Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERANAN GURU DI SEKOLAH DAN MASYARAKAT


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Pendidikan Islam
Dosen Pengampu: Dr. Sudarsono, S.Kom.I., M.Pd.I

Disusun oleh :

1. Gleshinta Bella Maulida Prasetya (2021022010174)


2. Marandika Widya Putra (2021022010181)
3. Tria Ari Juniati (2021022010192)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DENPASAR
2022 M/ 1443 H
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
karunia-Nyalah penyusun dapat menyelesaikan tugas pembuatan Makalah yang berjudul
“Peranan Guru di Sekolah dan Masyarakat”

Penulisan makalah ini betujuan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“Sposiologi Pendidikan”. Disamping itu makalah ini diharapkan dapat menjadikan sarana
pembelajaran serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan.

Disamping gitu penyusun juga menyadari akan segala kekurangan dan


ketidaksempurnaan baik dari segi penulisan maupun dari cara penyajiannya. Oleh karena itu
penyusun dengan senang hati menerima kritik dan saran demi perbaikan makalah ini di masa
yang akan datang.

Penyusun berharap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi


penulis dan para pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Tabanan, 19 Juni 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan masalah ....................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian guru ....................................................................................................... 2
B. Status dan kedudukan guru ...................................................................................... 2
C. Tanggung jawab guru .............................................................................................. 3
D. Peran guru di Sekolah.............................................................................................. 4
E. Peran guru di masyarakat......................................................................................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 10
B. Saran .................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik.
Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di
tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid,
surau, mushala, rumah, dan sebagainya.

Guru memegang kedudukan dan peranan yang strategis terutama dalam upaya
membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang
diinginkan. Dari dimensi tersebut kedudukan dan peranan guru sulit digantikan oleh
orang lain. Dipandang dari dimensi pembelajaran peranan guru dalam masyarakat
Indonesia tetap dominan, sekalipun tekhnologi yang dapat di manfaatkan dalam proses
pembelajaran tersebut. Maka dari itu, sejalan dengan hakikat dan makna yang
terkandung dalam topik tersebut, masalah pokok yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah peranan guru di sekolah dan masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian guru?


2. Bagaimana status/kedudukan sebagai seorang guru?
3. Apa saja tanggung jawab guru?
4. Bagimana peran guru di sekolah?
5. Bagimana peran guru di masyarakat?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian tentang guru.


2. Untuk memahami status/kedudukan seorang guru.
3. Unutk mengetahui tanggung jawab guru.
4. Untuk mengetahui kedudukan/peran guru di sekolah.
5. Untuk mengetahui kedudukan/peran guru di masyarakat.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Guru

Secara harfiah, guru dapat diartikan sebagai “orang yang pekerjaannya mengajar.
Dalam bahasa Inggris guru disebut teacher yang berasal dari kata to teach yang oleh Sally
Wehmeier diartikan sebagai to give lessons to student in a school, collage, university etc.
Menurut A. Malik Fajar, guru merupakan sosok yang mengemban tugas mengajar, mendidik,
dan membimbing. Dalam Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen
pada Bab I pasal 1 ayat (1) dijelaskan bahwa:

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,


membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. (Republik Indonesia, 2006: 2).

Dengan demikian, guru adalah tenaga profesional dalam melaksanakan fungsinya, baik
mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai maupun mengevaluasi pesert didik. Guru
adalah tenaga terdepan membuka cakrawala peserta didik memasuki dunia ilmu pengetahuan
dan dunia masyarakat di mana mereka akan mengimplementasikan apa yang didapatkan dari
gurunya dan pengamalannya.

B. Status dan Kedudukan Guru


Dalam ilmu Sosiologi kita biasa menemukan dua istilah yang akan selalu berkaitan,
yakni ‘’status’’ (merupakan sebuah peringkat, kedudukan atau posisi seseorang dalam suatu
kelompok, atau posisi suatu kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain)
dan ‘’peran sosial’’ (merupakan sebuah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang
memiliki suatu status tertentu tersebut) di dalam masyarakat.
Status sebagai guru, atau kedudukan sebagai guru dapat dipandang sebagai yang tinggi
atau rendah, tergantung di mana ia berada. Sedangkan perannya yang berkedudukan sebagai
pendidik seharusnya menunjukkan kelakuan yang layak sesuai harapan masyarakat, dan guru
diharapkan berperan sebagai teladan dan rujukan dalam masyarakat dan khususnya anak didik
yang dia ajar. Guru tidak hanya memiliki satu peran saja, ia bisa berperan sebagai orang yang
dewasa, sebagai seorang pengajar dan sebagai seorang pendidik, sebagai pemberi contoh dan
sebagainya.

2
Apabila kita cermati, sebenarnya status dan peran guru tidaklah selalu seragam dan
bersifat konsisten sebagaimana tersirat di atas. Ini sesuai dengan standar apa dan ma na yang
dipakai dalam menentukan keduanya. Penilaian status dan peran pada seorang guru di pedesaan
tidaklah sama dengan penilaian status dan peran terhadap seorang guru di perkotaan. Dalam
masyarakat industrial dan materialis status dan peran seorang guru tidaklah se-urgen pada
masyarakat sederhana atau masyarakat pertanian.

C. Tanggung jawab Guru


Guru memikul tugas dan tanggung jawab yang berat, sebab tugas dan tanggung jawab
guru tidak hanya sebatas dinding sekolah saja, tetapi juga di luar sekolah. Guru adalah ksatria
pahlawan pendidikan yang berjuang untuk mengurangi kebodohan, demi terwujudnya cita-cita
bangsa. Tugas dan tanggung jawab guru berkaitan erat dengan upaya pengembangan sumber
daya anak didik, membina dan melatih agar tertuju dan terarah kepada tujuan pendidikan
(nasional).
Setiap guru harus memenuhi persyaratan sebagai manusia yang bertanggung jawab
dalam bidang pendidikan. Guru sebagai pendidik bertanggung jawab untuk mewariskan nilai-
nilai dan norma-norma kepada generasi penerusnya sehingga menjadi proses konversi nilai
karena melalui proses pendidikan diusahakan terciptanya nilai-nilai baru.
Setiap tanggung jawab mengeluarkan sejumlah kemampuan dan setiap kemampuan
dapat dijabarkan lagi dalam kemampuan yang lebih khusus, antara lain:
1. Tanggung jawab moral, yaitu guru harus memiliki kemampuan menghayati perilaku
dan etika yang sesuai dengan Pancasila dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tanggung jawab guru dalam bidang pendidikan di sekolah, yaitu setiap guru harus
menguasai cara belajar mengajar yang efektif, mampu membuat satuan pelajaran,
memahami kurikulum yang baik, mampu mengajar di kelas, mampu menjadi model
bagi siswa mampu memberikan nasehat, mampu menguasai teknik-teknik pemberian
bimbingan dan layanan serta mampu membuat dan melaksanakan evaluasi.
3. Tanggung jawab dalam bidang kemasyarakatan, yaitu turut serta menyukseskan
pembangunan dalam masyarakat, guru harus mampu membimbing, mengabdi dalam
masyarakat dan melayani masyarakat.
Tanggung jawab guru dalam bidang keilmuan, yaitu guru selaku ilmuan bertanggung
jawab dan turut serta memajukan terutama ilmu yang sudah menjadi spesialisasinya, dengan
melaksanakan penelitian dan pembangunan (Rusyan, 1994: 10).

3
D. Peran Guru di Sekolah
Guru selalu identik dikatakan sebagai pendidik. Pendidik merupakan tenaga
professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat (Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun
2003, Bab XI Pasal 39 Ayat 2). Guru sebagai seorang tenaga kependidikan yang profesional
berbeda pekerjaannya dengan yang lain, karena ia merupakan suatu profesi, maka dibutuhkan
kemampuan dan keahlian khusus dalam melaksanakan tugas dan fungsinya (Tabrani Rusyan,
1990). Jadi peranan guru di sekolah adalah seseorang yang professional dan memiliki ilmu
pengetahuan, serta mengajarkan ilmunya kepada orang lain, sehingga orang tersebut
mempunyai peningkatan dalam kualitas sumber daya manusianya.
Sedangkan peranan guru yang diungkapkan oleh Muhibbin Syah (2000) memiliki sudut
pandang yang berbeda. Yaitu, pada dasarnya fungsi atau peranan penting guru dalam proses
belajar mengajar ialah sebagai director of learning (direktur belajar). Artinya, setiap guru
diharapkann untuk pandai-pandai mengarahkan kegiatan belajar siswa agar mencapai
keberhasilan belajar (kinerja akademik) sebagaimana yang telah ditetapkan dalam sasaran
kegiatan proses belajar mengajar.
Dengan demikian, semakin jelaslah bahwa peranan guru dalam dunia pendidikan
modern seperti sekarang ini semakin meningkat dari sekedar pengajar menjadi direktur belajar.
Konsekuensinya, tugas dan tanggung jawab guru pun menjadi lebih kompleks dan berat pula.
Perluasan tugas dan tanggung jawab guru tersebut membawa konsekuensi timbulnya fungsi-
fungsi khusus yang menjadi bagian integral (menyatu) dalam kompetensi profesionalisme
keguruan yang disandang oleh para guru.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000), peran guru meliputi sebagai insiator, korektor,
inspirator, informator, mediator, demonstrator, motivator, pembimbing, fasilitator, organisator,
evaluator, pengelola kelas, dan supervisor.
1. Insiator, yaitu guru sebagai pencetus ide-ide dalam proses belajar mengajar dan ide-ide
tersebut merupakan ide-ide kreatif yang dapat dicontoh oleh anak didiknya.
2. Korektor, yaitu guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik dan mana nilai yang
buruk.
3. Inspirator, yaitu guru harus bisa memberikan ilham yang baik bagi kemajuan anak didik.
4. Informator, yaitu guru sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium studi
lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.
5. Mediator, yaitu guru dapat diartikan sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
4
6. Demonstrator, yaitu dalam interaksi edukatif, tidak semua bahan pelajaran dapat dipahami
oleh anak didik. Apalagi anak didik yang mempunyai intelegensi yang sedang atau rendah.
Untuk bahan pelajaran yang sukar dipahami tersebut, maka guru harus berupaya
membantunya dengan cara memperagakan apa yang diajarkan.
7. Motivator, yaitu peranan guru sebagai pemberi dorongan kepada siswa dalam
meningkatkan kualitas belajarnya.
8. Pembimbing, yaitu jiwa kepemimpinan bagi guru dalam peranan ini lebih menonjol. Guru
harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai denga n tujuan
yang telah ditetapkan dan dicita-citakan.
9. Fasilitator, yaitu guru memberikan fasilitas (kemudahan) dalam proses belajar mengajar,
sehingga interaksi belajar mengajar berlangsung secara komunikatif, aktif, dan efektif.
10. Organisator, yaitu guru mempunyai kemampuan mengorganisasi komponen-komponen
yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar. Semua diorganisasikan sedemikian rupa,
sehingga dapat mencapai efektifitas dan efisiensi dalam belajar pada diri siswa.
11. Evaluator, yaitu ada kecenderungan bahwa peranan evaluator guru mempunyai otoritas
untuk menilai prestai belajar siswa, baik dalam bidang akademik maupun nonakademik,
tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau
tidak.
12. Pengelola kelas, yaitu guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik, karena kelas
adalah termpat berhimpun semua anak didik dan guru dalam rangka menerima bahan
pelajaran dari guru.
13. Supervisor, yaitu guru hendaknya dapat membantu, memperbaiki, dan menilai secara kritis
terhadap proses belajar mengajar. Untuk itu kelebihan yang dimiliki supervisor bukan
hanya karena posisi atau kedudukan yang ditempatinya, akan tetapi juga karena
pengalamannya, pendidikannya, kecakapannya, atau keterampilan -keterampilan yang
dimilikinya

E. Peranan Guru di Masyarakat


Peranan guru dalam masyarakat tergantung pada gambaran masyarakat tentang
kedudukan guru dan status sosialnya di masyarakat. Kedudukan sosial guru berbeda di negara
satu dengan negara lain dan dari satu zaman ke zaman lain pula. Di negara -negara maju
biasanya guru di tempatkan pada posisi sosial yang tinggi atas peranan-peranannya yang
penting dalam proses mencerdaskan bangsa. Namun keadaan ini akan jarang kita temui di
negara-negara berkembang seperti Indonesia.
5
Sebenarnya peranan itu juga tidak terlepas dari kualitas pribadi guru yang bersangkutan
serta kompetensi mereka dalam bekerja. Pada masyarakat yang paling menghargai guru pun
akan sangat sulit untuk berperan banyak dan mendapatkan kedudukan sosial yang tinggi jika
seorang guru tidak memiliki kecakapan dan kompetensi di bidangnya. Ia akan tersisih dari
persaingan dengan guru-guru lainnya. Apalagi guru-guru yang tidak bisa memberikan
keteladanan bagi para muridnya, sudah barang tentu ia justru menjadi bahan pembicaraan orang
banyak. Jika dihadapan para muridnya seorang guru harus bisa menjadi teladan , ia pun dituntut
hal yang sama di dalam berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Kenapa demikian ? Karena hal
tersebut sesuai pula dengan kedudukan mereka sebagai agent of change yang berperan sebagai
inovator, motivator dan fasilitator terhadap kemajuan serta pembaharuan.
Dalam masyarakat, guru adalah sebagai pemimpin yang menjadi panutan atau teladan
serta contoh (reference) bagi masyarakat sekitar. Mereka adalah pemegang norma dan nilai-
nilai yang harus dijaga dan dilaksanakan. Ini dapat kita lihat bahwa betapa ucapan guru dalam
masyarakat sangat berpengaruh terhadap orang lain. Ki Hajar Dewantoro menggambarkan
peran guru sebagai stake holder atau tokoh panutan dengan ungkapan -ungkapan Ing Ngarso
Sung Tulodho, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.
Ketiga prinsip tersebut sampai sekarang masih tetap dipakai sebagai panduan dan
pedoman dalam dunia pendidikan di Indonesia. Dengan ketiga prinsip tersebut, tampak jelas
bahwa guru memang sebagai “pemeran aktif”, dalam keseluruhan aktivitas masyarakat sercara
holistik. Tentunya para guru harus bisa memposisikan dirinya sebagai agen yang benar-benar
membangun, sebagai pelaku propaganda yang bijak dan menuju ke arah yang positif bagi
perkembangan masyarakat. (T. Raka Joni, 1984).
Selain itu juga, peran Guru dalam masyarakat dapat digolongkan menjadi tiga macam,
yaitu:
1. Peran Guru sebagai Pembina masyarakat
Sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam memperbaiki kehidupan
masyakat dengan jalan memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat dengan
ikut serta dalam kegiatan – kegiatan pembangunan yang sedang dilakukan masyarakat.Guru
sebagai pembina masyarakat baik secara pribadi maupun tugas profesi dapat menggunakan
sikap kesempatan yang ada untuk membantu berhasilnya rencana pembangunan dalam
masyarakat, seperti turut serta dalam kegiatan keluarga berencana,bimbingan masyarakat,
koprasi,PKK, dan sebagainya. Partisipasi seorang guru akan dapat memotifasi masyarakat
untuk membangun.
2. Peran Guru sebagai penemu masyarakat
6
Banyak hal yang terjadi dalam kehidupan masyarakat baik yang bersifat posif maupun
negatif. Sebagai seorang guru sudah seyogianya dapat mengajarkan kepada siswanya tentang
pengarung- pengaruh lingkungan yang positif serta dapat memberikan benteng bagi siswanya
dari pengaruh negatif.Guru dikatakan sebagai penemu masyarakat karena melalui tangan guru
akan dibentuk pribadi-pribadi yang kemudian akan hidup dan berkembang serta dapat berguna
dalam masyarakat.
3. Peran Guru sebagai agen masyarakat
Sekolah berdiri diantara dua lapangan, yakni mengemban tugas menyampaikan dan
mewariskan ilmu,teknologi dan kebudayaan yang terus bekembang.yang kedua yaitu dapat
sebagai sarana menampung aspirasi, masalah,kebutuhan, minat serta tuntutan masyarakat.. dari
dua lapangan ini guru mempunyai peranan agen penampung aspirasi masyarakat serta dapat
menjadi penghubung antara masyarakat dan pemerintah khususnya dalam dunia pendidikan.
Sebagai agen dalam masyarakat banyak cara yang dapat dilakukan oleh Guru misalnya
berkunjung secara langsung kemasyarakat, mengadakan pertemun-pertemuan guna membahas
masalah-masalah dalam pendidikan, mengadakan pameran dan banyak lagi.
Guru mempunyai peran dan pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan
bermasyarakat. sehingga guru bisa disebut sebagai agent of change yang berperan dalam
inovator, motivator, maupun fasilitator. Jadi, jelas bahwa guru merupakan peranan aktif dalam
seluruh aktifitas masyarakat secara holistik. Posisi strategis guru di tengah masyarakat
idealnya, antara lain:
a. Menjadi Contoh/ Model dan Teladan
Guru adalah bagian dari perangkat komunitas masyarakat yang tidak bisa dipisahkan segala
aktifitas kehidupannya sekalipun tugas pokoknya di lingkungan sekolah, sebab ia pergi dan
pasti kembali ke tengah masyarakat. Semestinya sebagai guru harus menyadari bahwa ia tidak
sekedar menyampaikan teori ilmu pada anak didiknya namun harus mampu mengaplikasikan
nilai ilmu itu sendiri. Dengan demikian seorang guru akan menjadi panutan yang baik bagi
anak didiknya di sekolah maupun di lingkungan masyarakat dimana ia tinggal.
Dan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, maka jasanya akan selalu dikenang walaupun masa
tugasnya telah habis bahkan sungguh berbahagia bila ia telah tiada ilmu yang diajarkannya
akan menjadi amal jariyah yang tiada putus-putusnya. Tapi waspadalah bila guru hanya sekedar
menyampaikan teori ilmu namun tidak mengamalkan nilai ilmu itu sendiri, maka Allah akan
mengecamnya dengan kecaman yang paling besar.
Firman Allah SWT,
‫كَب َُر َمقْتًا ِعنْدَهللاِ اَ ْن تَقُ ْولُ ْوا َماالَ تَفْ َعلُ ْو َن‬
7
Artinya: “Allah lebih murka pada orang yang mengatakan baik, tapi ia sendiri tidak
mengamalkannya.”
Sebagai tauladan ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang guru :
a. Sikap dasar
b. Berbicara dan gaya bicara
c. Kebiasaan bekerja
d. Sikap melalui pengalaman dan kesalahan
e. Pakaian
f. Hubungan kemanusiaan
g. Proses berfikir
h. Gaya hidup secara umum
“Guru yang baik adalah yang menyadari kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan
apa yang ada pada dirinya, kemudian menyadari kesalahan ketika memang bersalah. Kesalahan
harus diikuti dengan sikap merasa dan berusaha untuk tidak mengulanginya.”
b. Pendidik
Seorang guru bukan hanya mendidik anak didiknya di sekolah namun seorang guru juga
harus memberikan pendidikan umum kepada masyarakat sekitarnya agar apa yang diajarkan
kepada siswanya dapat disambut baik dan juga dipahami secara umum oleh masyarakat sekitar.
Hal ini penting untuk meningkatkan rasa percaya masyarakat pada kemampuan seorang guru.
c. Mempertajam kepekaan sosial
Tidak dapat dipungkiri siapapun akan menilai bahwa guru itu adalah mereka orang yang
berilmu, tapi perlu diingat sebenarnya yang menjadi sorotan masyarakat bukanlah tergantung
pada kwalitas keilmuannya dan kefigurannya, namun yang terpenting bagaimana seorang guru
menempatkan dirinya dalam beradabtasi dengan lingkungan masyarakatnya, kepekaannya
dengan segala hal dan aturan atau kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat.
d. Penggerak Potensi
Seorang guru yang dianggap sebagai tokoh penting dalam masyarakat harus menggunakan
posisi strategisnya untuk melihat bagaimana potensi yang dimiliki masyarakat sekitarnya.
Terlebih jika guru tersebut berada di lingkungan yang minim SDM terpelajarnya. Karena
dengan kemampuan seorang guru menilik potensi masyarakat di sekitarnya, akan menjadi
modal penting bagi pendidikan di daerah tersebut karena dapat digunakan sebagai arah tujuan
kemana peserta didik ini akan diarahkan.
e. Manager

8
Dianalogikan seperti seorang manager yang mengatur jalannya tahapan-tahapan teknis
dalam perencanaan. Begitu pula fungsi guru dalam masyarakat sebagai pengatur arahnya
pendidikan baik terhadap peserta didik secara langsung dan masyarakat di sekitarnya secara
tidak langsung. Seorang guru harus mampu mengajak masyarakat yang heterogen untuk
melakukan fungsi masyarakatnya dalam hidup berbangsa dan bernegara. Karena tidak semua
masyarakat tahu bagaimana melaksanakan hak dan kewajibannya.
f. Penengah Konflik
Masyarakat heterogen yang terdiri dari berbagai macam etnis budaya yang berbeda
biasanya akan memiliki tingkat ego yang berbeda. Masalah akan muncul ketika ego di sini
bertentangan dan konflik baru. Disinilah peran guru sebagi pengah konflik yaitu mampu
mencari solusi dari permasalahan yang ada dengan kepala dingin, mengedepankan akal dan
hati dari pada nafsu amarah, mengutamakan pendekatan psikologi persuasif daripada
emosional oportunis sangat dinantikan demi tercapainya kerukunan warga.
g. Pemimpin kultural
Peran-peran diatas dengan sendirinya menempatkan seorang gurusebagai pemimpin yang
lahir dan muncul dari bawah secara alami, bakat, potensi, aktualisasi, dan kontribusi besarnya
dalam pemberdayaan potensi masyarakat. Seorang guru lebih enjoy bersama rakyat yang bebas
dari kepentingan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut
1) Kedudukan sebagai guru dapat dipandang sebagai yang tinggi atau rendah,
tergantung di mana ia berada pada tempat dan kondisinya.
2) Guru tidak hanya memiliki satu peran saja, akan tetapi ia bisa berperan sebagai
seorang dewasa, sebagai seorang pengajar, sebagai seorang pendidik, sebagai
pemberi contoh dan sebagainya bagi anak-anak didiknya dan bagi masyarakat di
sekitarnya.
3) Peranan guru terhadap murid-muridnya merupakan peran vital dari sekian banyak
peran yang harus ia jalani. Hal ini dikarenakan komunitas utama yang menjadi
wilayah tugas guru adalah di dalam kelas untuk memberikan keteladanan,
pengalaman serta ilmu pengetahuan kepada mereka.
4) Dalam masyarakat, guru adalah sebagai pemimpin yang menjadi panutan atau
teladan serta contoh (reference) bagi masyarakat sekitar. Mereka adalah pemegang
norma dan nilai-nilai yang harus dijaga dan dilaksanakan.

B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, bentuk
penyusunan maupun materinya mememiliki kekurangan dan masih memerlukan
tambahan dari pembaca, baik itu dari segi referensi ataupun tulisannya. Maka dari itu
kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah selanjutnya. Khususnya kepada bapak dosen kami mohon
selalu bimbingan dan arahannya, apabila dalam pemaparaan makalah ini masih sangat
jauh dari yang diharapkan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfa’at
kepada kita sekalian, amin ya rabbal ‘alamin.

10
DAFTAR PUSTAKA
http://www.uns.ac.id/data/sp6/pdf
Isla, A. (2013). Peran Guru di Masyarakat. [Online]. Tersedia: http://anis-
permata.blogspot.com/2013/12/peran-guru-di-masyarakat.html. [16 Februari 2015]
Mizan, HMI. (2012). Peranan Guru di Sekolah dan Masyarakat. [Online].
Tersedia:http://mizaneducation.blogspot.com/2012/04/peranan-guru-di-sekolah-dan-
masyarakat.html. [16 Februari 2015]
Saleh, F. (2011). Pendidikan Berkarakter. [Online]. Tersedia: http://fadillah91-
pendidikanberkarakter.blogspot.com/2011/11/normal-0-false-false-false-en-gb-x-none.html.
[16 februari 2015]

iii

Anda mungkin juga menyukai