Anda di halaman 1dari 8

D.

Pendekatan Contekstual Teaching and Learning ( CTL )

1). Pengertian CTL

Pendekatan CTL adalah merupakan suatu pendekatan

pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa saecara

penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan

menghubungkannya dengan situasi dunia nyata sehingga mendorong siswa

untuk larut menerapkannya dalam kehidupan mereka (Sanjaya, 2005 :

109)

2). Hakekat pembelajaran CTL

Pembelajaran kontekstual merupakan konsepsi pembelajaran yang

membantu guru menghubungkan materi pelajaran dengan situasi dunia

nyata dan pembelajaran yang memotivasi siswa agar menghubungkan

pengetahuan dan keterampilannya dengan kehidupan sehari hari sebagai

anggota keluarga dan masyarakat (Ardiana , 2001 dalam Suyatno , 2004 :

2004 : 39 )

Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa pendekatan

Contekstual menekankan keterlibatan siswa Teaching and Learning ( CTL

) merupakan konsep belajar yang menekankan keterlibatan siswa secara

penuh dalam membantu guru dalam mengaitkan antara materi yang

diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa serta mendorong siswa me

embuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki untuk diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat.


3). Krakteristik Pembelajaran Kontekstual

Menurut Jhonson (dalam Nurhadi, dkk 2004: 14) mengemukakan

bahwa ada delapan komponen utama karaktristik pembelajaran kontekstual

antara lain:

a. Melakukan hubungan yang bermakna (making

maeningfull conections) siswa dapat mengatur diri sendiri sebagai

orang yang belajar secara aktif dalam mengembangkan minatnya

secara individual, orang yang dapat bekerja sendiri atau bekerja dalam

kelompok, dan orang dapat balajar sambil berbuat (learning by doing)

b. Melakukan kegiatan-kegiatan yang siknifikan (doing

signifycant work) siswa membuat hubungan-hubungan antara sekolah

dan berbagai konteks yang ada dalam kehidupan nyata sebagai pelaku

bisnis dan sebagai anggota masyarakat

c. Belajar yang diatur sendiri (self-reguler learning)

melakukan pekerjaan yang siknifikan; ada tujuannya, ada urusan

dengan orangn lain, ada hubungan dengan penentuan pilihan dan ada

produk atau hasil yang sifatnya nyata

d. Bekerja sama (collaborating); siswa dapat bekerja sama,

guru membantu siswa bekerja secara efektif dalam kelompok,

membantu mereka memahami bagaimana mereka saling

mempengaruhi dan saling berkomunikasi


e. Berpikir kritis dan kreatif (critical and creative

thingking); siswa dapat menggunakan tingkat berpikiryang lebih tinggi

secara kritis kreatif; dapat menganalisis, membuat sintesis,

memecahkan masalah, membuat keputusan, dan menggunakan logika

dengan bukti-bukti

f. Mengasuh dan melihat pribadi siswa (nature the

individual) siswa melihat pribadinya; mengetahui, memberi perhatian,

memiliki harapan-harapan yang tinggi, memotivasi dan memperkuat

diri sendiri

g. Mencapai standar yang tinggi (reaching high standars)

siswa mengenal dan mencapai standar yang tinggi; mengidentivikasi

tujuan, dan memotivasi siswa untuk mencapainya

h. Menggunakan penilaian Autentik (using autentic

assessmen) yaitu siswa menggunakan pengetahun akademis dalam

konteks dunia nyata unutk suatu tujuan yang bermakana.

4). Prinsip Pembelajaran CTL

Terdapat tujuh prinsip pembelajaran CTL yaitu :

a). Kontruktivisme ( Constructivm )

1). Membangun pemahaman oleh diri sendiri dari pengetahuan dan

pengalaman berdasarkan pada pengalaman yang baru

2). Pembelajaran harus dikemas menjadi proses mengkonstruksi bukan

menerima pelajaran

b). Menemukan ( Inquiry )


1). Proses perpindahan daripengamatan menjadi pemahaman

2). Siswa belajar menggunakan belajar menggunakan keterampilan

berpikir kritis

c). bertanya ( Questioning )

1). Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan memulai

kemampuan berpikir siswa

2). Bagi siswa merupakan bagian penting dalam pembelajara berbasis

inquiry

d). Masyarakat Belajar ( Learning Community )

1). Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar

2). Bekerja bersama orang lain lebih baik dari pada belajar sendiri

Karena akan terjadi proses berbagi ide dan pengalaman

e). Pemodelan ( Modeling )

1). Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berfikir, bekerja

dan belajar

2). Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

f). Refleksi (Reflection )

1). Cara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari

2). Mereviu dan merespon kejadian aktivitas dan pengalaman

3). Mencatat apa yang telah dipelajari

4). Membuat jurnal, karya seni , diskusi kelompok

g). Penilaian sebenarnya ( Authentic Assesment )

1). Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa


2). Penilaian produk ( kinerja )

3). Tugas-tugas yang relevan dan kontekstual

4). Proses dan produk semuanya diukur

( The WSC For CTL, 2001 ; University Of Washington, 2001, John son ,

2002).

Pembelajaran dalam sebuah kelas dikatakan menggunakan

pendekatan kontekstual jika menerapkan ketujuh komponen tersebut di

atas, ini tidak sulit kalau sudah terbiasa, yang penting ada kemauan kuat

untuk mengubah dan Meningkatkan kualitas diri. Kurikulum berbasis

kompetensi menuntut pelaksanaan pembelajaran model CTL tersebut,

karena orientasinya pada proses sehingga siswa memiliki kompetensi-

kemampuan-pangabisa, tidak sekedar mengetahui dan memahami. Jangan

lupa bahwa kondisi emosional individu akan mempengaruhi pemikiran

dan prilakunya, oleh karena itu CTL akan terlaksana dengan optimal jika

guru mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif, nyaman dan

menyenangkan

E. Pembelajaran Klasikal dan Kooperatif

Istilah klasikal ( Erman, dkk. 2001) bisa diartikan sebagai

secara klasik yang menyatakan bahwa kondisi yang sudah lama terjadi,

bisa juga diartikan sebagai bersifat kelas. Jadi pembelajaran klasikal

berarti pembelajaran konvensional yang biasa dilakukan di kelas selama

ini, yaitu pembelajaran yang memandang siswa berkemampuan tidak


berbeda sehingga mereka mendapat pelajaran secara bersama, dengan cara

yang sama dalam satu kelas sekaligus

Pembelajaran kooperatif yang digunakan pada penelitian ini adalah

tipe STAD (Erman, 2004) dengan sintaks (tata urutan aktivitas belajar)

sebagai berikut: pengarahan, sajian guru secara klasikal, buat kelompok

(4-5 orang), berikan bahan belajar (LKS), diskusi-bekerja kelompok,

presentasi hasil kelompok dan diskusi kelas, refleksi pelaksanaan

pembelajaran, kuis individual, penghargaan pada kelompok/individu, buat

skor kemajuan belajar siswa, tindak lanjut. Tipe koperatif lain yang kan

digunakan adalah TPS dengan sintaks sebagai berikut: pengarahan, sajian

guru secara klasikal, berikan bahan belajar (LKS), diskusi bekerja

kelompok secara berpasangan 6 orang siswa pada satu meja (think-pairs-

share), presentasi hasil kelompok dan diskusi kelas (share), refleksi

pelaksanaan pembelajaran (share), kuis individual, penghargaan pada

kelompok/individu, buat skor kemajuan belajar siswa, tindak lanjut.

Pembelajaran puisi dengan pola seerti tersebut di atas, dimulai dengan

pembelajaran langsung secara klasikal, kerja kelompok 5-6 orang, dan

kemudian berkelompok berpasangan 2 orang, dan ada kuis individual,

dimaksudkan agar pembelajaran ini secara bertahap dari bimbingan oleh

guru secara totalitas, bimbingan oleh teman dalam kelompok banyak oarng

kemudian dikurangi, dan akhirnya adalah kemandirian.


DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. 1987. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Malang. Sinar Baru


Algensindo.

Arikunto, Suharsimi. dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Bumi


Aksara.

Hariyadi dan Zamzami. 1996. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia.


Yogyakarta. Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Muchlisoh, dkk. 1993. Pendidkan Bahasa Indonesia 3. Jakarta. Depertemen


Pemdidikan dan Kebudayaan.

Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapan Dalam KBK.


Malang. Universitas Negeri Malang.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Bandung. Kencana Perdana Media Group.

Sulistyorini. S. 2007. Model Pembelajaran IPA Sekolah Dasa dan Penerapanya


Dalam KTSP. Semarang. Tiarawaksana.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovativ Berorientasi Kontruktvistik.


Surabaya. Prestasi Pustaka Publisher.

Anda mungkin juga menyukai