Anda di halaman 1dari 15

FENOMENA FISIK (LINGKUNGAN ALAM) DAN FENOMENA

MANUSIA (LINGKUNGAN SOSIAL)

Makalah

Disusun untuk Memenuhi Tugas dalam Mata Kuliah


IPS Dipresentasikan pada tanggal 7 April 2020
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Semester VI (Empat)
Tahun Akademik 2020/2021

Dosen :
Neneng Sulastri, M.Pd.I

Oleh

Nida Hanifah
(NIM 2103 0803 19 1007)

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
BANDUNG
2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Fenomena alam sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Alam memberikan suatu
penghidupan manusia, namun disisi lain. Alam dapat menyebabkan dampak yang
menguntungkan dan merugikan. Dampak yang merugikan ini bisa di artikan sebagai bencana.
Bencana merupakan suatu rangkaian atau peristiwa yang mengancam kehidupan manusia baik
faktor alam, faktor non-alam dan faktor manusia sehingga mengakibatkan korban jiwa manusia,
kerusakkan lingkungan, kerugian harta benda, maupun dampak psykologis. Untuk mengatasi
dampak kerugian maka manusia diharuskan memiliki pengetahuan dan keterampilan
kesiapsiagaan untuk mencegah, mendeteksi dan mengantisipasi bencana sejak dini, (Krishna S.
Pribadi, Engkon K. Kertapati, Diah Kusumastuti, Hamzah latief, Eng.Imam A. Sadisun,
Soebagiyo Soekarnen, Harman Ajiwibowo, Retno Dwi, Ayu Krishna Juliawati, Farah Mulyasari,
Novya Ekawati dan Bayu Novianto, 2008).
Adapun fenomena sosial bisa dikatakan sebagai bentuk gejala sosial yang dilandaskan
melalui peristiwa sosial sehingga mampu terjadi dalam kehidupan masyarakat. Istilah fenomena
Sosial ini sendiri berasal Bahasa Yunani “phainomenom” yang berarti “apa yang terlihat”.
Terjadinya fenomena sosial ini bisa disebabkan karena faktor kultural dan faktor struktural.
Faktor kultural dalam fenomena sosial tejadinya dengan sendiri tanpa adanya paksanaan
sedangkan untuk struktural memiliki sistem sosial tertentu dalam masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Fenomena Alam (lingkungan alam) dan Fenomena Sosial
(Lingkungan Manusia)
2. Jenis - jenis Fenomena Alam (lingkungan alam) dan Fenomena Sosial (Lingkungan Manusia)
3. Contoh masalah Fenomena Alam (lingkungan alam) dan Fenomena Sosial (Lingkungan
Manusia)
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Apa yang di maksud dengan Fenomena Alam (lingkungan alam) dan
Fenomena Sosial (Lingkungan Manusia)
2. Untuk mengetahui Jenis - jenis Fenomena Alam (lingkungan alam) dan Fenomena Sosial
(Lingkungan Manusia)
3. Untuk mengetahui Contoh masalah Fenomena Alam (lingkungan alam) dan Fenomena Sosial
(Lingkungan Manusia)
BAB II

PEMBAHASAN FENOMENA FISIK (Lingkungan Alam)

A. Fenomena Fisik (Lingkungan Alam)

Terdapat lima konsep dasar yang dapat membantu menjelaskan bagaimana interaksi dan
pengaruh dari proses-proses fisik di permukaan bumi. Konsep-konsep tersebut dikenal sebagai sistem,
batas, daya, keseimbangan alam, dan keadaan permukaan bumi. Yang dimaksud dengan sistem disini
adalah sekumpulan unsure-unsur yang berhubungan secara saling menguntungkan sehingga mereka
saling mempengaruhi sebagai suatu kesatuan secara keseluruhan. Misalnya dalam siklus Hidrologi
(sistem perputaran masa air dipermukaan bumi)

Beberapa wilayah keadaannya tinggi, rendah, datar bergelombang, berbukit-bukit dan


bergungung-gunung. Perbedaan permukaan bumi ini dinamakan relief muka bumi. Di daratan relief muka
bumi yang kita kenal antara lain sebagai dataran rendah, dataran tinggi, lembah, lereng, bukit dan
pegunungan. Sementara di dasar samudera kita mengenal antara lain paparan benua, paparan laut,
pegunungan laut dan lubuk laut.

Bentang alam di permukaan bumi ini dipengaruhi oleh empat unsure pokok yang saling
berkaitan. Keempat unsure tersebut adalah sebagai berikut:

1) Gejala litosfer, yaitu kekuatan yang ditimbulkan oleh pembentukan tinggi rendahnya permukaan bumi
seperti dataran, perbukitan, daerah bergelombang dan lembah sungai berteras.

2) Gejala atmosfer yaitu kekuatan yang ditimbulkan oleh udara yang menyelubungi permukaan bumi,
suhu udara, kecepatan angina, curah hujan dan iklim.

3) Gejala Hidrosfer adalah kekuatan yang ditimbulkan oleh mata air yang ada dipermukaan bumi seperti
sungai dengan cabang-cabangnya, danau-danau, dan lautan.

4) Gejala Biosfer adalah kekuatan yang ditimbulkan oleh makhluk hidup berupa Flora, Fauna, dan
Manusia
Bentukan-Bentukan di daratan maupun di dasar lautan disebabkan oleh tenaga pembentukkan
permukaan bumi yang dikenal sebagai tenaga geologi. Tenaga geologi ini ada yang bersal dari dalam
bumi yang disebut dengan Proses endogenik dan tenaga yang berasal dari Luar bumi disebut Proses
Eksogenik. Proses-proses endogenik yang berupa gerakan antara lain dibedakan antara vulkanisme,
tektonisme dan gempa.

1) Proses Endogenik

Proses endogenik merupakan proses pembentukan bentang alam yang disebabkan tenaga dari
dalam kulit bumi. Tenaga endogenik dengan arah vertikal mengakibatkan tonjolan permukaan bumi
berupa kubah, sedangkan tenaga endogenik yang arahnya lateral atau horizontal mengakibatkan lipatan-
lipatan di bumi, retakan-retakan bahkan patahan.

a. Vulkanisme

Vulkanisme yaitu proses naik dan munculnya magma ke permukaan bumi. Proses terjadinya
vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke lithosfer. Jika magma hanya menyusup
sebatas kulit bumi bagian dalam atau tidak sampai keluar dinamakan intrusi magma. Sedangkan
penyusupan magma sampai keluar permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Dalam proses ini terjadi
pendinginan magma yang akan membentuk batuan

Magma adalah bahan silikat pijar dalam wujud padatan, cairan dan gas, yang berada di dalam
kerak bumi. Erupsi adalah suatu prose keluarnya magma ke permukaan Bumi, baik retakan-retakan pada
badan Gunung api ataupun dengan cara mendesak tubuh gunung api, sehingga menghancurkan sebagian
badan gunung api tersebut.

b. Tektonisme

Tektonisme adalah perubahan letak atau kedudukan lapisan kulit bumi secara horizontal maupun
vertical. Berdasarkan kecepatan gerak dan luas daerah, tektonisme dibedakan atas epirogenesa dan
orogenesa.

c. Gempa

Gempa adalah getaran yang dirasakan di permukaan bumi yang berasal dari dalam lapisan bumi.
Pusat gempa di dalam bumi disebut Hiposentrum sedangkan pusat gempa di permukaan bumi tepat di atas
hiposentrum disebut Episentrum. Gempa dapat digolongkan menjadi bermacam-macam, yaitu menurut
terjadinya, menurut dalamnya hiposentrum dan menurut Intensitasnya. Menurut terjadinya gempa dapat
dibagi tiga yaitu :

1) Gempa Tektonik, adalah gempa yang disebabkan oleh adanya dislokasi atau pergeseran lapisan batuan
yang panjang di Bumi.

2) Gempa Vulkanik adalah gempa yang terjadi karena letusan gunung berapi

3) Gempa Runtuhan (guguran) adalah gempa yang di sebakan dengan runtuhnya tanah atau dinding gua.
Gempa ini biasanya terjadi pada daerah pertambangan.

Berdasarkan letak episentrumnya, gempa dapat dibedakan menjadi gempa daratan (episentrum
terletak di darat) dan gempa lautan (episentrum terletak di laut). Seismograf merupakan alat pencatat
getaran gempa. Ada dua macam seismograf yaitu seismograf Horizontal dan Seismograf Vertikal.
Seismograf Horozontal adalah seismograf yang mencatat getaran gelombang seismic dengan arah
mendatar. Seismograf Vertikal adalah seismograf yang mencatat getaran gelombang seismic dengan arah
tegak (vertikal). Skala Richter lebih dikenal secara umum untuk menentukan kekuatan suatu gempa.

2) Proses Eksogenik

Tenaga geologi lainnya yang mengakibatkan bentukan-bentukaan alam di permukaam bumi


adalah proses eksogenik (tenaga asal luar permukaan bumi). Secara umum proses eksogenik ini dapat
dikelompokkan menjadi :

a. Pelapukan

Pelapukan adalah proses penghancuran massa bantuan baik secara fisika, kimiawi dan biologis.
Dilihat dari prosesnya pelapukkan di kelompokkan atas :

1. Pelapukan mekanik yaitu suatu proses pelapukan batuan tanpa mengubah struktur kimiawi batuan
tersebut, tetapi merupakan penghancuran bongkah bagian-bagian yang lebih kecil

2. Pembekuan air menjadi kristal-kristal es pada celah batuan

3. Pelapukan biologis adalah proses pelapukan akibat kegiatan organisme atau makhluk hidup.

4. Pelapukan kimiawi atau dekomposisi adalah proses pelapukan massa batuan disertai perubahan
struktur kimiawi batuan yang terlapukan

b. Erosi
Erosi adalah suatu proses pelepasan dan pemindahan massa batuan (termasuk tanah) secara
alamiah dari suatu tempat ke tempat lainnya oleh zat pengangkut yang bergerak dipermukaan bumi. Dari
pengertian itu ada tiga proses utama dalam erosi yaitu :

1) Pelepasan massa batuan atau tanah dari induknya sering disebut dengan pengikisan

2) Proses pengangkutan massa batuan atau tanah hasil pengikisan di suatu tempat disebut pengendapan
atau sedimentasi

Berdasarkan kecapatan proses erosi dibedakan atas erosi geologi dan erosi yang dipercepat (erosi
tanah). Erosi geologi adalah suatu bentuk erosi dimana proses penghancuran tanah relatif seimbang
dengan proses pembentukkannya. Berdasarkan zat pelarutnya, erosi dapat dibagi menjadi :

1) Erosi Air

Pelaku proses pengikisan dalam hal ini adalah air yang mengalir, baik di dalam tanah (ir tanah),
di sungai-sungai, ataupun air yang mengalir dipermukaan tanah setelah terjadi hujan. Erosi air terbagi atas
:

a) Erosi Percikan

Erosi percikan yaitu proses pengikisan tanah yang terjadi akibat percikan air hujan yang
membentuk tanah.

b) Erosi Lembar

Pada erosi ini lapisan tanah yang paling atas hilang terkikis, sehingga kesuburan tanah di daerah
ini sangat berkurang

c) Erosi Alur

Ciri-ciri yang diamati sebagai tanda terjadinya proses erosi alur antara lain : pengikisan yang
membentuk alur-alur yang amat jelas serta bentuk alur relatif lurus di daerah-daerah berlereng dan
berkelok-kelok

d) Erosi Parit

Tingkat erosi yang paling tinggi yang disebabkan oleh air adalah erosi parit. Ciri-cirinya adalah
pada lereng-lereng yang terkena proses ini akan terbentuk parit-parit yang cukup dalam yang berbentuk
seperti huruf U atau V

2) Erosi angin
Proses pengikisan batuan atau tanah oleh angin disebut deflasi. Erosi angin terjadi di daerah-
daerah Gurun. Angin kencang yang banyak mengandung kerikil dan pasir, jika melintas bongkahan-
bongkahan batuan tersebut seolah-olah digosok dan dipoles oleh kerikil dan pasir yang terkandung dalam
angina, sehingga sedikit demi sedikit batuan tersebut terkikis.

3) Erosi Gletsyer

Erosi Gletser disebut erosi glacial. Gletsyer adalah massa es yang bergerak. Gletsyet terdapat di
daerah kutub-kutub dan pegunungan tinggi yang puncaknya selalu tertutup es seperti pegunungan
Himalaya dan Alpina

4) Erosi Oleh Air Laut

Proses erosi terjadi karena gelombang dan arus laut dinamakan abrasi atau erosi air laut. Energi
gelombang laut yang bergerak kea rah pantai, maupun mengikis bahkan memecahkan batu-batu karang
yang ada di pantai

5) Masswasting

Masswasting adalah pemindahan massa batuan atau tanah berat. Proses terjadinya masswasting
hamper sama dengan proses erosi, yaitu melalui tahap pelepasan masa batuan atau tanah dari batuan
induknya, pemindahan batuan yang terkikis, dan pengendapan batuan tersebut di suatu tempat
(sedimentasi)
BAB III

PEMBAHASAN FENOMENA SOSIAL (Lingkungan Manusia)

A. Pengertian Fenomena Sosial

Fenomena sosial  adalah fakta sosial dalam kehidupan masyarakat yang dilakukan lantaran


adanya bentuk-bentuk perubahan sosial yang diakibatkan tindakan masyarakat itu sendiri, sehingga
terjadinya berbagai fenoma ini akan memiliki dampak negatif akan tetapi beberapa juga akan memiliki
dampak positif.

Adapun untuk dampak positif fenomena sosial yakni mampu menumbuh kembangkan
pengetahuan dan wawasan dalam masyarakat.

B. Pengertian Fenomena Sosial Menurut Para Ahli

Adapun definisi fenomena sosial menurut para ahli, antara lain;

1. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Pengertian fenomena sosial adalah kejadian nyata
yang dapat dilihat secara langsung melalui pancaindra dan dapat dijelaskan dalam penelitian
bersifat ilmiah. Dalam arti ini jelas bahwa fenomena sosial harus bisa dibuktikan melalui langkah
penelitian sosial yang sistematis agar apa yang dilihanya dapat dipertanggung jawabkan.
2. Freddy Rangkuti (2011), Definisi fenomena sosial adalah fakta sosial atau kejadian sosial yang
terlihat di lapangan. Fenomena sosial ini mampu memberikan gambaran masyarakat secara
umum, dari dinamika kelompok sosialnya atau dapat menciptakan integrasi sosialnya.

C. Jenis Fenomena Sosial

Beragam bentuk fenomena sosial dalam masyarakat, antara lain;

1. Ekonomi

Jenis fenomena sosial yang pertama adalah ekonomi. Perekonomian menjadi bagian penting dalam
kehidupan manusia, oleh karenannya bentuk fenomena sosial ekonomi ini sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari misalnya saja dalam pencurian dan tingginya tingkat kriminalias.
2. Budaya

Jenis lainnya mengenai fenomena sosial adalah tentang sifat kebudayaan atau unsur budaya, fenomena
sosial ini misalnya saja adalah tentang adanya Reog Ponorogo yang diakui oleh Malaysia secara umum,
bentuk ini adalah pelanggaran yang mengakibatkan adanya bentuk perlawanan dari pemerintah Indonesia.

3. Psikologis

Bentuk lainnya mengenai fenomena sosial adalah psikologis yang dapat memrusak atau menggangu
ketertiban sosial karena dampak yang ditimbulkannya. Apalagi dampak psikologis ini akan menjadi
dampak yang membekas dalam kehidupan manusia, misalnya dampak fenomena sosial psikologis adalah
peperangan.

4. Lingkungan Alam

Lingkungan alam sering terjadi fakta kehidupan yang sulit dihindari, dalam hal ini untuk di Indonesia
misalnyas aja adalah pembakaran hutan, penebangan hutan, dan lain sebaginya yang tentusaja dapat
merusak alam secara berkelanjutan.

D. Penyebab Terjadinya Fenomena Sosial

Fenomena sosial dapat terjadi karena dua hal, yaitu sebagai berikut;

1. Faktor kultural, yaitu faktor yang terjadi dengan sendirinya tanpa adanya paksaan, atau faktor
yang berasal dari nilai yang berkembang dalam suatu arti komunitas masyarakat atau lingkungan
sosialnya.
2. Faktor struktural, yaitu faktor yang mempengaruhi struktur atau sistem sosial tertentu di dalam
nasyarakat.

E. Contoh Fenomena Sosial

Beberapa contoh mengenai adanya fenomena sosial yang baru-baru ini terjadi dalam kehidupan
masyarakat, antara lain;

1. Indonesia

Contoh yang baru-baru ini terjadi di Indonesia mengenai penjelasan kasus fenomena sosial  misalnya saja
adalah bummingnya lagu Jaran Goyang atau lagu Sayang yang dinyakikan oleg Via Valen. Dalam lagu
ini banyak fenomena sosial  yang terjadi, diantaranya hampir semua usia menyenangi lagu mereka
berdua, baik tua, ataupun muda. Selain itu mereka senang karena lantunan musik daerah yang
dikombinasikan dengan Jawa.

Meskipun seseorang menangi lagu tersebut ada yang beralasan bukan senang karena penyanyinya, akan
tetapi lebih senang karena lagu kaeadaerahan. Secara tidak langsung ini menjadi fenomena sosial  yang
menarik, artinya bisa menyebarluasakan lagu daerah dengan kebudayaan yang terjadi pada saat ini.

2. Budaya

Contoh lainnya, mengenai fenomena sosial  dan kebudayan yang pernah terjadi pada tahun 2015, 2017,
bahkan pada tahun ini 2018. Adalah adanya fenomena sosial dalam budaya. Arti budaya ini misalnya saja
adanya budaya Korea Selatan mengenai pengenalan K-Pop , pengenalan dalam lagu yang ada
meniktiberarkan pada arti internasiliasi budaya ini membuat masyarakat Indonesia mengikuti dan
mengenal budaya di negara tersebut.

3. Kemiskinan

Contoh fenomena sosial yang lainnya adalah perbedaan kedudukan ekonomi masyarakat yang ditentukan
karena berkembangnya nilai-nilai sosial baru tentang kedudukan yang berkenaan dengan pemilikan
benda-benda bernilai ekonomi. Perbedaan ini seringkali menyebutkan tentang adanya tingkat kedudukan
dalam stratifikasi sosial.

Perbedaan kedudukan dan kekayaan dalam masyarakat ini menjadi salah satu istilah dalam arti
kemiskinan. Meskipun kemiskinan menjadi hal yang wajar dalam kehidupan akan tetapi tetap pada
fenomena sosialnya menimbulkan banyak dinamika kelomopok sosial.

4. Kejahatan

Arti kejahatan atau kriminalitas adalah satau satu kondisi yang menyebabkan adanya proses-proses sosial
atau perubahan sosial dalam kehidupan manausia. Perubahan ini banyak disebabkan karena adanya
tingkat kejahatan, dengan kejahatan dan kriminalitas akan mampu menjadi perusak dalam bentuk
keteraturan sosial yang ada.

5. Peperangan

Peperangan adalah salah satu fenoma sosial yang sering terjadi di daerah-daerah konflik. Peperangan ini
menjadi bukti ketidakadanya kesebailan hidup dalam masyarakat. Perang yang dapat merubah sistem
sosial dianggap sebagai fenomena sosial yang negatif.
Alasan negatif karena peperangan bukan hanya merugikan dalam pembangunan wilayah akan tetapi juga
menjadi kerugian masyarakat dengan adanya kematian serta dampak sosial, psikologis dan troma yang
mendalam dari pihak-pihak yang melakukan konflik sosial tersebut.

6. Kependudukan

Contoh lainnya, fenomena sosial yang akan terjadi pada baru-baru ini misalnya saja adalah fenoma
terhadap kependudukan. Banyak para ahli yang mengatakan bahwa Indonesia akan mengalami bonus
demografi. Bonus demografi adalah melonjaknya jumlah penduduk usia muda dibandingkan dengan usia
tua, fenomena iki akan terjadi pada Tahun 2020.

Maka hal yang wajar, dalam menyambut fenomena sosial dalam masyarakat termasuk dalam bonus
demografi, pemerintah memberikan pembekalan dalam berbagai aspek, semua itu dilakukan untuk siap
dalam menghadapi bonus demografi. Misanya saja dalam kebijakan bantuan program pendidikan,
kesehatan, dan program lainnya.

7. Kenakalan Remaja

Fenoma sosial yang terjadi selanjutnya adalah kenakalah remaja, kenakalan ini menjadi bukti bahwa
kehidupan dalam masyarakat selalu dipengaruhi oleh hal-hal baru dan dinggap sebagi hal yang tidak
wajar. Kenakalah remaja ini erat kaitannya dengan dampak positif dan negatif globalisasi yang terjadi
dalam masyarakat.

Contoh kenakalan remaja ini adalah tentang hamil di luar nikah, minum-minuman keras, tawuran antara
pelajar dan lain sebaginya. Oleh karena itulah fenomana sosial yang seperti ini setidaknya terus diberikan
pemantauan khusus agar bisa terkendali dengan mudahnya.

8. Disorganisasi Keluarga

Contoh terhadap fenoma sosial lain, dan sering terlihat di lingkungan sekitar adalah disorganisasi
keluarga. Misalnya tergolong dalam fenomena sosial ini adalah perceraian, pertengkaran, ataupun
KDART (Kekerasan Dalam Rumah Tangga).

9. Mudik

Contoh terakhir mengenai fenomena sosial yang ajag terjadi dalam kehidupan bermasyarakat adalah
mudik, dengan mngunjungi teman, kawan, atau sudara ke kampung halaman. Kunjungan seperti ini
dilakukan padasaat Hari Raya Idul Fitri, dan ini menjadi ciri khas yang membuktikan bahwa Indonesia
adalah bangsa yang ramah terhadap lingkungan sosialnya.
10. Bantuan Covid 19 yang di Korupsi

Paling nyata terjadinya fenomena sosial yang ada masyarakat ialah adanya kasus dalam arti korupsi yang
terjadi lantaran adanya dana bantuan covid 19.

Dimana seperti yang diketahui bahwa covid 19 atau dikenal dengan virus korona telah melumpuhkan
sistem sosial dan sistem perekonomian yang ada. Sehingga tindakan melakukan korupsi saat terjadinya
covid 19 menjadi salah satu munculnya gejolak masyarakat.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Lingkungan merupakan suatu tempat beserta hal yang ada didalamnya dan terjadinya
interaksi yang dapat mempengaruhi kehidupan seluruh mahluk hidup. Lingkungan sendiri terbagi
menjadi dua, yaitu lingkungan alam dan lingkungan sosial. Lingkungan alam terdiri atas unsur
biotik (manusia, hewan, tumbuhan, serta jasat renik) dan abiotik (air, tanah, udara, dan batuan)
sedangkan lingkungan sosial yang di dalamnya terjadi interaksi sosial (interaksi antar manusia).
Interaksi sosial terbagi menjadi tiga bentuk, yaitu interaksi individu dengan individu, interaksi
individu dengan kelompok, interaksi kelompok dengan kelompok.

Manusia dan lingkungan sangat erat hubungannya karena manusia dan lingkungan selalu
beriringan. Manusia lahir sebagai mahluk individu karena setiap manusia memiliki
keinginan,perasaan dan kebutuhan pribadi. Manusia juga dikatakan sebagai mahluk sosial karena
manusia sellalu membutuhkan orang lain dan seluruh yang ada di dalam lingkungan sekitarnya.

Setiap individu memiliki ciri khas masing-masing, ciri khas tersebut berfungsi sebagai
pembeda antar setiap manusia. Ciri khas tersebut dikelompokan menjadi tiga, yaitu berdasarkan
agama, berdasarkan ras dan berdasarkan etnik. Kemajemukan dipengaruhi oleh faktor internal
yang berupa faktor genetik dan faktor kepercayaan hati serta faktor eksternal yang berupa
lingkungan tempat tinggal.

B. Saran

Kita sebagai manusia harus menyadari bahwa kita memiliki keterkaitan dengan lingkugan
sekitar kita, maka dari itu kita sebagai manusia haruslah menjaga lingkungan dengan baik serta
menaati segala norma dan batasan yang ada pada lingkungan hidup agar segala keseimbangan
hubungan manusia dengan lingkungan tetap terjaga.
DAFTAR PUSTAKA

Drs.K.Wardiyatmoko,M.M.2006.Geografi SMA kelas X.Jakarta:PT.Gelora Aksara Pratama.

Dwi Susilo. (2008). Jakarta:PT. Rajagafindo Persada. Sosiologi Lingkugan.

Rachmad K. Dwi Susilo.2008.Sosiologi Lingkugan.Jakarta :PT. Rajagafindo Persada.

Winarno,S.Pd.,M.Si dan Drs.Herimanto,M.Pd,M.Si.2008.Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.Jakarta:Bumi


Aksara.

Anda mungkin juga menyukai