Disusun oleh:
Zainal Abidin
NIP 196909061992031009
Guru SMAN 3 Bandar Lampung
Kota Bandar Lampung
2015
i0
ABSTRAK
Zainal Abidin. 2015. Menjadi Guru Berkompeten: Mengapa Tidak mencoba Secara Mandiri?
Best Practice. Jakarta: Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan.
Karya tulis ini bertujuan mendeskripsikan upaya meningkatkan kompetensi guru sebagai
tanggung jawab profesionalnya pada era dunia global. Walaupun profesionalisme guru di setiap
negara berbeda-beda namun terdapat kesamaan, yaitu guru mempunyai kompetensi dalam
pengetahuannya dan kompetensi guru untuk mentransformasikan pengetahuannya dalam proses
pembelajaran di kelas. Pembahasan dalam tulisan ini merupakan bahasan untuk kedua
kompetensi guru tersebut yang dapat dilakukan secara mandiri. Dalam pembahasan tersebut
juga diberikan beberapa contoh pengalaman dari penulis. Dengan upaya-upaya yang diuraikan
dalam bahasan ini diharapkan guru berkompeten dan mempunyai kepercayaan serta ekspektasi
yang semakin besar dalam upaya meningkatkan proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif
untuk meningkatkan kompetensi siswa.
Kata kunci: pembelajaran pada era dunia global, meningkatkan kompetensi guru secara mandiri
iii
2
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN
ii
ABSTRAK
iii
DAFTAR ISI
iv
I . LATAR BELAKANG
IV. PENUTUP
11
DAFTAR PUSTAKA
12
LAMPIRAN DOKUMENTASI
13
BIOGRAFI PENULIS
17
iii
3
iv
I. LATAR BELAKANG
Kita hidup dalam dunia global. Dunia dengan segala kompleksitas dan tantangan dalam
berbagai segi kehidupan. Kompetensi siswa dalam menghadapi kehidupan mereka pada
abad ke-21 mengharapkan siswa mempunyai kompetensi yang bermanfaat bagi
kehidupan mereka. Majalah Time, 18 Desember 2006, mengungkapkan kompetensikompetensi tersebut agar siswa dapat bersaing dalam kehidupan dunia global, yaitu: (1)
Knowing more about the world; (2) Thinking outside the box; (3) Becoming smarter
about new sources of information; dan (4) Developing good people skills.Dalam buku
Stop Stealing Dreams: What is svool for? (Godin: 2010) menyatakan ada empat tujuan
dari sebuah sekolah, yaitu: (1) To create a society thats culturally coordinated; (2) To
further science and knowledge and pursue information for its own shake; (3) To enhane
civilization while giving people the tools to make informed decisions; dan (4) To train
people to become productive workers.
Secara umun, sedikitnya ada dua alasan pentingnya kualitas pendidikan untuk
meningkatkan kompetensi siswa pada era global. Pertama, mengacu pada buku Six
Simple Rules: How To Manage Complexity Without Getting Complicated (Morieux and
Tollman: 2014) yang menyebutkan tingkat kompleksitas dalam periode 20-30 tahun
14
meningkat 35 kali lipat. Artinya, persoalan dan solusi di masa depan bertambah rumit.
Kedua, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menghadirkan kompleksitas
tersendiri, sehingga diperlukan orang-orang yang berpikir kritis seperti disinggung
dalam buku Critical Thinking: Tools for Taking Charge of Your Prefessional and
Personal Life (Paul and Elder: 2014). Pada dua alasan pertama inilah, maka siswa harus
melakukan pembelajaran yang menghasilkan kemampuan berpikir kritis dan
mempunyai kemampuan menyelesaikan persoalan yang tambah rumit.
Salah satu segi penting dari sekolah dan ruang kelas adalah guru. Menurut Fullan
(Fullan, 2001) dalam buku The New Meaning of Educational Change berpendapat
efektifitas itu terjadi jika (1) quality people are recruited to teaching, dan (2) the
workplace is organized to energize teachers and reward accomplishments.
Syarat utama bagi guru untuk dapat mengajar dengan baik adalah guru yang
memiliki kapasitas penguasaan materi yang telah memadai. Guru harus benar-benar
kompeten dengan materi yang akan diberikannya. Guru yang tidak kompeten tentu tidak
akan dapat menghasilkan siswa yang kompeten. Selain itu guru juga harus memiliki
komitmen yang benar-benar tinggi dalam usaha untuk mengembangkan kualitas
pembelajarannya. Guru yang memiliki motivasi rendah tidak akan dapat melaksanakan
pembelajaran berkualitas yang menuntut kerja keras guru untuk mempersiapkan dan
melaksanakannya di kelas. Guru harus mengikuti pelatihan tentang pembelajaran
25
Upaya meningkatkan kompetensi guru dapat dilakukan secara mandiri. Pendekatan dan
tahapan yang tepat dalam upaya ini memberi pengaruh bagi guru dalam proses
peningkatan kompetensinya.
Dalam buku How Learning Works: 7 Research Based Principles for Smart Teaching
(Ambrose et al: 2010) mengorganisir variasi pembelajaran dalam tujuh prinsip yang
saling berinterelasi, yaitu:
1. Students prior knowledge can serve to help or hinder learning.
2. Students organization of knowledge impacts how students learn and apply
what they know.
3. Motivation determines, directs, and sustains what students learn.
4. To develop mastery, students must develop the skills, practice integrating
them, and know when to apply them.
5. Goal-directed practice coupled with targeted feedback enhances learning.
6. Level of learner development interacts with course climate to impact
learning.
7. To become self-directed, learners must be able to monitor and adjust their
approaches to learning.
Buku How Learning Works: Seven Research-Based Principles for Smart Teaching,
merupakan sintesis 50 tahun riset pembelajaran dari perspektif kognitif, motivasional
dan developmental.
Guru memainkan perann dalam sistem pendidikan di Indonesia. Guru adalah orangorang yang sangat intensif berinteraksi langsung dengan siswa sebanyak waktu selama
siswa di sekolah. Budaya Indonesia, yang menempatkan guru sebagai model bagi siswa,
merupakan pentingnya peran guru di Indonesia. Guru tidak hanya harus sukses untuk
74
mengajar siswa dengan materi pengetahuannya tetapi juga harus menjadi contoh yang
baik bagi siswa dalam banyak aspek kehidupan. Karena itu, isi kurikulum tidak hanya
memuat segi kognitif dan psikomotorik tetapi memuat juga segi sikap. (Alkaff: 2013)
Baik dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (School Based Curriculum) maupun
Kurikulum 13, guru mempunyai peran sangat penting. Guru mempunyai kewenangan
merancang kurikulum materi pelajaran sampai menentukan standar kelulusan siswa di
tingkat sekolah. Sehingga, guru di in Indonesia harus mempunyai sekumpulan
kompetensi yang berbeda untuk tercapainya keberhasilan tujuan pendidikan nasional.
Undang-Undang RI No 14 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri No. 16 Tahun 2007
menyatakan bahwa guru Indonesia mampu menunjukkan empat komponen kompetensi,
yaitu kompetensi profesional, pedagogi, sosial dan personal.
Keprofesianalan guru (Indra Djati Sidi: 2003) menuntut sejumlah persyaratan minimal,
antara lain, memiliki kualifikasi pendidikan profesi yang memadai, memiliki
kompetensi keilmuan sesuai dengan bidang yang ditekuninya, memiliki kemampuan
berkomunikasi yang baik dengan anak didiknya, mempunyai jiwa kreatif dan produktif,
mempunyai etos kerja dan komitmen tinggi terhadap profesinya, dan selalu melakukan
pengembangan diri secara terus-menerus melalui organisasi profesi, internet, buku,
seminar dan semacamnya. Dengan persyaratan ini maka tugas guru bersifat competency
based, yang menekankan pada penguasaan secara optimal konsep keilmuan dan
perekayasaan yang berdasarkan nilai-nilai etika dan moral.
85
1. Memberdayakan Internet
Internet sebagai alat untuk eksplorasi dan berbagi informasi merupakan
peralatan yang bermanfaat bagi peningkatan kompetensi guru. Penggunaan dan
mengelolaan yang tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa dapat
membantu guru dalam meningkatkan kompetensinya secara mandiri. Zaid Ali
Alsagoff (Alsagoff: 2013), mendaftar beberapa peralatan internet yang memberi
keluasan bagi guru untuk memberdayakannya, yaitu: (1) Easy to use and secure
internet browser; (2) e-Mail system; (3) Social bookmarking tool; (4) Social
bookmarking tool with collaborative learning features: (5) Tool that enable me
to capture, visualize, organize and share my bookmark; (6) Tool to translate text
or a webpage; (7) RSS reader; (8) Online RSS readers; (9) Online Calendar;
(10) Tool to aggregate all my resources, mail, RSS feeds, etc n one place; (11)
Platform to incorporate all my favorite tools within one environment; (12)
Learning Management System (LSM); (13) Hosted LMS; (14) Tool to assist me
in evaluating and selecting a LMS; (15) Learning Activity Management System;
(16) Collaboration tool; (17) Social Networking tool; (18) Social Networking
tool; (19) Tool to create study groups and manage group project; (20) Tool to
keep track of my schoolwork (assignments); (21) 3D online virtual world where
I cansosialize, connect and learn; (22) Content Management System (CMS);
(23) Tool to create my own website; (24)Virtual Classroom; (25) Hosted Virtual
Classroom; (26) Tool to broadcast myself to the world; (27) Tool to make calls
from my computer; (28) Videoconferencing chat service; (29) Content outhoring
tool? How about two?; (30) Alternative to Microsoft Office; (31) Online suite of
office tools?; (32) Tool that accurately converts my powerpoint to flash
(including animations); (33) Web authoring tool alternative to FrontPage and
Dreamweaver; (34) Personal online notebook; (35) Blogging tool; (36)
Blogging tool for educator?; (37)Directory of edubloggers from aroun the
world; (38) Microblogging tools; (39) Microblogging tool for education; dan
(40) Microblooging tool for companies.
69
Gambar 1. TPACK
10
7
Kerangka kerja
berkolaborasi kreatif: Student centered, Environmentally useful, and Tasksfocused Tool systems, yang dapat menghasilkan siswa mengatasi
ketidakmampuannya.
11
8
12
9
Ketiga elemen dalam pedagogi kreatif, yatitu: (1) Creative learning; (2)
Creative teaching dan (3) Teaching for creativity, disesuaikan dengan
environment, baik eksternal dan sosial, yang menstimulus dan mendukung
motivasi atau antusias siswa.
Guru yang mencintai profesinya akan senantiasa bersemangat yang peduli pada
murid atau siswa, berkompeten dan belajar berkelanjutan. (Baswedan: 2014)
Guru akan melakukan pembelajaran melalui kepengasuhan yang kasih dan
sayang untuk menumbuhkan kehendak siswa mencari ilmu dan berpikir
sehingga dapat menumbuhkan manusia mandiri dan berkepribadian agar fungsi
ke-khalifahan-nya maksimal.
13
10
V. PENUTUP
Kompetensi guru mencakup empat kompetensi, yaitu profesional, pedagogi, sosial dan
personal. Keempat kompetensi itu dapat dilakukan secara mandiri dengan cara:
(1) memberdayakan internet; (2) mengikuti pelatihan pendalaman materi dan pedagogi;
(3) melakukan pembelajaran berbasis riset ilmiah dan pedagogi kreatif; dan
(4) mencintai profesi guru dengan serius.
Penulis merekomendasikan kepada setiap guru untuk mencoba meningkatkan
kompetensinya secara mandiri.
Penciptaan sekolah yang kondusif, kepedulian orang tua dan warga masyarakat,
dukungan pemerintah, organisasi profesi dan industri dapat memotivasi guru dalam
meningkatkan kompetensinya.
Guru sebagai pembelajar sepanjang hayat dan sebagai periset diberikan waktu yang
cukup memadai untuk melakukan proses pembelajaran dan merefleksikannya agar
menjadi pengalaman terbaik dari setiap guru.
14
11
DAFTAR PUSTAKA
12
15
3. Tulisan penulis di papan tulis dan tetap menjadi media dalam pembelajaran yang
penting. Menganalisis soal-soal perlu dilakukan diskusi yang mendalam dan
dituliskan di papan tulis. Matematika sangat penting dalam analisis fenomena alam
dalam pembelajaran fisika.
4. Menterjemahkan dengan google translate yang dimuat di laman penulisnya.
5. Ikut ngeblog di blog keroyokandi laman kompasiana.com dan salah satu judul
tulisan penulis. Sejak 26 Januari 2013, telah terposting sekitar 100 tulisan, wahana
berefleksi dan diskusi.
6. Facebook dan artikel jurnal. Facebook tidak sekedar update status tetapi bisa
dijadikan sarana komunikasi dan diskusi bisa menghasilkan sebuah artikel jurnal.
7. Slideshare dan Scribd. Tidak hanya menyimpan file tetapi bisa megunduh dan
mengunggah file dari berbagai pengetahuan.
16
13
8. Bersama Prof. Yohanes Surya pada dua kesempatan: (1) Seminar Asosiasi Guru
Fisika Indonesia (AGFI) di Gedung LPMP Jakarat 2007 dan (2) Diklat Fisika Gasing
(Gampang, Asyik dan Menyenangkan) di Hotel Nusantara Bandar Lampung 2008.
9. Grup Kelas Fisika SMAN 3 Bandar Lampung. Tempat informasi dan
komunikasi siswa guru yang dapat mendukung proses pembelajaran.
10. Sebagai peserta Course on Earth and Space Space for Sustainable Development
Qitep in Science Bandung 2011.
11. Bersaama Tim ME dari PKTKIPA Bandung ke SMAN 3 Bandar Lampung
sekaligus penyerahan sertifikat pelatihan daring (free). Pelatihan lewat internet
dapat menghemat energi dan biaya.
12. Bersama Ibu Sri Sukaesih dan Ibu Damriani, masing-masing adalah guru
matematika dan fisika SMAN 3 Bandar Lampung sesaat sebelum mengikuti
Seminar Sains di FMIPA IPB Bogor 2013.Meningkatkan pengetahuan mendukung
dalam proses pembelajaran.
13. Sebagai pemenang ke-2 STEM Award PSN IPB 2013. Berlatih riset inovasi
pembelajaran untuk mempertajam daya analisis problem solving.
14. Sebagai Guru Teladan Tingkat Nasional versi PSN FMIPA IPB Bogor tahun 2010.
15. Menjadi Guru Pendamping PSN IPB Bogor 2013. Memotivasi siswa lewat kegiatan
ilmiah di luar sekolah.
16. Melaksanakan lomba cerdas cermat di tingkat sekolah tahun 2015. Menguatkan
siswa agar bermotivasi prestasi.
17. Salah satu bentuk komunikasi via email: derivasi rumus cylinder-wire Prof. Kalda
dari Institute of Cybernetics at Tallinn University of Technology Estonia yang
dikirimkan di lampiran email kepada penulis. Belajar dan berkomunikasi
pengetahuan dari jarak jauh sangat mungkin pada era digital.
14
17
18
15
29. Pembelajaran yang dilakukan dengan semangat peduli murid, berkompetensi, dan
belajar terus-menerus dapat menghasilkan pembelajaran terbaik yang dimiliki oleh
guru sebagai pengalaman terbaik (best practice).
19
16
BIOGRAFI PENULIS
Nama Lengkap
NIP
NUPTK
Pangkat/Golongan Ruang
Jabatan
Tempat dan Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Agama
Guru Mata Pelajaran
Masa Kerja Guru Mapel
Judul Karya Tulis Ilmiah
Pendidikan Terakhir
Fakultas/Jurusan
Sekolah
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Nama Sekolah
Jalan
Kelurahan
Kecamatan
Kota
Provinsi
Telp/Fax
Website
Jalan
Desa
Kecamatan
Kabupaten
Provinsi
No. HP
Email
Rumah
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
TEMPAT
PELAKSANAAN
PENYELENGGARA
(jam)
1.
2.
Bandar Lampung,
1999
Bandar Lampung,
2006
20
17
140
10
Bandar Lampung
WAKTU
NO.
TEMPAT
PELAKSANAAN
PENYELENGGARA
(jam)
3.
Bandar Lampung,
2006
50
4.
Jakarta, 2007
17
5.
Pelatihan Jardiknas
Bandar Lampung,
2008
30
6.
Bandar Lampung,
2007
40
7.
Bandar Lampung,
2008
36
8.
Bandar Lampung,
2008
10
9.
Bandar Lampung,
2008
Jakarta, 2003
30
Dirjen Dikdasmen
Depdiknas
11.
Bandar Lampung
120
12.
Workshop PTK
Yogyakarta
21-28 Juni
2009
13.
Yogyakarta
21-28 Juni
2009
14.
Yogyakarta
2 Mei 2009
15.
Bandar Lampung
2009
16.
Creative Writing
Bandar Lampung
2010
17.
Bandar Lampung
2010
18.
Bandar Lampung
2010
19.
Bandar Lampung
2011
20.
Bandung
2011
19.
Gading Serpong
2013
10.
21
18
AGFI Lampung
Qitep in Science
WAKTU
PELAKSANAAN
TINGKAT
Provinsi
2.
2007
Nasional
Depdiknas RI
3.
2000
Provinsi
2010
Nasional
2013
Nasional
NO
1.
4.
5.
PENYELENGGARA
Publikasi:
1. Dinamika Lagrangian dan Hamiltonian untuk SLA
(http://www.scribd.com/doc/2034748/Dinamika-Lagrangian-dan-Hamiltonian-untuk-SLA)
2. Fisika Sedikit Angka
(http://www.scribd.com/doc/2034845/FISIKA-SEDIKIT-ANGKA)
3. Memahami Fisika Tanpa Rumus
(http://www.scribd.com/doc/2052773/Memahami-Fisikan-Tanpa-Rumus)
4. Ayo Belajar Fisika
(http://www.scribd.com/doc/2058429/Ayo-Belajar-Fisika)
5. Internet untuk Pembelajaran Fisika yang Menyenangkan
(http://www.scribd.com/doc/2067599/Internet-untuk-Pembelajaran-Fisika-yang-Menyenangkan)
6. TinjauanTerhadap Profesionalisme Guru Fisika
(http://www.scribd.com/doc/2219919/TINJAUAN-TERHADAP-PROFESIONALISME-GURU-FISIKA)
7. Fisika Physik Interaktiv IV
(http://www.scribd.com/doc/2368193/Fisika-Physik-InteraktivIV)
8. 101 Fakta Fisika
(http://www.scribd.com/doc/2369502/101-Fakta-Fisika)
9. Riset untuk Remaja
(http://www.scribd.com/doc/2369420/RISET-UNTUK-REMAJA)
10. Memahami Tsunami Aceh Dalam Upaya Penyadaran Masyarakat Terhadap Bahaya Tsunami
(http://www.scribd.com/doc/5992594/Memahami-Tsunami-Aceh-Dalam-Upaya-Penyadaran-MasyarakatTerhadap-Bahaya-Tsunami)
11. Butir-butir Penting Penelitian Tindakan Kelas PTK
(http://www.scribd.com/doc/4951543/BUTIRBUTIR-PENTING-PENELITIAN-TINDAKAN-KELAS-PTK)
22
19
20
23