Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan kemampuan pendidik, pendidik tersebut harus memiliki
dasar empiris yang kuat untuk mendukung profesi mereka sebagai pendidik. Kenyataan yang
ada, kurikulum yang selama ini di sekolah dasar( SD) kurang mampu mempersiapkan siswa
untuk masuk kejenjang yang lebih tinggi. Kemudian kurangnya pemahaman akan pentingnya
relevansi pendidikan untuk mengatasi masalah-masalah sosial dan budaya, serta bagaimana
bentuk pengajaran untuk siswa dengan beragam intelektual.

Belajar sebagai suatu proses berfokus kepada apa yang terjadi ketika belajar
berlangsung. Belajar merupakan proses dimana seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, dari
tidak memiliki sikap menjadi memiliki sikap yang benar, dari tidak terampilmenjadi terampil
melakukan sesuatu. Ketika pembelajran akan berlangsung maka seorang pendidik
menerapkan model-model pembelajaran supaya tercapainya tujuan pembelajaran yang efektif
dan efisien. Menurut Trianto bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola
yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran tutorial. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang
akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam
kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.

Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang menggambarkan proses


kegiatan belajar mengajar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Selain
itu model pembelajaran juga merupakan bungkus atau bingkai daripenerapan suatu
pendekatan, metode, strategi, dan tehnik pembelajaran. Sebuah model pembelajaran biasanya
tidak dipakai untuk menjelaskan proses pembelajaran yang rumit, tetapi model pembelajaran
dipakai untuk menyederhanakan proses pembelajaran dan menjadikannya lebih mudah
dipahami.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian model pembelajaran Pkn MI?


2. Apa saja Contoh-contoh model pembelajaran Pkn MI?
3. Apa Jenis-jenis model pembelajaran Pkn MI/SD ( dikelas dan diluar kelas)?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran Pkn MI

Belajar adalah kegiatan yang berproses yang merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa
berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung pada proses belajar
yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di luar sekolah.

Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang menggambarkan proses


kegiatan belajar mengajar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Selain
itu model pembelajaran juga merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, metode, strategi, dan tehnik pembelajaran. Sebuah model pembelajaran biasanya
tidak dipakai untuk menjelaskan proses pembelajaran yang rumit, tetapi model pembelajaran
dipakai untuk menyederhanakan proses pembelajaran dan menjadikannya lebih mudah
dipahami. Oleh karena itu pendidik harus mengaitkan model-model pembelajaran pada siswa.
Belajar secara umum diartikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui
pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik
seseorang sejak lahir.Unsur terpenting dalam mengajar ialah merangsang serta mengarahkan
siswa belajar. Cara mengajar guru yang baik merupakan kunci dan prasarat bagi siswa untuk
dapat belajar dengan baik. Pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru
untuk membelajarkan siswanya ( mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya
) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.

Adapun Teori-teori belajar modern yang melandasi model pembelajaran. Teori belajar
pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai bagaimana terjadinya belajar atau bagaimana
informasi diproses di dalam pikiran siswa itu. Berdasarkan suatu teori belajar, diharapkan
suatu pembelajaran dapat lebih meningkatkan perolehan siswa sebagai hasil belajar. Teori-
teori belajar inilah yang melandasi model pembelajaran, sebagai berikut :

1. Teori belajar konstruktivisme

Menurut teori ini, satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah
bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus

2
membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan
untuk proses ini, dengan memberi kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-
ide mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan srtategi
mereka sendiri umtuk belajar. guru dapat memberi siswa anak tangga yang membawa siswa
ke pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang harus memanjat anak
tangga tersebut.

2. Teori perkembangan kognitif piaget

Menurut piaget perkembangan kognitif sebagian besar bergantung kepada seberapa


jauh anak aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya. Berikut ini adalah
implikasi penting dalam model pembelajaran dari teori piaget.

a. Memusatkan perhatian pada berpikir atau proses mental anak, tidak sekedar pada
hasilnya.
b. Memperhatikan peranan pelik dari inisiatif anak sendiri, keterlibatan aktif dalam
kegiatan pembelajaran.
c. Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan perkembangan.
3. Teori pengajaran John Dewey

Menurut John Dewewy metode reflektif di dalam memecahkan masalah yaitu, suatu
proses berpikir aktif, hati-hati, yang dilandasi proses berpikir ke arah kesimpulan-kesimpulan
yang denitif.

4. Teori pemrosesan informasi

Teori ini menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali


pengetahuan dari otak. Peristiwa-peristiwa mental diuaraikan sebagai transformasi-
transformasi informasi dari input( stimulus ) ke output ( respon ).

5. Teori belajar bermakna David Ausubel

Inti dari teori Ausubel tentang belajar adalah belajar bermakna. Belajar bermakna
merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang
terdapat dalam struktur kognitif seseorang.

6. Teori penemuan Jerome Bruner

3
Salah satu model instruksional kognitif yang sangat berpengaruh ialah model dari
Joreme Bruner yang dikenal dengan belajar penemuan. Bruner menyarankan agar siswa-
siswa hendaknya belajar melalui partisipasi secara aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-
prinsip, agar mereka dianjurkan untuk memperoleh pengalaman, dan melakukan eksperimen-
eksperiimen yang mengizinkan mereka untuk menemukan prinsip-prinsip itu sendiri.

7. Teori pembelajaran Sosial Vygotsky

Vygotsky berpendapat seperti piaget, bahwa siswa membentuk pengetahuan sebagai


hasil dari pikiran dan kegiatan siswa sendiri melalui bahasa. Teori ini lebih menekankan pada
aspek social dari pembelajaran. Menurut Vygotsky bahwa proses pembelajaran akan terjadi
jika anak bekerja atau menangani tugas-tugas yang belum dipelajari, namun tugas-tugas yang
belum dipelajari, namun tugas-tugas tersebut masih berada dalam jangkauan mereka.

8. Teori pembelajaran perilaku

Prinsip yang paling penting dari teori belajar perilaku adalah bahwa perilaku berubah
sesuai dengan konsekuensi-konsekuensi langsung dari perilaku tersebut. Konsekuensi yang
menyenangkan akan memperkuat perilaku, sedangkan konsekuensi-konsekuensi yang tidak
menyenangkan akan memperlemah perilaku.

B. Contoh-contoh Model Pembelajaran Pkn MI

Ada beberapa contoh model pembelajaran yang dapat digunakan sebagai alternatif
penyelenggaraan pembelajaran PKn sebagai berikut :

1. Contextual Learning (CTL)


a. Pengertian CTL

Merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan membantu siswa
untuk memahami makna materi pelajaran yang di pelajarinya dengan mengkaitkan materi
tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari, sehingga siswa memiliki
pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan dari satu permasalahan ke
permasalahan yang lainnya.

b. Komponen CTL

4
1) Membuat hubungan yang bermakna antara sekolah dan konteks kehidupan nyata,
agar siswa merasakan bahwa belajar penting untuk masa depannya.
2) Melakukan pekerjaan yang signifikan
3) Pembelajaran mandiri yang membangun minat idividual siswa untuk bekerja
sendiri ataupun kelompok untuk mencapai tujuan yang bermakna dengan
mengkaitkan materi ajar dan konteks kehidupan sehari-hari.
4) Bekerja sama (cottaborating) untuk membantu siswa bekerja secara efektif
dalam kelompok, membantu mereka untuk mengerti bagaimana
berkomunikasi/berinteraksi dengan yang lain dan dampak apa yang ditimbulkan.
5) Berfikir kritis dan kreatif.
6) Pendewasaan individu, dengan mengenalnya memberikan perhatian, mempunyai
harapan tinggi terhadap siswa dan motivasinya.
7) Pencapaian standar yang tinggi
8) Menggunakan penilaian autentik ( authentic high assesment) yang menantang
siswa agar dapat menggunakan informasi akademis baru dan keterampilannya ke
dalam situasi nyata untuk tujuan yang signifikan.
2. Belajar kooperatif dan kolaboratif

Belajar kooperatif adalah belajar dengan cara bekerja sama untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efisien. Sedangkan belajar kolaboratif bekerja sama dengan orang lain
dalam proyek bersama sebagai aliansi strategis. Adapun ciri-ciri model ini antara lain :

a. Belajar dalam satu kelompok dan memiliki ketergantungan dalam proses belajar
dan penyelesaian tugas kelompok mengharuskan semua anggota kelompok kerja
sama.
b. Masing-masing siswa bertanggung jawab terhadap tugas yang disepakati, siswa
harus belajar dan memiliki keterampilan komunikasi interpersonal.

Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk menentukan tujuan bersama dalam
pembelajaran peta konsep. Dalam pembuatan peta konsep dengan dilakukan secara
berkelompok dan setiap anggota kelompok mendapat satu bagian sub peta konsep.

3. Generatif Learning

5
Pembelajaran ini memberi kesempatan kepada siswa untuk menghasilkan sendiri
makna dari informasi yang diperolehnya.

4. Model diskusi kelompok

Model ini dimaksudkan untuk membangun kerjasama individu dalam kelompok,


kecakapan analisis, dan kepekaan sosial, serta tanggung jawab individu dalam kelompok.

5. Model induktif

Pendekatan induktif adalah pendekatan dengan jalan penyajian bahan ajar dimulai dari
contoh-contoh konkrit yang mudah dipahami siswa. Berdasarkan contoh-contoh tersebut
siswa dibimbing membuat kesimpulan.

6. Model Ekspositori

Pendekatan ekspositori merupakan suatu pendekatan yang ditinjau dari interaksi guru
dengan siswa. Dalam hal ini siswa hanya menerima apa yang disajikan oleh guru. Jadi guru
telah mempersiapkan dan merencanakan secara sistimatis sehingga siswa dapat menerimanya
dengan mudah. Untuk itu dalam proses pembelajaran guru perlu melakukan apresiasi, yaitu
mengingatkan kembali pengetahuan yang berkaitan dengan bahan ajar yang akan disajikan.

7. Model Numherd Heads Logether ( NHT )

Model pembelajaran ini lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari,
mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya untuk
dipresentasikan di depan kelas.

8. Model Peta Konsep

Model ini menuntut daya kreatifitas dan kemampuan untuk mensistesiskan konsep-
konsep utama yang saling berkaitan dengan memberikan tanda panah atau garis yang
memiliki arti hubungan antar konsep tersebut.

9. Model Bermain Peran

Bermain peran adalah pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa dalam
menemukan jati dirinya dalam lingkungan sekolah, keluarga, dan lingkungan masyarakat,

6
dalam memecahkan masalahnya dengan bantuan kelompok. Diharapkan dengan bermain
peran siswa dapat menyadari adanya peran yang berbeda dengan dirinya yaitu perilaku orang
lain. Model ini dikembangkan oleh George shaffel.

10. Model simulasi sosial

Dalam pembelajaran ini, menganggap siswa sebagai ssuatu sistem yang dapat
mengendalikan umpan balik sendiri yang mempunyai tuga fungsi, yaitu (1) menghasilkan
gerakan/tindakan yang diinginkan, (2) membandingkan kesesuaian tindakan dengan rencana
yang telah ditetapkan (mendeteksi kesalahan dan memanfaatkan kelebihan untuk
mengarahkan kepada jalur yang semestinya).

11. Observasi

Observasi dimaknai sebagai pengamatan yang dilakukan secara langsung dan teratur
untuk menerima segala macam pengeetahuan yang ada dalam pengalaman dan kehidupan
sehari-hari. Objek yang dapat diobservasi antara lain perilaku manusia (individu/kelompok),
gejala-gejala sosial dsb. Tujuan dari kegiatan ini mengembangkan kemampuan siswa supaya

12. Model pendekatan proses

Dalam pendekatan ini guru menciptakan kegiatan pembelajaran yang bervariasi,


sehingga siswa terlibat secara aktif dalam berbagai pengalaman. Atas bimbingan guru siswa
diminta untuk merencanakan, melaksanakan, dan menilai sendiri suatu kegiatan. Siswa
melakukan kegiatan percobaan, pengamatan, pengukuran, perhitungan, dan membuat
kesimpulan sendiri.

Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh siswa dalam pembelajaran yang menggunakan
pendekatan ini antara lain:

1) mengamati, mengklasifikasikan, serta mengenal dan merumuskan masalah


yang muncul.
2) mengumpulkan, menganalisis dan menfasirkan data, dan
3) meramalkan gejala yang mungkin akan terjadi.
4) Terampil mengamati geejala-gejala sosial dilingkungannya
5) Memiliki kemampuan mencatat gejala pengamatannya

7
6) Memiliki kepekaan terhadap peristiwa sosial yang terjadi di sekitrnya
7) Memiliki tanggung jawab terhadap ttugas yang diberikan kepadanya.

C. Jenis-jenis Model Pembelajaran Pkn MI

Penggunaan model atau metode dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan


(PKn) dalam menyampaikan pelajaran secara tepat masih belum memenuhi harapan. Untuk
itulah diperlukan model pembelajaran yang efektif dan efisien sebagai solusi, yaitu
menggunakan model pembelajaran berbasis portofolio (portofolio based learning) yang
diharapkan mampu melibatkan seluruh aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa, serta
secara fisik dan mental melibatkan semua pihak dalam pembelajaran sehingga siswa
memiliki suatu kebebasan berfikir, berpendapat, aktif dan kreatif.

1. Model Kegiatan Sosial dan Pendidikan Kewarganegaraan

Model yang dipelopori oleh Fred Newman ini mencoba mengajarkan pada siswa
bagaimana memengaruhi kebijakan umum. Dengan demikian, pendekatan ini mencoba
memperbaiki kehidupan siswa dalam masyarakat atau negara, dengan mencoba
mengembangkan kompetensi lingkungan dan memberikan dampak pada keputusan-
keputusan kebijakan, memiliki tingkat kompetensi dan komitmen sebagai pelaksana yang
bermoral. Model ini mendorong partisipasi aktif siswa dalam kehidupan politik, ekonomi,
dan sosial dalam masyarakat.

2. Metode Bercerita

Menciptakan pembelajaran PKn yang menyenangkan dengan metode bercerita, sangat


baik dalam membangun karakter dan kepribadian siswa.

Dalam kegiatan ini guru harus pandai memilih cerita yang sesuai dengan
perkembangan anak, juga disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang sedang ditanamkan.
Ajaklah para siswa duduk melingkar di atas karpet, perlihatkan buku yang akan dibacakan,
kondisikan siswa agar fokus pada cerita yang akan disampaikan. Guru juga dapat melibatkan
anak dalam alur cerita. Setelah bercerita, guru dapat mengajukan pertanyaan baik secara lisan
maupun tertulis sesuai cerita yang telah didengarkan, hal ini bertujuan untuk mengukur
pemahaman siswa terhadap isi cerita, dan juga sebagai alat penilaian di akhir pembelajaran.

3. Model Pembelajaran Induktif

8
Model ini dikembangkan oleh filsuf Francis Bacon yang menghendaki penarikan
kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang konkret sebanyak mungkin. Semakin banyak
fakta semakin mendukung kesimpulan.

Langkah model pembelajaran induktif adalah sebagai berikut:

1. Pemilihan prinsip: Guru harus memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan
dengan pendekatan induktif.

2. Pemberian contoh: Guru menyajikan contoh khusus, yang mendukung prinsip, atau
aturan yang memungkinkan siswa memperkirakan sifat umum yang terkandung
dalam contoh.

3. Pemberian contoh lain: Guru memberikan contoh khusus, yang mendukung prinsip,
atau aturan yang memungkinkan siswa memperkirakan sifat umum yang
terkandung dalam contoh.

4. Menyimpulkan: Guru menyimpulkan, memberi penegasan dari beberapa contoh


kemudian disimpulkan dari contoh tersebut menuju sebuah prinsip yang hendak
dicapai siswa.

4. Model Pembelajaran Deduktif

Model pembelajaran deduktif merupakan pendekatan yang menggunakan penalaran


dari umum ke khusus. Langkah-langkah model pembelajaran deduktif adalah sebagai berikut:

1. Guru memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan.

2. Guru menyajikan aturan, prinsip yang bersifat umum, lengkap dengan definisi, dan
contohnya.

3. Guru menyajikan contoh khusus agar siswa dapat meyusun hubungan antara keadaan
khusus dengan aturan prinsip umum yang didukung oleh media yang cocok.

4. Guru menyajikan bukti-bukti yang cukup untuk menunjang atau menolak kesimpulan
bahwa keadaan umum itu merupakan gambaran dari keadaan khusus.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang menggambarkan proses


kegiatan belajar mengajar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Selain
itu model pembelajaran juga merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, metode, strategi, dan tehnik pembelajaran. Model-model pembelajaran dapat di
gunakan sebagai acuan pada kegiatan perancangan kegiatan yang sistematik dalam
mengkomunikasikan isi pembelajaran kepada siswa untuk siswa mengerti

Model-model pembelajaran memiliki banyak sekali definisi dalam pendekatan


pembelajaran PPKn Ml Ada 12 yaitu :

1. contextual learning
2. belajar kooperatif dan kolaboratif
3. generatif learning
4. model diskusi kelompok
5. model induktif
6. model ekspositori
7. model numherd heads together ( NHT )
8. model peta konsep
9. model bermain peran
10. model simulasi sosial
11. model observasi
12. model pendekatan proses

10
DAFTAR PUSTAKA

http://erlinda-rochmatin.blogspot.com/2015/10/model-model-pembelajaran-pendidikan.html?
m=1

https://osf.io/ybq2a/download/?format=pdf

https://www.blogbarabai.com/2017/10/5-model-atau-metode-pembelajaran-pkn.html?m=1

11

Anda mungkin juga menyukai