Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN MODEL KURIKULUM

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Struktur

Mata Kuliah : Observasi Kurikulum dan Model Pendidikan

Dosen pengampu : Heru Agni Setiaji S.Pd.,M.Pd.

Disusun Oleh :

Narjuti Waunah (1917407092)

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PURWOKERTO

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan
karunianya, makalah yang berjudul “Perkembangan Model Kurikulum” ini dapat
penulis selesaikan dan penulis susun sebagai mana mestinya.

Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah


pengetahuan serta wawasan pembaca tentang perkembangan model kurikulum.
Dalam menyusun makalah ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat membantu bagi penulis.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Penulis,

Narjuti Waunah
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan bertujuan mempersiapkan generasi penerus dan pengembang


di masa yang akan datang untuk siap menghadapi tantangan-tantangan di masa
depan. Tantangan kehidupan di masa datang menuntut peserta didik bersaing
secara global. Sekolah sebagai salah satu tempat peserta didik menempuh
pendidikan berkewajiban mempersiapkan bekal peserta didik menghadapi
tantangan-tantangan di masa depannya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) memberikan dampak positif dan negatif pada masyarakat.
Dampak positif perkembangan IPTEK salah satunya adalah adanya lapangan
pekerjaan. Dampak negatif salah satunya adalah adanya pergeseran etika dan
norma masyarakat. Berdasarkan hal tersebut diketahui bahwa perkembangan
IPTEK menimbulkan permasalahan dan tantangan kehidupan yang semakin
lama akan semakin kompleks. Berdasarkan hal tersebut maka pendidikan
menjadi sangat berperan dalam mempersiapkan generasi pembangun bangsa.

Pendidikan berperan dalam mempersiapkan bekal generasi pembangun


bangsa dan agar terhindar dari dampak negatif perkembangan IPTEK serta
globalisasi salah satunya adalah dengan perencanaan pendidikan yang relevan
tuntutan kebutuhan masyarakat. Perencanaan pendidikan tersebut diwujudkan
dalam pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum perlu dirancang
memenuhi perkembangan kebutuhan dan tuntutan kehidupan masyarakat untuk
saat ini dan masa datang.

Kurikulum tersebut dapat menjadi pengembang kebutuhan peserta didik


saat ini dan masa datang karena kurikulum adalah suatu perencanaan
menyeluruh terkait pelaksanaan pendidikan. Pengembangan kurikulum yang
dirancang untuk menyiapkan bekal peserta didik menghadapi tuntutan saat ini
dan masa datang menunjukkan bahwa kurikulum bersifat tidak kaku dan statis
(fleksibel). Fleksibelnya kurikulum tersebut agar kurikulum dapat disesuaikan
pada keadaan, tuntutan, dan nilai-nilai yang berkembang saat ini serta masa
datang. Pengembangan kurikulum harus dikembangkan sebaik baiknya dengan
memperhatikan berbagai aspek. Dengan demikian, penulis tertarik untuk
menulis makalah dengan judul “Perkembangan Model Kurikulum”.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu pengembangan Kurikulum?
2. Apa fungsi dan peranan perkembangan kurikulum
3. Bagaimana Perkembangan Model Kurikulum di Indonesia?
C. Tujuan
1. Mengetahui arti pengembangan kurikulum
2. Mengetahui fungsi dan peranan perkembangan kurikulum
3. Mengetahui Perkembangan model kurikulum di indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengembangan Kurikulum

Pengembangan yang sering disebut pembaharuan atau inovasi,


mengingatkan kita kepada istilah invention dan discovery. Invention
merupakan penemuan sesuatu yang benar- benar baru, kemudian diadakan
dengan bentuk-bentuk hasil kreasi baru. Dalam kaitan ini Ibrahim (1989) yang
dikutip oleh Nasution menyatakan bahwa inovasi adalah penemuan yang dapat
berupa sesuatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu
(benda) yang sebenarnya telah ada tetapi semula belum diketahui orang.
Pengembangan tidak selalu menemukan atau menciptakan sesuatu yang baru,
tetapi dapat juga merupakan penyesuaian dengan apa yang telah umum
dilakukan atau pengembangan dari bentuk yang sudah ada untuk menuju kearah
yang lebih baik dan inilah yang disebut discovery.

Jadi pengembangan kurikulum merupakan suatu gagasan atau praktek


kurikulum baru dengan menggunakan bagian- bagian yang potensial, dari
kurikulum tersebut dengan harapan untuk memecahkan masalah atau mencapai
suatu tujuan.

Pembaharuan kurikulum sangat penting untuk diadakan karena kurikulum


sebagai alat untuk mencapai tujuan hendaknya menyesuaikan dengan
perkembangan yang ada dan terus berlangsung.

Pengembangan kurikulum umumnya dimulai dari perubahan


konsepsional yang mendasar kemudian perubahan struktural. Pengembangan
disebut bersifat sebagian jika hanya terjadi pada komponen tertentu contohnya
pada tujuan, isi, metode, atau sistem penilaiannya. Pengembangan dikatakan
menyeluruh jika mencakup perubahan semua komponen kurikulum.
Menurut Sudjana, pada umumnya pengembangan struktural kurikulum
menyangkut komponen kurikulum yakni:

1. Perubahan dalam tujuan. Perubahan ini didasarkan kepada pandangan


hidup masyarakat serta falsafah bangsa. Tanpa tujuan yang jelas, tidak
akan membawa perubahan yang berarti, dan tidak ada petunjuk ke mana
pendidikan diarahkan.
2. Perubahan isi dan struktur. Perubahan ini meliputi struktur mata
pelajaran-mata pelajaran yang diberikan kepada siswa termasuk isi dari
setiap mata pelajaran. Pengembangan ini dapat menyangkut isi mata
pelajaran, aktivitas belajar anak, pengalaman yang harus diberikan
kepada anak, juga organisasi atau pendekatan dari mata pelajaran-mata
pelajaran tersebut. Apakah diajarkan secara terpisah-pisah, apakah lebih
mengutamakan kegiatan dan pengalaman anak, diadakan pendekatan
interdisipliner atau dilihat proporsinya masing-masing jenis misalnya
mana yang termasuk pendidikan umum, pendidikan keahlian,
pendidikan akademik dan lain-lain.
3. Perubahan strategi kurikulum. Perubahan ini menyangkut pelaksanaan
kurikulum itu sendiri yang meliputi perubahan teori belajar mengajar,
perubahan sistem administrasi, bimbingan dan penyuluhan, perubahan
sistem penilaian hasil belajar.
4. Perubahan sarana kurikulum. Perubahan ini menyangkut ketenagaan
baik dari segi kualitas dan kuantitas, juga sarana material berupa
perlengkapan sekolah seperti laboratorium, perpustakaan, alat peraga
dan lain-lain.
5. Perubahan dalam sistem evaluasi kurikulum. Perubahan ini menyangkut
metode atau cara yang paling tepat untuk mengukur atau menilai sejauh
mana kurikulum berjalan efektif dan efisien relevan dan produktivitas
terhadap program pembelajaran sebagai suatu sistem dari kurikulum.

Pengembangan kurikulum tentunya kadang kala diakibatkan oleh


beberapa masalah diantaranya:
1. Perkembangan ilmu pengetahuan yang menghasilkan teknologi yang
ekonomi, politik, pendidikan dan kebudayaan. tentunya mempengaruhi
kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan kebudayaan.
2. Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya
tampung ruang dan fasilitas pendidikan sangat tidak seimbang.
3. Mutu pendidikan yang dirasakan semakin menurun, yang belum mampu
mengikuti perkembangan ilmu Pengetahuan dan teknologi.
4. Kurang adanya relevansi antara program pendidikan dengan kebutuhan
masyarakat yang sedang membangun.
5. Belum berkembangnya alat organisasi yang efektif serta belum
tumbuhnya suasana yang subur dalam masyarakat untuk mengadakan
perubahan-perubahan yang dituntut oleh keadaan sekarang dan yang
akan datang.

B. Fungsi serta Peranan Pengembangan Kurikulum

Fungsi merupakan manfaat dari suatu hal sedangkan peran merupakan sesatu
yg di laksanakan atau dijalani, tujuan sesuatu yg akan dicapai. Dari pengertian
di atas, maka fungsi pengembangan kurikulum adalah agar pendidikan tidak
tertinggal dari perkembangan di masyarakat. Sedangkan peranan
pengembangan kurikulum antara lain adalah peranan konservatif, kritis,
evaluatif, dan kreatif.

1. Peranan Konservatif
Pengembangan kurikulum mempunyai peranan konservatif, yakni
berperanan sebagai salah satu instrumen untuk mentransmisikan dan
menafsirkan warisan sosial budaya kepada peserta didik atau generasi
muda. Sekolah sebagai institusi sosial memiliki peranan yang sangat
strategis dalam menanamkan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan
nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Hal itu selaras dengan peranan
pendidikan sebagai proses sosial. Kurikulum digunakan untuk melestarikan
suatu kebudayaan dari bangsa untuk diturunkan pada generasi selanjutnya.
2. Peranan Kritis dan Evaluatif
Kurikulum memiliki peranan kritis dan evaluatif maksudnya, kurikulum
dapat dengan kritis menilai dan mengevaluasi keberadaan kebudayaan
nenek moyangnya untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam
kebudayaan tersebut. Apabila dipandang ada unsur unsur kebudayaan yang
kurang baik, maka generasi berikutnya dapat memilah-milah mana unsur
kebudayaan yang dapat diterapkan dan dilestarikan, dan mana unsur
kebudayaan yang dapat diabaikan karena kurang sesuai dengan
perkembangan jaman.
3. Peran Kreatif
Pengembangan kurikulum juga mengemban peran kreatif, maksudnya,
kurikulum harus mampu menciptakan kreasi-kreasi baru dalam kaitannya,
misalnya, dengan kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat
sehingga kebudayaan tersebut lebih sesuai dengan perkembangan jaman
dan tuntutan masyarakatnya.

C. Perkembangan Model Kurikulum di Indonesia

Berikut ini merupakan salah satu proses pengembangan kurikulum yang


ada di Indonesia:

1. Rencana Pelajaran 1947, Kurikulum ini adalah kurikulum pertama di


Indonesia pasca kemerdekaan. Penggunaan istilah kurikulum belum
dikenal. Sehingga istilah yang digunakan adalah Rencana Pelajaran.
2. Rencana Pelajaran 1954, Kurikulum ini sepertinya masih sama dengan
kurikulum atau Rencana Pelajaran 1947.
3. Kurikulum1968, Bcberapa masa pelajaran mulai terintegrasi, seperti
Sejarah, limu Bumi, dan cabang ilmu sosial lainnya mengalami fusi
menjadi llmu Pengetahuan Sosial. Kemudian Ilmu Hayat, Ilmu Alam,
dan sebagainya menjadi llmu Pengetahuan Alam.
4. Kurikulum 1975, Kurikulum ini disusun dengan kolom- kolom yang
sudah cukup rinci.
5. Kurikulum 1984 merupakan penyempurnaan cari kurikulum 1975.
6. Kurikulum 1994 adalah penyempurnaan dari kurikulum 1984.
7. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum ini sebenarnya
belum sempat diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia karena hanya
beberapa sekolah telah dijadikan uji coba dalam proses pengembangan
kurikulum ini.
8. Kurikulum Tingkat Satuan Kurikulum ini dikembangkan oleh BSNP
(Badan Pendidikan (KTSP). Standar Nasional Pendidikan).
9. Kurikulum yang terbaru adalah kurikulum 2013 yang penuh dengan
muatan pendidikan karakter. Kurikulum 2013 mencoba mengurangi
beban guru secara adminstratif yang kemudian guru hanya akan terfokus
pada proses pembelajaran. Kurikulum 2013 dirancang dengan
karakteristik sebagai berikut:
a. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap
spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerjasama
dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik.
b. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan
apa yang dipelajari dissekolah ke masyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar.
c. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan serta
menerapkan dalam berbagai situasi disekolah dan masyarakat.
d. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas
yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

kurikulum merupakan program pendidikan yang disediakan oleh lembaga


pendidikan untuk peserta didiknya, yang mencakup metode belajar mengajar,
evaluasi pendidikan, program pendidikan, perubahan pengajar, bimbingan dan
konseling, supervisi, administrasi, serta hal-hal struktural lainnya. Tujuan
kurikulum pada hakekatnya adalah tujuan dari setiap program pendidikan yang
akan diberikan kepada anak didik. Mengingat kurikulum adalah, alat untuk
mencapai tujuan pendidikan, maka tujuan kurikulum harus dijabarkan dari
tujuan umum pendidikan. Pembaharuan kurikulum sangat penting untuk
diadakan karena kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan hendaknya
menyesuaikan dengan perkembangan yang ada dan terus berlangsung.
Pengembangan kurikulum umumnya dimulai dari perubahan konsepsional yang
mendasar kemudian perubahan struktural. Pengembangan disebut bersifat
sebagian jika hanya terjadi pada komponen tertentu contohnya pada tujuan, isi,
metode, atau sistem penilaiannya. Pengembangan dikatakan menyeluruh jika
mencakup perubahan semua komponen kurikulum.

B. Saran

Bagi siapa saja yang membaca makalah ini, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Mudah-mudahan
makalah ini bisa bermanfaat untuk kita semua dalam menjalankan segala
aktivitas. Aamiin.
DAFTAR PUSTAKA

Chamisijatin, Lise dan Fendy Hardian Permana. 2020.


Telaah Kurikulum. (Malang : UMM Press)

Lismina. 2017. Pemgembangan Kurikulum. (Ponorogo


: Uwais Inspirasi Indonesia)

Lismina. 2019. Pengembangan Kurikulum di Sekolah,


dan Perguruan Tinggi. (Ponorogo : Uwais Inspirasi
Indonesia)

Anda mungkin juga menyukai