Anda di halaman 1dari 14

MODUL 7

KONSEP DAN PRAKTIK DEMOKRASI SERTA PENDIDIKAN DEMOKRASI

KELOMPOK 7
NAMA :
1. AGUS HERI WALUYO
2. DEKA RIZKI SAPUTRA
KB 1 : Konsep Demokrasi.

Demokrasi berasal dari bahasa yunani ‘demos’ dan ‘kratos’.


Demos berarti rakyat. Cratos berarti kekuasaan.
Jadi demokrasi adalah rakyat yang berkuasa.

• Menurut presiden amerika serikat Abraham Lincoln.


Demokrasi ialah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
• Menurut Sanusi (1998) mengidentifikasi sepuluh pilar demokrasi konstitusional menurut UUD
1945:
a. Demokrasi yang berKetuhanan Yang Maha Esa.
b. Demokrasi dengan kecerdasan.
c. Demokrasi berkedaulatan rakyat.
d. Demokrasi rule of law
e. Demokrasi pembagian kekuasaan.
f. Demokrasi ham.
g. Demokrasi pengadilan yang merdeka.
h. Demokrasi otonomi daerah.
i. Demokrasi dengan kemakmuran.
j. Demokrasi yang berkeadilan sosial.
• Demokrasi di samping sebagai sistem pemerintahan, juga diperlukan proses demokrasi yang
meliputi 4 hal, yaitu:
1. Mengutamakan kepentingan khlayak/pasar.
2. Manusia sebagai makhluk memiliki potensi untuk mengembangkan kekuasaan dan
kemampuan.
3. Memperhatikan keseimbangan antara partisipasi dan apatisme.
4. Untuk mencapai partisipasi perlu ada perubahan terlebih dahulu agar bisa terwujud.
KB 2 : Pendidikan Demokrasi sebagai Esensi PKN.

Suatu negara yang menerapkan sistem demokrasi di mana pun berada, pada dasarnya untukk
melindungi hak-hak warga negaranya, dan secara tidak langsung menginginkan warganya memiliki
wawasan, serta menampakkan partisipasinya sesuai dengan status dan perannya dalam masyarakat.

Pandangan diatas memberikan implikasi bahwa pendidikan demokrasi sangat diperlukan, agar
warga negara mengerti, menghargai kesempatan dan bertanggung jawab sebagai warga negara
yang demokratis.
• Gandal dan Finn (1992) dalam Winataputra mengatakan :
pendidikan bukan hanya sekadar memberikan pengetahuan dan praktik demokrasi, tetapi juga
menghasilkan warga negaranya yang berpendirian teguh, mandiri, dan memiliki sikap selalu ingin
tahu, dan berpandangan jauh ke depan.
• Memahami demokrasi harus memaknai aspek demokrasi secara menyeluruh antara lain :
a. Kecerdasan ruhaniyah.
b. Kecerdasan naqliyah.
c. Kecerdasan aqliyah.
d. Kecerdasan emosional.
e. Kecerdasan menimbang.
f. Kecerdasan membuat keputusan dan memecahkan masalah.
g. Kecerdasan membahasakan serta mengomunikasikannya.
KEGIATAN BELAJAR 3
SEKOLAH SEBAGAI LABORATORIUM DEMOKRASI
Pengertian : sekolah sebagai wadah demokrasi secara umum, dan guru menjadikan ruang kelas
sebagai laboratorium demokrasi untuk memberikan kesempatan kepda peserta didik untuk bisa
bertanya, berpikir kritis, menelaah, menganalisis dan peserta didik mampu menemukan jawaban
dari berbagai permasalahan yang ada dikelas.
TUJUANNYA yaitu kelas akan berkontribusi dalam membentuk peserta didik menjadi warga negara
yang baik, kritis, bertanggung jawab dan bisa memahami hak dan kewajiban.
Peran guru
- Sebagai fasilitator
- Mengatur dan membimbing jalannya diskusi antar peserta didik
Sekolah sebagai bagian integral
Sekolah sebagai bagian intergral dari masyarakat perlu dikembangkan
sebagai pusat pembudayaan dan pemberdayan peserta didik sepanjang
hayat, yang mampu memberi keteladanan , membangun kemauan dan
mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran
demokratis.
Paradigma pendidikan demokrasi perlu dikembangkan dalam
lingkungan sekolah adalah pendidikan demokrasi yang bersifat
multidimensional ( berisi jamak)
Sifat multidimensional
1. pandangnannya yang pluralistik –uniter

2. sikapnya dalam menempatkan individu, negara dan masyarakat global


3. tujuannya yang diarahkan pada semua dimensi kecerdasan
4. koteks (settig )yang menghasilkan pengalamannya terbuka, fleksibel dan bervariasi
• FUNGSI DAN PERAN SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN WARGA NEGARA
YANG DEMOKRATIS
• SEKOLAH sebagai organisasi mempunyai struktur dan kultur.
• Satuan pendidikan didalam sekolah terdapat komunitas yang terdiri dari pendidik, peserta didik, dan tenaga
pendidikan.
• Secar struktural komunitas ini adalah komunitas kolektif.
• Secara kultural sekolah mmerupakan komunitas yang memiliki budaya , yakni budaya sekolah.
• Budaya sekolah memiki sejumlah sistem antara lain:
• Sistem manajemen
• Sistem kurikulum
• Sistem teknologi
• Sistem kepercayaan
• Bahasa dan kesenian.
Mekanisme Kerja dalam konteks kesisteman sekolah
• Sebagai penyelengara pendidikan sebagaimana tertuang dalam PP RI Nomor 19 Tahun
2005tentang standar Nasional Pendidikan dalam pasal 4 ayat (3) dinyatakn bahwa ‘’ Pendidikan
diselenggarakansebagi suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat.”
• Pasal 4 ayat (4) dinyataka bahwa “ pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan ,
membangun kemauan dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam prose
pemberdayaan.
• Pasal 4 ayat ( 6) menyatakan “ pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua
komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu
layanan pendidikan “.
• Sekolah sebaga lembaga penyelenggara pendidikan dan harus memberdayakan komponen’’ yang
terkait dengan struktur organisasi sekolah.
Pasal 38 ayat (2) UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas menyatakan bahwa “ kurikulum
pendididkan dasar dan menegah dikembangkan sesuai relevansinya oleh setiap kelompok atau
satuan pendidikan dan komite sekolah / madrasah dibawah koordinasi dan superevise dinas
pendidikan aatau kantor Departemen Agama Kabupaten / kota untuk penddikan dasar dan provinsi
untuk pendidikan menengah “.

Pasal 51 ayat (1) menyatakan “ pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip
manajemen berbasis sekolah/madrasah.
Struktur Organisasi Sekolah
• Kepala sekolah
• Wakil kepala sekolah
• Tata usaha
• Dewan guru
• Unit laboratorium
• Unit perpustakan
• Osis
• Komite sekolah
• Secara psikopedagogis seluruh unsur yang ada dilingkungan sekolah ,
terutamaguru dan kepala sekolah harus menjadi fasilitator utama
dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional , termasuk didalamnya
mengembangkan warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab.

Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai