Anda di halaman 1dari 5

SOAL

1. Kurikulum memiliki enam fungsi yaitu fungsi utama yaitu penyesuaian, integrasi, diferensiasi,
persiapan, pemilihan dan diagnostik. Jelaskan dan berikan contoh fungsi kurikulum sebagai:
a. Penyesuaian;
b. Diferensiasi;
c. Persiapan;
d. Pemilihan.
2. Landasan kurikum terdiri dari beberapa bagian diantaranya filosofis, psikologis, sosiologis dan
Teknologis. Anda diminta untuk menjelaskan
a. Apa urgensi yang memunculkan adanya landasan sosiologis dan teknologis?
b. Apabila tidak memperhatikan kedua tersebut apa yang akan terjadi?
3. Pada KTSP guru memiliki hak untuk berinovasi dalam pelaksanakan pembelajaran. Misalnya
mengembangkan model- model permainan dalam pembelajaran untuk menarik perhatian siswa.
Dalam fenomena tersebut, guru telah melaksanakan salah satu prinsip umum pengembangan
kurikulum.
a. Apakah prinsip umum yang telah dilakukan guru tersebut?
b. Jelaskan jenis prinsip umum yang dilakukan guru pada fenomena di atas?

JAWAB:
1. Fungsi utama pengembangan kurikulum adalah:
a. Penyesuaian (The Adjustive of Adaptive Function)
Fungsi penyesuaian mengandung makna kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu
mengarahkan siswa agar memiliki sifar well adjust yaitu mampu menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Setiap individu
dituntut harus mampu untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya secara
menyeluruh, karena lingkungan itu sendiri juga senantiasa berubah dan bersifat dinamis,
maka masingmasing individu pun harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri
secara dinamis pula. Demikian pula halnya dengan kurikulum yang sangat cepat serta
tuntunan dan kebutuhan masyarakat menuntut adanya suatu kurikulum yang benar-benar
sesuai dengan kebutuhan dan tuntunan masyarakat tersebut. Selain itu kondisi lingkungan
pun harus di sesuaikan pula dengan kondisi perseorangan peserta didik
Contoh:
Pengembangan kurikulum darurat pada masa pandemi covid-19, merupakan contoh
fungsi kurikulum dalam membantu siswa dapat menyesuaikan pada perubahan akibad
pandemi virus covid-19.
b. Diferensiasi (The diffenetating Function)
Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus
mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. Siswa pada dasarnya merupakan
anggota dan bagian integral masyarakat ke jenjang yang lebih tinggi. Pada dasarnya
diferensiasi akan mendorong setiap orang untuk berfikir kritis dan kreatif, sehingga akan
mendorong kemajuan sosial dalam masyarakat. Akan tetapi adanya diferensiasi tidaklah
berarti mengabaikan solidaritas sosial dan integrasi dalam masyarakat, karena diferensiasi
juga dapat mengindahkan terjadinya stagnasi sosial dalam masyarakat.
Contoh:
Kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap perbedaan diantara setiap individu
dalam masyarakat. Melakukan proses pembelajaran berkaitan erat dengan kegiatan
masyarakat sehingga terjadi pembelajaran bermakna.
c. Persiapan (the propaedeutic function)
Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu
memprsiapkan siswa melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih. Kurikulum
berfungsi mempersiapkan siswa agar mampu melanjutkan studi lebih lanjut untuk suatu
jangkauan yang lebih jauh.
Contoh:
Belajar ke sekolah yang lebih tinggi atau persiapan belajar di dalam masyarakat.
Persiapan kemampuan belajar lanjutan ini sangat diperlukan mengingat sekolah tiak
mungkin memberikan semua yang diperlukan siswa atau apapun yang menarik perhatian
mereka.
d. Pemilihan (The Selective Function)
Fungsi pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus
mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program belajar
yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Fungsi pemilihan ini sangat erat kaitannya
dengan fungsi diferensiasi karena pengakuan atas adanya perbedaan individual siswa
berarti pula diberinya kesempatan bagi siswa tersebut untuk memilih apa yang sesuai
dengan minat dan kemampuannya. Pengakuan atas perbedaan yang ada terhadap individu
berarti memberikan kesempatan bagi seseorang untuk lebih memilih apa yang diinginkan
dan menarik minatnya. kedua hal tersebut merupakan kebutuhan bagi masayarakat yang
menganut sebuah sistem demokrasi. Untuk mengembangkan berbagai kemampuan yang
ada tersebut, maka kurikulum yang ada harus disusun secara luas dan bersifat fleksibel.
Contoh:
Salah satu contoh fungsi ini adalah penerapan kampus merdeka, merdeka belajar
(MBKM). pada pengembangan konsep kurikulum ini memeberikan kebebasan siswa
memilih materi, maupun mata pelajaran yang sesuai dengan perkembangan minat dan
bakat mereka.

2.a. Adanya landasan sosiologis dan teknologis dalam pengembangan kurikulum adalah untuk
mengembangkan Landasan sosiologis dalam pengembangan kurikulum dapat didefinisikan
sebagai segala asumsi ataupun pemikiran sosiologis, hubungan interaksi dan kelas sosial
masyarakat yang mempengaruhi pengembangan kurikulum. Keterapan landasan sosiologis
dan budaya dalam pengembangan kurikulum dapat divisualisasikan secara general setiap
kegiatan pengembagan kurikulum menggunakan pertimbangan sosiologis, perkembangan
zaman dan budaya setempat agar hasil kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan
perkembangan di masyarakat. Pengembang kurikulum sekolah harus menggunakan
landasan sosiologis dalam menyusun kurikulum. Kajian landasan sosiologis ini dapat
bermanfaat dalam memberikan gambaran tentang besarnya tantangan pendidik dan
pengelola pendidikan dalam mendesain kurikulum karena perubahan atau perkembangan
sosial masyarakat, perkembangan zaman, Ipteks dan budaya masyarakat akan berdampak
pada pendidikan dan pengambilan keputusan untuk pengembangan kurikulum (Ornstein &
Hunkins, 2018, pp. 151-172). Kurikulum yang dikembangkan harus mampu
mempersiapkan siswa menghadapi kehidupan di masyarakat yang sangat dinamis,
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta tantangan kehidupan di abad 21 yang
cepat berubah. Hal ini terdapat keterkaitan antaran landasan sosiologis dan teknologis,
karena perkembangan teknologi sekarang yang begitu cepat berkaitan erat dengan kondisi
gejala sosial dimasyarakat. Landasan teknologi mengandung arti dalam pengembangan
kurikulum perlu melihat perkembangan teknologi yang juga harus dikenalkan pada peserta
didik.
2.b. Apabila tidak mengacu pada landasa sosiologis dan teknologis hal ini berakibat pada
pengembangan kurikulum akan terjadi tidak singkron antara perkembangan dalam
pendidikan dengan perkembangan di masyarakat. Hal ini penting terkait pengelolaan
hubungan dengan masyarakat karena pada hakekatnya pasca dari jenjang pendidikan
nantinya siswa akan terjun dimasyarakat. Olehkarena itu penting sekali mengkaitkan
pengembangan kurikulum sesuai dengan sosial masyarakat. Dalam perkembangannya
teknologi juga memiliki peran urgen dalam pengembangan kurikulum. Hal ini penting
apabila tidak dimasukkan dalam perkembangan kurikulum maka nantinya akan tertinggal
dengan negra-negara maju lainnya. Disisi lain, tidak dimasukkan landasan teknologi dalam
pengembangan kurikulum berakibat penyalah gunaan teknologi oleh siswa ke hal-hal
negatif.

3.a. Prinsip yang digunakan guru dalam fenomena pada KTSP guru memiliki hak untuk
berinovasi dalam pelaksanakan pembelajaran. Misalnya mengembangkan model- model
permainan dalam pembelajaran untuk menarik perhatian siswa adalah Prinsip
Fleksibilitas.
3.b. Prinsip fleksibilitas adalah Pengembangan kurikulum berupaya agar hasilnya fleksibel,
fleksibel, dan fleksibel dalam implementasinya, memungkinkan penyesuaian berdasarkan
situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar
belakang siswa, peran kurikulum disini sangat penting terhadap perkembangan siswa untuk
itu prinsip fleksibel ini harus benar benar diperhatikan sebagai penunjang untuk
peningkatan mutu pendidikan. Dalam prinsip fleksibilitas ini dimaksudkan bahwa,
kurikulum harus memiliki fleksibilitas. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang berisi
hal-hal yang solid, tetapi dalam implementasinya dimungkinkan untuk menyesuaikan
penyesuaian berdasarkan kondisi regional. Waktu dan kemampuan serta latar belakang
anak. Kurikulum ini mempersiapkan anakanak untuk saat ini dan masa depan. Kurikulum
tetap fleksibel di mana saja, bahkan untuk anak-anak yang memiliki latar belakang dan
kemampuan yang berbeda, pengembangan kurikulum masih bisa dilakukan. Kurikulum
harus menyediakan ruang untuk memberikan kebebasan bagi pendidik untuk
mengembangkan program pembelajaran. Pendidik dalam hal ini memiliki kewenangan
dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan minat, kebutuhan siswa dan
kebutuhan bidang lingkungan mereka.

Anda mungkin juga menyukai