Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Rohmatul Ulya

NIM : 837307844
MATA KULIAH : Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD 76
TUGAS 1 SESI 3

SOAL :

1. Kurikulum memiliki enam fungsi yaitu fungsi utama yaitu penyesuaian, integrasi,
diferensiasi, persiapan, pemilihan dan diagnostik. Jelaskan dan berikan contoh fungsi
kurikulum sebagai:
a. Penyesuaian;
b. b. Diferensiasi;
c. c. Persiapan;
d. d. Pemilihan.
2. Landasan kurikum terdiri dari beberapa bagian diantaranya filosofis, psikologis,
sosiologis dan Teknologis. Anda diminta untuk menjelaskan
a. Apa urgensi yang memunculkan adanya landasan sosiologis dan teknologis?
b. Apabila tidak memperhatikan kedua tersebut apa yang akan terjadi?
3. Pada KTSP guru memiliki hak untuk berinovasi dalam pelaksanakan pembelajaran.
Misalnya mengembangkan model- model permainan dalam pembelajaran untuk menarik
perhatian siswa. Dalam fenomena tersebut, guru telah melaksanakan salah satu prinsip
umum pengembangan kurikulum.
a. Apakah prinsip umum yang telah dilakukan guru tersebut?
b. Jelaskan jenis prinsip umum yang dilakukan guru pada fenomena di atas?

JAWAB:

1. Fungsi utama pengembangan kurikulum adalah:


a. Penyesuaian (The Adjustive of Adaptive Function)
Fungsi penyesuaian mengandung makna kurikulum sebagai alat pendidikan harus
mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifar well adjust yaitu mampu
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan
sosial. Setiap individu dituntut harus mampu untuk menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya secara menyeluruh, karena lingkungan itu sendiri juga senantiasa
berubah dan bersifat dinamis, maka masingmasing individu pun harus memiliki
kemampuan untuk menyesuaikan diri secara dinamis pula. Demikian pula halnya
dengan kurikulum yang sangat cepat serta tuntunan dan kebutuhan masyarakat
menuntut adanya suatu kurikulum yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan
tuntunan masyarakat tersebut. Selain itu kondisi lingkungan pun harus di sesuaikan
pula dengan kondisi perseorangan peserta didik.
Contoh:
Pengembangan kurikulum darurat pada masa pandemi covid-19, merupakan contoh
fungsi kurikulum dalam membantu siswa dapat menyesuaikan pada perubahan akibad
pandemi virus covid-19.

b. Diferensiasi (The diffenetating Function)


Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus
mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. Siswa pada dasarnya merupakan
anggota dan bagian integral masyarakat ke jenjang yang lebih tinggi. Pada dasarnya
diferensiasi akan mendorong setiap orang untuk berfikir kritis dan kreatif, sehingga
akan mendorong kemajuan sosial dalam masyarakat. Akan tetapi adanya diferensiasi
tidaklah berarti mengabaikan solidaritas sosial dan integrasi dalam masyarakat,
karena diferensiasi juga dapat mengindahkan terjadinya stagnasi sosial dalam
masyarakat.
Contoh:
Kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap perbedaan diantara setiap individu
dalam masyarakat. Melakukan proses pembelajaran berkaitan erat dengan kegiatan
masyarakat sehingga terjadi pembelajaran bermakna.

c. Persiapan (the propaedeutic function) Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai


alat pendidikan harus mampu memprsiapkan siswa melanjutkan studi ke jenjang
pendidikan yang lebih. Kurikulum berfungsi mempersiapkan siswa agar mampu
melanjutkan studi lebih lanjut untuk suatu jangkauan yang lebih jauh.
Contoh:
Belajar ke sekolah yang lebih tinggi atau persiapan belajar di dalam masyarakat.
Persiapan kemampuan belajar lanjutan ini sangat diperlukan mengingat sekolah tiak
mungkin memberikan semua yang diperlukan siswa atau apapun yang menarik
perhatian mereka.

d. Pemilihan (The Selective Function)


Fungsi pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan
harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-
program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Fungsi pemilihan ini
sangat erat kaitannya dengan fungsi diferensiasi karena pengakuan atas adanya
perbedaan individual siswa berarti pula diberinya kesempatan bagi siswa tersebut
untuk memilih apa yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Pengakuan atas
perbedaan yang ada terhadap individu berarti memberikan kesempatan bagi seseorang
untuk lebih memilih apa yang diinginkan dan menarik minatnya. kedua hal tersebut
merupakan kebutuhan bagi masayarakat yang menganut sebuah sistem demokrasi.
Untuk mengembangkan berbagai kemampuan yang ada tersebut, maka kurikulum
yang ada harus disusun secara luas dan bersifat fleksibel.
Contoh:
Salah satu contoh fungsi ini adalah penerapan kampus merdeka, merdeka belajar
(MBKM). pada pengembangan konsep kurikulum ini memeberikan kebebasan siswa
memilih materi, maupun mata pelajaran yang sesuai dengan perkembangan minat dan
bakat mereka.

2. Penjelasan menurut saya:


a. Adanya landasan sosiologis dan teknologis dalam pengembangan kurikulum adalah
untuk mengembangkan Landasan sosiologis dalam pengembangan kurikulum dapat
didefinisikan sebagai segala asumsi ataupun pemikiran sosiologis, hubungan interaksi
dan kelas sosial masyarakat yang mempengaruhi pengembangan kurikulum.
Keterapan landasan sosiologis dan budaya dalam pengembangan kurikulum dapat
divisualisasikan secara general setiap kegiatan pengembagan kurikulum
menggunakan pertimbangan sosiologis, perkembangan zaman dan budaya setempat
agar hasil kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan di
masyarakat. Pengembang kurikulum sekolah harus menggunakan landasan sosiologis
dalam menyusun kurikulum. Kajian landasan sosiologis ini dapat bermanfaat dalam
memberikan gambaran tentang besarnya tantangan pendidik dan pengelola
pendidikan dalam mendesain kurikulum karena perubahan atau perkembangan sosial
masyarakat, perkembangan zaman, Ipteks dan budaya masyarakat akan berdampak
pada pendidikan dan pengambilan keputusan untuk pengembangan kurikulum
(Ornstein & Hunkins, 2018, pp. 151-172). Kurikulum yang dikembangkan harus
mampu mempersiapkan siswa menghadapi kehidupan di masyarakat yang sangat
dinamis, kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta tantangan kehidupan di
abad 21 yang cepat berubah. Hal ini terdapat keterkaitan antaran landasan sosiologis
dan teknologis, karena perkembangan teknologi sekarang yang begitu cepat berkaitan
erat dengan kondisi gejala sosial dimasyarakat. Landasan teknologi mengandung arti
dalam pengembangan kurikulum perlu melihat perkembangan teknologi yang juga
harus dikenalkan pada peserta didik.

b. Apabila tidak mengacu pada landasa sosiologis dan teknologis hal ini berakibat pada
pengembangan kurikulum akan terjadi tidak singkron antara perkembangan dalam
pendidikan dengan perkembangan di masyarakat. Hal ini penting terkait pengelolaan
hubungan dengan masyarakat karena pada hakekatnya pasca dari jenjang pendidikan
nantinya siswa akan terjun dimasyarakat. Olehkarena itu penting sekali mengkaitkan
pengembangan kurikulum sesuai dengan sosial masyarakat. Dalam perkembangannya
teknologi juga memiliki peran urgen dalam pengembangan kurikulum. Hal ini
penting apabila tidak dimasukkan dalam perkembangan kurikulum maka nantinya
akan tertinggal dengan negra-negara maju lainnya. Disisi lain, tidak dimasukkan
landasan teknologi dalam pengembangan kurikulum berakibat penyalah gunaan
teknologi oleh siswa ke hal-hal negatif.

3. Penjelasan menurut saya :


a. Prinsip yang digunakan guru dalam fenomena pada KTSP guru memiliki hak untuk
berinovasi dalam pelaksanakan pembelajaran. Misalnya mengembangkan model-
model permainan dalam pembelajaran untuk menarik perhatian siswa adalah Prinsip
Fleksibilitas.
b. Prinsip fleksibilitas adalah Pengembangan kurikulum berupaya agar hasilnya
fleksibel, fleksibel, dan fleksibel dalam implementasinya, memungkinkan
penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu
berkembang, serta kemampuan dan latar belakang siswa, peran kurikulum disini
sangat penting terhadap perkembangan siswa untuk itu prinsip fleksibel ini harus
benar benar diperhatikan sebagai penunjang untuk peningkatan mutu pendidikan.
Dalam prinsip fleksibilitas ini dimaksudkan bahwa, kurikulum harus memiliki
fleksibilitas. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang berisi hal-hal yang solid,
tetapi dalam implementasinya dimungkinkan untuk menyesuaikan penyesuaian
berdasarkan kondisi regional. Waktu dan kemampuan serta latar belakang anak.
Kurikulum ini mempersiapkan anakanak untuk saat ini dan masa depan. Kurikulum
tetap fleksibel di mana saja, bahkan untuk anak-anak yang memiliki latar belakang
dan kemampuan yang berbeda, pengembangan kurikulum masih bisa dilakukan.
Kurikulum harus menyediakan ruang untuk memberikan kebebasan bagi pendidik
untuk mengembangkan program pembelajaran. Pendidik dalam hal ini memiliki
kewenangan dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan minat, kebutuhan
siswa dan kebutuhan bidang lingkungan mereka.

Anda mungkin juga menyukai