Disusun Oleh :
Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat, karunia, serta hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
pembuatan makalah yang berjudul “Konsep Ideologi Pendidikan Nasional” ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Profesi Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan mengenai ideologi pendidikan nasional,
tujuan dari pendidikan dan pendidikan nasional dan kerangka kualifikasi nasional
indonesia. Sehingga pembahasan yang diberikan dapat bermanfaat bagi pembaca
dan penulis.
Kami mengucapkan terimakaish kepada Ibu Ika Rifqiawati, M.Pd., selaku
dosen mata kuliah Profesi Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi
kami. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ideologi didefinisikan sebagai satu aturan yang bertautan luas antara
ide-ide dan keyakinan tentang dunia yang diselenggarakan oleh
sekelompok orang yang menunjukkan perilaku dan percakapan ke
berbagai orang atau masyarakat. Paham ideologi yang berkembang di
dunia mengalami berbagai pergeseran. Hal ini di pengaruhi oleh pola pikir
umat manusia yang berkembang dari zaman ke zaman. Ada pertentangan-
pertentangan ideologi yang senantiasa bertarung dan secara silih berganti
mendominasi pola pemikiran masyarakat. Sedangkan dalam dunia
pendidikan merupakan suatu proses terus menerus yang menghantarkan
manusia ke arah kedewasaan, yaitu dalam arti kemempuan untuk
memperoleh pengetahuan, pengembangan kemampuan/keterampilan,
mengubah sikap serta kemempuan mengarahkan diri sendiri, baik di
bidang pengetahuan, keterampilan, serta dalam memakai proses
pendewasaan itu sendiri dan kemempuan menilai. Suatu pendidikan
merupakan kata kunci dalam setiap usaha meningkatkan kualitas
kehidupan manusia, dimana didalamnya memiliki peran dan objek
untuk memanusiakan manusia. Karna itulan fokus pendidikan
diarahkan pada pembentukan kepribadian yang unggul dalam
menitikberatkan pada proses pematangan kualitas logika, hati, akhlak
dan iman. Puncak pendidikan adalah tercapainya titik kesempurnaan
kualitas hidup. Pada sistem pendidikan nasional Indonesia mengacu
kepada ideologi negara, yakni Pancasila. Namun dalam
implementasinya, penyelenggaraan pendidikan masih belum jelas arahnya.
Hal ini terbukti dengan masih mengadopsi strategi dari ideologi
pendidikan lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan ideologi pendidikan nasional
2. Apa saja tujuan dari pendidikan dan pendidikan nasional
1
3. Apakah yang dimaksud dari kerangka kualifikasi nasional indonesia
(KKNI)
C. Tujuan
Dalam pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
dalam perkuliahan serta kami khususnya dan semua mahasiswa pada
umumnya mampu memahami mengenai dari ideologi pendidikan nasional,
tujuan pendidikan dan pendidikan nasional dan kerangka kualifikasi
nasional indonesia (KKNI).
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
arti kemampuan untuk memperoleh pengetahuan, pengembangan
kemampuan/keterampilan, mengubah sikap, serta kemampuan
mengembangkan diri sendiri, baik dalam bidang pengetahuan,
keterampilan serta memaknai proses pendewasaan itu sendiri dan
kemampuan menilai. Pendidikan merupakan kata kunci dalam setiap usaha
meningkatkan kualitas kehidupan manusia, yang mana di dalamnya
memiliki peran dan objek untuk memanusiakan manusia. Puncak dari
pendidikan yaitu tercapaunya titik kesempurnaan kualitas hidup.
4
masih mengadopsi strategi pemikiran orang lain untuk meningkatkan
mutu pendidikan nasional yang masih tertinggal dari negara-negara
lainnya. Syafii (2018)
2.1.4. Klasifikasi Ideologi Pendidikan Nasional
Pengelompokan ideologi pendidikan menurut O'Neil (1981) dibagi
menjadi 2 kelompok, yaitu : ideologi konservatif dan ideologi liberal.
Ideologi konservatif meliputi ; ideologi pendidikan fundamentalisme,
ideologi pendidikan intelektualisme, dan ideologi pendidikan
konservatisme.
1. Ideologi pendidikan fundamentalisme meliputi corak konservatisme
yang pada dasarnya bersifat anti-intelektual, artinya meminimalkan
pertimbangan 2 filosofi/intelektual, serta cenderung untuk
mendasarkan anggapan diatas penerimaan yang relatif tidak kritis
terhadap kesepakatan sosial yang mapan (akal sehat).
2. Ideologi endidikan intelektualisme lahir dari ungkapan konservatisme
politik yang didasari oleh sistem pemikiran filosofi/ teologis yang
relatif kaku dan fundamentalis otoritarian. Secara umum,
konservatisme filosofis bermaksud mengubah praktik politik yang
sudah ada, demi menyesuaikan secara sempurna dengan cita-cita
intelektual/rohaniah yang sudah mapan dan tidak bervariasi.
3. Ideologi pendidikan konservatisme. Konservatisme dasarnya adalah
posisi yang mendukung ketaatan terhadap lembaga dan proses budaya
yang sudah teruji oleh waktu, didampingi oleh hukum dan tatanan
sebagai landasan perubahan sosial yang konstruktif.
Adapun, Ideologi pendidikan liberal bertujuan untuk melestarikan
dan memperbaiki ya tatanan sosial yang ada dengan cara membelajarkan
pada setiap siswa sebagaimana cara menghadapi persoalan dalam
kehidupan sendiri secara efektif. Terdiri dari :
1. Ideologi pendidikan liberasionisme mengaggap bahwa manusia
mesti mengusahakan pembaruan segera dalam ruang lingkup
besar atas tatanan politis yang ada, sebagai cara untuk memajukan
kebebasan individu dan mempromosikan perwujudan potensi diri
5
semaksimal mungkin. bagi pendidik liberasionis, sekolah
haruslah bersifat objektif (rasional-ilmiah), namun tidak netral.
Dengan kata lain, liberasionisme pendidikan harus dilandasi oleh
sebuah sistem kebenaran yang terbuka, namun mencakup
komitmen tertentu terhadap rangkaian tindakan apa pun yang
didukung oleh kesepakatan yang sarat pengetahuan dan bersifat
objektif dalam komunitas intelektual suatu saat tertentu.
2. Ideologi pendidikan anarkisme seorang pendidik anarkis, seperti
pendidik liberal dan liberasionis pada umumnya menerima sistem
penyelidikan eksperimental yang terbuka/ menerima prakiraan
yang dianggap selaras dengan sistem pendidikan semacam itu.
6
Tujuan umum pendidikan nasional yakni untuk membentuk manusia
pancasila.
Tujuan institusional yakni tujuan yang menjadi tugas dari lembaga
pendidikan tertentu untuk mencapainya.
Tujuan kurikuler yakni tujuan bidang studi atau mata pelajaran.
Tujuan instruksional yakni tujuan materi kurikulum yang berupa
bidang studi terdiri dari pokok bahasan dan sub pokok bahasan, terdiri
dari tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional khusus.
7
3. Meningkatkan pengakuan terhadap hasil pendidikan nonformal dan
informal oleh sistem pendidikan formal.
4. Meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap
kualitas dan relevansi tenaga kerja yang dihasilkan oleh sistem
pendidikan dan pelatihan nasional.
Peran KKNI
KKNI memiliki peran diantaranya sebagai berikut :
KKNI harus mampu mendapat kepercyaan dari masyarakat, adil dan
komprehensif menampung kebutuhan semua pihak terkait dengan
ketenagakerjaan.
KKNI diharapkan memiliki jenjang dan deskripsi kualifikasi yang
jelas, terukur, transparan dapat dipahami pihak penghasil dan
pengguna tenaga kerja baik nasional, regional dan internasional.
KKNI yang akan dikembangkan hendaknya bersifat lentur (flexible),
sehingga dapat mengantisipasi perkembangan IPTEK, kebutuhan
keilmuan, keahlian, dan keterampilan di tempat kerja serta dapat
diperbaharui secara berkelanjutan. Sifat lentur juga harus dapat
memberikan peluang untuk mencapai jenjang kualifikasi.
KKNI seharusnya menjadi pendorong program-program
peningkatan mutu.
KKNI harus mencakup pengembagan sistem penjaminan mutu yang
memiliki fungsi pemantauan (mentoring) dan pengkajian
(assessment) terhadap badan atau lembang yang terkait dengan
proses-proses penyetaraan capaian pembelajaran dengan jenjang
kualifikasi yang sesuai.
KKNI harus secara akutabel dapat memberikan peluang pergerakan
tenaga kerja dari Indonesia ke negara lain atau sebaliknya.
KKNI harus dapat menjadi panduan bagi para pencari kerja untuk
meningkatkan taraf hidup ditempat kerjanya.
KKNi diharapka dapat menguatkan integrasi atau koordinasi badan
atau lembaga penjaminan atau peningkatan mutu yang sudah ada,
8
seperti Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Badan
Akreditasi Nasional (BAN), Badan Nasional Sertifikasi Pekerja
(BNSP), Lembaga Setifikasi Profesi (LSP), dll.
KKNI diharapkan dapat mencakup sistem Rekognisi Pembelajaran
Lampau (RPL).
9
Kompetensi (competency) : akumulasi kemampuan seseorang
dalam melaksanakan suatu deskripsi kerja secara terukur melalui
asesmen yang terstruktur.
KKNI memuat deskriptor-deskriptor yang menjelaskan kemampuan
dibidang kerja, lingkup kerja berdasarkan pengetahuan yang dikuasai
dan kemampuan manajerial. (Tim KKNI, 2015)
10
BAB III
3.1 Kesimpulan
Ideologi pendidikan adalah pola gagasan yang mengarahkan
dan menggerakkan tindakan dalam pendidikan dipandang sebagai
sistem nilai (keyakinan) yang mengarahkan dan menggerakan suatu
tindakan sosial. Kemudian, dalam suatu kajian filsafat ilmu, pendidikan
memiliki tiga unsur utama yaitu ontologi (hakekat objek), epistemologi
(proses pencarian kebenaran), dan aksiologi (kegunaan). Berdasarkan
proses kajian itu, pendidikan menjadi sosok ilmu pengetahuan yang
memiliki otonomi karena memiliki struktur keilmuan (a body of
knowledge). Sehingga tujuan pendidikan nasional ialah tujuan yang
ingin dicapai secara nasional, yang dilandasi oleh filsafah suatu negara.
Sifat tujuan ini ideal, komprehensip, utuh, dan menjadi induk bagi
tujuan-tujuan yang ada dibawahnya.
Kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI) ialah
kerangka perjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat
menyandingkan menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang
pendidikan dan bidang pelatihan kerja dalam rangka pemberian
pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan
diberbagai sektor.
11
DAFTAR PUSTAKA
Heywood. (2007). Politic ideologies : An introduction. Basingstoke : Palgrave
Macmilan.
Lazwardi. (2017). Manajemen Kurikulum Sebagai Pengembangan Tujuan
Pendidikan. Al Idarah : Jurnal Kependidikan Islam. 7 (1). 99:112.
Meighan & Harber. (2007). A sociology of educating (ed). London : Continum.
O'Neil .(1981). Male sex-role conflict, sexism, and masculinity: Implications for
men, women, and the counseling psychologist. The Counseling
Psychologist, 9, 61-80.
O,' Neil & William. (2001). Ideologi-ideologi Pendidikan (terjemahan Omi Intan
Naomi).Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Rijal.(2019). Pengertian, fungsi dan tujuan pendidikan.
http://www.rijal09.com/2016/03/pengertian-dan-fungsi-tujuan. Diakses
pada 4/3/2021 pukul 13.41. WIB.
Syafii. (2018). Ideologi Pendidikan Dalam Kurikulum Pendidikan Tinggi Mengacu
KKNI dan SNPT Berlaradigma Integrasi-Interkoneksi. Jurnal
Pendidikan Agama Islam. 15 (2). 146:159.
Tim KKNI. (2015). Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://im
g.akademik.ugm.ac.id/dokumen/kkni/kkni_001_dokumen_kkni.pdf.
Diakses pada 4/3/2021 pukul 10.20. WIB.
12