Anda di halaman 1dari 11

MODUL 7

KONSEP DAN PRAKTIK DEMOKRASI SERTA PENDIDIKAN DEMOKRASI

K.B 1. KONSEP DEMOKRASI

Demokrasi adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa inggris “

democracy “ yang diserap dari dua kata Yunani “ demos “ dan “ kratos “ atau “ kraten “ demos

berarti rayat, kratos /kratein berarti kekuasaan, jadi demokrasi berarti rakyat berkuasa atau “

government or rule by the people”. ( Budiarjo, 1992;50)

Demokrasi adalah Negara dengan prinsip pemerintahnnya yang di tandai oleh adanya partisipasi

warga Negara yang sudah dewasa ikut serta dalam pemerintahan wilayah yang dipilih negara

dengan pemerintahannya menjamin kemerdekaan berbicara, beragama, berpendapat, berserikat

dan menegakkan “rule of row”, masyarakat yang mayoritas menghargai kelompok minoritas dan

saling member perlakuan yang sama.( Hornby,1962)

Demokrasi merupakan pelembagaan ( constitution ), kebebasan ( freedom) ,dan nilai

persamaan (equal ).( CICED,1998)

Abraham Lincoln mengatakan bahwa demorasi adalah pemerintahan dari rakyat oleh rakyat

untuk rakyat.

K.B.2. PENDIDKAN DEMOKRASI SEBAGAI ESENSI PKn

Suatu Negara yang menerapkan system demokrasi dimana pun berada, pada dasarnya

melindungi hak-hak warga negaranya,secara tidak langsung menginginkan warga negaranya

berwawasan,menyadari dan perannya dalam masyarakat.sesuai dengan setatus dan perannya

dalam masyarkat.salah satu solusi strategi secara konseptual adalah dengan cara memperkuat
demokrasi berbagai bidang dan aspek kehidupan, tentu hal itu tidak mudah, dimana Negara

menganut system demokrasi maka warga negaranya akan demokratistetapi memerlukan proses

pendidikan demokrasi.

Thomas Jefferson dalam wahab ( 2001 ) mengatakan : pengetahuan, skill prilaku warga

Negara yang demokratis tidak akan terjadi dengan sendirinya, tetapi harus di ajarkan kepada

generasi penerus.

Winataputra ( 2001 ) dalam disertasinya mengatakan bahwa pendidikan demokrasi adalah

upaya sistematis yang dilakukan Negara dan masyarakat untuk memfasilitasi yang individu

warga Negara agar memahami , menghayati, mengamalkan dan mengembangkan konsep ,

prinsip dan nilai demokrasi sesuai dengan setatus perannya dalam masyarakat.

Pandangan di atas memberikan implikasi bahwa pendidikan demokrasi sangat

diperlukan ,agar warga negaranya mengerti, menghargai kesempatan dan tanggung jawab

sebagai warga Negara yang demokratis.

Dalam kepustakaan asing Pendidikan Kewarga Negaraan ( PKn ) disebutkan civic

education yang batasannya ialah seluruh kegiatan sekolah, rumah, dan masyarakat yang dapat

menimbulkan demokrasi ( Somantri. 2001 ). Artinya bahwa PKn merupakan pendidikan

demokrasi atau disebut juga pendidikan demokrasi merupakan esensi dari Pendidikan Kewarga

Negaraan.

Pendidikan demokrasi yang baik adalah bagian dari pendidikan yang baik secara umum,

yang disarankan paling tidak memiliki 4 model bentuk alternative di anataranya :

1. Landasan dan bentuk – bentuk demokrasi


2. Bagaimana ide demokrasi

3. Adanya kurikulum yang dapat menjawab persoalan apakah kekuatan dan kelemahan

demokrasi

4. Tersedianya kesempatan untuk memahami kondisi demokrasi dalam berbagai konteks.

K.B. 3. SEKOLAH SEBAGAI LABOLATORIM DEMOKRASI

Dalam konteks pendidikan formal, khususnya pada jenjang pedidikan dasar, sekolah

seyogyanya dikembangkan sebagai pranata dan tatanan social pedagogig yang koduktif atau

memebrikan suasana bagi tumbuh kembangnyaberbagai kualitas pribadi peserta didik.

Paradigma pendidikan demokrasi yang perlu dikembangkan dalam lingkungan sekolah

adalah pendidikan demokrasi yang bersifat multidimensional atau bersisi jamak. Sifat

multifungsional itu antara lain :

1. Pandangan yang pluralistic-uniter( bermacam-macam tetapi menyatu dalam pengertian

Bineka Tunggal Ika)

2. Sikapnya dalam menempatkan individu, Negara, dan masyarakat global secara harmonis.

3. Tujuannya yang di arahkan pada semua dimensi kecerdasan ( spiritual, rasional,

emosisonal, dan social )

4. Konteks ( setting ) yang menghasilkan pengalaman belajarnya yang terbuka.


A. Strategi umum pengembangan warga Negara yang demokratis di lingkungan sekolah

Terdapat beberapa model/ strategi dalam perkembangan sikap yang demokratis dan

bertanggung jawab antara lain :

1. Pertemuan kelas yang baru

2. Cambuk bersiklus

3. Waktu utnuk penghargaan

4. Waktu untuk yang terhormat

5. Pertemuan perumusan tujuan

6. Pertemuan legislasi

7. Pertemuan evaluasi aturan

8. Pertemuan perumusan langkah kegiatan

9. Pertemuan releksi belajar

10. Pertemuan pemecahan masalah

11. Pertemuan isu akademis

12. Pertemuan perbaikan kelas

13. Pertemuan tindak lanjut

14. Oertemuan perkembangan konsep

15. Pembahasan situasi pelik

16. Kotak saran

17. Pertemuan dalam pertemuan


B. Fungsi dan peran sekolah dalam mengembangkan warga Negara yang demokrasi

Dalam demokrasi fungsi dan peran sekolah sebagai bagian integral dari masyarakat

perlu dikembangkan sebagai pusat pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sepanjang

hayat, yang mampu memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan

kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran demokrasi. Dengan demikian secara

bertahap sekolah akan menjadi komunitas yang memiliki budaya yang berintikan pengakuan

dan penghormatan terhadap hak dan kewajiban serta keharmonisan dalam menjalani

kehidupan bermasyarakat yang tertib, adil dan berkeadaban.

C. Mekanisme kerja dalam kontekskesisteman sekolah

Sekolah sebagai lembaga penyelenggaran pendidikan dan harus memberdayakan

seluruh komponen – komponen yang terkait dengan struktur organisasi sekolah,

yaitu sebagai beriku :

a. Kepala sekolah

b. Wakil kepala sekolah

c. Tata usaha

d. Dewan guru

e. Unit labolatorium

f. Unit perpustakaan

g. Osis

h. Komite sekolah

Semua komponen tersebut memiliki tugas atara lain :

a. kepala sekolah mewakili wewenang yang luas dan tanggung jawab penuh

ataspenyelengaraan pendidikan dilingkungan sekolah.


b. Wakil kepala sekolah membantu tugas-tugas kepala sekolah

c. Dewan guru sebagai unsur pendidikan yang menjunjung perinsip profesionalitas perlu

selalu berupaya untuk melakukan inovasi dan improvisasi diri untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

d. Tata usaha melaksanakan tugas administrasi

e. Orgaisasi siswa untuk pembinaan kesiswaan

f. Komite sekolah merupakan wadah resmi pemangku kepentingan pendidikan yang

menjadi mitra pimpinan sekolah.


MODUL 8

HUBUNGAN KONSEP, NILAI, MORAL, DAN NORMA DENGAN TUNTUTAN


PRILAKU WARGA NEGARA

K.B 1

KONSEP, NILAI, DAN NORMA ( KNMN ) DALAM HUBUNGAN WARGA NEGARA

DENGAN NEGARA

1. Konsep : pengertian yang menunjukan kepada sesuatu. Konsep dapat dinyatakan

dengan kata-kata maka ahli yang mendefinisikan konsep sebagai kata yang menunjukan

keoada sesuatu.

2. Nilai : Sesuatu yang merunjuk kepada tuntunan prilaku yang membedakan

perbuatan yang baik dan yang buruk atau dapat di artikan sebagai kualitas kebaikan yang

melekat pada sesuatu.

3. Moral : keharusan prilaku yang dibawakan oleh nilai

4. Norma : Sumber dasar hokum yang menguatkan kedudukan konsep, nilai, dan

moral serta prilaku yang dilakukan

Dalam mengubah sikap warga Negara diperlukan beberapa pendekatan antara lain :

1. Pendekatan emosional bertujuan menggugah perasaan dan emosi dalam memahami,

menghayati dan meyakinin nilai yang akan ditanamkan.

2. Pendekatan rasional bertujuan memberikan peranan kepada akal dalam

memahami dan menerima kebenaran nilai tersebut.


Penjelasan pasal 37 undang-undang system pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan

kewarga Negaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang

memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

Apabila dikaji, esensi dari rumusan tujuan Pendidikan Nasional adalah meliputi :

1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Mengembangkan potwnsi peserta didik

3. Berakhlak mulia

4. Sehat

5. Berilmu

6. Cakap

7. Kreatif

8. Mandiri dan

9. Menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

K.B. 2. KONSEP, NILAI, DAN NORMA ( KNMN ) DALAM HUBUNGANNYA DENGAN

SESAMA WARGA NEGARA

Pasal 26 ayat 1 menyatakan bahwa “ yang menjadi Warga Negara Indonesia ialah orang-

orang bangsa Indonesia asli dan orang – orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang

sebagai warga Negara”.

Ciri-ciri warga Negara yang baik dapat dilukiskan , yaitu warga Negara yang

patriotic,loyal terhadap bangsa dan Negara , toleran, beragama, demokratis. Penanaman dan

membiasakan sikap yang baik berlandaskan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan seharai-hari

sangat perlu dari usia dini .


K.B.3. KONSEP, NILAI DAN NORMA ( KNMN ) DALAM PENGEMBANGAN

KOMITMEN BELA NEGARA

Cita-cita perjuangan bangsa ( alinea 2 pembukaan UUD 1945 ) mewujudkan Negara

Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka,bersatu,berdaulat , adil dan makmur berdasakan

pancasila dan UUD 1945.

Untuk mewujudkan cita-cita tersebut perlu dipelihara adanya kepentingan Nasional demi

tetap tegaknya Negara kesatuan Republik Indonesia serta tewujudnya tujuan Nasional melalui

pembangunan Nasional.

Bela Negara merupakan tekad, sikap dan tindakan warga Negara yang teratur,

menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan yang dilandasi :

a. Kecintaan pada tanah air

b. Kesadaarn berbangsa dan bernegara Indonesia

c. Keyakinan akan kesaktian Pancasila sebagai ideology Negara

d. Kerelaan berkorban

Hak, kewajiban dan kehormatan dalam pembelaan Negara bagi Warga Negara harus dapat

dilaksanakan partisipasi aktif bagi setiap Warga Negara untuk menjaga ketertiban dan keamanan

lingkungan masing-masing sangat diharapkan.


RANGKUMAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SD (PKn)


MODUL 7 & MODUL 8

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di
SD
( PDGK 4201)

Di susun oleh Kelompok (5) :


Nurlailah ( 857061775 )
Noviyanti ( 857061847 )
Wiwin Widia Witri ( 857067619 )
Zuliati ( 857062057 )

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ JAKARTA
2019

Anda mungkin juga menyukai