Anda di halaman 1dari 24

MENJADI GURU BERKOMPETEN: MENGAPA TIDAK

MENCOBA SECARA MANDIRI?


Best Practice
Diajukan Untuk Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan 2015

Disusun oleh:

Zainal Abidin
NIP 196909061992031009
Guru SMAN 3 Bandar Lampung
Kota Bandar Lampung

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2015
i0

Menjadi Guru Berkompeten: Mengapa Tidak Mencoba Secara Mandiri?

ABSTRAK
Zainal Abidin. 2015. Menjadi Guru Berkompeten: Mengapa Tidak mencoba Secara Mandiri?
Best Practice. Jakarta: Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan.
Karya tulis ini bertujuan mendeskripsikan upaya meningkatkan kompetensi guru sebagai
tanggung jawab profesionalnya pada era dunia global. Walaupun profesionalisme guru di setiap
negara berbeda-beda namun terdapat kesamaan, yaitu guru mempunyai kompetensi dalam
pengetahuannya dan kompetensi guru untuk mentransformasikan pengetahuannya dalam proses
pembelajaran di kelas. Pembahasan dalam tulisan ini merupakan bahasan untuk kedua
kompetensi guru tersebut yang dapat dilakukan secara mandiri. Dalam pembahasan tersebut
juga diberikan beberapa contoh pengalaman dari penulis. Dengan upaya-upaya yang diuraikan
dalam bahasan ini diharapkan guru berkompeten dan mempunyai kepercayaan serta ekspektasi
yang semakin besar dalam upaya meningkatkan proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif
untuk meningkatkan kompetensi siswa.
Kata kunci: pembelajaran pada era dunia global, meningkatkan kompetensi guru secara mandiri

iii
2

DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN

ii

ABSTRAK

iii

DAFTAR ISI

iv

I . LATAR BELAKANG

II. KAJIAN TEORI

III . PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SECARA MANDIRI

IV. PENUTUP

11

DAFTAR PUSTAKA

12

LAMPIRAN DOKUMENTASI

13

BIOGRAFI PENULIS

17

iii
3
iv

I. LATAR BELAKANG
Kita hidup dalam dunia global. Dunia dengan segala kompleksitas dan tantangan dalam
berbagai segi kehidupan. Kompetensi siswa dalam menghadapi kehidupan mereka pada
abad ke-21 mengharapkan siswa mempunyai kompetensi yang bermanfaat bagi
kehidupan mereka. Majalah Time, 18 Desember 2006, mengungkapkan kompetensikompetensi tersebut agar siswa dapat bersaing dalam kehidupan dunia global, yaitu: (1)
Knowing more about the world; (2) Thinking outside the box; (3) Becoming smarter
about new sources of information; dan (4) Developing good people skills.Dalam buku
Stop Stealing Dreams: What is svool for? (Godin: 2010) menyatakan ada empat tujuan
dari sebuah sekolah, yaitu: (1) To create a society thats culturally coordinated; (2) To
further science and knowledge and pursue information for its own shake; (3) To enhane
civilization while giving people the tools to make informed decisions; dan (4) To train
people to become productive workers.

Dalam http://21stcentury-classroom.wikispaces.com, prinsip-prinsip ruang kelas abad


ke- 21 dirancang dengan: (1) curriculum drives technology; (2) begin with the end in
mind; (3) backwards design; (4) project-based learning; (5) use the inquiry process; (6)
Blooms revised taxonomy; (7) myp tecchnology design cycle; (8) authentic
assessments; (9) technology as tools; (10) embeded technology; (11) connected; (12)
global audience; (13) tap into the energy students bring to class; (14) learn with
technology the way students live with technology; dan (15) using technology
successfully in the classroom is a mindset not a skill-set. Peralatan ruang kelasnya:
(1) blog; (2) social networking; (3) multimedia; dan (4) VoIP. Kelas dikelola dengan:
(1) create a studio environment; (2) students centered; (3) teacher as fasilitator; (4)
adaptive and flexible; (5) mobile; (6) community environment; (7) utilize class expert;
(8) networked; (9) creative; (10) interactive; dan (11) instant access.

Secara umun, sedikitnya ada dua alasan pentingnya kualitas pendidikan untuk
meningkatkan kompetensi siswa pada era global. Pertama, mengacu pada buku Six
Simple Rules: How To Manage Complexity Without Getting Complicated (Morieux and
Tollman: 2014) yang menyebutkan tingkat kompleksitas dalam periode 20-30 tahun
14

meningkat 35 kali lipat. Artinya, persoalan dan solusi di masa depan bertambah rumit.
Kedua, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menghadirkan kompleksitas
tersendiri, sehingga diperlukan orang-orang yang berpikir kritis seperti disinggung
dalam buku Critical Thinking: Tools for Taking Charge of Your Prefessional and
Personal Life (Paul and Elder: 2014). Pada dua alasan pertama inilah, maka siswa harus
melakukan pembelajaran yang menghasilkan kemampuan berpikir kritis dan
mempunyai kemampuan menyelesaikan persoalan yang tambah rumit.

Ditinjau dari segi pembelajaran, pentingnya pendekatan partisipatory teaching method


memberikan hasil yang jauh lebih baik dibanding passive teaching method. Metode
pembelajaran partisipasi yang mencakup diskusi kelompok, praktik di laboratorioum
atau kerja sosial, dan presentasi. Karena itu, melalui pembelajaran ini akan
mengedepankan observasi, bertanya, bereksperimen, berpikir nalar, dan menyampaikan
pendapat. Di samping pendekatan pembelajaran, cara penilaian peserta didik juga harus
berubah, terutama berkaitan dengan pengolahan nilai yang harus dilakukan secara
otentik terus menerus, sepanjang proses pembelajaran, penilaian tidak hanya berkaitan
dengan angka-angka atau kuantitatif tetapi juga harus kualitatif.

Salah satu segi penting dari sekolah dan ruang kelas adalah guru. Menurut Fullan
(Fullan, 2001) dalam buku The New Meaning of Educational Change berpendapat
efektifitas itu terjadi jika (1) quality people are recruited to teaching, dan (2) the
workplace is organized to energize teachers and reward accomplishments.

Syarat utama bagi guru untuk dapat mengajar dengan baik adalah guru yang
memiliki kapasitas penguasaan materi yang telah memadai. Guru harus benar-benar
kompeten dengan materi yang akan diberikannya. Guru yang tidak kompeten tentu tidak
akan dapat menghasilkan siswa yang kompeten. Selain itu guru juga harus memiliki
komitmen yang benar-benar tinggi dalam usaha untuk mengembangkan kualitas
pembelajarannya. Guru yang memiliki motivasi rendah tidak akan dapat melaksanakan
pembelajaran berkualitas yang menuntut kerja keras guru untuk mempersiapkan dan
melaksanakannya di kelas. Guru harus mengikuti pelatihan tentang pembelajaran
25

sebanyak-banyaknya dan berkreasi di kelas agar pendekatan competence-based


dilakukan di kelas. Apabila guru telah dapat menguasai materi yang hendak
diajarkannya maka guru harus dapat meningkatkan kualitas dirinya. Pelatihan terus
menerus merupakan langkah yang tepat, yaitu melatih diri dalam metodologimetodologi pengajaran yang berkorelasi dengan penguasan kurikulum berbasis
kompetensi maupun pemahaman filosofi dan paradigma yang menyertainya. Pelatihan
ini harus dibarengi dengan usaha-usaha keras untuk mengembangkan sensifitas dan
kreativitas dari masing-masing guru untuk mengembangkan sendiri metodologi yang
tepat bagi siswa masing-masing. Selanjutnya, guru mempraktekkan kompetensinya
tersebut sehingga menemukan praktek terbaik pembelajarannya.

Kompetensi guru menunjukkan keprofesionalannya. Guru profesional bukan hanya


harus benar-benar menguasai materi yang harus disampaikannya kepada siswa dan
kaitannya dengan tujuan pendidikan nasional secara filosofis maupun praktis. Guru
juga harus paham hal-hal mendasar seperti prinsip belajar otak kiri dan kanan,
pendekatan Quantum Teaching and Learning, pemahaman tentang Multiple
Intelligences dan penerapannya di kelas, taksonomi Bloom dan aplikasinya pada proses
dan memanfaatkan internet sebagai wahana belajar, mengorkestrasikan materi yang
diajarkannya dengan materi pelajaran lain dalam suatu pembelajaran tematik berbentuk
project.

Upaya meningkatkan kompetensi guru dapat dilakukan secara mandiri. Pendekatan dan
tahapan yang tepat dalam upaya ini memberi pengaruh bagi guru dalam proses
peningkatan kompetensinya.

II. KAJIAN TEORI


Mengajar atau teaching adalah membantu peserta didik memperoleh informasi, ide,
keterampilan, nilai, cara berpikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya, dan cara-cara
belajar bagaimana belajar (Joyce, Well and Calhoun: 2000). Sedangkan pembelajaran
adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik. Secara implisit dalam pembelajaran
56
33

terdapat kegiatan memilih, menetapkan mengembangkan metode untuk mencapai hasil


pembelajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode
didasarkan pada kondisi pembelajaran yang ada. Kegiatan-kegiatan tersebut pada
dasarnya merupakan inti dari perencanaan pembelajaran. Konsep pembelajaran adalah
bagaimana membelajarkan peserta didik, dan bukan pada apa yang dipelajari peserta
didik. Dengan demikian pembelajaran menempatkan peserta didik sebagai subjek
bukan sebagai objek. Jadi, pembelajaran difokuskan pada bagaimana siswa belajar.

Dalam buku How Learning Works: 7 Research Based Principles for Smart Teaching
(Ambrose et al: 2010) mengorganisir variasi pembelajaran dalam tujuh prinsip yang
saling berinterelasi, yaitu:
1. Students prior knowledge can serve to help or hinder learning.
2. Students organization of knowledge impacts how students learn and apply
what they know.
3. Motivation determines, directs, and sustains what students learn.
4. To develop mastery, students must develop the skills, practice integrating
them, and know when to apply them.
5. Goal-directed practice coupled with targeted feedback enhances learning.
6. Level of learner development interacts with course climate to impact
learning.
7. To become self-directed, learners must be able to monitor and adjust their
approaches to learning.
Buku How Learning Works: Seven Research-Based Principles for Smart Teaching,
merupakan sintesis 50 tahun riset pembelajaran dari perspektif kognitif, motivasional
dan developmental.

Guru memainkan perann dalam sistem pendidikan di Indonesia. Guru adalah orangorang yang sangat intensif berinteraksi langsung dengan siswa sebanyak waktu selama
siswa di sekolah. Budaya Indonesia, yang menempatkan guru sebagai model bagi siswa,
merupakan pentingnya peran guru di Indonesia. Guru tidak hanya harus sukses untuk
74

mengajar siswa dengan materi pengetahuannya tetapi juga harus menjadi contoh yang
baik bagi siswa dalam banyak aspek kehidupan. Karena itu, isi kurikulum tidak hanya
memuat segi kognitif dan psikomotorik tetapi memuat juga segi sikap. (Alkaff: 2013)
Baik dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (School Based Curriculum) maupun
Kurikulum 13, guru mempunyai peran sangat penting. Guru mempunyai kewenangan
merancang kurikulum materi pelajaran sampai menentukan standar kelulusan siswa di
tingkat sekolah. Sehingga, guru di in Indonesia harus mempunyai sekumpulan
kompetensi yang berbeda untuk tercapainya keberhasilan tujuan pendidikan nasional.
Undang-Undang RI No 14 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri No. 16 Tahun 2007
menyatakan bahwa guru Indonesia mampu menunjukkan empat komponen kompetensi,
yaitu kompetensi profesional, pedagogi, sosial dan personal.

Keprofesianalan guru (Indra Djati Sidi: 2003) menuntut sejumlah persyaratan minimal,
antara lain, memiliki kualifikasi pendidikan profesi yang memadai, memiliki
kompetensi keilmuan sesuai dengan bidang yang ditekuninya, memiliki kemampuan
berkomunikasi yang baik dengan anak didiknya, mempunyai jiwa kreatif dan produktif,
mempunyai etos kerja dan komitmen tinggi terhadap profesinya, dan selalu melakukan
pengembangan diri secara terus-menerus melalui organisasi profesi, internet, buku,
seminar dan semacamnya. Dengan persyaratan ini maka tugas guru bersifat competency
based, yang menekankan pada penguasaan secara optimal konsep keilmuan dan
perekayasaan yang berdasarkan nilai-nilai etika dan moral.

III. PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SECARA MANDIRI


Peningkatan kompetensi guru secara mandiri yang diuraikan di bawah ini merupakan
evidensi pengalaman penulis sebagai upaya mencari praktek terbaik. Beberapa
pengalaman tersebut didaftarkan pada bagian lampiran.Upaya meningkatkan
kompetensi guru secara mandiri dapat dilakukan sebagai berikut.

85

1. Memberdayakan Internet
Internet sebagai alat untuk eksplorasi dan berbagi informasi merupakan
peralatan yang bermanfaat bagi peningkatan kompetensi guru. Penggunaan dan
mengelolaan yang tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa dapat
membantu guru dalam meningkatkan kompetensinya secara mandiri. Zaid Ali
Alsagoff (Alsagoff: 2013), mendaftar beberapa peralatan internet yang memberi
keluasan bagi guru untuk memberdayakannya, yaitu: (1) Easy to use and secure
internet browser; (2) e-Mail system; (3) Social bookmarking tool; (4) Social
bookmarking tool with collaborative learning features: (5) Tool that enable me
to capture, visualize, organize and share my bookmark; (6) Tool to translate text
or a webpage; (7) RSS reader; (8) Online RSS readers; (9) Online Calendar;
(10) Tool to aggregate all my resources, mail, RSS feeds, etc n one place; (11)
Platform to incorporate all my favorite tools within one environment; (12)
Learning Management System (LSM); (13) Hosted LMS; (14) Tool to assist me
in evaluating and selecting a LMS; (15) Learning Activity Management System;
(16) Collaboration tool; (17) Social Networking tool; (18) Social Networking
tool; (19) Tool to create study groups and manage group project; (20) Tool to
keep track of my schoolwork (assignments); (21) 3D online virtual world where
I cansosialize, connect and learn; (22) Content Management System (CMS);
(23) Tool to create my own website; (24)Virtual Classroom; (25) Hosted Virtual
Classroom; (26) Tool to broadcast myself to the world; (27) Tool to make calls
from my computer; (28) Videoconferencing chat service; (29) Content outhoring
tool? How about two?; (30) Alternative to Microsoft Office; (31) Online suite of
office tools?; (32) Tool that accurately converts my powerpoint to flash
(including animations); (33) Web authoring tool alternative to FrontPage and
Dreamweaver; (34) Personal online notebook; (35) Blogging tool; (36)
Blogging tool for educator?; (37)Directory of edubloggers from aroun the
world; (38) Microblogging tools; (39) Microblogging tool for education; dan
(40) Microblooging tool for companies.

69

2. Mengikuti Pelatihan Pendalaman Materi dan Pedagogi


Studi yang dilakukan Spovits dan Turner (Ismunandar: 2010) yang sering
dirujuk, menyatakan bahwa minimal pelatihan 80 jam diperlukan agar terjadi
perubahan signifikan pada guru yang mengikuti pelatihan. Namun bergantung
pada kemampuan awal guru peserta pelatihan, akan diperlukan frekuensi
kegiatan lanjutan yang bervariasi. Kegiatan lanjutan pasca pelatihan dapat
berupa dukungan dan kunjungan tim ahli, penyediaan sumber belajar online.
Intinya agar pembelajaran yang diharapkan dapat berlangsung berkelanjutan
diperlukan perubahan budaya dari pelatihan yang bersifat top down menjadi
kebutuhan para guru untuk terus meningkatkan profesionalitasnya (bottom up).

Guru yang baik mempunyai kompetensi meggunakan pedagogi untuk bidang


keilmuan yang dipercayakannya. Orientasi peningkatan keilmuan diarahkan
pada kemampuan guru dalam penguasaan PCK, TPACK sebagaimana
ditunjukkan pada gambar 1. Melalui kerangka kerja ini dapat mengidentifikasi
pengetahuan guru untuk pembelajaran efektif dengan teknologi.

Gambar 1. TPACK

10
7

Untuk pembelajaran fisika (Etkina: 2010) PCK-nya ditunjukkan pada gambar 2.


PCK sangat penting dipikirkan ketika akan melaksanakan pembelajaran.

Gambar 2. PCK Fisika

Sedangkan untuk pembelajaran kolaboratif, penggunaan kerangka kerja SETT


dapat menjadi pilihan pembelajaran sebagaimana ditunjukkan pada gambar 3.

Gambar 3. Kerangka Kerja SETT

Kerangka kerja

SETT merupakan alat pengorganisasian untuk membantu tim

berkolaborasi kreatif: Student centered, Environmentally useful, and Tasksfocused Tool systems, yang dapat menghasilkan siswa mengatasi
ketidakmampuannya.
11
8

Kompetensi guru merancang dan melakukan pembelajarn dapat


membangkitkan movitasi siswa dalam mencapai kompetensinya. Kompetensi
guru untuk menggunakan teknologi ke dalam pembelajaran (Zaid Ali Alsagof:
2013) diperlukan langkah-langkah berikut: (1) Learn using a variety of tools to
empower their Personal Learning Environment (PLE); (2) Design interactive
and engaging learning experiences using/ remixing/ reusing OER content, rapid
e-learning and social media tools wherever possible; (3) Empower learning
environments that inspire students to think deeper and learn more effectively;
(4) Assess learning using a variety of methods to measure more authentic
learning; (5) Reflect learning and teaching online to gain more feedback and be
part of the global learning conversation, dan (6) Transform to become better
educators proactively by always embracing change and exploring possibilities.

3. Melakukan Pembelajaran Berbasis Riset Ilmiah dan Pedagogi Kreatif


Mengacu pada buku How How Learning Works: 7 Research Based Principles
for Smart Teaching (Ambrose et al: 2010), pembelajaran secara kolektif yang
ditujukan pada tujuh prinsip (P1 - P7) dapat dilakukan dengan 5 prinsip (Brent
and Felder: 2011), yaitu: (1) Strategy S1: Collect data about students and use it
to design instruction (P1, P3); (2) Strategy S2: Be explicit about your learning
goals, learning objectives, and expectations (P3, P5, P6); (3) Strategy S3:
Scaffold complex tasks (P2 - P7); (4) Strategy S4: Help students learn to
function like experts (P2, P4, P7) and (5) Strategy S5: Establish a supportive
class climate (P3, P6).

Strategi ini diintegrasikan melalui pembelajaran kreatif (Lin: 2011)


sebagaimana ditunjukkan pada gambar 4.

12
9

Gambar 4. Tiga elemen pedagogi kreatif

Ketiga elemen dalam pedagogi kreatif, yatitu: (1) Creative learning; (2)
Creative teaching dan (3) Teaching for creativity, disesuaikan dengan
environment, baik eksternal dan sosial, yang menstimulus dan mendukung
motivasi atau antusias siswa.

5. Mencintai Profesi Guru dengan Serius


Seorang guru yang mencintai profesinya akan selalu menjadi pembelajar dan
periset bagi peningkatan kompetensinya. Guru selalu meningkatkan
pengetahuan dan keterampilannya serta menjaga dan mengamalkan nilai-nilai
positif dalam diri dan lingkungannya.

Guru yang mencintai profesinya akan senantiasa bersemangat yang peduli pada
murid atau siswa, berkompeten dan belajar berkelanjutan. (Baswedan: 2014)
Guru akan melakukan pembelajaran melalui kepengasuhan yang kasih dan
sayang untuk menumbuhkan kehendak siswa mencari ilmu dan berpikir
sehingga dapat menumbuhkan manusia mandiri dan berkepribadian agar fungsi
ke-khalifahan-nya maksimal.
13
10

V. PENUTUP
Kompetensi guru mencakup empat kompetensi, yaitu profesional, pedagogi, sosial dan
personal. Keempat kompetensi itu dapat dilakukan secara mandiri dengan cara:
(1) memberdayakan internet; (2) mengikuti pelatihan pendalaman materi dan pedagogi;
(3) melakukan pembelajaran berbasis riset ilmiah dan pedagogi kreatif; dan
(4) mencintai profesi guru dengan serius.
Penulis merekomendasikan kepada setiap guru untuk mencoba meningkatkan
kompetensinya secara mandiri.
Penciptaan sekolah yang kondusif, kepedulian orang tua dan warga masyarakat,
dukungan pemerintah, organisasi profesi dan industri dapat memotivasi guru dalam
meningkatkan kompetensinya.
Guru sebagai pembelajar sepanjang hayat dan sebagai periset diberikan waktu yang
cukup memadai untuk melakukan proses pembelajaran dan merefleksikannya agar
menjadi pengalaman terbaik dari setiap guru.

14
11

DAFTAR PUSTAKA

Alkaff, A. 2013. Perlunya Kompetensi Skap pada Rumusan Kurikulum. Komunitas


Salihara. Mei 2013.
Ambrose [et al.].2010. How learning works: seven research-based principles for smart
teaching. San Francisco: Jossey-Bass.
Baswedan, AR. 2014. Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia. Silaturahmi
Kementerian dengan Kepala Dinas. Jakarta, 1 Desember 2014
Brent, R and Felder, RM. 2011. How Learning Works. Chemical Engineering
Education, 45(4), 257-258 (Fall 2011).
Etkina, E. 2010. Pedagogical content knowledge and preparation of high school
physics teachers. Phys. Rev. ST Phys. Educ. Res. 6, 020110
Fullan. [et al]. 2001. The New Meaning of Educational Change. New York: Teachers
College Press.
Ismunandar. 2015. Pelatihan Guru Menyiapkan Kurikulum 2013.
http://inspiratif2008.blogspot.co.id/2013/01/pelatihangurumenyiapkankurikulum2013.ht
ml.
Mishra, P.and Koehler, M. J. 2006. Technological pedagogical content knowledge: A
new framework for teacher knowledge. Teachers College Record, 108(6), 10171054.
Morieux and Tollman. 2014. Six Simple Rules: How To Manage Complexity Without
Getting Complicated.Boston: Harvard Business Review Press.
Paul and Elder. 2014. Critical Thinking: Tools for Taking Charge of Your Prefessional
and Personal Life.New Jersey: Pearson Education, Inc.
Sidi, ID.2003. Menuju Masyarakat Belajar. Jakartta:Paramadina dan Logos Wacana
Ilmu.
Yu-Sien Lin. 2011. Fostering Creativity through Education - A Conceptual Framework
of Creative Pedagogy. Creative Education 2011. Vol.2, No.3, 149-155\
http://www.joyzabala.com/uploads/CA_Kananaskis__SETT_Horses_Mouth.pdf
http://zaidlearn.blogspot.com/2008/04/free-learning-tool-for-every-learning.html
http://zaidlearn.blogspot.com/2013/01/was-dna-of-21st-century-educator.html

12
15

LAMPIRAN: Foto dan Dokumentasi Kegiatan-kegiatan Dalam Upaya Peningkatan


Kompetensi Guru Secara Mandiri Sebagai Best Practice dari Penulis.

1. E-mail penulis (zay.abidin@gmail.com). Dalam banyak hal email sangat penting


dalam dunia internet.

2. Mengikuti Seminar dan Workshop Olimpiade Fisika di STKIP Surya Tangerang


2013.

3. Tulisan penulis di papan tulis dan tetap menjadi media dalam pembelajaran yang
penting. Menganalisis soal-soal perlu dilakukan diskusi yang mendalam dan
dituliskan di papan tulis. Matematika sangat penting dalam analisis fenomena alam
dalam pembelajaran fisika.
4. Menterjemahkan dengan google translate yang dimuat di laman penulisnya.
5. Ikut ngeblog di blog keroyokandi laman kompasiana.com dan salah satu judul
tulisan penulis. Sejak 26 Januari 2013, telah terposting sekitar 100 tulisan, wahana
berefleksi dan diskusi.

6. Facebook dan artikel jurnal. Facebook tidak sekedar update status tetapi bisa
dijadikan sarana komunikasi dan diskusi bisa menghasilkan sebuah artikel jurnal.

7. Slideshare dan Scribd. Tidak hanya menyimpan file tetapi bisa megunduh dan
mengunggah file dari berbagai pengetahuan.
16
13

8. Bersama Prof. Yohanes Surya pada dua kesempatan: (1) Seminar Asosiasi Guru
Fisika Indonesia (AGFI) di Gedung LPMP Jakarat 2007 dan (2) Diklat Fisika Gasing
(Gampang, Asyik dan Menyenangkan) di Hotel Nusantara Bandar Lampung 2008.
9. Grup Kelas Fisika SMAN 3 Bandar Lampung. Tempat informasi dan
komunikasi siswa guru yang dapat mendukung proses pembelajaran.
10. Sebagai peserta Course on Earth and Space Space for Sustainable Development
Qitep in Science Bandung 2011.
11. Bersaama Tim ME dari PKTKIPA Bandung ke SMAN 3 Bandar Lampung
sekaligus penyerahan sertifikat pelatihan daring (free). Pelatihan lewat internet
dapat menghemat energi dan biaya.
12. Bersama Ibu Sri Sukaesih dan Ibu Damriani, masing-masing adalah guru
matematika dan fisika SMAN 3 Bandar Lampung sesaat sebelum mengikuti
Seminar Sains di FMIPA IPB Bogor 2013.Meningkatkan pengetahuan mendukung
dalam proses pembelajaran.
13. Sebagai pemenang ke-2 STEM Award PSN IPB 2013. Berlatih riset inovasi
pembelajaran untuk mempertajam daya analisis problem solving.
14. Sebagai Guru Teladan Tingkat Nasional versi PSN FMIPA IPB Bogor tahun 2010.
15. Menjadi Guru Pendamping PSN IPB Bogor 2013. Memotivasi siswa lewat kegiatan
ilmiah di luar sekolah.
16. Melaksanakan lomba cerdas cermat di tingkat sekolah tahun 2015. Menguatkan
siswa agar bermotivasi prestasi.
17. Salah satu bentuk komunikasi via email: derivasi rumus cylinder-wire Prof. Kalda
dari Institute of Cybernetics at Tallinn University of Technology Estonia yang
dikirimkan di lampiran email kepada penulis. Belajar dan berkomunikasi
pengetahuan dari jarak jauh sangat mungkin pada era digital.

14
17

18. Mengikuti kegiatan In-House Training (IHT) Implementasi Kurikulum 2013.


Kurikulum berubah karena zaman berubah sehingga anak-anak perlu kompetensi
yang berbeda pada zamannya kleak.
19. Melaksanakan kegiatan Hari Guru 2010 dan 2013 di lingkungan sekolah. Interaksi
guru- siswa, guru-guru, siswa-siswa dan warga sekolah dapat melatih simpati dan
empati serta jiwa sosial.
20. Sebagai panitia persiapan Standar Isi akreditasi sekolah. Kolaborasi dan kerja tim
diperlukan untuk melatih sikap profesional dan sosial bagi pengembangan sekolah.
21. Bersama beberapa rekan guru. Membangun kerja sama sesama guru menciptakan
suasana kondusif bagi keberhasilan pembelajaran sebagai tugas utama guru.
22. Menjadi salah satu juri pada lomba karya tulis siswa SMP se-Bandar Lampung
2010. Belajar melatih mempertajam analisis dalam menilai sebuah karya tulis.
23. Sebagai anggota Komite Sekolah dari unsur guru: Menyerahkan bukti transparansi
dan akuntabilitas kepada Kepala Ombushman Wilayah Lampung 2013.
24. Bersama Panita Pembangunan Masjid Al Munawaroh SMAN 3 Bandar Lampung.
Melibatkan kerja sama alumni sekolah, pembangunan masjid selasai dalam waktu
sekitar tahun. Membangun dan kerja sama dengan alumni merupakan pengalaman
membangun jaringan untuk kemaslahatan.
25. Mengikuti Seminar Sains di ITB Bandung 2011. Belajar mengikuti perkembangan
Iptek.
26. Mendampingi siswa mengikuti Perkemahan Ilmiah di Universitas Malahaty Bandar
Lampung 2013.
27. Menjadi tutor bidang Profil dan Kultur Sekolah pada Masa Orientasi Siswa Baru
SMAN 3 Bandar Lampung 2014.
28. Rakerda dan Diklat Pembelajaran Berbasis IT Asosiasi Guru Fisika Indonesia
(AGFI) Provinsi Lampung 2010.

18
15

29. Pembelajaran yang dilakukan dengan semangat peduli murid, berkompetensi, dan
belajar terus-menerus dapat menghasilkan pembelajaran terbaik yang dimiliki oleh
guru sebagai pengalaman terbaik (best practice).

19
16

BIOGRAFI PENULIS

Nama Lengkap
NIP
NUPTK
Pangkat/Golongan Ruang
Jabatan
Tempat dan Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Agama
Guru Mata Pelajaran
Masa Kerja Guru Mapel
Judul Karya Tulis Ilmiah
Pendidikan Terakhir
Fakultas/Jurusan
Sekolah
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

: Zainal Abidin, S.Pd


: 196909061992031009
: 523874684200003
: Penata Muda Tk. I/III-B
: Guru
: Sendangagung, 6 September 1969
: Pria
: Islam
: Fisika
: 23 tahun
: Menjadi Guru Berkompetensi: Mengapa Tidak Mencoba
Secara Mandiri?
: S1 Pendidikan Fisika
: FKIP Unila/Pendidikan MIPA

Nama Sekolah
Jalan
Kelurahan
Kecamatan
Kota
Provinsi
Telp/Fax
Website

: SMAN 3 Bandar Lampung


: Jl. Khairil Anwar 30
: Durian Payung
: Tanjung Karang Pusat
: Bandar Lampung
: Lampung
: 0721-255600 / 0721-253287
: http://sman3.bdl.sch.id

Jalan
Desa
Kecamatan
Kabupaten
Provinsi
No. HP
Email

: Jl. Jend. A. Yani RT 04 RW 01 Way Layap II


: Kebagusan
: Gedong Tataan
: Pesawaran
: Lampung
: 085709248175
: zay.abidin@gmail.com

Rumah
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Kegiatan Profesional Guru yang Pernah Diikuti:


WAKTU
NO.

NAMA / JENIS DIKLAT

TEMPAT

PELAKSANAAN

PENYELENGGARA

(jam)

1.

Pelatihan Guru Bidang Studi

2.

Seminar dan Workshop


Pembuatan Antena Wireless
Menggunakan Kaleng Susu Serta
Teknik Konfigurasi Wireless
HOTSPOT

Bandar Lampung,
1999
Bandar Lampung,
2006

20
17

140

Kanwil Depdikbud Provinsi


Lampung
Perguruan Tinggi
Darmajaya

10

Bandar Lampung

WAKTU
NO.

NAMA / JENIS DIKLAT

TEMPAT

PELAKSANAAN

PENYELENGGARA

(jam)

3.

Workshop Guru Pembina LPIR


SMA

Bandar Lampung,
2006

50

4.

Seminar Asosiasi Guru Fisika


(AGFI)

Jakarta, 2007

17

5.

Pelatihan Jardiknas

Bandar Lampung,
2008

30

6.

Diklat dan Pembentukan Kader


Konservasi Tingkat Pemula

Bandar Lampung,
2007

40

7.

Pelatihan Pengelolaan Pesisir


Terpadu Bagi Guru SMA di Kota
Bandar Lampung

Bandar Lampung,
2008

36

8.

Diklat Implementasi IPA dan IPS


Terpadu Dalam Pembelajaran

Bandar Lampung,
2008

10

9.

Diklat Nasional Fisika


Gampang,Asyik dan
Menyenangkan (GASING)

Bandar Lampung,
2008

UMN bekerja sama MGMP


Fisika

Simposium Nasional I Inovasi


pembelajaran dan Pengelolaan
Sekolah

Jakarta, 2003

30

Dirjen Dikdasmen
Depdiknas

11.

Latihan Pra Jabatan Tingkat II

Bandar Lampung

120

Kanwil Depdikbud Lpg

12.

Workshop PTK

Yogyakarta

21-28 Juni
2009

LIPI Pemkot Yogyakarta

13.

Guru Pembimbing PIRN VIII

Yogyakarta

21-28 Juni
2009

LIPI Pemkot Yogyakarta

14.

Seminar Nasional Sains sebagai


Solusi permasalahan Bangsa

Yogyakarta

2 Mei 2009

15.

Pelatihan Pemberdayaan dan


Pengembangan Bank Soal Daerah

Bandar Lampung

2009

Pusat Penilaian Pendidikan


Depdiknas

16.

Creative Writing

Bandar Lampung

2010

PT Pos Indonesia, Bandar


Lampung

17.

Workshop Pembelajaran Fisika


Berbasis IT

Bandar Lampung

2010

18.

Pelatihan Super Teacher

Bandar Lampung

2010

Al-Qolam Bandar Lampung

19.

Seminar Information and


Technology, Trend and Opportunity

Bandar Lampung

2011

Fak Ilkom UBL Bandar


Lampung

20.

Training Course on Earth and


Space for Sustainable
Development

Bandung

2011

19.

Seminar dan Workshop Olimpiade


Fisika

Gading Serpong

2013

10.

21
18

Dinas Pendidikan Provinsi


Lampung
AGFI Pusat Jakarta
ICT Center Bandar
Lampung
BKSDA Lampung
Dinas Kelautan dan
Perikanan bekerja sama
Konsorsium Mitra Bahari
Regional Center Lampung
Yayasan Harapan Bunda

FMIPA UGM Yogyakarta

AGFI Lampung

Qitep in Science

STKIP Surya Tangerang,


Banten

Lomba Guru yang Pernah Diikuti:


NAMA LOMBA/
KEJUARAAN
Juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah
Tingkat SMA bagi Guru

WAKTU
PELAKSANAAN

TINGKAT

14-15 Nov 2007

Provinsi

LPMP Prov. Lampung

2.

Peserta Lomba Keberhasilan Guru

2007

Nasional

Depdiknas RI

3.

Juara 2 Lomba Pembuatan


ModulPendidikan Lingkungan Hidup

2000

Provinsi

Mitra Bentala Bandar


Lampung bekerjasama
Yayasan Kehati Jakarta

Guru Teladan Tingkat Nasional


versi Pesta Sains Nasional (PSN)
IPB

2010

Nasional

FMIPA IPB Bogor

Juara 2 Lomba Inovasi STEM IPB

2013

Nasional

FMIPA IPB Bogor

NO
1.

4.

5.

PENYELENGGARA

Publikasi:
1. Dinamika Lagrangian dan Hamiltonian untuk SLA
(http://www.scribd.com/doc/2034748/Dinamika-Lagrangian-dan-Hamiltonian-untuk-SLA)
2. Fisika Sedikit Angka
(http://www.scribd.com/doc/2034845/FISIKA-SEDIKIT-ANGKA)
3. Memahami Fisika Tanpa Rumus
(http://www.scribd.com/doc/2052773/Memahami-Fisikan-Tanpa-Rumus)
4. Ayo Belajar Fisika
(http://www.scribd.com/doc/2058429/Ayo-Belajar-Fisika)
5. Internet untuk Pembelajaran Fisika yang Menyenangkan
(http://www.scribd.com/doc/2067599/Internet-untuk-Pembelajaran-Fisika-yang-Menyenangkan)
6. TinjauanTerhadap Profesionalisme Guru Fisika
(http://www.scribd.com/doc/2219919/TINJAUAN-TERHADAP-PROFESIONALISME-GURU-FISIKA)
7. Fisika Physik Interaktiv IV
(http://www.scribd.com/doc/2368193/Fisika-Physik-InteraktivIV)
8. 101 Fakta Fisika
(http://www.scribd.com/doc/2369502/101-Fakta-Fisika)
9. Riset untuk Remaja
(http://www.scribd.com/doc/2369420/RISET-UNTUK-REMAJA)
10. Memahami Tsunami Aceh Dalam Upaya Penyadaran Masyarakat Terhadap Bahaya Tsunami
(http://www.scribd.com/doc/5992594/Memahami-Tsunami-Aceh-Dalam-Upaya-Penyadaran-MasyarakatTerhadap-Bahaya-Tsunami)
11. Butir-butir Penting Penelitian Tindakan Kelas PTK
(http://www.scribd.com/doc/4951543/BUTIRBUTIR-PENTING-PENELITIAN-TINDAKAN-KELAS-PTK)

22
19

12. Dimanakah Engkau Guru Profesional?


(http://www.scribd.com/doc/2312320/Dimanakah-Engkau-Guru-Profesional)
(http://lampungpost.com: TUJUH-TANDA-SEKOLAH-UNGGUL)
14. Rumus-rumus Fisika SMA
(http://www.scribd.com/doc/2871388/Fisika-Rumusrumus-Fisika-SMA)
15. Rumus-rumus untuk IphO (http://www.ioc.ee/~kalda/ipho)
16. Soal-soal Mekanika Dalam Olimpiade Fisika (http: (http://www.ioc.ee/~kalda/ipho)
17. Sekitar 100 tulisan ada di http://kompasiana.com/zainalabidin.mustofa

Bandar Lampung, 29 Oktober 2015


Penulis,

Zainal Abidin, S.Pd


NIP. 196909061992031009

20
23

Anda mungkin juga menyukai