Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

TENTANG

PERAN GURU DAN PERILAKU SISWA

Disusun oleh :

Kelompok Empat (IV) :

Ernawati Purnama Zebua (21101696)

Mutiara Juwita Halim (21101694)

Dosen Pembimbing :

MELLISA F,M.Pd

STKIP NASIONAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

PADANG PARIAMAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkat dan kasihnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
disusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah SOSIOLOGI
PENDIDIKAN dengan tema PERANAN GURU DAN PERILAKU SISWA.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi,
namun dengan semangat ingin belajar dan terus belajar, akhirnya makalah ini
dapat diselesaikan.
Dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan rasa terimakasih
kepada Ibu MELLISA F, M.Pd selaku dosen mata kuliah SOSIOLOGI
PENDIDIKAN yang telah membantu mengarahkan dan memberi batasan
penyusunan materi makalah, serta terima kasih pula kepada seluruh pihak baik
yang secara langsung maupun yang tidak langsung telah memberikan kontribusi
dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat ikut andil dalam memberikan informasi bagi
kita semua. Terima kasih.

Padang, 1 November 2021

Penulis
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR ..........................................................................i

PENDAHULUAN .........................................................................................ii

BAB I ..............................................................................................................1

A . LATAR BELAKANG ..............................................................................1

B . RUMUSAN MASALAH ..........................................................................1

C . TUJUAN ...................................................................................................1

BAB II ............................................................................................................2

PEMBAHASAN ............................................................................................2

A . Jenis Hubungan Guru Dan Murid .............................................................2

B . Reaksi Murid Terhadap Peranan Guru .......................................................4

C . Hubungan Antara Hasil Belajar Dan Perilaku Guru ................................5

D . Perilaku Peserta Didik Dan Perilaku Guru . ..............................................6

BAB III ..........................................................................................................8

PENUTUP .....................................................................................................8

A . KESIMPULAN .........................................................................................8

B . SARAN .....................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................9


BAB I
PENDAHULUAN

A . LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari – hari masyarakat tidak terlepas dari
seorang guru. Peranan guru sangat terasa oleh masyarakat. Guru merupakan
seseorang yang sangat berjasa dalam mendidik dan mencerdaskan kehidupan
bangsa, dimana guru harus dapat memberi contoh dan teladan kepada murid serta
masyarakat.
Guru adalah seseorang yang memberi pengetahuan kepada anak
didik.sementara anak didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari
seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan.
Keduanya merupakan unsur paling vital dalam proses belajar mengajar
Peranan guru sangat mempengaruhi proses belajar mengajar. Peranan guru
harus bisa mempengaruhi murid dan membuat murid menjadi lebih baik. Dalam
segi kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Guru harus mampu mempengaruhi
kelakuan murid dan harus bisa menjadi teladan bagi murid.
Guru memiliki cara berbeda dalam menjalankan peranannya sebagai guru
hal ini juga mempengaruhi kelakuan murid terhadap guru itu sendiri. Oleh karena
itu tak jarang murid memperlakukan guru yang satu berbeda dengan guru yang
lain. Hal inilah yang akan dibaha di dalam makalah ini yaitu “ Peranan guru dan
perilaku murid”
B . RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana yang dimaksud jenis – jenis hubungan guru dan murid?
2. Bagaimana reaksi murid terhadap peranan guru
3. Bagaimana hubungan hasil belajar peserta didik dan perilaku guru
4. Bagaimana perilaku peserta didik dan perilaku guru
C . TUJUAN
Berdasarkan dari rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan
pembahasan adalah :
1 . Untuk mengetahui jenis – jenis hubungan guru dan murid
2 . Untuk mengetahui reaksi murid terhadap peranan guru
3 . Untuk mengetahui hubungan hasil belajar peserta didik dan perilaku guru
4 . Untuk mengetahui perilaku peserta didik dan perilaku guru
BAB II
PEMBAHASAN

PERANAN GURU DAN PERILAKU SISWA

A. Jenis – Jenis Hubungan Guru Dan Murid


Hubungan guru dan murid memiliki banyak ragam, tergantung pada
guru dan murid, tergantung situasi yang dihadapi. Tiap guru mempunyai
hubungan yang berbeda menurut pribadi dan situasi yang dihadapi. Untuk
mempelajarinya kita dapat berpegang pada tipt – tipe guru misalnya guru yang
otoriter yang menjaga jarak dengan murid dan guru yang ramah, yang dekat
serta akrab dengan muridnya.
Guru yang otoriter tidak mengijinkan anak melewati batas atau jarak sosial
tertentu. Guru tidak ingin menjadikan murid akrab dengan dia, juga dalam
situasi rekreasi ia mempertahankan jarak itu. Guru tetap merasa berkuasa dan
berhak untuk memberikan perintah di harapkan agar perintah itu juga ditaati.
Guru yang otoriter ini yang mungkin dianggap kurang ramah tidak akan
diajak oleh murid – muridnya dalam kegiatan santai yang gembira. Murid juga
tidak akan mudah membicarakan soal – soal pribadi dengan guru tersebut. Jadi
antara guru dan murid tidak terdapat hubungan yang akrab. Guru seperi ini
disegani, ditakuti, mungkin juga kurang disukai atau justru dikagumi bila ia
memiliki sifat – sifat yang baik.
Sebaliknya guru yang ramah akan dekat dengan muridnya. Murid – murid
suka meminta dia turut serta dalam kegiatan rekreasi dan membicara soal –
soal pribadi, namun mungkin dianggap kurang berwibawa.Tipe guru yang
murni, yang sepenuhnya otoriter atau sepenuhnya ramah tentu tidak ada. Tiap
guru akan mempunyai kedua sifat itu dalam taraf tertentu. Akan tetapi kedua
tipe ini dapat dijadikan pengangan yang berguna untuk menganalisis hubungan
antara guru dan murid.
Peranan yang dijadikan oleh guru dalam hubungannya dengan murid –
muridnya akan mendekati dalah satu tipe itu dalam taraf yang berbeda – beda.
Respon murid terhadap peranan guru merupakan faktor utama yang
menentukan efektifitas guru. Tipe kelakuan guru tertentu mungkin lebih efektif
terhadap murid tertentu, misalnya bagi sejumlah murid tipe guru yang otoriter
yang efektif, sedangkan bagi murid lain tipe guru yang ramah lebih sesuai.
Ada pula klasifikasi yang lain tetang peranan guru yakni membedakan tipe
guru yang dominatif dan dan intergratif. Tipe guru yang dominatif adalah tipe
yang nemdominasi atau menguasai murid, menentukan dan mengatur kelakuan
murid, dan mengiginkan konformitas dalam kekuantan mereka. Guru sering
mencampuri apa yang dilakukan murid dan dalam halini terjadang dapat
menimbulkan konflik antara guru dengan murid.
Sebaliknya dengan guru yang integratif membolehkan anak didiknya
untuk menentukan sendiri apakan ia suka melakukan apa yang disarankan
guru. Murid – murid diajak untuk bergabung, untuk berunding dan
merencanakan bersama apa yang dikerjakan dan apa yang dipelajari untuk
mencapai tujuan yang ditentukan bersama. Guru tidak akan banyak
mencampuri mengatur dan menegur pekerjaan anak, akan tetapi
membiarkannya bekerja menurut kemampuan dan cara mereka masing –
masing.
Dengan demikian terjadi integrasi dan keharmonisan guru dengan anak
tanpa menimbulkan pertentangan. Guru yang bersifat integratif ini cocok bagi
pengajaran atau urikulum yang sekarang ini digunakan.

B. Reaksi Murid Terhadap Peranan Guru

Pendidik dan peserta didik merupakan dua status yang dimiliki oleh
manusia – manusia yang memainkan perang fungsional dalam wilayah
aktivitas yang terbingkai sebagai dunia pendidikan. Reaksi murid yang
berlainan terhadap tututan guru yang kurang dikehendaki antara lain :
mengangu jalanya pelajaran dalam kelas dan mengancam adanya perbadaan
antara status guru dan murid.

Proses pendidikan banyak terjadi dalam interaksi sosial antara guru dan
murid. Sifat interaksi ini banyak tergantung pada tindakan guru yang
ditentukan antara lain oleh tipe – tipe peranan guru. Bagaimana reaksi murid
terhadap peranan guru dapat di ketahui dari ucapan murid tentang guru itu.
Tentang hal ini telah dlakukan sejumlah penelitian.

C. Hubungan Antara Hasil Belajar Murid dengan Kelakuan Guru


Untuk menilai efektifitas guru dalam mengajar dapat diminta
pendapat kepala sekolah dan juga murid. Walaupun banyak aspek peranan guru
dan murid yang tidak seimbang, konseptualisasi interaksi antara guru dan
murid berasumsi bahwa guru dan murid saling mempengaruhi antara satu
dengan yang lainnya. Aspek – Aspek interaksi antara guru dan murid
tampaknya mempengaruhi sikap dan penampilan akademis murid terutama
dalam hasil belajar murid.

Dalam situasi penelitian ternyata penambahan pengetahuan murid dalam


pelajaran rendah kolerasinya dengan taraf disukainya guru oleh murid tersebut.
Jadi guru yang disukai, Yang ramah dan yang lain – lainnya ternyata bukan
guru yang efektif dalam menyamoaikan ilmu.

Murid cenderung santai dan tidak semuanya harus dari murid sendiri,
terkadang dalam beberapa segi murid harus dipaksakan dan disikapi dengan
tegas. Karena sifat murid cenderung malas – malasan dan belum mengetahui
pentingnya balajar, mereka cenderung suka bermain dan bersenang – senang.
Guru yang ramah tidak ingin memaksa, guru tersebut lebih ingin murid belajar
berdasarkan keinginan sendiri, tapi guru yang otoriter cenderung memaksa
sehingga mai tidak mau murid akan belajar.
Adapun hubungan guru – murid dikatakan baik apabila hubungan itu
memiliki sifat – sifat sebagai berikut.
1. Keterbukaan, sehingga baik guru maupun murid saling bersikap jujur dan
membuka diri satu sama lain
2. Tanggap bila mana seseorang tahu dia dinilai oleh orang lain
3. Saling ketergantungan antara satu dengan yang lain
4. Kebebasab yang memperbolehkan setiap orang tumbuh dan
mengembangkan keunikannya, kreatifitasnya dan kepribadiannya
5. Saling memenuhi kebutuhan, sehingga tidak ada kebutuhan satu orang pun
yang tidak terpenuhi

D. Perilaku Peserta Didik dan Perilaku guru

Kata perilaku berarti tanggap atau reaksi individu yang terwujud bukan
hanya pada ucapan akan tetapi mencakup, tenaga, fikiran, dan perbuatan.
Perilaku adalah reaksi total yang diberikan individu atau seseorang kepada
situasi yang dihadapi. Perilaku sangat erat hubungannya dengan sikap.

Menurut Dr.Dr. WA. Gerungan, Drs. HM. Arifin, M. Ed. mengatakan


bahwa sikap adalah suatu kecenderungan yang mendorong seseorang untuk
bertingkah laku yang dituju ke arah suatu objek khusus dengan cara tertentu
baik objek itu berupa orang lain atau dirinya sendiri. Sedangkan Ahmad Amin
dalam buku Etika mengatakan bahwa tiap-tiap perbuatan yang didasarkan
kehendak disebut dengan kelakuan, seperti kata benar atau dusta, perbuatan
dermawan atau kikir.
Berdasarkan pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa perilaku
adalah perbuatan seseorang yang dilakukan atas dasar kehendak sendiri dalam
situasi tertentu.

Adapun faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku :

1. Faktor internal Yaitu pengaruh emosi (perasaan), emosi memiliki peranan


yang cukup besar dalam pembentukan perilaku keagamaan. Dr. Zakiyah
Darajat menyatakan “sesungguhnya emosi memegang peranan penting
dalam sikap dan tindak agama seseorang yang dapat dipahami, tanpa
menghindari emosinya, lebih ditegaskan lagi bahwa pengaruh perasaan
emosi (perasaan) jauh lebih besar daripada rasio (logika)”.

2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan Keluarga Lingkungan keluarga merupakan pendidikan
utama dan pertama bagi anggotanya. Situasi pendidikan dalam keluarga
akan terwujud dengan baik berkat adanya pergaulan dan hubungan
saling mempengaruhi cara timbal balik antara orang tua dengan anak.
Suasana keluarga yang terbiasa melakukan perbuatan terpuji dan
meninggalkan yang tercela, akan menyebabkan anggotanya tumbuh
dengan wajar dan akan tercipta keserasian dalam keluarga. Sehingga
pengaruh keluarga akan menjadikan pribadi yang baik

b. Lingkungan Masyarakat Masyarakat Indonesia sebagai masyarakat


yang berjiwa masyarakat sosialitas-religius, sikap pribadinya
berkembang dalam ruang lingkup (pola) sosialitas-religius. Dimana
garis hidup yang menghubungkan sang khaliq (garis vertikal)
merupakan kerangka dasar sikap dan pandangan, manusia mengalami
perkembangan yang berbeda dalam proses belajar secara individual dan
sosial. Jadi jelas bahwa lingkungan masyarakat berperan penting dalam
menentukan kepribadian diri, karena dalam masyarakat berkembang
berbagai organisasi, baik lembaga social, ekonomi, budaya, dan juga
agama yang menentukan sikap dan tingkah laku manusia dapat
diwujudkan dalam kehidupan yang lebih komprehensif. Artinya tidak
hanya dilakukan dengan sekolah saja, melainkan dengan siapapun,
kapanpun dan dimanapun.
Macam Perilaku Guru Mengajar. Ada beberapa karakteristik perilaku
guru yang disenangi oleh para siswa diantaranya adalah:

1. Guru yang demokratis, suka bekerja sama, dan baik hati.


2. Guru yang sabar, adil ( tidak pilih kasih), konsisten.
3. Bersikap terbuka, suka menolong, dan ramah.
4. Humoris, memiliki berbagai macam minat, menguasai bahan pelajaran.
5. Sikap menolong dan menggunakan contoh atau istilah yang baik.
6. Tidak ada yang lebih disenangi, tidak pilih kasih, dan tidak ada anak emas
atau anak tiri.
7. Anak didik benarMempunyai pribadi yang dapat diambil contoh dari pihak
anak didik dan masyarakat lingkungannya.
8. Tegas, sanggup menguasai kelas dan dapat membangkitkan rasa hormat
pada anak.
9. Berusaha agar pekerjaan menarik, dapat membangkitkan
keinginankeinginan bekarja sama dengan anak didik.

Adapun karakteristik perilaku-perilaku guru yang tidak disenangi oleh


anak didik diantaranya sebagai berikut:
1. Guru yang tidak suka membantu dalam pekerjaan sekolah
2. tidak menerangkan pekerjaan dan tugas-tugas dengan jelas
3. guru yang suka marah
4. suka menepuk
5. tak pernah senyum
6. suka menghina
7. lekas ngamuk
8. guru yang tidak adil
9. mempunyai anak-anak kesayangan
10. membenci anak-anak tertentu
11. guru yang tinggi hati

Delapan faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Guru dalam Mengajar


Faktor-faktor yang berkenaan dengan kualitas belajar siswa yang bersumber
dari dalam diri antara lain: keadaan fisisk dan psikis. Sedangkan yang berasal
dari luar dirinya bersumber dari guru dan lingkungannya.
Demikian juga faktor yang mempengaruhi perilaku guru dapat
dianalogikan dengan faktor yang ada pada siswa.

1. Faktor Internal Guru : Adalah situasi yang ada didalam diri guru, bermula
dari keadaan dan kondisi tubuh, seperti mengidap penyakit atau kurang
sehat badan. Keadaan psikis guru yang kurang baik seperti penggugup,
kurang sabar, sifat negatif dan lain-lain.

2. Faktor Eksternal Guru: Adalah situasi yang ada diluar diri pribadi guru
yang erat kaitannya dengan proses pembelajaran, seperti permasalahan
dengan stakeholder, kususnya para guru, kepala sekolah, murid, tata usaha

Dari kedua faktor tersebut dapat disimpulakan bahwa tubuh yang sehat,
keadaan psikis guru yang baik, adanya permasalahan terhadap stakeholder,
kususnya para guru, murid, dan lingkungan atau masyarakat setempat sangat
mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di kelas. Ini membuktikan ada
hubungan anatara perilaku guru mengajar dan motivasi belajar siswa.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa


bahwa peranan guru terhadap murid – muridnya merupakan peran vital dari
sekian banyak peran yang harus dijalani. Seorang guru bisa menempatkan
dirinya sebagai seorang yang mempunyai kewibawaan dan otoritas tinggi.
Guru harus bisa menguasai kelas dan memgontrol anak didiknya, hal ini
sangat perlu dalam menunjang keberhasilan proses belajar dan mengajar
seorang guru.

Kita dapat mengklasifikasikan guru dalam dua tipe yaitu yang bersifat
otoriter dominatif dan yang demokratis integratif. Besarnya klasifikasi itu
dapat kita kumpulkan data tentang respons murid terhadap tipe – tipe guru.
Sikap anak juga di pengaruhi oleh sikap orang tua dan suasana dalam
keluarga.

B. Saran

Seorang pendidik hendaknya tahu akan pentingnya hakikat nilai yang


akan diajarkan kepada para anak didiknya, sehingga anak didik mengetahui
etika keilmuan yang bermoral dalam ilmu yang di pelajari. Semoga makalah
ini bisa jadi bahan acuan dan semangat untuk mengkaji dan membuat
makalah yang semakin baik.
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Ravik karsidi, Sosiologi Pendidikan, (Surakarta : USN Press, 2008)

Prof.Dr.S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Bandung : Jermmans, 1983)

Thomas gordon, Guru yang efektif, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1990.

Anda mungkin juga menyukai