Disusun oleh :
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
karunia-Nyalah penyusun dapat menyelesaikan tugas pembuatan Makalah yang berjudul
“Peranan Guru di Sekolah dan Masyarakat”
Penulisan makalah ini betujuan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“Sposiologi Pendidikan”. Disamping itu makalah ini diharapkan dapat menjadikan sarana
pembelajaran serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan masalah ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian guru ....................................................................................................... 2
B. Status dan kedudukan guru ...................................................................................... 2
C. Tanggung jawab guru .............................................................................................. 3
D. Peran guru di Sekolah.............................................................................................. 4
E. Peran guru di masyarakat......................................................................................... 5
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 10
B. Saran .................................................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik.
Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di
tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid,
surau, mushala, rumah, dan sebagainya.
Guru memegang kedudukan dan peranan yang strategis terutama dalam upaya
membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang
diinginkan. Dari dimensi tersebut kedudukan dan peranan guru sulit digantikan oleh
orang lain. Dipandang dari dimensi pembelajaran peranan guru dalam masyarakat
Indonesia tetap dominan, sekalipun tekhnologi yang dapat di manfaatkan dalam proses
pembelajaran tersebut. Maka dari itu, sejalan dengan hakikat dan makna yang
terkandung dalam topik tersebut, masalah pokok yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah peranan guru di sekolah dan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Guru
Secara harfiah, guru dapat diartikan sebagai “orang yang pekerjaannya mengajar.
Dalam bahasa Inggris guru disebut teacher yang berasal dari kata to teach yang oleh Sally
Wehmeier diartikan sebagai to give lessons to student in a school, collage, university etc.
Menurut A. Malik Fajar, guru merupakan sosok yang mengemban tugas mengajar, mendidik,
dan membimbing. Dalam Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen
pada Bab I pasal 1 ayat (1) dijelaskan bahwa:
Dengan demikian, guru adalah tenaga profesional dalam melaksanakan fungsinya, baik
mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai maupun mengevaluasi pesert didik. Guru
adalah tenaga terdepan membuka cakrawala peserta didik memasuki dunia ilmu pengetahuan
dan dunia masyarakat di mana mereka akan mengimplementasikan apa yang didapatkan dari
gurunya dan pengamalannya.
2
Apabila kita cermati, sebenarnya status dan peran guru tidaklah selalu seragam dan
bersifat konsisten sebagaimana tersirat di atas. Ini sesuai dengan standar apa dan ma na yang
dipakai dalam menentukan keduanya. Penilaian status dan peran pada seorang guru di pedesaan
tidaklah sama dengan penilaian status dan peran terhadap seorang guru di perkotaan. Dalam
masyarakat industrial dan materialis status dan peran seorang guru tidaklah se-urgen pada
masyarakat sederhana atau masyarakat pertanian.
3
D. Peran Guru di Sekolah
Guru selalu identik dikatakan sebagai pendidik. Pendidik merupakan tenaga
professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat (Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun
2003, Bab XI Pasal 39 Ayat 2). Guru sebagai seorang tenaga kependidikan yang profesional
berbeda pekerjaannya dengan yang lain, karena ia merupakan suatu profesi, maka dibutuhkan
kemampuan dan keahlian khusus dalam melaksanakan tugas dan fungsinya (Tabrani Rusyan,
1990). Jadi peranan guru di sekolah adalah seseorang yang professional dan memiliki ilmu
pengetahuan, serta mengajarkan ilmunya kepada orang lain, sehingga orang tersebut
mempunyai peningkatan dalam kualitas sumber daya manusianya.
Sedangkan peranan guru yang diungkapkan oleh Muhibbin Syah (2000) memiliki sudut
pandang yang berbeda. Yaitu, pada dasarnya fungsi atau peranan penting guru dalam proses
belajar mengajar ialah sebagai director of learning (direktur belajar). Artinya, setiap guru
diharapkann untuk pandai-pandai mengarahkan kegiatan belajar siswa agar mencapai
keberhasilan belajar (kinerja akademik) sebagaimana yang telah ditetapkan dalam sasaran
kegiatan proses belajar mengajar.
Dengan demikian, semakin jelaslah bahwa peranan guru dalam dunia pendidikan
modern seperti sekarang ini semakin meningkat dari sekedar pengajar menjadi direktur belajar.
Konsekuensinya, tugas dan tanggung jawab guru pun menjadi lebih kompleks dan berat pula.
Perluasan tugas dan tanggung jawab guru tersebut membawa konsekuensi timbulnya fungsi-
fungsi khusus yang menjadi bagian integral (menyatu) dalam kompetensi profesionalisme
keguruan yang disandang oleh para guru.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000), peran guru meliputi sebagai insiator, korektor,
inspirator, informator, mediator, demonstrator, motivator, pembimbing, fasilitator, organisator,
evaluator, pengelola kelas, dan supervisor.
1. Insiator, yaitu guru sebagai pencetus ide-ide dalam proses belajar mengajar dan ide-ide
tersebut merupakan ide-ide kreatif yang dapat dicontoh oleh anak didiknya.
2. Korektor, yaitu guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik dan mana nilai yang
buruk.
3. Inspirator, yaitu guru harus bisa memberikan ilham yang baik bagi kemajuan anak didik.
4. Informator, yaitu guru sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium studi
lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.
5. Mediator, yaitu guru dapat diartikan sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
4
6. Demonstrator, yaitu dalam interaksi edukatif, tidak semua bahan pelajaran dapat dipahami
oleh anak didik. Apalagi anak didik yang mempunyai intelegensi yang sedang atau rendah.
Untuk bahan pelajaran yang sukar dipahami tersebut, maka guru harus berupaya
membantunya dengan cara memperagakan apa yang diajarkan.
7. Motivator, yaitu peranan guru sebagai pemberi dorongan kepada siswa dalam
meningkatkan kualitas belajarnya.
8. Pembimbing, yaitu jiwa kepemimpinan bagi guru dalam peranan ini lebih menonjol. Guru
harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai denga n tujuan
yang telah ditetapkan dan dicita-citakan.
9. Fasilitator, yaitu guru memberikan fasilitas (kemudahan) dalam proses belajar mengajar,
sehingga interaksi belajar mengajar berlangsung secara komunikatif, aktif, dan efektif.
10. Organisator, yaitu guru mempunyai kemampuan mengorganisasi komponen-komponen
yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar. Semua diorganisasikan sedemikian rupa,
sehingga dapat mencapai efektifitas dan efisiensi dalam belajar pada diri siswa.
11. Evaluator, yaitu ada kecenderungan bahwa peranan evaluator guru mempunyai otoritas
untuk menilai prestai belajar siswa, baik dalam bidang akademik maupun nonakademik,
tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau
tidak.
12. Pengelola kelas, yaitu guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik, karena kelas
adalah termpat berhimpun semua anak didik dan guru dalam rangka menerima bahan
pelajaran dari guru.
13. Supervisor, yaitu guru hendaknya dapat membantu, memperbaiki, dan menilai secara kritis
terhadap proses belajar mengajar. Untuk itu kelebihan yang dimiliki supervisor bukan
hanya karena posisi atau kedudukan yang ditempatinya, akan tetapi juga karena
pengalamannya, pendidikannya, kecakapannya, atau keterampilan -keterampilan yang
dimilikinya
8
Dianalogikan seperti seorang manager yang mengatur jalannya tahapan-tahapan teknis
dalam perencanaan. Begitu pula fungsi guru dalam masyarakat sebagai pengatur arahnya
pendidikan baik terhadap peserta didik secara langsung dan masyarakat di sekitarnya secara
tidak langsung. Seorang guru harus mampu mengajak masyarakat yang heterogen untuk
melakukan fungsi masyarakatnya dalam hidup berbangsa dan bernegara. Karena tidak semua
masyarakat tahu bagaimana melaksanakan hak dan kewajibannya.
f. Penengah Konflik
Masyarakat heterogen yang terdiri dari berbagai macam etnis budaya yang berbeda
biasanya akan memiliki tingkat ego yang berbeda. Masalah akan muncul ketika ego di sini
bertentangan dan konflik baru. Disinilah peran guru sebagi pengah konflik yaitu mampu
mencari solusi dari permasalahan yang ada dengan kepala dingin, mengedepankan akal dan
hati dari pada nafsu amarah, mengutamakan pendekatan psikologi persuasif daripada
emosional oportunis sangat dinantikan demi tercapainya kerukunan warga.
g. Pemimpin kultural
Peran-peran diatas dengan sendirinya menempatkan seorang gurusebagai pemimpin yang
lahir dan muncul dari bawah secara alami, bakat, potensi, aktualisasi, dan kontribusi besarnya
dalam pemberdayaan potensi masyarakat. Seorang guru lebih enjoy bersama rakyat yang bebas
dari kepentingan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut
1) Kedudukan sebagai guru dapat dipandang sebagai yang tinggi atau rendah,
tergantung di mana ia berada pada tempat dan kondisinya.
2) Guru tidak hanya memiliki satu peran saja, akan tetapi ia bisa berperan sebagai
seorang dewasa, sebagai seorang pengajar, sebagai seorang pendidik, sebagai
pemberi contoh dan sebagainya bagi anak-anak didiknya dan bagi masyarakat di
sekitarnya.
3) Peranan guru terhadap murid-muridnya merupakan peran vital dari sekian banyak
peran yang harus ia jalani. Hal ini dikarenakan komunitas utama yang menjadi
wilayah tugas guru adalah di dalam kelas untuk memberikan keteladanan,
pengalaman serta ilmu pengetahuan kepada mereka.
4) Dalam masyarakat, guru adalah sebagai pemimpin yang menjadi panutan atau
teladan serta contoh (reference) bagi masyarakat sekitar. Mereka adalah pemegang
norma dan nilai-nilai yang harus dijaga dan dilaksanakan.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, bentuk
penyusunan maupun materinya mememiliki kekurangan dan masih memerlukan
tambahan dari pembaca, baik itu dari segi referensi ataupun tulisannya. Maka dari itu
kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah selanjutnya. Khususnya kepada bapak dosen kami mohon
selalu bimbingan dan arahannya, apabila dalam pemaparaan makalah ini masih sangat
jauh dari yang diharapkan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfa’at
kepada kita sekalian, amin ya rabbal ‘alamin.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://www.uns.ac.id/data/sp6/pdf
Isla, A. (2013). Peran Guru di Masyarakat. [Online]. Tersedia: http://anis-
permata.blogspot.com/2013/12/peran-guru-di-masyarakat.html. [16 Februari 2015]
Mizan, HMI. (2012). Peranan Guru di Sekolah dan Masyarakat. [Online].
Tersedia:http://mizaneducation.blogspot.com/2012/04/peranan-guru-di-sekolah-dan-
masyarakat.html. [16 Februari 2015]
Saleh, F. (2011). Pendidikan Berkarakter. [Online]. Tersedia: http://fadillah91-
pendidikanberkarakter.blogspot.com/2011/11/normal-0-false-false-false-en-gb-x-none.html.
[16 februari 2015]
iii