a. Kelebihan
•Dapat menarik dan memusatkan perhatian belajar.
•Lebih merangsang untuk mendayagunakan daya pikir dan daya
nalarnya.
•Menumbuhkan keberanian dalam mengemukakan pendapat.
b.Kekurangannya
• Pada kelas besar tidak memperoleh
kesempatan yang sama untuk menjawab atau
bertanya.
• Siswa yang kurang aktif kurang memperhatikan
bahkan tidak terlibat secara mental.
• Menimbulkan rasa gugup bagi siswa yang
kurang percaya diri (lemah dalam verbalisasi).
3.Metode Diskusi
Metode diskusi diartikan sebagai siasat
penyampaian bahan ajar yang melibataktifkan
siswa untuk membicarakan dan menemukan
alternatif pemecahan suatu topik pembahasan
yang problematik.
a. Tujuan :
• Melatih siswa mengembangkan keterampilan
bertanya, berkomunikasi, menafsirkan dan
menyimpulkan.
• Melatih dan membentuk kestabilan sosial –
emosional.
• Mengembangkan kemampuan berpikir kritis
kreatif dalam memecahkan masalah sehingga
tumbuh konsep diri yang positif.
• Memupuk solidaritas dan toleransi. (Demokratis)
b.Kelebihan
• Dapat mendorong partisifasi siswa secara aktif
baik sebagai penanya, penyanggah, moderator
maupun partisipan.
• Merangsang daya kreativitas dalam memperkaya
ide, prakarsa atau terobosan-terobosan baru
dalam pemecahan masalah.
• Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis
demokratis.melatih kestabilan emosi dengan
mengembangkan sikap saling menghargai dan
menghormati perbedaan pendapat.
c. Kelemahan
• Pembicaraan sering meluas dan mengambang
sehingga terjadi pemborosan waktu.
• Sering didominasi oleh orang-orang tertentu (yang
biasa aktif).
• Perbedaan pendapat sering menimbulkan sentimentil.
4.Metode Penugasan
a. Kelebihannya
• Mengembangkan kreativitas, tanggung jawab,
dan kemandirian peserta didik
• Membina kebiasaan peserta didik untuk mencari
dan mengolah sendiri informasi.
• Untuk memperdalam, memperlus, dan
memperkaya pandangan tentang apa yang telah
dipelajari.
b.Kekurangannya
• Sulit mengontrol, apakah peserta didik
berkreativitas sendiri atau bergantung pada yang
lain.
• Sulit menentukan tugas yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik secara individual.
• Tugas yang monoton, sering, dan banyak dapat
membuat beban, keluhan, dan membosankan
bagi peserta didik.
5.Metode Kerja kelompok
a.Kelebihannya
• Membuat peserta didik aktif mencari bahan
untuk menyelesaikan tugasnya.
• Menggalang kerjasama dan kekompakkan dalam
kelompok.
• Mengembangkan kepemimpinan dan
keterampilan berdiskusi dalam proses kerja
kelompok.
b.Kekurangannya
• Kerja kelompok biasanya tidak mengakomodir
semua anggota kelompok dalam
berkreativitas.
• Sering menimbulkan konflik atau
kesalahpahaman antar anggota kelompok.
• Terjadi pembebanan biaya-biaya tambahan
dalam penyelasaian tugas-tugasnya.
6.Metode Demonstrasi (memperagakan,
mempertunjukkan).
a. Kelebihannya
• Membuat pelajaran menjadi lebih jelas/ konrit
dan menghindari verbalisme.
• Memudahkan peserta didik dalam memahami
materi pelajaran.
• Proses pembelajaran lebih menarik.
• Merangsang peserta didik untuk lebih aktif
mengamati dan dapat mencobanya sendiri.
b.Kelemahannya
• Memerlukan waktu banyak.
• Memerlukan alat dan bahan yang dapat
mendukung pelaksanaan kegiatan sesuai
substansinya
• Biaya kurang memadai.
7.Metode Eksperimen
a.Tujuan:
• Agar peserta didik mampu menyimpulkan
fakta-fakta, informasi atau data yang
diperoleh.
• Melatih peserta didik merancang,
mempersiapkan, melaksanakan, dan
melaporkan percobaan.
• induktif untuk menarik kesimpulan dari fakta,
informasi atau dataMelatih peserta didik
menggunakan logika berfikir i yang terkumpul
melalui percobaan.
b.Kelebihan
• Membuat peserta didik percaya pada
kebenaran kesimpulan percobaannya sendiri
daipada hanya menerima dari guru atau dari
buku.
• Peserta didik aktif terlibat mengumpulkan fakta,
informasi, atau data yang diperlukan melalui
percobaan yang dilakukan.
• Dapat menggunakan dan melaksanakan presedur
metode ilmiah dan berfikir ilmiah.
• Memeperkaya pengalaman dengan hal-hal yang
bersifat objektif, realistis, dan menghindari
verbamalisme.
• Hasil belajar lebih berkesan lama.
c. Kekurangan
• Memerlukan peralatan yang konplit dan
memerlukan biaya cukup banyak.
• Memerlukan waktu yang cukup lama.
• Mengalami kesulitan jika kurang
berpengalaman dalam penelitian.
• Kegagalan/ kesalahan bereksperimen
berakibat pada kesalahan kesimpulan.
8.Metode Simulasi (penyajian materi pelajaran
dengan menggunakan situasi tiruan untuk
menggambarkan keadaan yang sebenarnya
agar diperoleh pemahaman tentang hakekat
konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu,
misalnya, bermain peran, sosiodrama).
a.Kelebihan
• Memupuk daya cipta peserta didik.
• Memupuk keberanian dan pemantapan
penampilan peserta didik di depan orang banyak.
• Dapat menyalurkan perasaan yang terpendam,
sehingga mendapat kepuasan, kesegaran, dan
kesehatan jiwa.
• Mengurangi hal-hal abstrak dengan menampilakn
kegiatan nyata.
• Mengetahui bakat-bakat/ kemampuan nyata
dalam beracting.
b.Kelemahan
• Pengalaman yang disimulasikan tidak selalu
tepat dan sempurna dengan kenyataan di
lapangan atau dalam kehidupan nyata.
• Simulasi kadang hanya menjadi sekedar hiburan.
• Memerlukan daya imajinasi yang tinggi.
• Peserta didik yang pemalu, ragu, kurang percaya
diri simulasi tidak berjalan baik.
9.Metode Inkuiri (memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menemukan informasi
dengan atau tanpa bantuan guru).
a.Kelebihan
• Menekankan pada proses pengolahan
informasi oleh peserta didik sendiri.
• Membuat konsep diri dari hasil temuan-
temuannya.
• Tidak menjadikan guru sebagai satu-satunya
sumber belajar, karena peserta didik
menggunakan berbagai jenis sumber belajar.
b.Kelemahan
• Tidak cocok untuk kelas yang jumlah peserta
didiknya besar.
• Sulit mengubah cara belajar siswa yang
tradisional.
• Kebebasan yang diberikan kepada peserta
didik tidak selamanya dimanfaatkan secara
optimal, kadang peserta didik malah
kebingungan memanfaatkannya.
10.Metode Proyek/ pembelajaran Unit
(penyajian materi pelajaran bertolak dari
suatu masalah yang dibahas dengan
pendekatan multi disipliner).
a.Kelebihan
• Dapat memperluas pemikiran siswa dengan sikap
mampu menghadapi dan memecahkan masalah
kehidupan sehari-hari dengan berbagai dimensi
(berpikir komperehensif).
• Meningkatkan kemampuan individual siswa dan
kerjasama dengan kelompoknya.
• Bahan pelajaran sesuai dengan kenyataan hidup
sehari-hari.
• Teori dan praktek merupakan satu kesatuan dalam
kehidupan.
b.Kekurangan
• Sulit memilih topik unit yang tepat yang sesuai dengan
kebutuhan siswa dan ketersediaan fasilitas.
• Memerlukan waktu dan biaya yang cukup lama dan
besar.
• Kemungkinan pemecahan masalah kabur dan dangkal
karena tidak semua disiplin ilmu dapat dikuasai secara
baik oleh peserta didik.
UJIAN TENGAH SEMESTER
Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran
Semester : V
Program Studi : Bhs. Dan Sast. Indonesia
Alokasi Waktu : 100 menit
Soal :
1. Jelaskan pengertian Strategi dan apa pentingnya
Strategi Pembelajaran bagi calon /Guru. (15)
2. Jelaskan pengertian pembelajaran kontektual dan apa
tujuannya. (15)
3. Jelaskan cara penerapan pembelajaran Kontektual (15)
4.Jelaskan teori konstruktivisme Piaget dan 3 implikasi
dari teori tersebut dalam proses pembelajaran. (20)
5. Jelaskan pengertian metode pembelajaran dan
bagaimana peran guru dalam pembelajaran dalam
pencapaian tujuan pendidikan yang hakiki. (15)
6.a.Dari sekian banyak metode yang kita telah pelajari,
manakah metode yang paling baik dan yang baik
untuk diterapkan, berikan alasannya. b. sebutkan
kelebihan dan kekurangan masing-masing metode
demonstrasi dan kerja kelompok.(20)
F. MODEL MODEL PEMBELAJARAN
1. NUMBERED HEADS TOGETHER
(Spencer Kagan, 1992)
• Langkah-langkah :
a. Siswa dibagi dalam kelompok, dan setiap siswa dalam
kelompok mendapat nomor.
b. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok
mengerjakannya.
c. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan
memastikan tiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya / mengetahui jawabannya.
d.Guru memanggil salah satu nomor siswa
dengan nomor yang dipanggil melaporkan
hasil kerjasama mereka.
e.Tanggapan dari teman yang lain, kemudian
guru menunjuk nomor yang lain.
f.Kesimpulan
2. COOPERATIVE SCRIPT (Dansereau, Cs., 1985)
• Langkah-langkah :
a. Guru membagi siswa untuk berpasangan.
b. Guru membagi wacana/materi tiap siswa
untuk dibaca dan membuat ringkasan.
c. Guru dan siswa menetapkan siapa yang
pertama berperan sebagai pembicara dan
siapa yang berperan sebagai pendengar.
d.Pembicara membacakan ringkasannya
selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-
ide pokok dalam ringkasannya. Sementara
pendengar,menyimak/mengoreksi/menunjukk
an ide-ide pokok yang kurang lengkap, dan
membantu mengingat/menghafal ide-ide
pokok dengan menghubungkan materi
sebelumnya atau dengan materi lain.
e. Bertukar peran.
f. Kesimpulan Guru
g. Penutup
3. NUMBER HEADS (Suatu Modifikasi)
• Langkah-langkah :
a.Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa
dalam setiap kelompok mendapat nomor.
b. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan
nomor dengan tugas berangkai, misalnya, siswa nomor
satu bertugas mencatat soal, siswa nomor dua
mengerjakan soal, dan siswa nomor tiga melaporkan hasil
pekerjaan.
c. Jika perlu guru bisa menyuruh siswa kerjasama antar
kelompok dengan siswa yang bernomor sama dengan
saling membantu dan mencocokkan hasil kerjasama
mereka.
d. Laporan hasil dan tanggapan dari kelompok lain.
e. Kesimpulan.
4. STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
( Slavin, 1995 )
Langkah-langkah :
a.Membentuk kelompok dengan anggota 4 orang secara
heterogen.
b.Guru menyajikan materi pelajaran.
c.Guru memberi tugas kepada setiap kelompok untuk
dikerjakan (semua anggota bisa menjelaskan dan
mengerti).
d.Melakukan evaluasi, dan kesimpulan.
5. JIGSAW ( MODEL TIM AHLI)
( Aronson, cs., 1978 )
• Langkah-langkah :
a.Dibentuk kelompok dengan 4 orang
anggota.
b.Tiap orang diberi bagian materi yang
berbeda.
c. Anggota dari tim yang berbeda yang telah
mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu
dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab mereka.
d.Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota
kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar
teman satu tim mereka tentang sub bab yang
mereka telah kuasai.
e.Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusinya,
kemudian guru melakukan evaluasi.
6.MIND MAPPING
LANGKAH-LANGKAH :
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
b.Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang
akan ditanggapi oleh siswa.
c. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang.
d.Tiap kelompok mencatat/ menginventarisasi
alternatif jawaban hasil diskusi.
e.Tiap kelompok (diacak) membaca hasil
diskusinya, dan guru mencatat di papan tulis
dan mengelompokkan sesuai kebutuhan.
f. Dari data-data di papan tulis siswa diminta
membuat kesimpulan atau guru memberi
bandingan sesuai konsep yang disediakan guru
7. MAKE – A MACTCH
• LANGKAH-LANGKAH :
a.Guru menyiapkan beberapa kartu
konsep/topik yang cocok untuk sesi
review, dengan satu bagian soal dan satu
bagian jawaban.
b.Setiap siswa mendapat satu buah kartu
c.Tiap siswa memikirkan jawaban dari soal yang
dipegang.
d.Setiap siswa mencari pasangan yang
mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya
(soal jawabannya).
e.Setiap siswa yang dapat mencocokkan
kartunya sebelum batas waktu yang diberikan
poin.
f. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap
siswa mendapat kartu yang berbeda dari
sebelumnya.
g. Demikian seterusnya.
h. Kesimpulan/ penutup.
8.GROUP INVESTIGATION
(Sharan,1992)
Langkah-langkah :
a. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen.
b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan tugas
kelompok.
c. Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas
sehingga satu kelompok mendapat tugas satu materi yang
berbeda.
d.masing-masing kelompok membahas materi
yang sudah ada secara kooperatif berisi
penemuan.
e.Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara ketua
menyampaikan hasil pembahasan kelompok.
f. Guru memberi penjelasan singkat sekaligus
memberi kesimpulan.
g. Evaluasi dan penutup.
9. PICTURE AND PICTURE
LANGKAH-LANGKAH :
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
b. Menyajikan materi sebagai pengantar.
c. Guru menunjukkan gambar-gambar kegiatan berkaitan
dengan materi.
d. Guru menunjuk siswa secara bergantian
memasang/mengurutkan gambar menjadi urutan yang
logis.
e.Guru menanyakan alasan/ dasar pemikiran
urutan gambar tersebut.
f. Dari alasan urutan gambar tersebut guru
mulai menanamkan konsep materi sesuai
dengan kompetensi yang ingin dicapai.
g. Kesimpulan / rangkuman.
10. COOPERATIVE INTEGRATED READING AND
COMPOSITION ( CIRC )
LANGKAH-LANGKAH :
a. Bentuk kelompok dengan anggota 4
orang secara heterogen.
b. Berikan wacana/kliping sesuai dengan
topik pembelajaran.
c. Siswa bekerjasama saling membacakan dan
menemukan ide pokok dan memberi
tanggapan terhadap wacana/kliping ditulis
pada lembar kerja siswa.
d. Mempresentasikan/membacakan hasil diskusi
/kerja kelompok.
e. Membuat kesimpulan bersama.
G. MEDIA PEMBELAJARAN
• Media adalah semua alat bantu yang dapat
digunakan sebagai perantara untuk
penyampaian materi pelajaran yang dapat
mempermudah pencapaian tujuan
pembelajaran.
• Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran
1.Untuk lebih mempermudah pemahaman
siswa terhadap materi yang disajikan.
2.Memberikan pengalaman belajar yang
berbeda dan bervariasi sehingga lebih
merangsang minat peserta didik untuk belajar.
3.Menumbuhkan minat, sikap dan keterampilan
dalam menggunakan teknologi tertentu.
4.Menciptakan situasi belajar yang lebih
menyenangkan dan lebih berkesan.
• Fungsi Media Pembelajaran
1.Alat bantu untuk mewujudkan situasi
pembelajaran yang efektif.
2.Bagian integral dari keseluruhan situasi dan proses
pembelajaran.
3.Mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme.
4.Lebih membangkitkan motivasi belajar peserta
didik (Mulyani Sumantri & Johar Permana, 1999).
• Prinsip Dasar Pemilihan Media Pembelajaran
1.Harus berdasarkan pada tujuan dan bahan
pembelajaran yang akan disampaikan.
2.Harus sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik.
3.Harus sesuai dengan kemampuan guru, baik dalam
pengadaannya maupun dalam penggunaannya.
4.Harus disesuaikan dengan waktu, tempat atau
situasi dan kondisi yang cocok.
• Jenis-jenis Media Pembelajaran
• Secara garis besar media pembelajaran
dibedakan atas empat yaitu : media visual,
media audio, media audio visual, dan media
asli.
• Ada dua alasan utama penggunaan media
pembelajaran yaitu, belajar merupakan
perubahan perilaku dan belajar merupakan
proses komunikasi.