Penulis:
Editor:
Perancang Isi:
Perancang Sampul:
ISBN: 978-602-61584-8-2
Diterbitkan oleh:
i
PRAKATA
Matematika merupakan salah satu muatan pembelajaran
yang diajarkan di sekolah. Karena itu guru maupun calon guru
dituntut mampu mengembangkan pembelajaran matematika.
Salah satu ciri pembelajaran matematika masa kini adalah
penyajiannya didasarkan pada psikologi pembelajaran.
Memahami materi dalam muatan pembelajaran berikut
metode pembelajarannya sangatlah penting untuk keberhasilan
proses pembelajaran matematika di kelas. Dengan memahami
materi dan metode pembelajaran, guru diharapkan dapat
merancang dan melaksanakan proses pembelajaran di kelasnya
dengan lebih baik.
Ruang lingkup muatan pembelajaran matematika di
Sekolah Dasar meliputi bilangan, geometri, pengukuran dan
pengolahan data. Semuanya terangkum dalam pembelajaran
dari kelas awal yaitu kelas 1, 2 dan 3 dan berlanjut di kelas
tinggi yaitu kelas 4, 5 dan 6. Materi yang ada dalam buku ini
merupakan hasil penelitian pengembangan yang telah
dilakukan oleh tim peneliti di Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang. Materi yang dibahas tentang materi pengukuran
yang selama ini dianggap cukup sulit dan kurangnya media
pembelajaran yang dapat digunakan.
Buku ini memuat materi pengukuran panjang, berat, waktu
dan volume serta implementasinya pada pembelajaran di kelas.
ii
Selain itu ditambahkan tentang konservasi yang sesuai dengan
teori perkembangan kognitif menurut Piaget serta media yang
dapat digunakan baik di kelas awal maupun di kelas tinggi
sesuai perkembangan siswa. Para guru maupun calon guru
untuk terampil membelajarkan pengukuran perlu memahami
materi sekaligus metode pembelajarannya serta berlatih
mengimplementasikannya. Buku ini memuat contoh
bagaimana membelajarkan pengukuran baik untuk siswa di
kelas awal maupun untuk siswa di kelas tinggi sesuai dengan
perkembangan kognitif para siswa.
Buku ini dapat digunakan untuk guru maupun mahasiswa
calon guru yang kelak akan membelajarkan pengukuran pada
para siswa. Dengan disusunnya buku ini mudah-mudahan dapat
membantu guru maupun calon guru dalam merencanakan
dan melaksanakan pembelajaran pengukuran yang dikelolanya.
Agar buku ini lebih bermanfaat masukan dari berbagai pihak
diterima dengan senang hati.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................ i
PRAKATA ......................................................................................... ii
GLOSARIUM .................................................................................... 98
iv
BAB 1. PENDAHULUAN
interaksi
bilangan geometri
aplikasi
pengukuran
a. Pengertian Panjang
Panjang merupakan konsep satu dimensi yang terkait
dengan bidang dari geometri arah dan garis. Ini merupakan
ukuran jarak dari dua titik. Hal yang harus diperhatikan,
sebagai dasarnya, jarak berhubungan dengan garis lurus. Jika
hal ini diterapkan pada garis lengkung dengan membagi garis
itu menjadi bagian-bagian kecil garis lurus.
Panjang biasanya merupakan satuan pertama yang siswa
pelajari untuk diukur. Pengukuran panjang tidak secara cepat
dipahami oleh siswa kelas rendah. Demikian juga, siswa kelas
tinggi mungkin tertantang dengan konsep panjang saat mereka
menyelidiki masalah terkait dengan keliling.
Pengukuran jarak berkaitan dengan pengukuran panjang.
Penanaman konsep pengukuran panjang pada siswa sekolah
dasar dapat diawali dengan penggunaan satuan tidak baku
setelah itu dilanjutkan dengan satuan baku menggunakan
penggaris.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur satuan
panjang dapat berupa mistar atau penggaris, jangka sorong,
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 2. Alat ukur satuan panjang, (a) mistar; (b) jangka
sorong; (c) mikrometer sekrup, dan (d) meteran.
a. Pengertian Waktu
Secara umum waktu diartikan sebagai seluruh rangkaian
saat ketika diproses, perbuatan atau keadaan atau berlangsung.
Dalam hal ini skala waktu merupakan interval antara dua buah
keadaan atau kejadian atau bisa juga lama berlangsungnya
suatu kejadian.
Waktu sering disebut sebagai dimensi keempat. Hal itu
merupakan durasi yang digunakan dalam melakukan aktivitas.
Alur waktu adalah tetap, manusia tidak dapat bergerak
melewati waktu dengan kemauan sendiri. Anak sangat dekat
terhadap pengukuran waktu karena secara tidak langsung
anak-anak sudah mempelajari hal tersebut dalam kehidupan
sehari-harinya.
Sama halnya dengan pengukuran panjang, pengukuran
waktu di sekolah dasar juga diawali dengan penggunaan
satuan tidak baku setelah itu dilanjutkan dengan satuan baku
menggunakan jam.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur satuan waktu
dapat berupa jam matahari, jam analog, stopwatch, kalender
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 7. Alat ukur satuan waktu, (a) jam matahari; (b)
jangka analog; (c) jam digital, dan (d) stopwatch.
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 8. Satuan waktu tidak baku, (a) tepuk tangan; (b)
lilin; (c) bandul, dan (d) jam pasir.
a. Pengertian Berat
Berat adalah ukuran tarikan atau gaya gravitasi pada
suatu obyek. Masa adalah jumlah materi dalam suatu objek
dan ukuran kekuatan yang dibutuhkan untuk mempercepatnya.
Di bulan, di mana gravitasi jauh lebih sedikit daripada di bumi,
sebuah objek memiliki berat yang lebih kecil dari pada bumi
tetapi masa identik. Untuk tujuan praktis, di bumi, ukuran
masa dan berat badan akan hampir sama. Dalam diskusi
pengukuran ini, lebih sering menggunakan berat karena bahasa
berat lebih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran pengukuran berat bukanlah sesuatu yang asing
bagi siswa, karena istilah berat sudah sering ditemui siswa
dalam kehidupan sehari-harinya.
Sama halnya dengan pengukuran yang lain,
pengukuran berat di sekolah dasar juga diawali dengan
penggunaan satuan tidak baku setelah itu dilanjutkan dengan
satuan baku menggunakan neraca dengan satuan kilogram (kg)
atau gram (g).
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 12. Alat ukur berat, (a) neraca dua lengan; (b) timbangan
kodok; (c) timbangan berat badan, dan (d) timbangan digital.
1. Pensil 5
2. Penghapus Pensil 7
3. Tumpukan 3 uang koin 12
a. Pengertian Volume
Volume adalah perhitungan seberapa banyak ruang yang
dapat ditempati dalam suatu objek. Objek tersebut dapat
berupa benda yang beraturan ataupun benda yang tidak
beraturan. Benda yang beraturan misalnya kubus, balok,
silinder, limas, kerucut, dan bola. Benda yang tidak beraturan
misalnya batu yang ditemukan di jalan. Volume digunakan
untuk menentukan masa jenis suatu benda.
Pada pembelajaran ini dijelaskan bahwa objek yang
digunakan dalam memahami volume dapat berupa zat padat
maupun zat cair. Dalam pengukurannya, kedua zat tersebut
dapat diukur dengan menggunakan satuan-satuan baku dan
satuan tidak baku sama seperti dengan mengukur panjang,
waktu mapun berat. Materi volume diberikan dalam
pembelajaran di sekolah dasar. Pembelajaran diawali dengan
aktivitas-aktivitas sederhana yang dekat dengan kehidupan
sehari-hari siswa.
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 17. Alat ukur volume, (a) gelas ukur; (b) piktometer;
(c) labu ukur, dan (d) burret.
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 18. Satuan volume tidak baku: (a) cangkir; (b) gelas;
(c) kubus kayu kecil, dan (d) kelereng.
Pengukuran 3.8.4.
berat dengan Membandingkan
satuan tidak berat dua benda
baku dengan istilah
sehari-hari
3.8.5.
Menentukan berat
benda dengan satuan
tidak baku
4.8.3
Mengukur berat
benda dengan
dengan neraca
sederhana
4.8.4. Menggunakan
istilah berat, ringan
dalam konteks
Pengukuran 3.6.5.
Berat dengan Menyebutkan alat
satuan baku ukur berat
3.6.6. Menentukan
berat benda dengan
satuan baku
3.6.7.
Membandingkan
berat dua benda
dengan istilah berat,
ringan
3.6.8. menjelaskan
hubungan
antarsatuan berat
4.6.5
Mengukur berat
benda dengan
dengan satuan baku
4.6.6. Menggunakan
istilah berat dan
ringan dalam
konteks
membandingkan
berat dua benda
4.6.7. Mengurutkan
berat beberapa
benda menggunakan
satuan baku
4.6.8. Mengonversi
antarsatuan berat
3.7.4. Menentukan
hasil penaksiran dari
pengukuran berat
4.7.2 Menyelesaikan
masalah penaksiran
hasil pengukuran
berat
3.9.5. Menentukan
Luas daerah luas daerah persegi
bangun datar dengan satuan baku
(persegi, 3.9.6. Menentukan
persegi panjang, luas daerah persegi
segiempat(jajar panjang dengan
genjang, satuan baku
trapesium, 3.9.7. Menentukan
layang-layang, luas daerah
belah ketupat), segiempat dengan
segitiga) satuan baku
3.9.8. Menentukan
luas daerah segitiga
dengan satuan baku
4.9.2. Menyelesaikan
masalah tentang luas
daerah bangun datar
4.5.1. Mengukur
keliling lingkaran
dengan benda
konkret
4.5.2. Membuktikan
nilai phi
4.5.3. Membuktikan
luas daerah lingkaran
4.5.4. Menyelesaikan
masalah tentang
keliling lingkaran
4.5.5.
Menyelesaikan
masalah tentang luas
daerah lingkaran
A. Jarak 2 Tempat
(tugu lilin)
Gambar B
A T B
AT = 1,4 km
BT = 1 km
AB = 1,4 + 1= 2,4 km
2,4 km = 2400 m
Andi berangkat dari rumahnya pukul 10.55 dan sampai di rumah Boni pukul
11.05
10 1
Sampai tujuan pukul 11.05 10 menit jam , atau
60 6
A. Kecepatan
(tugu lilin)
Diketahui :
jarak yang ditempuh = jarak rumah Andi dan rumah Boni= 2,4 km =
2400 m
Waktu yang diperlukan = 10 menit = 1 jam = 600 detik
6
Ditanya:
Kecepatan rata-rata Andi bersepeda?
Jawab :
kecepatan rata-rata Andi bersepeda = 2400 : 600 = 4 m/detik
Atau
Jawab:
kecepatan rata-rata cita berjalan kaki = 2400 : 1200 = 2 m/detik
Atau
kecepatan rata-rata cita berjalan kaki 2,4 : 1
3
24 1
:
10 3
24 3
10 1
72
10
7,2km / jam
Jadi kecepatan rata-rata Cita berjalan kaki adalah 2m/detik atau 7,2
km/jam
s
v
t
Perhatikan :
Sejajar x (kali)
Atas bawah : (bagi)
V t
Jadi
s
v
t
s vt
s
t
v
Keterangan: satuan
v = kecepatan m/detik km/jam
s= jarak yang ditempuh m km
t= waktu yang diperlukan detik jam
3) Pak Edo berangkat ke kantor mengendarai sepeda motor. Jarak dari rumah
ke kantor Pak Edo adalah 45 km. Pak Edo berangkat kerja pukul 06.30. Agar
Pak Edo sampai di kantor tepat pukul 08.00, berapa kecepatan rata-rata
sepeda motor Pak Edo?
a. 20 km/jam
b. 30 km/jam
c. 40 km/jam
d. 60 km/jam
Kunci jawaban: b
Matematisasi Diketahui:
Jarak kedua rumah : s = 2,4 km = 2,4 x
horisontal
1000 = 2400 m
Kecepatan rata-rata Andi v1 4
m/detik
Kecepatan rata-rata Boni v 2 1
m/detik
Ditanya:
Pukul berapa Andi dan Boni
berpapasan?
Jawab:
Andi
240m 240m 240m …
Matematisasi Diketahui:
Jarak kedua rumah : s = 2,4 km = 2,4 x
vertikal
1000 = 2400 m
Kecepatan rata-rata Andi v1 4
m/detik
Kecepatan rata-rata Boni v 2 1
m/detik
Ditanya:
Pukul berapa Andi dan Boni
berpapasan?
Jawab:
vtotal v1 v2 4 1 5 m/detik
s
t
v
2400
t
5
t 480 det ik
Sehingga t = 480 detik = 480 : 60 = 8
menit.
Setelah 8 menit dari waktu kerangkatan
Andi dan Boni, mereka berpapasan.