Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : AGUS RAHAYU

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 857571347

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4401/MATERI & PEMBELAJARAN PKN SD

Kode/Nama UT Daerah : 41/Purwokerto

Masa Ujian : 2023/2024 Genap (2024.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Demokrasi bukan sekedar seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan namun juga
mencakup prosedur praktek dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Suatu
negara dapat disebut demokratis jika memiiki 5 sistem tata kehidupan bermasyarakat
demokratis. Sebutkan dan jelaskan masing masing 5 sistem tata kehidupan dalam masyarakat
demokratis!

Jawaban :
5 sistem tata kehidupan dalam masyarakat demokratis adalah :
1. Sistem personal. Sistem personal adalah sebuah sistem yang dimana masyarkata
menjadi sebuah subyek dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara.
2. Sistem kelembagaan. Sistem kelembagaan adalah sebuah sistem yang menunjuk sebuah
kelembagaan dan lembaga pemerintah yang sesuai dengan konstitusi dan peraturan
perundang-undangan.
3. Sistem normatif. Sistem normatif adalah sistem hukum yang mengatur sebuah hubungan
antara warga negara.
4. Sistem kewilayahan. Sistem kewilayahan adalah sebuah sistem yang mengatur sebuah
wilayah tutorial yang termasuk ke dalam yuridiksi Indonesia.
5. Sistem ideologis. Sistem ideologis adalah sebuah sitem yang merujuk apda ide
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat.

2. Materi pembelajaran PKn dengan paradigma baru membutuhkan model pembelajaran PKn yang
dapat mengakomodasi pencapaian tujuan PKN itu sendiri. Salah satu alternatif utama
pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan kewarganegaraan (civic competence)
partisipatif adalah pembelajaran partisipatif berbasis portofolio (portfolio-based Learning)
Jelaskan model pembelajaran PKn berbasis portofolio tersebut dan kemukakan langkah langkah
pembelajarannya !

Jawaban :
Model pembelajaran portofolio merupakan model pembelajaran dimana model pembelaharan
ini menuntut peserta didik untuk aktif, kreatif, berpartisipasi juga dapat bekerja sama dengan
siswa lainnya.
Pembelajaran Portofolio adalah sebuah inovasi dalam pembelajaran PKn sebagai wujud
nyatadari pembelajaran kontekstual. Pembelajaran portofolio mengandalkan keaktifan siswa
untk terjun ke lapangan guna menghubungkan antara tekstual dengan kontekstual dibawah
bimbingan guru guna memperoleh sebuah pengalaman langsung yang hasilnya harus disajikan
di kelas oleh masing-masing kelompok siswa dengan masalah yang dipilihnya.
Langkah -langkah model pembelajaran PKn berbasis portofolio :
Jawab :
1) Mengidentifikasi Masalah
Pada tahap ini terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan guru bersama siswa yaitu
mendiskusikan tujuan, mencari masalah, apa saja yang siswa ketahui tentang masalah yang
ada dalam masyarakat, memberi tugas rumah tentang masalah apa yang ada di masyarakat.
Dalam mengerjakan pekerjaan rumah, siswa diharapkan untuk mencari informasi tentang
masalah yang akan dikaji dengan cara melakukan wawancara dengan orang-orang dalam
masyarakat sekitar, mencari informasi melalui sumber- sumber tertulis dan media
elektronika. Semua informasi yang diperoleh harus dicatat untuk didiskusikan di kelas.

2) Memilih Masalah untuk Kajian Kelas


Sebelum memilih masalah yang akan dikaji, hendaknya para siswa mengkaji terlebih dahulu
pengetahuan yang mereka miliki tentang masalah-masalah yang ada pada masyarakat,
dengan langkah sebagai berikut: mengkaji masalah yang telah dikumpulkan dan selanjutnya
dituliskan pada papan tulis, mengadakan pemilihan secara demokratis tentang masalah yang
akan dikaji, dan melakukan penelitian lanjutan tentang masalah yang terpilih untuk dikaji
dengan mengumpulkan informasi.

3) Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji kelas


Guru hendaknya membimbing siswa dalam mendiskusikan sumber informasi misalnya
mencari informasi melalui perpustakaan, surat kabar, pakar, organisasi masyarakat, kantor
pemerintah, TV, radio atau menyebar angket dan poling. Bahan informasi yang terkumpul
dapat disatukan dalam sebuah map untuk dijadikan bahan portofolio dokumentasi.

4) Membuat Portofolio Kelas


Ada beberapa langkah dalam tahap ini, yaitu :
a) kelas dibagi menjadi 4 kelompok dan setiap kelompok akan bertanggung jawab untuk
membuat suatu bagian portofolio. Keempat kelompok itu adalah :
kelompok 1 bertugas menjelaskan masalah yang dikaji,
kelompok 2 bertugas menjelaskan berbagai kebijakan alternatif untuk mengatasi masalah,
kelompok 3 bertugas mengusulkan kebijakan untuk mengatasi masalah,
kelompok 4 bertugas membuat rencana tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah.
b) Guru mengulas tugas-tugas rinciannya untuk portofolio.
c) Guru menjelaskan bahwa informasi yang dikumpulkan oleh kelompok satu mungkin
bermanfaat bagi kelompok lain, hendaknya saling bertukar informasi.
d) Guru menjelaskan spesifikasi portofolio yakni terdapat bagian penayangan dan bagian
dokumentasi pada setiap kelompok.
e) Penyajian Portofolio (Show Case) dilaksanakan setelah kelas menyelesaikan portofolio
tampilan (tayangan) maupun portofolio dokumentasi. Show case dapat dilakukan dengan
cara show case satu kelas, show case antar kelas dalam satu sekolah, show case antar sekolah
dalam lingkup wilayah.
5) Merefleksi pada Pengalaman Belajar
Dalam hal ini guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh siswa telah
mempelajari berbagai hal yang berkenaan dengan topik yang dipelajari sebagai upaya belajar
kelas secara kooperatif.
3. Setiap negara memiiliki prinsip politik yang diterapkan bagi warga negaranya, sehingga atribut-
atribut kewarganegaraan setiap negara akan berbeda sesuai hakikat sistem politik negara
masing-masing. Cogan (1998) mengelompokkan lima atribut yang harus dimiliki sebagai warga
negara yang baik, yaitu:

1. A sense of identify
2. The enjoyment of certain rights;
3. The fulfilment of corresponding obligation;
4. A degree of interest and involvement in public affairs
5. An acceptance of basic societal values

Jelaskan maksud dari masing-masing lima atribut warga negara yang baik menurut sistem
politik bagi warga negara Indonesia !

Jawaban :
Cogan (1998) mengemukakan bahwa atribut warga negara yang baik menurut sistem politik bagi
warga negara Indonesia ada 5 (lima) atribut yaitu:

1. A sense of identify, maksudnya rasa memiliki identitas sebagai warga negara, merasa bangga
menjadi warga negaranya.

2. The enjoyment of certain rights, maksudnya dapat menikmati hak-hak tertentu sebagai
seorang warga negara, misalnya bebas berpendapat, mendapatkan kehidupan yang layak,
dan sebagainya.

3. The fulfilment of corresponding obligation, menjalankan kewajiban sesuai tanggung


jawabnya, misalnya menjaga nama baik negara, memelihara fasilitas publik, dan sebagainya.

4. A degree of interest and involvement in public affairs, memiliki minat untuk terlibat dalam
berbagai urusan publik, seperti ikut berpartisipasi pada kegiatan gotong royong dan
mengikuti pemilu.

5. An acceptance of basic societal values, maksudnya menerima nilai-nilai dasar yang sudah
tertanam dalam masyarakat baik itu bersumber dari tradisi maupun peraturan yang dibuat
bersama.

Warga negara yang baik memiliki 5 atribut yang disebutkan oleh Cogan. Atribut-atribut ini
diperlukan untuk mencapai kemakmuran negara. Jika dianalisis lebih lanjut, maka dapat
ditemukan bahwa kelima atribut ini saling berkaitan.
4. Akibat Cultuur stelsel, kekayaan mengalir ke negeri Belanda. Belanda mengalami pembangunan
besar- besaran berkat hasil menguras kekayaan di nusantara. Van Deventer mengusulkan Politik
Etis, yaitu politik untuk membalas budi kepada rakyat Indonesia yang telah memberikan
kemakmuran pada negeri Belanda. Namun ternyata politik etis ini dibelokkan untuk kepentingan
negeri Belanda sendiri.
Jawablah pertanyaan di bawah ini:
1. Sebutkan 3 (tiga) program Politik Etis
2. Jelaskan bentuk penyimpangan yang dilakukan pemerintah Hindia Belanda terhadap politik
etis ini
3. Apa dampak positif politik etis bagi bangsa Indonesia !

Jawaban :
1. Politik etis terdiri dari tiga program yaitu irigasi, edukasi, transmigrasi. Ketiga program ini
memiliki keunggulan masing-masing seperti irigasi yaitu pengairan kepada ladang dan
sawah petani, lalu program edukasi berupa pengajaran kepada rakyat pribumi, dan disusul
dengan imigrasi berupa pemindahan penduduk Jawa ke Sumatera dikarenakan adanya
kepadatan penduduk di daerah Jawa.
2. Penyimpangan yang terjadi pada politik etis adalah korupsi. Dimana kurangnya sumber daya
manusia untuk pengawasan tiga program tersebut. Lalu juga banyaknya korupsi di kalangan
pemerintah pribumi dan kolonial.
3. dampak positif adanya politik etis terhadap bangsa Indonesia seperti, munculnya golongan-
golongan terpelajar yang akhirnya menyadarkan rakyat Indonesia mengenai nasionalisme
dan semangat meraih kemerdekaan. Bahkan adanya politik etis ini menjadi gerbang menuju
Indonesia zaman pergerakan nasional dikarenakan banyaknya tokoh-tokoh yang
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

5. Siswa perlu mengenal cara sejarawan menilai kebenaran peristiwa sejarah agar dapat dijadikan
sumber sejarah. Sejarah merupakan hasil kajian teliti terhadap bukti bukti. Jenis kajian
yang digunakan sejarawan menilai kebenaran antara lain adalah validitas eksternal. Dengan
mengetahui jenis kajian ini, diharapkan siswa belajar berlatih kritis terhadap peristiwa sejarah.
Jelaskan dan berikan contoh apa yang dimaksud dengan validitas eksternal dalam menguji
suatu peristiwa sejarah!

Jawaban :
Validitas eksternal adalah salah satu tujuan utama peneliti yang ingin menemukan hubungan
sebab-akibat yang andal dalam penelitian kualitatif. Ketika penelitian memiliki validitas ini,
hasilnya dapat digunakan dengan orang lain dalam situasi atau tempat yang berbeda. Karena
tanpa validitas ini, analisis tidak dapat digeneralisasi, dan peneliti tidak dapat menerapkan
hasil penelitian ke dunia nyata. Jadi, penelitian psikologi perlu dilakukan di luar setting lab.
Validitas eksternal menggambarkan seberapa efektif temuan eksperimen dapat
digeneralisasikan ke orang, tempat, atau waktu yang berbeda. Kebanyakan penyelidikan ilmiah
tidak bermaksud untuk mendapatkan hasil yang hanya berlaku untuk beberapa orang yang
berpartisipasi dalam penelitian. Sebaliknya, peneliti ingin dapat mengambil hasil percobaan
dan menggunakannya dengan sekelompok orang yang lebih besar. Ini adalah bagian besar dari
apa yang coba dilakukan oleh statistik inferensial.

Validitas eksternal dapat dilakukan dengan cara melihat berbagai sumber yang berhubungan
dengan peristiwa sejarah tersebut baik dari segi waktu terjadinya, bagaimana rangkaian
peritiwa tersebut, bukti apa yang diperoleh dari peristiwa tersebut, dan lain sebagainya.

Untuk meningkatkan validitas eksternal, terdapat beberapa faktor yang yang harus dipenuhi
yaitu:
1. Pertimbangkan realisme psikologis, hal ini bertujuan agar penelitian yang berlangsung
sesuai dengan realita.
2. Lakukan pemrosesan ulang atau rekapitulasi.
3. Lakukan ekperimen lapangan.
4. Gunakan kriteria eksklusi dan inklusi.

Anda mungkin juga menyukai