konstruktif dalam arti sekolah memberikan informasi yang
membangun pemahaman maupun pengetahuan masyarakat terhadap
program pengembangan disekolah tersebut.
f. Adaptability; Yaitu program hubungan sekolah dengan masyarakat
hendaknya disesuaikan dengan keadaan di dalam lingkungan masyarakat
setempat.3
3
Sagala, S, Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat, (Jakarta: Nimas Multima,
2008), h. 27.
6
Sedangkan menurut Mulyasa, tujuan dari hubungan sekolah dengan
masyarakat adalah: (1) memajukan kualitas pembelajaran dan
pertumbuhan peserta didik; (2) memperkokoh tujuan serta meningkatkan
kualitas hidup dan penghidupan masyarakat; dan (3) menggairahkan
masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah.4
4
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007),
h.50.
5
Ibid, h. 54.
7
meningkatkan relasi serta animo masyarakat pada sekolah tersebut. Hal ini akan
membantu sekolah mensukseskan program-programnya. Sehingga mampu
mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Fungsi hubungan sekolah dengan
masyarakat diantarnya sebagai berikut :
8
4. Sekolah harus selalu berintegrasi dengan kehidupan
masyarakat, sehingga kebutuhan kedua belah pihak akan
terpenuhi.
5. Sekolah seharusnya dapat mengembangkan masyarakat dengan
cara mengembangkan pembaharuan tata kehidupan
masyarakat.6
Dalam mengemban fungsi lembaga pengembangan masyarakat,
seorang guru mempunyai peranan yang cukup penting selain
sebagai pengajar di sekolah, ia juga sebagai pemimpin masyarakat
baik luar sekolah maupun masyaraka sekolah.
Pengaruh ini menunjukkan bahwa tidak sedikit guru yang
memangku jabatan di masyarakat misalanya, Koperasi Unit Desa
(KUD), Karang Taruna dan lain sebagainya. Pengaruh sekolah
terhadap masyarakat pada dasarnya tergantung kepada kuantitas
dan kualitas keluaran produk sekolah tersebut dan berapa jauh
masyarakat dapat menikmati hasil keluara dari produk sekolah
tersebut.
Semakin luas produk sekolah ditengah-tengah masyarakat dan makin
meningkat kualitasnya maka produk sekolah tersebut telah membawa
pengaruh positif terhadap perkembangan masyarakat. Pengaruh tersebut
ialah sebagai berikut :
1. Mencerdaskan kehidupan bangsa
2. Membawa sebuah pembaruan bagi perkembangan
masyarakat
3. Melahirkan warga masyarakat yang siap dan terbekali bagi
kepentingan kerja dilingkungan masyarakat.
4. Melahirkan sikap positif dan konstruktif bagi warga
masyarakat, sehingga tercipta integrasi sosial yang
harmonis di tengah-tengah masyarakat.7
6
H. Abu Ahmadi & Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001),
h.34-35.
9
Didalam Tap MPR No. IV/MPR/1978 ditegaskan bahwa Pendidikan
Berdasarkan atas Pancasila dan bertujuan meningkatkan Ketaqwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan kecerdasan, meningkatkan keterampilan,
mempertinggi budi pekerti, memerkuat kepribadian serta mempertebal semangat
kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat
membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas
pembangunan bangsa.
Maka berdasarkan itulah bahwa pengaruh sekolah terhadap masyarakat
dapat berfungsi dan berperan sebagai:
1. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Meningkatkan kecerdasan.
3. Meningkatkan keterampilan dan mempersiapkan tenaga terampil, serta
dapat meningkatkan produksi kerja.
4. Membentuk pribadi dan budi pekerti.
5. Melestarikan nilai-nilai yang terpuji dalam masyarakat.
6. Pembangunan nilai baru yang dianggap serasi dan selaras oleh
masyarakat dalam menghadapi tantangan perkembangan ilmu,
teknologi dan modernisasi.
7. Menanamkan dan mempertebal semangat kebangsaan.8
7
Sanafiah faisal, Pendidikan Luar Sekolah didalam Sistem Pendidikan dan
Pembangunan Nasional, (Surabaya: CV. Usaha Nasional, 1981), h 54.
8
H. Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), h.101.
10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi , H. Abu & Uhbiyati, Nur. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2001.
Faisal, Sanafiah. Pendidikan Luar Sekolah didalam Sistem Pendidikan dan Pembangunan
Nasional, Surabaya: CV. Usaha Nasional. 1981.
S, Sagala. Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat. Jakarta: Nimas Multima. 2008.
12