NIM/Presensi : 21105244030
Mata Kuliah : Model – model Pembelajaran
Dosen Pengampu : Muhammad Luqman Hakim, M.Pd.
Menurut Jennifer Nichols dalam Rohim , Bima dan Julian (2016) menyederhanakannya ke
dalam 4 prinsip pokok pembelajaran abad ke 21 yang dijelaskan dan dikembangkan seperti
berikut ini:
Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial (Trianto,
2007:1). Model pembelajaran merupakan salah satu pendekatan dalam rangka mensiasati
perubahan perilaku peserta didik secara adaptif maupun generatif. Model pembelajaran
sangat erat kaitannya dengan gaya belajar peserta didik (learning style) dan gaya mengajar
guru (teaching style), yang keduanya disingkat menjadi SOLAT (Style of Learning and
Teaching) (Nanang, 2012:41).
Menurut Joice (1992:4) dalam Trianto (2011:22) Model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas atau pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, computer,
kurikulum dan lain-lain. Model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada
Pendekatan, strategi, metode, atau prosedur. Model pembelajaran mempunyai Ciri khusus
yang tidak dimilki oleh strategi, metode atau prosedur, ciri-cirinya tersebut adalah :
a. Rasional teoritis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya
b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran
yang akan dicapai)
c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan
dengan berhasil
d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai
(Trianto, 2011:23).
Menurut Rusman (2010: 136) bahwa model pembelajaran pada dasarnya memiliki ciri-ciri
sebagai berikut
a. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu. Sebagai
contoh, model penelitian kelompok disusun oleh Herbert Thelen dan berdasarkan
teori Jhon Dewey. Model ini dirancang untuk melatih partisipasi dalam kelompok
secara demokratis.
b. Mempunya misi atau tujuan pendidikan tertentu, misalnya model berfikir induktif
dirancang uuk mengembangkan proses berfikir siswa 10
c. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar kreativitas
dalam pelajaran mengarang.
d. Membuat persiapan mengajar (desain intruksioal) dengan pedoman model
pembelajaran yang dipilihnya.
e. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: (1) Urutan langkah-langkah
pembelajaran (syntax). (2) Adanya prinsip-prinsip reaksi (3) Sistem sosial. (4)
Sistem pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis bila guru
akan melaksanakan suatu model pembelajaran.
2. Kawasan Pengembangan
Terdapat faktor pedorong yang mengakibatkan adanya kawasan pengembangan
diantaranya:
a. Pesan yang didorong
b. Strategi pembelajaran yang didorong oleh teori
c. Manifestasi fisik dari teknologi – perangkat keras dan perangkat lunak
d. Bahan pembelajaran
Pengembangan adalah proses penyalinan rincian desain ke dalam bentuk fisik, dalam
kawasan teknologi pengembangan mencakup: a) teknologi cetak; b) teknologi audio-
visual; c) teknologi berbasis komputer; dan d) teknologi terpadu.
3. Kawasan Pemanfaatan
Pemanfaaatan ialah tindakan yang menggunkan bahan dan peralatan media untuk
meningkatkan proses belajar. untuk kawasan ini memiliki fungsi yang penting karena
membahasa mengenai pembelajaran dan proses pembelajaran. Kawasan pemanfaatan
meliputi:
a. Pemanfaatan media
Merupakan penggunaan alat bantu yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran seebagai sumber belajar. terjadinya pemanfaatan media didasari
oleh spesifikasi design pembelajaran. Contohnya video yang diperlihatkan
dibentuk dengan betuk belajar yang sedang dilakukan sesuai dengan
kepribadian masing-masing peserta didik.
b. Divusi Inovasi
Difusi inovasi ialah tahapan dari komunikasi melalui strategi yang telah diambil
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut Rogers yang dikutip oleh
Warsita difusi inovasi terdiri atas disiplin ilmu dan terdapat cara dalam
melakukan difusi menurutnya: (1) knowledge, (2) persuasion, (3) judgment, (4)
implementation, dan (5) confirmation.
c. Implementasi dan Instuttisionalisasi
Ialah dimana bahan dan startegi pembelajaran digunakan sesuai keadaan
sebenarnya. Sedangkan untuk instutisionalisasi pemakaian yang dilakukan
secara terus menerus dari inovasi pembelajaran dalam culture organization.
Tujuan dari implementasi adalah jaminan untuk pemakaian yang benar untuk
dirinya dalam sebuah organisasi. Sedangkan tujuan untuk institusionalisasi
adalah untuk penyatuan inovasi dalam unsur-unsur organisasi.
REFERENSI
Hasibuan, A. T., & Prastowo, A. (2019). Konsep Pendidikan Abad 21: Kepemimpinan
Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Sd/Mi. MAGISTRA: Media
Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar Dan Keislaman, 10(1), 26–50.
https://doi.org/10.31942/mgs.v10i1.2714
Tarbiyah, J., & Agama, F. (n.d.). Definisi dan Kawasan Teknologi Pembelajaran.
https://www.defantri.com/2018/04/konsep-dan-prinsip-pokok-pembelajaran.html
https://www.tripven.com/pembelajaran-abad-21/