Anda di halaman 1dari 15

SASARAN INOVASI

Mata Kuliah : Inovasi Pendidikan


Dosen Pengampu : Mayasari Dewi S.Sos., M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Armina Rangkuti (0305222035)
Ilham Achmad Fakhrezi (0305222045)
Ghasani Fathonia (0305222066)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang


telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini yang berjudul “Sasaran Inovasi” tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas mata kuliah Inovasi
Pendidikan.

Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Mayasari Dewi S.Sos., M.Pd selaku
dosen pengampu pada mata kuliah Inovasi Pendidikan yang telah memberikan
tugas ini sehingga kami dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang
semakin luas mengenai hal-hal pengantar mengenai Proses Inovasi Pendidikan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan wawasan yang kami miliki. Oleh karena
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran dan masukan bahkan kritikan yang
bersifat membangun dari berbagai pihak sehingga makalah ini bisa menjadi lebih
baik lagi. Pada akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan ilmu
pengetahuan dan manfaat bagi kita semua.

Medan, Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ..............................................................................................1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................1
C. Tujuan .........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Guru .............................................................................................................3
B. Siswa ............................................................................................................4
C. Kurikulum ....................................................................................................5
D. Fasilitas ........................................................................................................8
E. Lingkungan Sosial Masyarakat ....................................................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................11
B. Saran ...........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan, maka sejak itu
timbul gagasan untuk melakukan pengalihan, pelestarian, dan pengembangan
kebudayaan melalui pendidikan. Maka, dalam pertumbuhan masyarakat pendidikan
senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka memajukan kehidupan generasi
bangsa dengan tuntutan kemajuan masyarakat Salah satu dampak positif globalisasi
pendidikan adalah mendorong dan mempercepat arus reformasi pendidikan di
Indonesia

Untuk memajukan pendidikan tentu perlu dilakukannya sebuah inovasi.


Namun, dalam melaksanakan inovasi tersebut harus memiliki sasaran yang jelas,
untuk siapa inovasi tersebut dilakukan dan siapa yang harus melakukan inovasi
tersebut. Maka dari itu, kita perlu mengetahui dan memahami siapa saja yang
menjadi sasaran dalam inovasi pendidikan tersebut agar dapat melaksanakan
inovasi dengan baik dan benar

Maka dari itu kami mencoba menyusun sebuah makalah yang sedikit
mengulas tentang ruang lingkup sebuah inovasi pendidikan yang akan menjelaskan
komponen-komponen berupa guru, siswa, dan kurikulum yang menjadi sasaran
penting dalam inovasi pendidikan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sasaran inovasi pendidikan pada Guru ?
2. Bagaimana sasaran inovasi pendidikan pada Siswa ?
3. Bagaimana sasaran inovasi pendidikan pada Kurikulum ?
4. Bagaimana sasaran inovasi pendidikan pada Fasilitas ?
5. Bagaimana sasaran inovasi pendidikan pada guru Lingkungan Sosial
Masyarakat ?

1
C. TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami inovasi pendidikan pada Guru
2. Mengetahui dan memahami inovasi pendidikan pada Siswa
3. Mengetahui dan memahami inovasi pendidikan pada Kurikulum
4. Mengetahui dan memahami inovasi pendidikan pada Fasilitas
5. Mengetahui dan memahami inovasi pendidikan pada Lingkungan Sosial
Masyarakat

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. GURU
Agar dunia pendidikan dapat lebih inovatif diperlukan guru yang
berkompeten dan memiliki kreativitas yang tinggi. Guru harus mempunyai cara
menyampaikan pembelajaran agar belajar itu menarik dan mudah dimengerti. Peran
guru pada inovasi di sekolah tidak terlepas dari tatanan pembelajaran yang
dilakukan di kelas. Guru harus tetap memerhatikan sejumlah kepentingan siswa, di
samping harus memerhatikan suatu tindakan inovasinya.
Langkah-langkah perubahan yang dilakukan oleh seorang guru pun tidak
terlepas dari beberapa aspek kompetensi yang harus dicapai, seperti :
1. Planning Instructions (Merencanaan Pembelajaran
2. Implementing Instructions (Menerapkan Pembelajaran)
3. Performing Administrative Duties (Melaksanakan Tugas-Tugas
Administratif)
4. Communicating (Berkomunikasi)
5. Development Personal Skills (Mengembangkan Kemampuan Pribadi)
6. Developing Pupil Self (Mengembangkan Kemampuan Peserta Didik)
(Rusdiana, 2014)

Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak


yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Kepiawaian dan
kewibawaan guru sangat menentukan kelangsungan proses belajar mengajar di
kelas maupun efeknya diluar kelas. Guru harus pandai membawa siswanya pada
tujuan yang hendak dicapai. Ada beberapa hal yang dapat membentuk kewibawaan
guru, yaitu :

a. penguasaan materi yang diajarkan


b. metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa
c. hubungan antarindividu, baik dengan siswa maupun antar-sesama guru
dan unsur lain yang terlibat dalam proses pendidikan, seperti

3
adminstrator, misalnya kepala sekolah dan tata usaha serta masyarakat
sekitarnya
d. pengalaman dan keterampilan guru

Dengan demikian, dalam pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru mulai


perencanaan inovasi pendidikan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya
memainkan peran penting bagi keberhasilan inovasi pendidikan

Guru menempati posisi kunci dan strategis dalam menciptakan suasana belajar
yang kondusif dan menyenangkan untuk mengarahkan siswa agar mencapai tujuan
secara optimal. Seorang guru tidak hanya harus pintar dari segi intelektualnya,
tetapi juga harus memiliki kompetensi pedagogi, profesional, individual, dan sosial.
Selain itu, guru juga harus kreatif dan inovatif. Untuk itu guru harus mampu
menempatkan dirinya sebagai diseminator, informator, transmitter, transformator,
organizer, fasilitator, motivator, dan evaluator bagi terciptanya proses pembelajaran
yang dinamis dan inovatif. Guru mempunyai peran yang luas sebagai pendidik,
orangtua, teman, dokter, motivator, dan sebagainya (Wright, 1987).

B. SISWA

Sebagai obyek utama dalam pendidikan terutama dalam proses belajar


mengajar, siswa memegang peran yang sangat dominan. Dalam proses belajar
mengajar, siswa dapat menentukan keberhasilan belajar melalui penggunaan
intelegensia, daya motorik, pengalaman, kemauan dan komitmen yang timbul
dalam diri mereka tanpa ada paksaan. Hal ini bisa terjadi apabila siswa juga
dilibatkan dalam proses inovasi pendidikan, walaupun hanya dengan mengenalkan
kepada mereka tujuan dari pada perubahan itu mulai dari perencanaan sampai
dengan pelaksanaan, sehingga apa yang mereka lakukan merupakan tanggung
jawab bersama yang harus dilaksanakan dengan konsekuen. Peran siswa dalam
inovasi pendidikan tidak kalah pentingnya dengan peran unsur-unsur lainnya,
karena siswa bisa sebagai penerima pelajaran, pemberi materi pelajaran pada
sesama temannya, petunjuk, dan bahkan sebagai guru. Oleh karena itu, dalam
memperkenalkan inovasi pendidikan sampai dengan penerapannya, siswa perlu

4
diajak atau dilibatkan sehingga mereka tidak saja menerima dan melaksanakan
inovasi tersebut, tetapi juga mengurangi resistensi seperti yang diuraikan
sebelumnya.

Prioritas utama di sekolah adalah berpusat pada minat dan kebutuhan siswa.
Dalam hal ini seluruh unit pekerjaan di sekolah diabdikan dan didedikasikan pada
kepentingan siswa sesuai dengan tujuan dari pendidikan di sekolah. Siswa sebagai
objek utama dalam pendidikan maka siswa memegang peran yang dominan, dalam
hal mana siswa dapat menentukan keberhasilan belajar melalui penggunaan
intelegensi, daya motorik, pengalaman, kemauan dan komitmen yang timbul dalam
dirinya tanpa paksaan. Hal ini terjadi apabila siswa juga dilibatkan dalam proses
inovasi pendidikan, walaupun hanya dengan mengenalkan kepada mereka tujuan
perubahan, mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan. Peran siswa dalam inovasi
pendidikan adalah sebagai penerima pelajaran, pemberi materi pada sesama
temannya, petunjuk bahkan menjadi guru bagi yang lainnya.(Saputera, 2022)

C. KURIKULUM

Kurikulum merupakan bagian yang sangat penting dalam proses belajar di


dalam sekolah. Tanpa adanya sebuah kurikulum maka inovasi pendidikan tidak
dapat berjalan sesuai tujuan. Inovasi kurikulum merupakan gagasan kurikulum baru
yang mengadopsi dari bagian-bagian yang potensial dengan maksud untuk
mencapai tujuaan dan mampu menyelesaikan masalah tertentu.(Agusta et al., 2021)

Inovasi kurikulum terkait dengan gagasan atau praktek kurikulum baru


dengan mengadopsi bagian-bagian yang potensial dari kurikulum tersebut dengan
tujuan memecahkan masalah atau mencapai tujuan tertentu. Dalam tataran institusi
sekolah, maka kurikulum sekolah meliputi program pengajaran dan perangkatnya
merupakan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran di sekolah.5
Kurikulum sekolah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses
pembelajaran di sekolah, sehingga dalam pelaksanaan inovasi pendidikan,
kurikulum memegang peranan yang sama dengan unsur-unsur lain dalam
pendidikan. Tanpa kurikulum inovasi pendidikan tidak akan berjalan sesuai dengan
tujuan inovasi. Oleh karena itu dalam inovasi pendidikan, semua perubahan yang

5
hendak diterapkan harus sesuai dengan perubahan kurikulum. Dengan kata lain
perubahan kurikulum diikuti dengan inovasii pendidikan dan tidak mustahil
perubahan keduanya akan berjalan searah.

Dalam melakukan inovasi kurikulum haruslah memperhatikan faktor-faktor


yang menjadi landasan sebagai aspek pertimbangan yang melingkupinya.
Landasan-landasan yang harus diperhatikan dalam melakukan inovasi kurikulum
dijelaskan oleh Sagala (2012:250) sebagai berikut:

1. Landasan filosofis.
Pendidikan ada dan berada dalam kehidupan masyarakat, sehingga apa yang
dikehendaki oleh masyarakat untuk dilestarikan dan diselenggarakan melalui
pendidikan dalam arti seluas-luasnya. Segala kehendak yang dimiliki oleh
masyarakat merupakan sumber nilai yang memberikan arah pada pendidikan.
Dengan demikan pandangan dan wawasan yang ada dalam masyarakat merupakan
landasan filosofis penyelenggaraan pendidikan. Filsafat boleh jadi didefinisikan
sebagai suatu studi tentang hakekat realitas, hakekat ilmu pengetahuan, hakekat
sistem nilai kebaikan, hakekat keindahan dan hakekat pikiran.

2. Landasan sosial budaya.


Realitas sosial budaya yang ada dalam masyarakat merupakan bahan kajian
inovasi kurikulum untuk digunakan sebagai landasan. Masyarakat sebagai
kelompok individu yang diorganisasikan mereka sendiri ke dalam kelompok-
kelompok berbeda. Masyarakat sebagai kelompok individu mempunyai pengaruh
terhadap individu dan sebaliknya individu pada taraf tertentu juga mempunyai
pengaruh terhadap masyarakat. Nilai sosial budaya masyarakat bersumber pada
hasil karya akal budi manusia, sehingga dalam menerima, menyebarluaskan,
melestarikan atau melepaskannya manusia menggunakan akalnya. Nilai keagamaan
berhubungan erat dengan kepercayaan masyarakat terhadap ajaran dan nilainilai
agama yang mereka anut. Oleh karena itu nilai sosial budaya lebih bersifat
sementara bila dibandingkan dengan nilai keagamaan. Oleh karena itu jelas dalam
inovasi kurikulum haruslah berpijak pada nilai sosial budaya tersebut

6
3. Landasan pengetahuan, teknologi dan seni.
Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi
lingkungan hidup yang mengalami perubahan yang semakin pesat. Perubahan
masyarakat mencakup nilai yang disepakati oleh masyarakat tersebut, sedangkan
selurun nilai yang telah disepakati masyarakat dapat pula disebut sebagai
kebudayaan. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah nilai-nilai yang bersumber
pada pikiran atau logika, sedangkan seni bersumber dari perasaan atau estetika.
Mengingat pendidikan merupakan upaya penyiapan siswa menghadapi perubahan
yang semakin pesat, termasuk di dalamnya perubahan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni, maka dalam melakukan inovasi kurikulum harus berlandasakan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.

4. Landasan kebutuhan masyarakat.


Inovasi kurikulum juga harus ditekankan pada pengembangan individu
yang mencakup keterkaitannya dengan lingkungan sosial setempat, karena pada
hakekatnya perkembangan kurikulum adalah kebutuhan masyarakat yang dilayani
melalui kurikulum yang dikembangkan.

5. Landasan perkembangan masyarakat.


Ciri utama masyarakat adalah selalu berkembang. Perkembangan ini bisa
lambat bisa juga cepat bahkan sangat cepat. Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat
mendukung perkembangan masyarakat dan kebutuhan masyarakat akan membantu
menetapkan perkembangan yang dilaksanakan. Perkembangan masyarakat akan
menuntut tersedianya proses pendidikan yang sesuai dengan perkembangan
masyarakat, maka diperlukan perancangan berupa kurikulum yang landasannya
berupa perkembangan masyarakat itu sendiri.

Kurikulum pendidikan, lebih sempit lagi kurikulum sekolah meliputi


program pengajaran dan perangkatnya, merupakan pedoman dalam pelaksanaan
pendidikan dan pengajaran di sekolah. Kurikulum sekolah merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar mengajar di sekolah, sehingga dalam
pelaksanaan inovasi pendidikan, kurikulum memegang peranan yang sama dengan
unsur-unsur lain dalam pendidikan. Tanpa kurikulum, inovasi pendidikan tidak

7
akan berjalan sesuai dengan tujuan inovasi. Oleh karena itu, dalam inovasi
pendidikan, semua perubahan yang hendak diterapkan harus sesuai dengan
perubahan kurikulum. Dengan kata lain, perubahan kurikulum diikuti dengan
pembaharuan pendidikan dan tidak mustahil perubahan keduanya akan berjalan
searah. Inovasi kurikulum adalah gagasan atau praktik kurikulum baru dengan
mengadopsi bagian-bagian yang potensial dari kurikulum tersebut dengan tujuan
memecahkan masalah atau mencapai tujuan tertentu. Inovasi berkaitan dengan
pengambilan keputusan yang diambil, baik menerima maupun menolak hasil dari
inovasi. Ibrahim menyebutkan bahwa tipe keputusan inovasi pendidikan termasuk
di dalamnya inovasi kurikulum–dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:

a. keputusan inovasi pendidikan opsional, yaitu pemilihan menerima atau


menolak inovasi berdasarkan keputusan yang ditentukan oleh individu secara
mandiri tanpa bergantung atau terpengaruh dorongan anggota sosial lain.
b. keputusan inovasi pendidikan kolektif, yaitu pemilihan menerima dan
menolak inovasi berdasarkan keputusan yang dibuat secara bersama atas
kesepakatan antaranggota sistem sosial.
c. keputusan inovasi pendidikan otoritas, yaitu pemilihan untuk menerima dan
menolak inovasi yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok orang yang
mempunyai kedudukan, status, wewenang, dan kemampuan yang lebih tinggi
daripada anggota lain dalam sistem sosial.
d. keputusan inovasi pendidikan kontingen, yaitu pemilihan untuk menerima
atau menolak keputusan inovasi pendidikan baru dapat dilakukan setelah ada
keputusan yang mendahuluinya.(Saputera, 2022)

D. FASILITAS

Sarana dan prasarana merupakan komponen pendidikan yang penting dan


tidak boleh diabaikan, terutama dalam proses pembelajaran. Ketika berbicara
tentang inovasi fasilitas dan pendidikan berdampak pada keberlangsungan inovasi
yang digunakan. Penerapan praktik pendidikan inovatif tidak akan berjalan dengan
baik tanpa adanya fasilitas yang memadai (Ananda, 2017)

8
Fasilitas, termasuk sarana dan prasarana pendidikan, tidak bisa diabaikan
dalam proses pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Dalam
pembaharuan pendidikan, tentu saja fasilitas merupakan hal yang ikut
mempengaruhi kelangsungan inovasi yang akan diterapkan. Tanpa adanya fasilitas,
maka pelaksanaan inovasi pendidikan akan bisa dipastikan tidak akan berjalan
dengan baik. Fasilitas, terutama fasilitas belajar mengajar merupakan hal yang
esensial dalam mengadakan perubahan dan pembahruan pendidikan. Oleh karena
itu, jika dalam menerapkan suatu inovasi pendidikan, fasilitas perlu diperhatikan.
Misalnya ketersediaan gedung sekolah, bangku, meja dan sebagainya (Rusdiana,
2014)

Fasiltasi pendidikan terkait dengan semua benda bergerak maupun tidak


bergerak yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaran proses pembelajaran,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Fasilitas sekolah dipersiapkan untuk
tiga komponen kegiatan yaitu: (1) keperluan manajemen dan administrasi
ketatausahaan, (2) keperluan guru dalam mengajar, dan (3) keperluan siswa untuk
belajar (Sagala, 2005)

E. LINGKUP SOSIAL MASYARAKAT

Penerapan inovasi pendidikan tidak terlepas dari lingkup sosial masyarakat


baik terlibat secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam perubahan
tersebut yang dapat memberikan dampak baik positif maupun negatif dalam
pelaksanaan inovasi pendidikan. Secara langsung ataupun tidak masyarakat terlibat
dalam pendidikan, sebab apa ingin dilakukan dalam pendidikan sebenarnya
mengubah masyarakat menjadi lebih baik terutama masyarakat tempat peserta didik
itu berasal. Keterlibatan masyarakat dalam inovasi pendidikan membantu inovator
dan pelaksana inovasi dalam melaksanakan inovasi pendidikan.

Dalam menerapakan inovasi pendidikan, lingkup sosial masyarakat tidak


secara langsung terlibat dalam perubahan tersebut, tetapi bisa membawa dampak,
baik positif maupun negatif, dalam pelaksanaan pembaharuan pendidikan. Secara
langsung atau tidak, masyarakat terlibat dalam pendidikan. Sebab, apa yang ingin

9
dilakukan dalam pendidikan sebenarnya mengubah masyarakat menjadi lebih baik,
terutama masyarakat tempat peserta (Saputera, 2022)

Perubahan yang terjadi di masyarakat dapat meliputi semua segi kehidupan


masyarakat yaitu perubahan dalam cara berpikir dan interaksi sesama warga
masyarakat menjadi semakin rasional, perubahan dalam sikap dan orientasi
kehidupan ekonomi menjadi semakin komersial, perubahan dalam tata cara kerja
sehari-hari yang semakin ditandai dengan pembagian kerja pada spesialisasi
kegiatan yang semakin tajam, perubahan dalam kelembagaan dan kepemimpinan
masyarakat yang semakin demokratis, perubahan dalam cara dan alat-alat kegiatan
yang semakin modern dan efisien dan lain-lain. Perubahan dan perkembangan
masyarakat yang demikian pada dasarnya berarti pertambahan diferensiasi dan
integrasi, pembagian kerja, dan perubahan dari keadaan homogen dan heterogen
(Ananda, 2017)

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Makalah ini menyimpulkan pentingnya sasaran inovasi dalam pendidikan,
dengan fokus pada peran guru, siswa, kurikulum, fasilitas, dan lingkungan sosial
masyarakat. Guru dianggap sebagai elemen kunci dalam inovasi pendidikan,
sementara partisipasi siswa juga dianggap vital dalam proses inovasi. Kurikulum
dipandang sebagai aspek sentral dalam inovasi pendidikan, yang harus
memperhatikan landasan filosofis dan sosial budaya untuk mencapai keberhasilan
yang berkelanjutan.
Inovasi kurikulum harus didasarkan pada pemahaman mendalam tentang
pengetahuan, teknologi, seni, kebutuhan masyarakat, dan dinamika perkembangan
masyarakat. Fasilitas pendidikan juga memegang peran penting dalam mendukung
inovasi pendidikan, karena infrastruktur yang memadai dapat menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif. Selain itu, lingkungan sosial masyarakat juga
memiliki dampak yang signifikan dalam pelaksanaan inovasi pendidikan, karena
interaksi antara sekolah dan masyarakat dapat memperkaya pengalaman belajar
siswa.
Keseluruhan, semua komponen yang disebutkan dalam makalah saling
terkait dan harus dipertimbangkan secara holistik dalam proses inovasi pendidikan.
Dengan memperhatikan peran guru, partisipasi siswa, desain kurikulum yang
sesuai, fasilitas pendidikan yang memadai, dan dukungan dari lingkungan sosial
masyarakat, inovasi pendidikan dapat menjadi lebih efektif dan berkelanjutan.
Dengan demikian, upaya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan haruslah
melibatkan semua pihak terkait agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
optimal.
B. SARAN
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi
bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya referensi yang kami peroleh hubungannya
dengan makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Agusta, A. R., Hanum, S., Simaremare, J. A., Wahab, A., & ... (2021). Inovasi
Pendidikan (Nomor August). Yayasan Kita Menulis.
Ananda, R. (2017). INOVASI PENDIDIKAN: Melejitkan Potensi Teknologi dan
Inovasi Pendidikan. Widya Puspita.
Rusdiana. (2014). Konsep Inovasi Pendidikan. Pustaka Setia.
Sagala, S. (2005). Manajemen Berbasis Sekolah Dan Masyarakat, Strategi
Memenangkan Persaingan Mutu. Nimas Multima.
Saputera, Y. (2022). Tujuan, Masalah Dan Sasaran Inovasi Pendidikan. Seri
Publikasi Pembelajaran, 1(1), 249–256.
Wright, T. (1987). Roles of Teachers and Leaners. University Press.

12

Anda mungkin juga menyukai