Anda di halaman 1dari 20

Pengertian individu dan masyarakat

struktur, pranata dan Prsoses sosial budaya

By: Siti Uswatun Hasanah, M. Pd.


PENGERTIAN INDIVIDU DAN MASYARAKAT

Individu berasal dari bahasa latin “Indivuduum” yang artinya yang tak terbagi, dan
merupakan kesatuan yang tak terbatas. Maksudnya bahwa manusia merupakan satu
kesatuan jiwa dan raga yang tak dapat dipisah satu sama lain (Allport:T.T). Setiap
manusia lahir ke dunia dengan membawa potensi diri masing-masing yang dapat
dikembangkan kemudian hari melalui proses balajar atau pendidikan. Contohnya:
seseorang melakukan kegiatan menulis , hal tersebut merupaka perintah dari jiwa atau
psikisnya untuk menyuruh fisiknya untuk menulis sesuatu dengan pulpen dan kertas.
  PENGERTIAN MASYARAKAT

Kata masyarakat merupakan terjemahan dari kata (community atau komunitas).


Secara definitif dapat didefinisikan sebagai sekelompok manusia yang terdiri dari
sejumlah keluarga yang bertempat tinggal di suatu wilayah tertentu baik di desa
ataupun di kota yang telah terjadi interaksi sosial antar anggotanya atau adanya
hubungan sosial (social relationship) yang memilki norma dan nilai tertentu yang
harus dipatuhi oleh semua anggotanya dan memiliki tujuan tertentu pula.  Menurut
Selo Soemarjan (1962) mengemukakan bahwa: “Masyarakat adalah suatu wilayah
kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan tertentu”.
Adapun unsur-unsur dari masyarakat, Mac Iver dan Page
mengemukakan sebagai berikut:
1. Seperasaan
2. Sepenanggungan
3. Saling memerlukan
Disamping ada beberapa tipe masyarakat setempat menurut Davis
(1960:313) sebagai berikut:
1.  Sejumlah penduduk
2.  Luas, kekayaan dan kepadatan pendudukan
3. Memilki fungsi khusus dari masyarakat setempat terhadap seluruh
organisasi masyarakat yang bersangkutan.
PENGERTIAN STRUKTUR SOSIAL

a.  Menurut Koentjaraningrat (1990:172)

Struktur sosial adalah merupakan susunan masyarakat dilihat dari berbgai sisi seperti :
kedudukan, peranannya, tipe masyarakat tersebut  sehingga kita dapat menggambarkan kaitan
dari berbagai usur masyarakat.

b. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi(Dalam Soerjono Soekanto, 20 ; 2005)

Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu
kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok
sosial, serta lapisan-lapisan sosial.
c.    Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi(Dalam Soerjono Soekanto, 20 ; 2005)

Struktur sosial dianggap sama dengan organisasi sosial yang mengacu pada hubungan-hubungan
sosial yang lebih fundamental yang memberikan bentuk dasar pada masyarakat, yang memberikan
batas-batas pada aksi-aksi yang mungkin dilakukan secara organisatoris.

d.   Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi(Dalam Soerjono Soekanto, 20 ; 2005)

Struktur sosial adalah skema penempatan nilai-nilai sosio-budaya dan organ-organ masyarakat
pada posisi yang dianggap sesuai, demi berfungsinya organisme masyarakat sebagai suatu
keseluruhan, dan demi kepentingan masing-masing bagian untuk jangka waktu yang relatif lama.
CIRI-CIRI STRUKTUR SOSIAL
a.    Bersifat abstrak, artinya tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba. Struktur sosial disini merupakan
hierarki kedudukan dari tingkatan yang tertinggi sampai yang terendah, berfungsi sebagai saluran kekuasaan
dan pengaturan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.

b.    Terdapat dimensi vertikal dan horizontal, struktur sosial pada dimensi vertikal adalah hierarki status-status
sosial dengan segala peranannya sehingga menjadi satu sistem yang tidak dapat dipisahkan dari struktur status
yang tertinggi hingga struktur status yang terendah. Sedangkan pada struktur sosial yang memiliki dimensi
harizontal, seluruh masyarakat berdasarkan karakteristiknya terbagi-bagi dalam kelompok-kelompok sosial
yang memiliki karakter sama.

c.    Sebagai landasan sebuah proses sosial suatu masyarakat, artinya proses sosial yang terjadi dalam suatu
struktur sosial termasuk cepat lambatnya proses itu sendiri sangat dipengaruhi oleh bagaimana bentuk struktur
sosialnya.
d.   Merupakan bagian dari sistem pengaturan tata kelakuan dan pola hubungan
masyarakat, artinya struktur sosial yang dimiliki suatu masyarakat berfungsi
untuk mengatur berbagai bentuk hubungan antarindividu di dalam masyarakat
tersebut.
e.    Struktur sosial selalu berkembang dan dapat berubah, struktur sosial
merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat yang mengandung
dua pengertian, yaitu dalam struktur sosial terdapat peranan yang bersifat empiris
dalam proses perubahan dan perkembangan, serta dalam setiap perubahan dan
perkembangan tersebut terdapat tahap perhentian stabilitas, keteraturan, dan
integrasi sosial yang berkesinambungan, sebelum terancam proses ketidakpuasan
dalam tubuh masyarakat. Pada ciri yang kelima ini dalam sosiologi sering
digunakan untuk melukiskan keteraturan sosial atau keteraturan elemen-elemen
dalam kehidupan masyarakat.
Struktur sosial memiliki empat elemen
dasar sebagai berikut :
1.   Status Sosial
2. Peran Sosial
Peran sosial merupakan seperangkat harapan terhadap seseorang yang menempati suatu posisi atau status
sosial tertentu. Peran merupakan komponen penting dalam struktur sosial karena peran memberikan
sumbangan pada stabilitas masyarakat dengan cara memampukan tindakan-tindakan mereka sendiri.
3. Kelompok
Kelompok merupakan sejumlah orang yang memiliki norma-norma, nilai-nilai, dan harapan-harapan yang
sama, serta secara sadar dan teratur saling berinteraksi. Kelompok memainkan peran yang sangat penting
dan vital dalam struktur sosial masyarakat karena sebagian besar interaksi sosial kita berlangsung dalam
kelompok dan dipengaruhi oleh norma-norma dan sanksi yang ada dalam kelompok.
4. Lembaga
Merupakan pola terorganisasi dari kepercayaan dan perilaku yang dipusatkan pada kebutuhan sosial
yang mendasar. Lembaga atau institusi dibentuk untuk memenuhi suatu kebutuhan tertentu. Lembaga sosial
seperti keluarga, agama, pendidikan, dan pemerintah merupakan aspek fundamental dari struktur sosial.
FUNGSI STRUKTUR SOSIAL
1.    Fungsi Identitas

Setiap kebudayaan memiliki struktur sosialnya masing-masing. Struktur sosial berbagai sebagai penegas identitas

yang dimiliki oleh sebuah kelompok. Kelompok yang anggotanya memiliki kesamaan dalam latar belakang ras,

sosial, dan budaya akan mengembangkan struktur soasialnya sendiri sebagai pembeda dari kelopok lainnya.

Contohnya, kebudayaaan Minangkabau menganut system matrilinial (kekerabatan berdasarkan garis keturunan

ibu). Ini berbeda dengan system kebudayaan lainnya yang mayoritas menganut patrilineal. Perbedaan semacam ini

akn membangun struktur sosial yang berbeda pula dengan kebudayaan lainnya.
2.FungsiKontrol
    Struktur bias berfungsi untuk mengontrol individu yang berada di dalam struktur tersebut.
Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu muncul kecenderungan dalam diri individu untuk
melanggar norma, nilai, atau peraturan lain.

Melanggar aturan yang berlaku, berpotensi untuk menimbulkan konsekuensi yang pahit.
Struktur sosial sebagai kontrol. Contoh: kebudayaan Batak melarang perkawinan antara pria
dan wanita yang semarga. Orang Batak yang memiliki marga yang sama berarti masih
memiliki hubungan saudara.

3.    Fungsi Pembelajaran
    Individu belajar dari struktur social yang ada dalam kelompoknya, mulai dari sikap,
kebiasaan, kepercayaan dan kedisiplinan.
PENGERTIAN STRUKTUR SOSIAL BUDAYA
Struktur sosial: pola perilaku dari setiap individu masyarakat yang tersusun sebagai suatu
sistem masyarakat merupakan suatu sistem sosial budaya terdiri dari sejumlah orang yang
berhubungan secara timbal balik melalui budaya tertentu.
Setiap individu mempunyai ciri dan kemampuan sendiri, perbedaan ini yang menyebabkan
timbulnya perbedaan sosial.Perbedaan sosial bersifat universal, ini berarti perbedaan sosial
dimiliki setiap masyarakat dimanapun.Perbedaan dalam masyarakat seringkali menunjukkan
lapisan-lapisan yang bertingkat.
Lapisan yang bertingkat dalam masyarakat disebut Stratifikasi sosial.Ukuran yang
digunakan untuk menggolongkan penduduk dalam lapisan-lapisan tertentu yaitu:
1.   Ukuran kekayaan (kaya miskin, tuan tanah penyewa)
2.  Ukuran kekuasaan (penguasa/ dikuasai) penguasa punya wewenang lebih tinggi
3. Ukuran kehormatan (berpengaruh / terpengaruh) ukuran ini ada di masyarakat
tradisional(pemimpin informal)
4. Ukuran ilmu pengetahuan (golongan cendekiawan/ rakyat awam)
PENGERTIAN PRANATA SOSIAL DAN PROSES
SOSIAL

1.      Menurut Soerjono Soekanto

Lembaga kemasyarakatan (Pranata Sosial) adalah himpunan norma-norma dari segala tindakan yang berkisar
pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat.

2.      Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi

Semua norma-norma dari segala tingkat yang berkisar pada suatu keperluan pokok dalam kehidupan
masyarakat merupakan suatu kelompok yang diberi nama lembaga kemasyarakatan.

3.      Menurut Horton dan Hunt (1987)

Suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting.
PENGERTIAN PRANATA SOSIAL DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Pengertian pranata sosial sering bias atau rancu denganpengertian kelompok sosial atau asosiasi.
Apalagi kalau menggunakan istilah lembaga sosial, organisasi sosial, atau lembaga
kemasyarakatan. Pada uraian ini akan dijelaskan,bahkan ditegaskan, tentang pengertian pranata
sosial, dan perbedaannya dengan kelompok sosial atau asosiasi.

Horton dan Hunt (1987) mendefinisikan pranata sosial sebagai lembaga sosial, yaitu sistem norma
untuk mencapai tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting.Di dalam sebuah
pranata sosial akan ditemukan seperangkat nilai dan norma sosial yang berfungsi mengorganir
(menata) aktivitas dan hubungan sosial di antara para warga masyarakat dengan suatu prosedur
umum sehingga para warga masyarakat dapat melakukan kegiatan atau memenuhi kebutuhan
hidupnya yang pokok.
 TUJUAN PRANATA SOSIAL

Pranata Sosial, selain untuk mengatur agar kebutuhan hidup manusia dapat terpenuhi
secara memadahi, juga sekaligus untuk mengatur agar kehidupan sosial warga
masyarakat bisa berjalan dengan tertib dan lancar sesuai dengan kaidah-kaidah yang
berlaku. Contoh: (a) Pranata Pendidikan mengatur bagaimana sekolah harus mendidik
anak-anak hingga menghasilkan lulusan yang handal. Tanpa adanya pranata sosial,
kehidupan manusia nyaris bisa dipastikan bakal porak poranda karena jumlah prasarana
dan sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia relatif terbatas, sementara jumlah
warga masyarakat yang membutuhkan justru semakin lama semakin banyak.
FUNGSI PRANATA SOSIAL
Menjaga keutuhan masyarakat dari ancaman perpecahan atau disntegrasi masyarakat. Hal ini
mengingat bahwa sumber pemenuhan kebutuhan hidup yang dapat dikatakan tidak seimbang dengan
jumlah manusia yang semakin bertambah baik kuantitas maupun kualitasnya, sehingga dimungkinkan
pertentangan yang bersumber perebutan maupun ketidakadilan dalam usaha memenuhi kebutuhannya
akan ancaman kesatuan dari warga masyarakat. Oleh karena itu, norma-norma sosial yang terdapat di
dalam pranata sosial akan berfungsi untuk mengatur pemenuhan kebutuhan hidup dari setiap
warganya secara adil atau memadai, sehingga dapat terwujudnya kesatuan yang tertib.

Memberikan pedoman pada anggota masyarakat untuk bertingkah laku/bersikap untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Dengan demikian pranata sosial telah siap dengan berbagai aturan atau kaidah-
kaidah sosial yang dapat dan harus dipergunakan oleh setiap anggota masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
 JENIS-JENIS PRANATA SOSIAL
Berdasarkan Pengembangannya

1)      Cresive institutions (pranata yang utama) adalah institusi yang paling primer dan tumbuh dari adat istiadat. Contoh: perkawinan,
agama dan hak milik.

2)      Enacted institutions (pranata yang dibuat) adalah institusi yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan tertentu. Contoh:
pendidikan, perdagangan dan utang piutang.

Berdasarkan Sistem Nilai yang diterima Masyarakat

1)      Basic institutions adalah pranata sosial yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat.
Contoh: keluarga, sekolah dan negara.

2)      Subsidiary institutions adalah pranata yang dianggap kurang penting. Contoh: rekreasi.

c.       Berdasarkan sudut Penerimaan Masyarakat

1)      Approved institutions adalah pranata sosial yang diterima masyarakat. Contoh: perusahaan, industri, dan lain-lain.

2)      Unsactioned institutions adalah pranata sosial yang ditolak masyarakat. Contoh: pemeras, penjahat, preman, dan lain-lain.
    KATEGORI PRANATA SOSIAL
1. Pranata Keluarga.
Pranata keluarga merupakan sistem norma dan tata cara yang diterima untuk menyelesaikan beberapa
tugas penting. Keluarga berperan membina anggota-anggotanya untuk beradaptasi dengan lingkungan fisik
maupun lingkungan budaya di mana ia berada. Bila semua anggota sudah mampu beradaptasi dengan
lingkungan di mana ia tinggal maka kehidupan masyarakat akan tercipta menjadi kehidupan yang tenang,
aman dan tenteram.
2. Pranata Agama.
Agama merupakan sesuatu yang mengatur kehidupan manusia dengan manusia maupun dengan
penciptanya. Agama merupakan salah satu pranata yang sangat penting dalam mengatur kehidupan manusia.
Berdasarkan fungsi untuk memenuhi keperluan hidup dari warga masyarakat dikenal istilah religious
institutions, yang berfungsi untuk memenuhi keperluan manusia sehubungan dengan kegiatan berbakti
kepada Tuhan sebagai perwujudan dari hak azasi manusia.
3. Pranata Pendidikan.
Pendidikan ialah proses membimbing manusia dari kegelapan, kebodohan menuju kecerahan dan
kecerdasan pengetahuan atau dari tidak tahu menjadi tahu. Pendidikan merupakan proses yang terjadi karena
interaksi berbagai faktor yang menghasilkan penyadaran diri dan penyadaran lingkungan, sehingga
menampilkan rasa percaya akan lingkungan.
4. Pranata Ekonomi.

Pranata ekonomi adalah sistem norma atau kaidah yang mengatur tingkah laku individu
dalam masyarakat guna memenuhi kebutuhan barang dan jasa. Fungsi pranata ekonomi
adalah: a) mengatur konsumsi barang dan jasa; b) mengatur distribusi barang dan jasa; dan c)
mengatur produksi barang dan jasa.

5. Pranata Politik.

Pranata politik adalah peraturan untuk memelihara tata tertib, untuk mendamaikan
pertentangan-pertentangan, dan untuk memilih pemimpin yang berwibawa. Pranata politik
merupakan perangkat norma dan status yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan politik
akan meliputi eksekutif, yudikatif, legislatif, militer dan partai politik.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai