Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : FERONIKA YULIBERTHA GULTOM

Nomor Induk Mahasiswa : 837529446


Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4202/Pembelajaran IPA di SD

Kode/Nama UPBJJ : 74 / UPBJJ MALANG


Masa Ujian : 2020/21.1(2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1.
Cermati Narasi Berikut!
Pak Ahmad guru kelas V akan merancang pembelajaran materi IPA KD 3.7 menerapkan sifat-sifat
cahaya dan keterkaitannya dengan indera penglihatan, dengan mempertimbangkan teori belajar
yang berhubungan dengan pembelajaran IPA. Dalam pemikiran pak Ahmad, pembelajaran akan
sebagai berikut: Pada bagian pendahuluan guru melakukan apersepsi dengan menunjukkan lampu
senter yang dinyalakan dan dimatikan berulang dan tanya jawab mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan aktivitas siswa berhubungan dengan penggunaan lampu senter dan cahaya. Pada kegiatan
inti, guru membelajarkan siswa dengan memberikan kesempatan siswa untuk mencari tahu dalam
serangkaian kegiatan yang terstruktur, dan memberikan kuis dalam bentuk permainan. Pada
kegiatan penutup, diisi dengan kegiatan menyimpulkan bersama materi yang telah dipelajari dan
memberikan penguatan.
Pertanyaan:
Berdasarkan narasi tersebut, bagaimana kaitan Teori belajar Piaget, Bruner, Gagne dan Ausubel
dapat mendasari rancangan tersebut!
Jawaban :
Dalam masyarakat demokratis terdapat 5 sistem tata kehidupan, yaitu
1) sistem personal adalah suatu sistem yang merujuk pada orang-orang yang menjadi subyek
dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, yang terdiri atas pemerintah dan yang di
perintah ;
2) sistem kelembagaan menunjuk kepada lembaga-lembaga Negara dan lembaga-lembaga
pemerintahan menurut Konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
3) sistem normatif adalah sistem hukum dan perundang-undangan yang mengatur tata
hubungan Negara dan warga negara;
4) sistem kewilayahan menunjuk kepada seluruh wilayah teritorial yang termasuk ke dalam
yurisdiksi negara Indonesia;
5) sistem ideologis merujuk kepada ide-ide dasar penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat
dan bernegara.

2.
Materi pembelajaran PKn dengan paradigma baru membutuhkan model pembelajaran PKn
yang dapat mengakomodasi pencapaian tujuan PKN itu sendiri. Salah satu alternatif utama
pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan kewarganegaraan (civic
competence) partisipatif adalah pembelajaran partisipatif berbasis portofolio (portfolio-based
Learning) Jelaskan model pembelajaran PKn berbasis portofolio tersebut dan kemukakan
langkah langkah pembelajarannya !
Jawaban :
Portofolio dalam PKn merupakan kumpulan informasi yang tersusun baik yang
menggambarkan rencana kelas siswa berkenaan dengan suatu isu kebijakan publik
yang telah diputuskan untuk dikaji mereka.
Langkah-langkah pembelajaran PKn berbasis portofolio adalah
1. mengidentifikasi masalah yang akan dikaji,
2. mengumpulkan dan menilai informasi dari berbagai sumber berkenaan
dengan masalah yang dikaji,
3. mengkaji pemecahan masalah,secara interdisipliner,
4. Membuat kebijakan public untuk lingkungan terbatas
5. membuat rencana tindakan.
3.
Setiap negara memiiliki prinsip politik yang diterapkan bagi warga negaranya, sehingga atribut-atribut
kewarganegaraan setiap negara akan berbeda sesuai hakikat sistem politik negara masing-masing.
Cogan (1998) mengelompokkan lima atribut yang harus dimiliki sebagai warga negara yang baik,
yaitu:
1. A sense of identify
2. The enjoyment of certain rights;
3. The fulfilment of corresponding obligation;
4. A degree of interest and involvement in public affairs
5. An acceptance of basic societal values

Jelaskan maksud dari masing-masing lima atribut warga negara yang baik menurut sistem politik bagi
warga negara Indonesia !
Jawaban :
Menurut Coogan (1998) mengelompokkan warga Negara ke dalam 5 kategori, yaitu :
1. A sense of identify (warga Negara harus memiliki identitas atau jati diri)
2. The enjoyment of certaint rights (warga Negara memiliki hak-hak teretentu)
3. The fulfillment of corresponding obligation (warga Negara memiliki kewajiban
yang menjadi keharusan dan seimbang antara pribadi dan publik)
4. A degree of interest and involvement in public affairs (memiliki tanggung
jawab untuk berpartisipasi demi kepentingan umum)
5. An acceptance of basic sociental values (memiliki sikap menerima nilai-nilai
dasar kemasyarakatan)
Karakteristik yang perlu dimiliki warga Negara menurut Coogan, yaitu sebagai berikut :
1. Ability to look at and approach problem as a member of a global society
(Kemampuan mengamati dan melakukan pendekatan terhadap masallah atau
tantangan sebagai masyarakat global)
2. Ability to work with others in a cooperative way and to take responsibility for one’s
roles/duties within societ
(Kemampuan bekerja sama dengan orang lain dengan memkul tanggung jawab
atas peran dan kewajibannya dalam masyarakat)
3. Ability to understand, accept, and tolerate cultural differences
(Kemampuan memahami, menerima dan toleran terhadap perbedaan budaya)
4. Capability to think in a critical and systematic way
(Kemampuan berpikir secara kritis dan sitematis)
5. Willingness to resolve conflict in a non-violent manner
(Kemampuan menyelesaikan konflik tanpa kekerasan)
6. Willingness to change one’s lifestyle and consumption habits to protect the
environment
(Kemampuan mengubah gaya hidup dan kebiasaan konsumtif guna melindungi
lingkungan)
7. Ability to be sensitive towards and to defend human rights (leg, rights of women,
ethnic minorities, etc) Berarti
(Kemampuan peka terhadap hak asasi manusia, berani menegakkan hak asasi
manusia juga melaksanakan kewajibannya)
8. Willingness and ability to participate in politics at local, national, and intenational
levels (Kesadaran dan kemampuan untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik
pada tingkat lokal, nasional dan internasional.
4.
Akibat Cultuur stelsel, kekayaan mengalir ke negeri Belanda. Belanda mengalami
pembangunan besar-besaran berkat hasil menguras kekayaan di nusantara. Van Deventer
mengusulkan Politik Etis, yaitu politik untuk membalas budi kepada rakyat Indonesia yang
telah memberikan kemakmuran pada negeri Belanda. Namun ternyata politik etis ini
dibelokkan untuk kepentingan negeri Belanda sendiri.
Jawablah pertanyaan di bawah ini:
1. Sebutkan 3 (tiga) program Politik Etis
2. Jelaskan bentuk penyimpangan yang dilakukan pemerintah Hindia Belanda terhadap
politik etis ini
3. Apa dampak positif politik etis bagi bangsa Indonesia !

Jawaban :
1. 3 (tiga) program Politik Etis yaitu : Edukasi , Imigrasi , dan Irigasi
kebijakan politik etis, yang terangkum dalam program Trias Van deventer yang meliputi:

1. Irigasi (pengairan), membangun dan memperbaiki pengairan-pengairan


dan bendungan untuk keperluan pertanian.
2. Imigrasi yakni mengajak penduduk untuk bertransmigrasi.
3. Edukasi yakni memperluas dalam bidang pengajaran dan pendidikan.
2. penyimpangan yang dilakukan pemerintah Hindia Belanda terhadap politik etis ini
adalah :
Pemerintah Belanda menjalankan politik ini bukan untuk kepentingan rakyat Indonesia
melainkan untuk kepentingan Belanda sendiri.
Dalam pelaksanaannya, Politik Etis yang mendapat dukungan dari kalangan kapitalis
dan industrialis mengalami banyak penyimpangan.
a. Irigasi lebih banyak dibangun untuk mengairi perkebunan swasta Belanda.
b. Edukasi lebih banyak ditujukan untuk mendapatkan tenaga terampil yang murah.
c. Sekolah yang dibuka umumnya hanya bisa dinikmati oleh anak-anak pegawai
negeri dan orang kaya.
d. Imigrasi lebih ditujukan ke daerah-daerah yang menjadi pengembangan
perkebunan-perkebunan swasta seperti ke wilayah Deli, Sumatera Timur.
e. Pemindahan penduduk ke daerah perkebunan Belanda untuk dijadikan pekerja
rodi.
3. dampak positif politik etis bagi bangsa Indonesia adalah :
Kebijakan Trias Politika ( politik etis ) yang berdampak positif pada penduduk
pribumi hanya pendidikan. Politik Etis memunculkan elit baru di kalangan
masyarakat pribumi yang menyadari harga dirinya. Elit baru ini kemudian
mendirikan berbagai perkumpulan seperti Boedi Oetomo, Sarekat Islam
dan Indische Partij. Organisasi-organisasi tersebut menjadi cikal bakal
pergerakan nasional dan melahirkan kebangsaan Indonesia.
5.
Siswa perlu mengenal cara sejarawan menilai kebenaran peristiwa sejarah agar
dapat dijadikan sumber sejarah. Sejarah merupakan hasil kajian teliti terhadap bukti
bukti. Jenis kajian yang digunakan sejarawan menilai kebenaran antara lain adalah
validitas eksternal. Dengan mengetahui jenis kajian ini, diharapkan siswa belajar
berlatih kritis terhadap peristiwa sejarah. Jelaskan dan berikan contoh apa yang
dimaksud dengan validitas eksternal dalam menguji suatu peristiwa sejarah
Jawaban :

kebenaran atau validitas suatu dokumen sejarah maka ada dua hal yang perlu
dipertimbangkan, yakni validitas eksternal dan validitas internal. Melalui dua jenis kajian
ini, mereka akan belajar berlatih berpikir kritis terhadap suatu peristiwa sejarah.

Pertama, validitas eksternal harus menggunakan isu yang otentik. Anggaplah,


seorang sejarawan memperoleh dokumen yang diperkirakan ditulis pada abad ke-15 M.
Seorang sejarawan mungkin akan menganalisis kertas dan tinta yang digunakan
dengan alat kimia untuk menguji keaslian dari dokumen tersebut. Kata yang digunakan
dalam dokumen tersebut

dibandingkan dengan kata yang digunakan dalam dokumen lain vang ditulis pada abad
ke-15 M.

Sejarawan harus membuat keputusan yang cermat dan saksama tentang validitas dan
reliabilitas fakta. Sejarah yang baik adalah hasil dari pikir yang dilakukan secara
sungguh-sungguh dan penuh disiplin untuk menghasilkan sesuatu yang berguna-
manfaat bagi generasi yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai