Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PROFESI PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

MENGIDENTIFIKASI KONSEP PROFESI KEGURUAN

DOSEN PENGAMPU

Ika Rifqiawati, M. Pd.

DISUSUN OLEH

Kelompok 2

1. Siti Jaedah 2224190012


2. Hilyah Aisyah 2224190046
3. Herlina Julianna 2224190085
4. Maudi Fatimatuzzahra 2224190098

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena berkat
rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah “Mengidentifikasi
Konsep Profesi Keguruan” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Ika
Rifqiawati, M. Pd. Pada bidang studi Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan.
Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi penulis dan
juga para pembaca mengenai konsep profesi keguruan yang ada di Indonesia.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ika Rifqiawati, M. Pd., selaku
dosen pengampu bidang studi Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.

Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Serang, 7 Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

BAB I ................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................... 1

BAB II ............................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ................................................................................................ 3

A. Pengertian Profesi ................................................................................... 3


B. Syarat-Syarat Profesi ................................................................................ 6
C. Organisasi Profesi Guru........................................................................... 7

BAB III .............................................................................................................. 9

PENUTUP ......................................................................................................... 9

Kesimpulan ....................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia pendidikan tidak lepas dari peran seorang guru, peran guru
sangat dibutuhkan dalam menjalankan program pendidikan yang ada karena
tanpa guru siapa yang akan mengajar siswa-siswi disekolah. Menjadi
seorang guru adalah profesi yang tidak mudah.Guru merupakan tenaga
pendidik profesional dibidangnya yang memiliki tugas utama dalam
mendidik, mengajar, membimbing, memberi arahan, memberi pelatihan,
memberi penilaian, dan mengadakan evaluasi kepada peserta didik yang
menempuh pendidikannya. Guru dituntut untuk profesional, dimana
seseorang yang memutuskan untuk menjadi guru harus bisa menguasai ilmu
pengetahuan dibidangnya secara mendalam, melakukan kreativtas dan
inovasi dalam bidang keahliannya serta harus selalu berfikir positif dengan
menjunjung tinggi etika dan integritas profesi. Pekerjaan ini tidak bisa
dilakukan oleh seseorang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan
kegiatan atau pekerjaan sebagai seorang guru. Untuk menjadi seorang guru
harus memiliki syarat-syarat khusus, apalagi untuk menjadi seorang guru
yang profesional harus menguasai seluk beluk pendidikan dan pengajaran
dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang memerlukan binaan dan
harus dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan
prajabatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksudkan dengan profesi?
2. Syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi untuk dapat mengatakan
bahwa suatu pekerjaan dapat disebut profesi?
3. Bagaimanakah organisasi profesi guru itu?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan profesi dalam hal ini
kaitannya dengan guru
2. Untuk mengetahui syarat-syarat profesi

1
3. Untuk mengetahui bagaimana organisasi profesi guru yang ada di
Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Profesi
Kata profesi idientik dengan kata keahlian. Jarvis via Yamin (2007)
mengartikan seseorang yang melakukan tugas profesi juga sebagai seorang ahli
(expert). Pada sisi lain, profesi mempunyai pengertian seseorang yang
menekuni pekerjaan berdasarkan keahlian, kemampuan, teknik, dan prosedur
berdasarkan intelektualitas. Sardiman (2009) berpendapat secara umum profesi
diartikan sebagai suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjut dalam
science dan teknologi yang digunakan sebagai perangkat dasar untuk
diimplementasikan dalam kegiatan yang bermanfaat. Pengertian profesi
menurut Sardiman ini dikuatkan dengan pengertian profesi menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Menurut KBBI (2005), kata profesi berarti
bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan,
dan sebagainya) tertentu. Dari beberapa pengertian mengenai istilah profesi
menurut Javis, Sardiman, dan KBBI, dapat disimpulkan bahwa profesi adalah
suatu pekerjaan yang memerlukan keterampilan khusus untuk melakukannya.
Karena dua kata kunci dalam istilah profesi adalah pekerjaan dan keterampilan
khusus, maka guru merupakan suatu profesi. Hal ini dikuatkan dengan
pendapat Uno. Menurut Uno (2008), guru merupakan suatu profesi, yang
berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak
dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang kependidikan.
Istilah Profesi, Profesional, Profesionalisme sudah sangat sering
dipergunakan baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam berbagai
tulisan di media masa, jurnal ilmiah, atau buku teks. Akan tetapi, arti yang
diberikan pada istilah-istilah tersebut cukup beragam (Sukrisno,2009). Sering
kali kata tersebut dipakai untuk menunjuk kepada suatu pekerjaan tetap.
Apabila seseorang itu melakukan pelacuran sebagai satu-satunya pekerjaan
untuk memperoleh nafkah, maka melacur itu adalah sebuah profesi, walaupun
kata-kata itu hanya sebuah iritasi, karena melacur bukanlah pekerjaan yang

3
pantas dan dianggap sebagai suatu pekerjaan yang buruk dalam masyarakat
yang beradab (Raharjo, 1999). Oleh karena itulah, maka pengertian profesi
dibuat menjadi lebih khusus. Suatu profesi adalah pekerjaan yang memang
memerlukan keahlian-keahlian tertentu, yaitu ketrampilan yang mendasarkan
diri pada pengetahuan teoritis dan sesuai dengan kaidah tingkah laku (kode
etik). Sudah tentu pengetahuan itu harus diperoleh dari suatu proses pendidikan
dan latihan.
Untuk memahami pengertian profesi tersebut, beberapa definisi dari
berbagai sumber diantaranya:
1) Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan sebagai berikut: Profes adalah
bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan,
kejuruan, dan sebagainya) tertentu. Profesional:
a) Bersangkutan dengan profesi;
b) Memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya;
c) Mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya).
“Profesionalisme: merupakan ciri suatu profesi atau orang yang
professional.” (Sukrisno, 2009).
2) Hidayat Nur Wahid dalam Economics, Business, Accounting Review, edisi
II/ April 2006: Profesi adalah sebuah pilihan yang sadar dilakukan oleh
seseorang, sebuah pekerjaan yang secara khusus dipilih, dilakukan dengan
konsisten, kontinu ditekuni, sehingga orang bisa menyebut kalau dia
memang berprofesi di bidang tersebut. Sedangkan profesionalisme yang
memayungi profesi tersebut adalah semangat, paradigma, spirit, tingkah
laku, ideology, pemikiran, gairah untuk terus menerus secara dewasa,
secara intelek meningkatkan kualitas profesi mereka. (Sukrisno, 2009).
3) Menurut Kanter (2011): Profesi adalah pekerjaan dari kelompok terbatas
orang-orang yang memiliki keahlian khusus yang diperolehnya melalui
training atau pengalaman lain, atau diperoleh melalui keduanya sehingga
penyandang profesi dapat membimbing atau memberi nasehat/saran atau
juga melayani orang lain dalam bidangnya sendiri.
4) Menurut Sonny Keraf (1998): Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan
sebagai nafkah hidup dengan mengandalkan keahlian dan ketrampilan yang

4
tinggi dan dengan melibatkan komitmen pribadi (moral) yang mendalam.
Dengan demikian, orang yang profesional adalah orang yang menekuni
pekerjaannya dengan purna-waktu, dan hidup dari pekerjaan itu dengan
mengandalkan keahlian dan ketrampilan yang tinggi serta punya komitmen
pribadi yang mendalam atas pekerjaannya itu.
5) Menurut Brooks (2004): “It is a combination of features, duties, and rights
all framed within a set of common professional values - values that
determine how decisions are made and actions are taken.” Kalau
diterjemahkan secara bebas kurang lebih dapat diartikan: Profesi adalah
suatu kombinasi fitur, kewajiban dan hak yang kesemuanya dibingkai
dalam seperangkat nilai-nilai profesional yang umum__nilai-nilai yang
menentukan bagaimana keputusan dibuat dan bagaimana tindakan
dilaksanankan.
6) Definisi yang sangat sederhana tetapi amat jelas diberikan oleh Prof. Dr.
Widjojo Nitisastro (dalam Hans Kartikahadi: Jurnal Economics, Business,
Accounting Review, Edisi II/April 2006) sebagai berikut: “Seorang
professional akan selalu mempersoalkan (concern) apakah karyanya sesuai
dengan kaidah yang berlaku.” Dari definisi yang diberikan oleh Widjojo
Nitisastro dapat dipetik intisari dari pengertian profesi adalah sebagai
berikut:
a) karyanya berarti hasil karya (hasil pekerjaan) dari seorang professional.
b) Kaidah berarti pedoman, aturan, norma, asas. Dalam kaitannya dengan
profesi, diperlukan minimal tiga unsur kaidah, yaitu: kaidah
pengetahuan (keilmuan), kaidah ketrampilan (teknis), dan kaidah
tingkah laku (sering disebut kode etik). (Sukrisno, 2009).

Secara oprasional dalam peneliti membagi profesi kedalam beberapa


unsur pokok, diantaranya:

a) Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya pengetahuan ini dimiliki


seseorang berkat pendidikan, pengalaman dan pelatihan.
b) Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya
didasarkan pada kode etik profesi.

5
c) Setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi dibawah
kepentingan masyarakat.
d) Adanya izin khusus untuk menjalankan suatu profesi tersebut.

Sedangkan professional adalah orang yang sudah ahli dalam melakukan


suatu bidang pekerjaan yang dipilih. Biasanya keahlian ini didapatkan melalui
proses pembelajaran dan pelatihan yang cukup panjang. Selain ahli seorang
professional juga harus memiliki sifat jujur.

Jadi dapat disimpulkan bahwa profesi guru adalah seseorang yang


melakukan tugas profesi yang menekuni pekerjaan berdasarkan keahlian,
kemampuan, teknik, dan prosedur berdasarkan intelektualitas. Yang bertugas
juga dalam mendidik generasi penerus bangsa,bukan hanya mendidik dalam
ranah ”pendidikan” tetapi profesi guru juga menjadi panutan tersendiri untuk
peserta didik agar terbentuknya akhlak yang baik dan menjadi pribadi yang
sopan dan santun.

B. Syarat Profesi
Tidak semua pekerjaan disebut sebagai profesi, dan hanya pekerjaan
yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang dapat disebut sebagai profesi.
Menurut Ahmad Tafsir mengemukakan bahwa ada 10 kriteria/syarat untuk
sebuah pekerjaan yang dapat disebut sebagai profesi, yaitu :
1) Profesi harus memiliki satu keahlian khusus.
2) Profesi harus diambil sebagai pemenuhan panggilan hidup.
3) Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal.
4) Profesi diperuntukkan bagi masyarakat.
5) Profesi harus dilengkapi dengan kecakapan diagnostik dan kompetensi
aplikatif.
6) Pemegang profesi memegang otonomi dalam melakukan profesinya.
7) Profesi memiliki kode etik.
8) Profesi memiliki klien yang jelas.
9) Profesi memiliki organisasi profesi.
10) Profesi mengenali hubungan profesinya dengan bidang-bidang lain. (Arif,
2020)

6
Sedangkan menurut Robert W. Richey juga mengemukakan ciri-ciri dan
syarat-syarat profesi sebagai berikut :

1) Lebih mementingkan pelayanan kemanusiaan yang ideal dibandingkan


dengan kepentingan pribadi.
2) Seorang pekerja professional, secara aktif memerlukan waktu yang
panjang untuk mempelajari konsep-konsep serta prinsip-prinsip
pengetahuan khusus yang mendukung keahlian.
3) Memiliki kualifikasi tertentu untuk memasuki profesi tersebut serta
mampu mengikuti perkembangan dalam pertumbuhan jabatan.
4) Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah laku, sikap dan
cara kerja.
5) Membutuhkan suatu kegiatan intelektual yang tinggi.
6) Adanya organisasi yang dapat meningkatkan standar pelayanan, disiplin
diri dalam profesi, serta kesejahteraan anggotanya.
7) Memberikan kesempatan untuk kemajuan, spesialisasi dan kemandirian.
8) Memandang profesi suatu karier hidup (alive career) dan menjadi seorang
anggota yang permanen. ( Aprita, 2019)

C. Organisasi Profesi Guru


Mengingat tingkatan guru memiliki beberapa jenjang yakni tingkat pra
sekolah, taman kanak - kanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah menengah
umum atau kejuruan. Maka persoalan ini menjadi kompleks, untuk
membangun komunikasi yang efektif di antara mereka di perlukan suatu wadah
organisasi dimana para guru dapat berhimpun. Menurut kartadinata dikatakan
sebagai jabatan profesi salah satu syaratnya adalah pekerjaan itu memiliki
organisasi profesi dan anggota - anggotanya senang memasuki organisasi
profesi tersebut.
Fungsi organisasi profesi selain untuk melindungi kepentingan
anggotanya juga sebagai dinamisator dan motivator anggota untuk mencapai
karir yang lebih baik. Konsekuensinya organisasi profesi turut mengontrol
kinerja anggota, bagaimana para anggota dalam memberikan pelayanan pada
masyarakat.

7
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) merupakan organisasi
profesi yang mewadahi guru indonesia. PGRI lahir 100 hari setelah
kemerdekaan RI, tepatnya 25 november 1945 di kota solo, jawa tengah
merupakan bagian dari perjuangan bangsa indonesia, PGRI mempunyai misi
antara lain misi nasional yaitu mempertahankan, mengisi dan mewujudkan
cita-cita proklamasi kemerdekaan berupa terwujudnya masyarakat dali dan
makmur. Misi lainnya adalah pembangunan nasional pendidikan nasional,
profesional, dan peningkatan kesejahteraan. Guru dalam pemenuhan misi perlu
kualitas profesionalisme yang harus diwujudkan bersama melalui organisasi
PGRI. Antara lain selalu menampilkan prilaku yang mendekati standar ideal,
meningkatkan dan memelihara citra profesi, keinginan untuk mengejar
kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan
memperbaiki kualitas pengetahuan dan keterampilannya, mengejar kualitas
dan cita - cita dalam profesi serta memiliki kebanggaan terhadap profesinya.
Pada AD/ART PGRI di tegaskan bahwa sebagai salah satu organisasi
guru di indonesia PGRI memiliki Fungsi :
a) Menyatukan seluruh kekuatan dalam suatu wadah,
b) Mengusahakan adanya suatu kesatuan langkah dan tindakan
c) Melindingi kepentingan anggotanya
d) Menyiapkan program - program peningkatan kemampuan profesional,
e) Dan mengambil tindakan terhadap anggota yang melakukan pelanggaran
baik administratif maupun psychologis. (Danumiharja, 2014)

8
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Profesi merupakam suatu pekerjaan dimana dalam melaksanakan tugasnya


memerlukan keahlian khusus, dengan menggunakan teknik ilmiah, serta dedikasi
yang tinggi. Keahlian didapatkan dari lembaga pendidikan yang khusus, dimana
diperuntukkan bagi kurikulum yang dapat dipertanggung jawabkan. Pekerjaan
dapat di katakan sebagai sebuah profesi juga memiliki beberapa syarat-syarat
tertentu. Seperti yang telah dikemukakan pada salah satu kriteria jabatan
profesional, yakni jabatan profesi harus mempunyai wadah untuk menggabungkan
gerak langkah dan mengendalikan keseluruhan profesi, yakni organisasi profesi.
Bagi para guru di negara kita, wadah ini telah ada yaitu Persatuan Guru Republik
Indonesia yang (PGRI). Salah satu tujuan PGRI adalah memperkuat
kesadaran,mutu, sikap, dan kegiatan profesi guru serta meningkatkan kesejahteraan
mereka.

9
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, S. & Ardana, I.C. 2009. Etika Bisnis dan Profesi: Tantagan Membangun
Manusia Seutuhnya. Jakarta: Salemba Empat

Airf, M. 2020. PROFESI KEPENDIDIKAN Pedoman dan Acuan Guru Mencintai


Profesinya. Sumatra Barat: Insan Cendekia Mandiri.

Aprita, S. & Khalisah, H. 2019. Etika dan Tanggung Jawab Profesi Hukum. Jawa
timur: Qiara Media.

Danumiharja, M. 2014. Profesi Tenaga Kependidikan. Yogyakarta : Budi utama

Departemen Pendidikan Nasional. 2014. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat


Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hamzah, B.U. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta : Bumi Aksara.

Martinis, Y. 2007. Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP. Jakarta: Gaung


Persada Press.

Rahardjo, D. 1999. Islam dan Transformasi Sosial-Ekonomi. Jakarta: LSAF.

Sardiman, A.M.. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Rajawali Pers.

10

Anda mungkin juga menyukai