PAK
BAB 1
Model konstruktisme adalah salah satu pandangan tentang proses pembelajaran yang menyatakan bahwa dalam
proses belajara (perolehan pengetahuan) diawali dengan terjadinya konflik kognitif. konflik kognitif ini hanya
dapat diatasi melalui pengetahuan diri (self---- regulation) dan pada akhir proses belajar, pengetahuan akan
dibangun sendiri oleh anak melalui pengalamannya dari hasil interkasi di lingkungan .
Konflik kognitif terjadi saat interaksi antara konsepsi awal yang telah dimiliki siswa dengan fenomena baru yang
dapat diintegrasikan begitu saja, sehingga diperlukan perubahaann/ midifikasi struktur kognitif (skemata) untuk
mencapai ke- seimbangan.
Pristiwa ini akan terjadi secara berkelanjutan selama siswa menerima pengetahuan baru.
mpilkasi model pembelajaran konstruktisme dalam pem belajaran meliputi 4 tahap yaitu :
1)Apersepsi
2)Eksplorasi
3)Diskusi dan penjelsan konsep
4)Pengembangan dan aplikasi
I.Kompetensi dasar :
Menunjukkan pemahaman konsep bilangan cacah dan menggunakan dalam perhitungan
BAB II
Domain proses, “Science a process approach” mengemukakan ada 15 proses bagian saintis berpikir dan
bekerja yaitu ; Mengobservasi, menggunakan ruang/ waktu, mengklafikasi mengelompakkan dan mengorganisasi ,
mengunakan bilangan, mengkuantifikasi,mengukur, mengkomunikasikan variabel, menginterpretasikan data,
merumuskan hipotesis memberikan definisi secara operasional dan melaksanakan eksprimen
Domain aplikasi meliputi pengaplikasikan konsep dan keterampilan dalam memecahkan masalah sehari
hari
Domain kreatifitif meliputi penggabungan objek objek da ide ide dalam cara cara baru memecahkan
masalah dan teka teki
Domain sikap meliputi pengembangan sikap positif terhadap sains dan diri sendiri , pengembangan
kepekaan dan rasa hormat terhadap perasaan orang lain
Domain konsep memfokuskan pada muatan sains yang meliputi sektor, informasi, hukum, prinsip, penjelsan,
keberadaan sesuatu da teori yang digunakan oleh saintis.
Domain proses, “Science a process approach” mengemukakan ada 15 proses bagian saintis berpikir dan
bekerja yaitu ;
Domain sikap meliputi pengembangan sikap positif terhadap sains dan diri sendiri , pengembangan
kepekaan dan rasa hormat terhadap perasaan orang lain
Tahap invitasi, siswa didorong agar mengemukakan pe-ngetahuan awalnya tentang konsep yang dibahas.
Tahap eksplorasi, siswa diberi kesempatan untuk menyelidiki dan menemukan konsep melalui pengumpulan,
pengorganisasikan, penginterpresian dalam suatu kegiatan yang telah dirancang guru.
Tahap penjelasan dan solusi, saat siswa memberikan penjelasan2 solusi yang didasarkan pada hail
observasi d tambahkan dengan penguatan guru
Tahap pengambilan tindakan , siswa dapat membuat keputusan, mengunakan pengetahuan dan keterampilan
berbagai informasi dan gagasan, mengajukan pertanyaan lanjutan, mengajukan saran baik bagi individu maupun
masyarakat yang berhubungan dengan pemecahan masalah.
BAB III
1.Individual accountability, atau tanggung jawab individu yaitu : bahwa setiap individu didalam kelompok
mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi kelompok secara tuntas
2.Social skills, meliputi seluruh hidup sosial, kepekaan sosial dan mendidik siswa untuk menumbuhkan
pengekangan diri dan pengarahan didi demi kepentingan kelompok
3.Positive interdenpence yaitu sifat yang menunjukaan saling ketergantungan satu terhadap yang lain didalam
kelompok secara positif
4.Group processing, proses perolehan jawaban permasalahan dikerjakan oleh kelompok secara bersama sama
Perancangan da pelaksanaan model pembelajaran belajar kooperatif didasari oleh pemikiran filosofi “getting
better together” yang berarti untuk mendapatkan suatu yang lebih biaik dalam belajar hendaknya dilakukan secar
bersama sama.
1.Dalam aplikasi pembelajaran di kelas, guru merancang lembar observasi kegiatan siswa dalam belajar secara
bersama sama dalam kelompok kelompok kecil.
2.Dalam melakukan observasi kegiaatan siswa, guru mengarahkan dan membimbing siswa baik secara individual
maupun kelompok.
BAB IV
Model pembelajaran interaktif memberikan struktur pengajaran sains yang melibatkan pengumpulan dan
pertimbangan atas pertanyaan pertanyaan sebagai ciri utamanya. Model pembelajaran interaktif ini mungkin
menjadi baik bila dilakukan hanay sesekali bukan sebagai pembelajaran yang dilakukan secara terus menerus
(rutin)
Dengan kurikulum berbasis kompotensi diharapkan siswa dapat lebih meningkatkan kemampuan penguasaan
konsep pada maat pelajaran yang diajarkan, mengembangkan pola pikir dan sejumlah keterampilan sebagai
standar untuk menentukan tingkat keberhasilan belajar
Pengembangan pola pikir dan daya pikir tampak pada keinginantahuan siswa terhadap proyek yang di pelajari.