Anda di halaman 1dari 14

PEMBELAJARAN PKn DI SD

MODUL 7
KONSEP DAN PRAKTIK DEMOKRASI
SERTA PENDIDIKAN DEMOKRASI
TUTOR: Oleh:
RIRIH KARTINI ASIH, M.Pd
KELOMPOK 2
1. Johan Erdit Darmawan (858924342)
2. Yuliana (858924367)
3. Seneng Susanti (858923895)
4. Nila Nur Anggraini (858926909)
5. Ony Tauriza (858924217)
6. Nungky Arimbi (858923587)
7. Aslikhah (858926661)
8. Anang Suhartono (858924295)
9. Rofikoh Dwi Larasati (858927839)
KEGIATAN BELAJAR 1
KONSEP DEMOKRASI
Demokrasi berasal dari Bahasa inggris “democracy” yang diserap dari dua Bahasa Yunani
“demos” dan “kratos” atau “kratein” yang berarti Rakyat berkuasa atau “ government or
rule by the people” (Budiardjo,1992:50).

Maksudnya, Demokrasi adalah negara dengan prinsip pemerintahannya yang ditandai oleh
adanya partisipasi warga negara yang sudah dewasa ikut berpartisipasi dalam pemerintahan
melalui wakilnya yang dipilih, negara dengan pemerintahannya menjamin kemerdekaan
berbicara, beragama, berpendapat,berserikat dan menegakkan “rule of law”, masyarakat
yang kelompok mayoritas menghargai kelompok minoritas, dan saling memberi perlakuan
yang sama. Menurut Abraham Lincoln demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat oleh
rakyat dan untuk rakyat. Dari penjelasan diatas menunjukkan bahwa demokrasi merupakan
pelembagaan , kebebasan, dan nilai persamaan.
“ Demokrasi dipandang sebagai kerangka berpikir dalam melakukan pengaturan
urusan umum,atas dasar prinsip dari, oleh dan untuk rakyat, diterima baik sebagai
ide,norma,system social, maupun sebagai wawasan , sikap,prilaku individual, yang
secara kontekstual diwujudkan,dipelihara, dan dikembangkan.

Demokrasi menurut Winataputra (2001) disimpulkan sebagai:


 konsep yang bersifat multidimensial.
 secara filosofi demokrasi sebagai ide, norma,dan prinsip.

 Secara sosiologis sebagai system social
 Secara psikologis sebagai wawasan,sikap,dan prilaku individu dalam hidup
bermasyarakat
 
“ Demokrasi sebagai system social diidentifikasi oleh Sanusi (1998) ada
10 pilar demokrasi konstitusional menurut UUD 1945, yaitu :
1. Berketuhanan Yang Maha Esa
2. Kecerdasan
3. Berkedaulatan Rakyat
4. Rule of law
5. Pembagian kekuasaan negara

6. Hak azasi manusia
7. Pengadilan yang merdeka
8. Otonomi daerah
9. Kemakmuran
10. Berkeadilan social
“ Demokrasi secara konseptual menurut Torres, Demokrasi dapat dilihat dari tiga tradisi
pemikiran politik ,yaitu :
1. Demokrasi sebagai salah satu bentuk pemerintahan
2. Demokrasi sebagai landasan pelaksanaan kekuasaan tertinggi di tangan rakyat
3. Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan yang murni

Namun Torres lebih condong melihat demokrasi dalam dua aspek yaitu :
1. Formal demokrasi, dalam arti system pemerintahan

2. Substantive demokrasi atau proses demokrasi yang diidentifikasi dalam 4 bentuk,yaitu:
a. Protective democracy
b. Developmental democracy
c. Equilibrium democracy
d. Participatory democracy.
KEGIATAN BELAJAR 2
PENDIDIKAN DEMOKRASI SEBAGAI ESENSI PKn

Dalam kepustakaan asing, Pkn disebut Civic education yang batasanya ialah seluruh
kegiatan sekolah, rumah dan masyarakat yang dapat menumbuhkan demokrasi
(somantri,2001).

Artinya pkn merupakan Pendidikan demokrasi atau esesnsi dari Pendidikan


kewarganegaraan. Pendidikan kewarganegaraan disususun melalui hierarki tingkat
pengetahuan ilmu social, fakta, konsep, generalisasi dan hukum. Pengetahuan bersifat
objetif yang diperoleh melalui proses penelitian ilmiah baku yang dilakukan para ahli
ilmu social sesuai bidangnya. Sedangkan social studies diartikan sebagai “ social
studies simplified for pedagogical purpose(edgar bruce Wesley, 1937: barr, barth dan
sermis,1977) yakni social studies merupakan penyederhanaan dari ilmu social untuk
tujuan Pendidikan.
Social studies berisikan aspek-aspek ilmu sejarah, ilmu ekonomi, politik, sosiologi,
antropologi, psikologi, geografi, filsafat , yang dalam praktik dipilih untuk tujuan
pembelajaran di sekolah dan di perguruan tinggi. Tujuan dari tradisi tersebut bahwa
social tradisi sebagai citizenship transmission yang direalisasikan sebagai civic
education atau PKn.
Dalam UUD NO 20 THN 2003 tentang system Pendidikan pasal 37 ayat 1 menjelaskan
bahwa PKn yang dimaksud untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

Demokrasi politik dapat disusun sebagai berikut :


Konteks ide demokrasi, konstitusi negara, inputs system politik, partai politik dan
kelompok penekanan, pemilihan umum, Lembaga-lembaga pengambilan keputusan,
presiden sebagai kepala negara, Lembaga yudikatif, kesejahteraan umum dan
pertahanan negara, demokrasi politik (somantri,2001)
Pendidikan demokrasi adalah upaya sistematis yang dilakukan negara dan
masyarakat untuk memfasilitasi individu warga negara agar memahami,
mengahayati, mengamalkan dan mengembangkan konsep, prinsip dan nilai
demokrasi sesuai dengan status perannya dalam masyarakat. (winataputra, 2021)

Pendidikan demokrasi yang baik adalah bagian dari pendidikan yang baik secara
umum. pendidikan demokrasi yang bersifat multidimensional, yang memungkinkan
para siswa dapat mengembangkan dan menggunakan seluruh potensinya sebagai
individu dan warga negara dalam masyarakat bangsa dan negara yg demokratis.
KEGIATAN BELAJAR 3
SEKOLAH SEBAGAI
LABORATORIUM DEMOKRASI
Dalam proses pembelajaran di kelas dan diluar kelas dalam lingkungan
sekolah harus menggambarkan suasana demokrasi. Maka dari itu proses
pendidikan disekolah perlu diwujudkan dalam dan oleh suatu pendidikan
dalam bentuk pembelajaran yang mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak peserta didik dalam lingkungan belajar yang
demokratis. Karena sekolah sebagai bagian integral dari masyarakat dan
perlu dikembangkan sebagai pusat pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik sepanjang hayat, yang mampu memberi keteladanan,
membangun kemauan dan mengembangkan kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran demokratis.
Paradigma pendidikan demokrasi yang perlu dikembangkan dalam lingkungan
sekolah adalah pendidikan demokrasi yang bersifat multidimensional atau berisi
jamak. Sifat multimensionalnya yaitu:
 pandangannya yang pluralistik-uniter (bermacam-macam tapi menyatu dalam
pengertian bhinneka tunggal ika)
 sikapnya dalam menempatkan individu,negara dan masyarakat global secara
harmonis
 tujuannya yang diarahkan paada semua dimensi kecerdasan (spiritual,
rasional,emosional dan sosial)
 konteks (setting) yang menghasilkan pengalaman belajarnya yang terbuka,
fleksibel, luwes dan berfariasi merujuk ke dimensi tujuannya.
1. Strategi umum pengembangan warga negara yang demokratis dilingkuan sekolah:

 Pertemuan kelas berita baru  Pertemuan pemecahan masalah


 Cambuk bersiklus  Pertemuan isu akademis
 Waktu untuk penghargaan  Pertemuan perbaikan kelas
 Waktu untuk yang terhormat  Pertemuan tindak lanjut
 Pertemuan perumusan tujuan  Pertemuan perencanaan
 Pertemuan legislasi  Pertemuan pengembangan konsep
 Pertemuan evaluasi aturan  Pembahasan situasi pelik
 Pertemuan perumusan masalah langkah  Kotak saran
kegiatan  Pertemuan dalam pertemuan
 Pertemuan evaluasi belajar dan balikan
 Pertemuan refleksi belajar
2. Fungsi dan peran sekolah dalam mengembangkan warga negara yang demokratis
 Prinsip-prinsip dasar dalam pengelolaannya selain menganut prinsip umum manajemen yaitu
planing, organizing, actuating dan controling. Oleh karena itu dalam pengembangan kesisteman
sekolah diperlukan mekanisme dan kerja sama internal dalam organisasi sekolah.

3. Mekanisme kerja dalam konteks kesisteman sekolah


Sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan dan harus memberdayakan seluruh komponen-
komponen yang terkait dengan setruktur organisasi sekolah yaitu sebagai berikut:
 Kepala sekolah
 Wakil kepala sekolah
 Tata usaha
 Dewan guru
 Unit laboratorium
 Unit perpustakaan
 Osis
 Komite sekolah
Secara psikopendagogis seluruh unsur yang ada
dilingkungan sekolah terutama guru dan kepala sekolah
harus menjadi fasilitator utama dalam mencapai tujuan
pendidikan nasional, termasuk didalamnya mengembangkan
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
TERIMA KASIH….

Anda mungkin juga menyukai