Disusun oleh :
Kelompok 4 :
1. Nelva Ilyas Sari (21101751)
2. Yogi Wira Nofrija (21101895)
Dosen Pengampuh :
Darmizal, M.Pd
Puji syukur kita panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkat dan kasihnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
disususn sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah STRATEGI
BELAJAR PEMBELAJARAN dengan MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi,
namun dengan semangat ingin belajar dan terus belajar, akhirnya makalah ini
dapat diselesaikan.
Semoga makalah ini dapat ikut andil dalam memberikan informasi bagi kita
semua. Terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar belakang........................................................................................................1
B. Rumusan masalah...................................................................................................2
C. Tujuan pembahasan................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
A. Pengertian Pembelajaran Inovatif dengan Tipe-Tipenya........................................3
B. Membedakan Model-Model Pembelajaran Inovatif.............................................12
BAB III PENUTUP..........................................................................................................16
A. Kesimpulan..........................................................................................................16
B. Saran....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………… 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
membentuk sebuah peradaban bangsa. Pendidikan akan melahirkan
perubahan dan penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dalam hal ini, faktor yang mempunyai peranan yang sangat
penting yaitu guru. Sehubungan dengan hal tersebut profesionalisme guru
kini semakin menyeruak ke ruang publik seiring dengan meningkatnya
tuntutan akan mutu pendidikan.
Guru akhirnya menjadi sorotan karena merekalah yang menjadi patokan
terdepan yang berinteraksi langsung dengan siswa dalam proses
pembelajaran. Dalam kondisi seperti ini, guru dituntut untuk
mengembangkan keahlian, pengetahuan dan melahirkan hal-hal baru Guru
yang mampu berinovasi berarti menandakan guru tersebut bisa
mengembangkan ide-ide kreatif yang mereka miliki.
Kemampuan utama yang harus dimiliki oleh para pendidik adalah dalam
strategi pembelajaran. Artinya seorang guru tidak hanya dituntut untuk
menguasai mata pelajaran yang akan diajarkannya, tetapi juga harus
menguasai dan mampu mengajarkan pengetahaun tersebut pada peserta
didik. Metode lebih penting dari pada materi, dan guru lebih penting dari
pada metode dan materi.
Mengingat kondisi para pendidik dan calon pendidik, maka usaha untuk
mendalami serta mengaplikasikan pembelajaran inovatif menjadi salah
satu alternatif. Pembelajaran inovatif berimplikasi dapat meningkatkan
strategi mengajar bagi guru itu sendiri dan strategi belajar bagi peserta
didik.
1
2
B. Rumusan masalah
1. Pengertian Pembelajaran Inovatif dengan Tipe-Tipenya
2. Membedakan Model-Model Pembelajaran Inovatif
C. Tujuan pembahasan
1. Pengertian Pembelajaran Inovatif dengan Tipe-Tipenya
2. Membedakan Model-Model Pembelajaran Inovatif
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran Inovatif dengan Tipe-Tipenya
Pembelajar inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya
yang dilakukan oleh guru (konvensional) Pembelajaran semacam ini akan
membuat anak kurang tertarik dan termotivasi dalata mengikut kegiatan
pembelajaran yang berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa serta tidak
bermakna pengetahuan yang diperoleh siswa Di samping it pengetahuan
yang diperoleh siswa di dalam kelas cenderung artifisial dan seolah-olah
terpisah dari permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dialami sisw
Pembelajaran inovatif lebih mengarah pada pembelajaran yang
berpusat pada siswa Proses pembelajaran dirancang, disusun, dan di
kondisikan untuk siswa agar belajar Dalam pembelajaran yang berpusat
pada siswa pemahaman konteks siswa menjadi bagian yang sangat penting
karena dari sinilah seluruh rancangan proses pembelajaran dimulai
Hidangan antara guru dan siswa mnenjadi hubungan yang saling bebat
darig incnibangen Otonomi siswa schapai pribadi dan subjek pedulikan
menjadi titik acuan seluruh perencanaan dan proses pembelajaran
Pembelajaran semacam ini disebut dengan pembelajaran aktif.
Pembelajaran aktif merupakan proses pembelajaran di mana seorang
guru harus dapat menciptakan suasana yang sedemikian rupa sehingg
siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan juga mengemukakan gagasan
nya di samping aktif pembelajaran juga harus menyenangkan
Pembelajaran yang menyenangkan berkaitan erat dengan suasana
belajar yang menyenangkan sehingga siswa dapat memusarkan per
hatiannya sera pepuli pada belajamya. Keadaan yang aktif dan me
nyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif yait
menghasilkan apa yang harus dikuasai oleh para sewa sebab belajaran
memiliki szumlah tujuan yang harus dicapai. Untuk mencapai tujuan dari
menghasilkan apa yang harus dikuasa siswa, maka ada beberapa model
3
4
apa yang diketahui suatu topik dan apa yang ingin diketahui tentang
topik Menurut Farida (2007 41), strategi ini dikembangkan oleh Ogic
pada tahun 1986, untuk membantu guru menghidupkan latar belakang
pengetahuan dan minat siswa pada suatu topik
Strategi KWL memberkan kepada siswa tujuan membaca dan
memberikan suatu peran aktif, sebelum dan sesudah membaca Strategi
ini membantu siswa memikirkan informasi yang baru diterima Sele itu,
strategi in juga bisa memperkuatkan kemampuan mengembangk
pertanyaan pertanyaan tentang berbagai topik dan siswa juga dap
menilai pekerjaan mereka sendiri
Dalam strategi KWL melibatkan tiga tahap dasar yang menuntion
siswa dalam memberikan suatu jalan tentang apa yang ingin merc
ketahui, menentukan apa yang mereka ketahui, dan mengingat kembali
tentang apa yang telah mereka pelajari, yakni:
a. Tahap 1 : Know (K), apa yang saya ketahui, merupakan kegiatan
sumbangan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya tentang
topik
b. Tahap 2 : What I want to learn (W) guru menentukan siswa
menyusun tujuan khusus membaca.
c. Tahap 3 : What have learned (L) terjadi setelah membaca Ke giatan
ini merupakan tindak lanjut untuk menentuk memperluas, dan
menemukan seperangkat tujuan membaca.
3. Model Pembelajaran Group Investigation (GI)
Model ini berasal dan premis bahwa dalam bidang sosial maupun
intelektual proses pembelajaran di sekolah menggabungkan nilai-nilar
yang didapatnya, keberhasilan model penggunaan ini sangat
tergantung dengan latihan komunikasi dan berbagai keterampilan
sosial yang dilakukan sebelumnya
Model investigasi kelompok merupakan model pembelajaran
kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit untuk diterapkan
Pendekatan ini memeriukan norma dan struktur kelas yang lebih rumit
daripada pendekatan yang berpusat pada guru Pendekatan ini juga
6
b. Menyampaikan tujuan.
c. Menyiapkan siswa;
d. Presentasi dan demonstrasi;
e. Mencapai kejelasan;
f. Melakukan demonstrasi;
g. Mencapai pemahaman dan penguasaan,
h. Berlatih: Memberikan latihan terbimbing:
i. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik;
j. Memberikan kesempatan latihan mandiri.
6. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBM)
Pembelajaran berdasarkan masalah adalah pendekatan
pembelajaran yang menggunakan masalah autentik sebagai sumber
belajar, sehingga peserta didik dilatih berpikir tingkat tinggi dan
mengembangkan kepribadian lewat masalah dalam kehidupan sehari-
hari. Menurut Dewey (dalam Ibrahim 2005:19) belajar berdasarkan
masalah adalah interaksi antara stimulus dan respons, merupakan
hubungan antara dua arah, yaitu belajar dan lingkungan
Sebagai suatu model pembelajaran, maka pembelajaran
berdasarkan masalah meniiliki ciri utama, yang membedakan dengan
model pem- belajaran yang lain, yakni sebagai berikut.
a. Mengorientasikan siswa pada masalah autentik
b. Berfokus pada keterkaitan antara disiplin lainnya
c. Penyelidikan autentik.
d. Menghasilkan produk dan nielakukannya.
Seperti pembelajaran lain pada umumnya, maka model penerapan
pembelajaran berdasarkan masalah terdiri atas fase-fase perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan, dan fase evaluasi. Menurut Ibrahim
(2007:72), pada pembelajaran berdasarkan masalah fase-fase tersebut
dapat dijabarkan sebagai berikut.
a. Perencanaan,
b. Penetapan tujuan,
c. Merancang situasi masalah,
9
membaca. Model ini bersifat siswa dan pembelajaran ini khusus untuk
mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas aplikatif, artinya dapat
diterapkan sesuai dengan kebutuhan kemampuan guru dalam
mengelolah kegiatan belajar mengajar
Adapun langkah-langkah kegiatan dalam model pembelajaran
Strategi Directed Reading Activity (DRA), adalah sebagai berikut.
a. Fase 1: Persiapan
Ada empat komponen, yaitu:
1) Tugas membaca, menghubungkan dengan isi pelajaran,
memperkenalkan kosakata baru, dan menyusun tujuan pem-
belajaran.
2) Menghubungkan isi pelajaran dengan pelajaran sebelumnya
3) Melibatkan pengenalan kosakata baru,
4) Menyusun tujuan membaca.
16
DAFTAR PUSTAKA
Uno, Hamzah B. dan Nurdin Muhammad. 2015. Belajar dengan pendekatan
PAIKEM. Jakarta:Bumi Aksara
17