Dr. Marjuki,M.Pd
Di Susun Oleh:
Nama : Khusni Mubarok
NIM : 21111519
Semester : V (Lima)
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Penyusun
A. Pendahuluan
Hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat didayagunakan untuk meningkatkan
kesejahteraan kehidupan manusia, tetapi apabila salah dalam menggunakan kemajuan tersebut
dapat merugikan dan mencelakakan manusia.
Kemajuan dan perubahan kehidupan sosial yang serba cepat merupakan tantangan termasuk
dalam bidang pendidikan, bagaimana kita harus mempersiapkan anak sebagai peserta didik agar
mereka mampu menghadapi tantangan kehidupan modern? Bagaimana penyusunan kurikulum
sekolah agar relevan dengan tantangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ? Bagaimana
cara mendayagunakan fasilitas dan sarana prasarana pendidikan untuk mengefektifkan proses
belajar mengajar ? Bagaimana metode dan strategi pembelajaran yang tepat digunakan sesuai
dengan materi yang ada dalam kurikulum untuk menjawab perubahan kehidupan ? Masih banyak
lagi permasalahan dalam bidang pendidikan yang tidak akan pernah habis untuk dibicarakan
karena tantangan kehidupan juga akan selalu mengalami perubahan dan perkembangan.
Pada dasarnya inovasi di bidang pendidikan merupakan proses inovasi yang bersifat mikro,
dimana tujuan pelaksanaan inovasi hanya terletak pada komponen-komponen yang ada di bidang
pendidikan seperti : kurikulum, tenaga pengajar, tenaga kependidikan, metode dan strategi
pembelajaran, sarana dan prasarana pendidikan dan lain sebagainya.
Lembaga pendidikan formal seperti pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan
tinggi merupakan suatu sub sistem dari sistem sosial. Apabila terjadi perubahan atau
pembaharuan dalam sistem social, maka lembaga pendidikan formal tersebut juga akan
mengalami perubahan dan sebaliknya apabila lembaga pendidikan formal mengalami perubahan
dan pembaharuan maka hasilnya akan berpengaruh terhadap sistem sosial.
B. Pengertian Inovasi
Menurut Kamisa dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (1997:243) inovasi adalah
penemuan sesuatu yang baru dan berbeda dengan sesuatu yang ada sebelumnya; pembaharuan.
Sedangkan Ibrahim (1988:40) mengemukakan bahwa suatu ide, barang, kejadian atau metode
yang dapat dirasakan dan diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok
orang (masyarakat) baik itu berupa hasil invention atau discovey, inovasi dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu termasuk
permasalahan- permasalahan di bidang pendidikan.
Purwanto (2000:4) mengungkapkan bahwa kata inovasi secara harfiah memiliki 2 (dua)
pengertian, yaitu : Pertama, inovasi sebagai kata sifat yang diartikan sebagai pengenalan sesuatu
yang sama. Kedua, inovasi sebagai kata benda mengacu kepada pengertian suatu ide baru, cara
baru, objek baru atau penemuan baru yang dianggap baru oleh individu atau organisasi dan
sistem sosial.
Inovasi atau pembaharuan identik dengan istilah invention dan discovery, invention
merupakan penemuan sesuatu yang benar-benar baru dari hasil karya manusia dan discovey
adalah penemuan sesuatu yang merupakan pengembangan dari keadaan sebelumnya. Dengan
demikian, maka inovasi dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan sesuatu benda yang
baru atau mengembangkan sesuatu benda yang telah ada sebelumnya.
Inovasi pengelolaan sistem sekolah sebagai bagian dari administrasi pendidikan merupakan
level tertinggi dari keunggulan sekolah yang ingin dicapai oleh pihak penyelenggara pendidikan,
seorang kepala sekolah yang inovator akan tercermin dari cara-cara kepala sekolah tersebut
dalam melakukan pekerjaan dan seorang kepala sekolah yang kompeten dan berjiwa inovatif
merupakan kunci utama diterima atau tidaknya sebuah inovasi oleh para guru, siswa, tata usaha
sekolah maupun orang-orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam
pengelolaan administrasi pendidikan.
Pada pelaksanaan inovasi seorang kepala sekolah sebagai seorang administrator menjadi
orang yang kreatif, peka, terampil dan kritis terhadap perubahan-perubahanyang terjadi di
sekolah dan hal tersebut dapat dipelajari dan dilatih. Dalam pelaksanaan inovasi, maka seorang
kepala sekolah harus memiliki tujuan yang jelas, memiliki potret mental yang tegas dari sebuah
objek yang diinginkan dan memiliki ketahanan mental serta konsentrasi terhadap objek atau
tujuan dari pelaksanaan inovasi.
Sebuah inovasi yang dilakukan harus mempunyai nilai positif bagi warga sekolah dan
masyarakat sebagai pelanggan pendidikan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam
melakukan inovasi yaitu sebagai berikut :
2. Sifat baru pada inovasi merupakan sesuatu yang bersifat relatif sehingga inovasi yang
dilakukan bias dan merupakan sesuatu yang baru bagi seseorang meskipun hal
tersebut bukan sesuatu yang baru bagi orang lain.
Banyak usaha pembaharuan telah dijalankan seperti dalam bentuk dan isi kurikulum, metode
dan strategi mengajar yang baik, adanya pembinaan dan penyuluhan, kegiatan-kegiatan ekstra
kurikuler dan lain sebagainya. Kegiatan pendidikan dan pengajaran hanya akan berjalan baik
apabila ditunjang oleh administrasi pendidikan yang memadai.
Druker (1985) dalam Sudarwan Danim (2002:150) mengemukakan beberapa sumber yang
sangat relevan dalam menelaah permasalahan inovasi dalam bidang administrasi pendidikan,
diantaranya adalah sebagai berikut :
4. Kondisi Geografis
Strategi inovasi dalam bidang administrasi pendidikan tidak efektif apabila tidak dilakukan
dengan menggunakan teknik tertentu, salah satu segi yang harus diperhatikan oleh kepala
sekolah bersama stafnya adalah sekolah harus siap merespon berbagai perubahan yang terjadi di
masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan.
Cepat atau lambatnya proses penerimaan inovasi oleh masyarakat luas sangat dipengaruhi
oleh karakteristik inovasi itu sendiri, Ibrahim (1988:48) mengemukakan beberapa karakteristik
inovasi yaitu sebagai berikut:
1. Keuntungan Relatif
2. Kompatibel
Yaitu tingkat kesesuaian inovas dengan nilai (values), pengalaman masa lalu dan
kebutuhan dari penerimanya. Inovasi yang tidak sesuai dengan nilai atau norma yang
diyakini oleh penerima, tidak akan diterima secepat inovasi yang sesuai dengan norma-
norma yang ada di masyarakat.
3. Kompleksitas
4. Trialabilitas
Yaitu dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima. Suatu inovasi yang
dicoba akan cepat diterima oleh masyarakat, daripada inovasi yang tidak dapat dicoba
terlebih dahulu oleh penerimanya.
5. Dapat Diamati
Yaitu mudah atau tidaknya proses pengamatan suatu inovasi. Suatu inovasi yang
hasilnya mudah untuk diamati akan cepat tersebar dan diterima oleh masyarakat,
sebaliknyaapabila inovasi yang sukar diamati akan lama proses penerimaannya oleh
masyarakat.
Ada beberapa keuntungan yang akan diperoleh dengan menerapkan inovasi dalam bidang
administrasi pendidikan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Memperkuat organisasi sekolah dan memberikan peta jalan atau arah pada proses
inovasi.
5. Mengarahkan para orang tua dan siswa untuk memberikan saran-saran mereka untuk
memajukan keadaan pendidikan.
6. Mengarahkan adanya bapak angkat atau donator yang tergabung dalam komite
sekolah dalam membuat dan menetapkan standar kualitas dalam pelaksanaan
pendidikan.
8. Dapat mengarahkan dan mengendalikan pengaruh dari sesuatu yang dilakukan pada
proses inovasi dalam pelaksanaan pendidikan.
E. Kesimpulan
Inovasi pengelolaan sistem sekolah sebagai bagian dari administrasi pendidikan merupakan
level tertinggi dari keunggulan sekolah yang ingin dicapai oleh pihak penyelenggara pendidikan,
seorang kepala sekolah yang inovator akan tercermin dari cara-cara kepala sekolah tersebut
dalam melakukan pekerjaan dan seorang kepala sekolah yang kompeten dan berjiwa inovatif
merupakan kunci utama diterima atau tidaknya sebuah inovasi oleh para guru, siswa, tata usaha
sekolah maupun orang-orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam
pengelolaan administrasi pendidikan.
Druker (1985) dalam Sudarwan Danim (2002:150) mengemukakan beberapa sumber yang
sangat relevan dalam menelaah permasalahan inovasi dalam bidang administrasi pendidikan,
diantaranya adalah sebagai berikut :
4. Kondisi Geografis
Cepat atau lambatnya proses penerimaan inovasi oleh masyarakat luas sangat dipengaruhi
oleh karakteristik inovasi itu sendiri, Ibrahim (1988:48) mengemukakan beberapa karakteristik
inovasi yaitu sebagai berikut:
1. Keuntungan Relatif
2. Kompatibel
3. Kompleksitas
4. Trialabilitas
5. Dapat Diamati
DAFTAR PUSTAKA