DI
Oleh :
SEFHIRA ARRINDI
IFANY HASIBUAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
i
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah, taufik,
dan inayah-Nya kepada kita semua. Sehingga kami bisa menjalani kehidupan ini
sesuai dengan ridho-Nya. Syukur Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan
makalah ini sesuai dengan rencana. Makalah ini kami beri judul “Metode dan
Teknik Pembelajara Bahasa” dengan harapan semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat khususnya untuk diri kami sendiri dan juga untuk para
pembaca.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW. Karena beliau adalah salah satu figur umat yang mampu
memberikan syafa’at kelak di hari kiamat.
Selanjutnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Imam Mas
Arum, M. Pd. selaku dosen pengajar mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia,
yang telah membimbing kami dan kepada semua pihak yang terlibat dalam
pembuatan makalah ini hingga selesai.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa
STAIN Salatiga. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan
datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Penyusun
ii
AFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Metode Pembelajaran Bahasa………………………......................................2
B. Teknik Pembelajaran Bahasa………………………………………………..5
C. Metode dan Teknik Pembelajaran Bahasa………………………………….10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..………..13
iii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa sangat penting dalam kehidupan. Dengan bahasa kita dapat
menyampaikan keinginan pendapat dan perasaan. Dengan bahasa pula kita dapat
memahami dan mengetahui apa yang terjadi di dunia dan lingkungan sekitar.
Setiap orang memiliki kemampuan berbahasa.
Pembelajaran mengandung arti adanya kegiatan siswa mempelajari sesuatu
atas petunjuk atau arahan guru. Dalam pembelajaran mengandung makna
bagaimana usaha guru supaya siswanya aktif untuk belajar. Dalam pembelajaran
bahasa, metode dan teknik saling berhubungan dan saling menentukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[1]
Dalam hal ini, penulis akan membahas makalah tentang Metode dan
Teknik Pembelajaran Bahasa.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana metode pembelajaran bahasa dalam proses belajar mengajar?
2. Bagaimana teknik pembelajaran bahasa dalam proses belajar mengajar?
3. Bagaimana metode dan teknik pengajaran bahasa yang baik?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui metode pembelajaran bahasa dalam proses belajar mengajar.
2. Mengetahui teknik pembelajaran bahasa dalam proses belajar mengajar.
3. Mengetahui metode dan teknik pengajaran bahasa yang baik.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
untuk mengajar berbahasa tanpa menggunakanbahasa pengantar bahasa lain selain
bahasa sasaran.
Kegiatan dalam proses belajar mengajar apabila menggunakan Metode
Langsung, sebagai berikut:
a. Guru memulai pelajaran dengan dialog atau humor yang pendek dalam
bahasa sasaran (BI).
b. Guru kemudian mulai menyajikan materi secara lisan dengan gerakan-
gerakan, isyarat-isyarat, dramatisasi-dramatisasi, atau gambar-gambar.
c. Guru mengadakan tanya jawab dalam bahasa sasaran (BI) betrdasarkan
dialog atau humor yang telah disampaikan.
d. Guru mengajarkan tata bahasa secara induktif dengan memberikan contoh-
contoh yang merangsang siswa untuk menyimpulkan sendiri.
e. Guru memberikan bacaan sastra untuk pemahaman dan kenikmatan, tetapi
tidak sampai menganalisis secara struktural.
f. Guru mengajarkan budaya yang relevan pada aspek-aspek bahasa secara
induktif.
2. Natural Method
Natural Method yang disebut juga Metode Murni atau Metode Alamiah
adalah metode yang dalam pelaksanaannya menggunakan peraga yang berupa
benda-benda, gambar-gambar, atau peragaan secara langsung dalam aktivitas
sehari-hari.
Metode Murni ini mempunyai ciri-ciri, seperti berikut ini:
a. Kosakata baru dijelaskan dengan cara menggunakan kata-kata yang sudah
diketahui siswa sebelumnya.
b. Makna sesuatu kata diajarkan dengan cara inferensi/menarik kesimpulan
dari beberapa contoh yang diberikan.
c. Kamus dipergunakan untuk mengingat kata-kata yang diluapakan atau
mencari makna kata-kata baru.
d. Tata bahasa digunakan untuk membetulkan kesalahan.
e. Penyajian pelajaran mengikuti urutan : mendengarkan, berbicara, membaca,
dan menulis, kemudian baru diajarkan tata bahasa.
3
Proses pembelajaran dalam menerapkan metode ini adalah:
a. Pertama-tama guru memperkenalkan bunyi-bunyi bahasa, kata-kata dan
kalimat bahasa yang dipelajari secara lisan dengan menggunakan alat peraga.
b. Guru menyuruh siswa meniru apa yang diucapkan seperti pada butir (1).
c. Dalam penyajian materi, guru menggunakan urutan-urutan berbicara,
membaca, menulis, baru mengajarkan tata bahasa.
3. Reading Method
Merupakan metode membaca dipakai di Amerika Serikat pada tahun
1929-an baik di sekolah menengah maupun di perguruan tinggi. Tujuannya adalah
untuk memberi pelajar/mahasiswankemampuan dalam memahami teks ilmiah
yang mereka perlukan dalam studi islam.
Langkah-langkah penyajian metode ini menurut Rivers (dalam Subyakto-
N, 1988:17-18), seperti brikut:
a. Pemberian kosakata dan istilah-istilah yang dianggap sukar oleh guru bagi
siswanya.
b. Penyajian bacaan dalam kelas yang dibaca secara diam selama kurang 10-15
menit.
c. Diskusi mengenai isi bacaan yang dapat berupa tanya jawab dengan
menggunakan bahasa sasaran.
d. Pembicaraan/keterangan tentang bahasa dapat dilakukan secara singkat ,
kalau ini memang dirasa perlu oleh guru.
e. Pembicaraan tentang kosakata yang relevan dengan jalan memberikan
daftar kosakata yang disiapkan sebelumnya.
f. Pemberian tugas, seperti mengarang, membuat denah, skema, diagram, dan
sebagainya (yang berkaitan dengan topik bacaan).
Metode ini dapat juga diterapkan untuk pembelajaran bahasa Indonesia di
SD dengan jalan dimodifikasi disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat
kemampuan siswa.
Ada beberapa tujuan khusus yang ingin dicapai guru dalam metode membaca,
yaitu:[4]
a. Mengajar membaca dengan cepat.
4
b. Mengajar pemahaman teks tanpa pencurahan waktu yang terlalu banyak
pada latar belakang bacaan.
c. Mengajar membaca dengan suara keras untuk menunjang keterampilan
melafal.
4. Eclectic Method
Lahirnya metode ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa tidak ada satupun
metode pengajaran bahasa yang paling baik karena setiap metode yang ada ada
keuntungan/keunggulan/kebaikan juga ada kerugian/kelemahan/kejelekannya.
Itulah sebabnya guru bebas memilih metode yang mana yang paling cocok dengan
situasi kelas yang akan diajar.
Eclectic artinya memilih secara bebas. Dalam hubungannya dengan metode
pengajaran bahasa, bebas di sini yang dimaksud adalah bebas untuk menambah
atau mengombinas/mencampur antara metode yang satu dengan lainnya yang
dianggap cocok dan diperkirakan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Itulah sebabnya Eclectic method diterjemahkan secara bebas dalam
bahasa Indonesia Metode Campuran.
5
b. Dapat digunakan dalam kelompok besar.
c. Dapat dipakai sebagai penambah bahan yang sudah dibaca.
d. Dapat dipakai untuk mengulang atau memberi pengantar pada pelajaran atau
aktivitas tertentu.
Disamping keuntungan diatas Teknik Ceramah mempunyai kekurangan,
antara lain sebagai berikut:
a. Tidak semua guru dapat berbicara yang menarik dan baik.
b. Dalam metode ini hanya satu indra yang aktif yaitu pendengaran.
c. Kadar CBSA-nya rendah.
Teknik Ceramah ini dapat digunakan untuk melatih keterampilan
mendengarkan (menyimak). Siswa dilatih untuk membuat intisari dari ceramah
yang didengarna, kemudian menceritakan kembali dengan bahasanya sendiri.
6
Menurut Sudirman (1992) bahwa kelemahan metode tanya jawab dalam
proses pembelajaran antara lain:[7]
a. Siswa sering merasa takut, apabila guru kurang dapat medorong siswa
untuk berani dengan menciptakan suasana yang tidak tegang dan akrab.
b. Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir
siswa dan mudah dipahami siswa.
c. Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat
menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
d. Sering jawaban diborong oleh sejumlah kecil siswa yang menguasai dan
senang berbicara, sedangkan banyak siswa lainnya tidak memikirkan jawabannya.
7
Teknik ini disebut juga Resitasi yang dapat diberikan kepada siswa secara
individual atau kelompok. Dengan teknik ini diharapkan siswa lebih mendalami
materi pelajaran yang diberikan guru. Biasanya pemberian tugas ini diikuti oleh
tugas melaporkan hasil kerja siswa yang disebut resitasi. Itulah sebabnya Teknik
Pemberian Tugas ini disebut juga Resitasi.
Kelebihan dari Metode Pemberian Tugas yaitu:[8]
a. Pengajaran klasikal cenderung untuk menyesuaikan cara dan kecepatan
mengajar terhadap ciri-ciri umum di kelas itu.
b. Metode pemberian tugas digunakan untuk melatih aktivitas, kretivitas,
tanggung jawab dan disiplin peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Peserta didik mendapat kesempatan untuk melatih diri bekerja secara
mandiri.
d. dapat merangsang daya pikir peserta didik, karena mereka dituntut untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapinya.
Disamping kelebihan yang dimilikinya, metode pemberian tugas juga
memiliki beberapa kekurangan , yaitu:[9]
a. Apabila diberikan tugas kelompok, seringkali yang mengerjakannya hanya
peserta didik tertentu saja. Sedangkan yang lainnya hanya numpang saja.
b. Apabila tugas diberikan diluar kelas, sulit untuk mengontrol peserta didik
bekerja secara mandiri dan menyuruh orang lain untuk menyelesaikannya.
c. Sering terjadi penyimpangan dalam penggunaan metode pemberian tugas
dari pengajaran menjadi semacam hukuman.
d. Apabila tugas sulit dikerjakan akan menyita waktu peserta didik untuk
kegiatan lainnya.
8
c. Dapat memancing timbulnya pendapat-pendapat baru.
d. Dapat digunakan dalam kelompok kecil maupun kelompok besar.
e. Hanya sedikit peralatan yang diperlukan.
Kekurangan teknik ini relatif sedikit, misalnya kita tidak dapat
mengendalikan kelas bisa lepas kontrol.
6. Simulasi
Simulasi artinya tiruan (imitasi). Teknik simulasi ini tepat sekali untuk
melatih keterampilan berbicara. Dalam pelaksanaannya guru terlebih dahulu
menetapkan peran-peran yang akan dilakukan oleh siswa dalam permainan
simulasi.
Guru memberi pengarahan tentang apa yang akan diperankan oleh masing-
masing siswa yang telah ditunnjuk. Siswa yang kebetulan belum mendapat giliran
ditunjuk untuk memainkan suatu peran, ditugaskan sebagai penonton yang
mencatat kemungkinan adanya kesalahan bahasa yang dilakukan oleh temannya
ketika bermain peran. Kesalahan-kesalahan itu nantinya didiskusikan setelah
permainan memainkan peran telah selesai.
Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai
metode mengajar, diantaranya adalah :[10]
a. Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi
situasi yang sebenarnya kelak; baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat,
maupun menghadapi dunia kerja.
b. Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi
siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang
disimulasikan.
c. Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
d. Memperkaya pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperlukan dalam
menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.
e. Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses pembelajaran.
Disamping memiliki kelebihan, simulasi juga mempunyai kelemahan,
diantaranya :[11]
9
a. Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai
dengan kenyataan di lapangan.
b. Pengelolaan yang kurang baik. Sering simulasi dijadikan sebagai alat
hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
c. Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering mempengaruhi siswa
dalam melakukan simulasi.
10
Sesuatu teknik pengajaran keterampilan berbahasa dapat dikatakan baik
apabila teknik pengajaran tersebut:
1. Memikat, menantang atau merangsang siswa untuk belajar.
2. Memberikan kesempatan yang luas serta mengaktifkan siswa secara mental
dan fisik dalam belajar. Keaktifan itu dapat terwujud latihan, praktek atau
mencoba melaksanakan sesuatu.
3. Tidak terlalu menyulitkan bunyi guru dalam penyusunan, pelaksanaan, dan
penilaian program pengajaran.
4. Dapat mengarahkan kegiatan belajar ke arah tujuan pengajaran.
5. Mengembangkan kreativitas siswa.
6. Mengembangkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Metode-metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa yaitu:
a. Direct Method
b. Natural Method
c. Reading Method
d. Eclecting Method
3. Metode dan teknik pembelajaran yang baik yaitu tidak hanya menggunakan
atau memicu satu metode saja melainkan harus menyesuaikan materi yang
diajarkan sesuai metode yang tepat. Selain itu guru harus bisa kreatif dalam
mengajarkan materi di kelas, tidak monoton dan membosankan melalui pilihan
metode yang tepat. Sebenarnya teknik pengajaran itu bersifat netral. Tidak ada
yang jelek juga tidak ada yang baik. Baik buruknya teknik pengajaran bergantung
pada penggunaannya. Bila digunakan secara tepat ia akan menjadi baik, dan
sebaliknya.
12
DAFTAR PUSTAKA
[6] http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/08/kelebihan-dan-kelemahan-metode-
tanya.html
[7] Ibid,.
[8] http://makalahdankti.blogspot.com/2012/08/mengenal-kelebihan-dan-
kekurangan.html
[9] Ibid,.
[10] http://coretanpembelajaranku.blogspot.com/2013/08/kelebihan-dan-
kelemahan-metode-simulasi.html
13
[11] Ibid,.
[12] Djagu Tarigan dan H. G Tarigan. Teknik Pengajaran Keterampilan
Berbahasa. ( Bandung: Angkasa, 1987). Hlm, 38 -41
14