Anda di halaman 1dari 7

RESUME

PENDIDIKAN IPS SD

“Pendekatan Pendekatan Pembelajaran dalam Pendidikan IPS SD”

Oleh
Affi Fatu Rahmi (22129243)
Seksi: 22 BB 04

Dosen Pengampu
Dra.Hamimah,M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGRI PADANG
2023
Pendekatan Pendekatan Pembelajaran dalam Pendidikan IPS SD

Pendekatan adalah suatu upaya untuk melakukan kegiatan belajar, atau


interaksi, hubungan dalam suasana tertentu, dengan individu atau kelompok melalui
penggunaan metode tertentu secara efektif.Pendekatan juga dapat dipahami sebagai
suatu jalan, metode atau kebijakan yang diambil oleh guru dan siswa untuk mencapai
tujuan pendidikan jika ditinjau dari sudut metode pengajaran atau bahan
pengajaran.Pengajaran dilakukan di sekolah.
Pendekatan pembelajaran merupakan titik tolak atau cara pandang kita
terhadap proses pembelajaran, mengacu pada visi munculnya suatu proses yang masih
bersifat sangat umum, yang didalamnya menyambut, menularkan inspirasi, dan
memantapkan metode-metode pembelajaran dengan beberapa ruang lingkup teoritis
atau dasar sikap dan persepsi guru tentang bagaimana seharusnya kegiatan
pembelajaran dilaksanakan.
Pandangan terhadap sikap dan persepsi guru inilah yang akan menjadi dasar
tindakan guru dalam melaksanakan kegiatan proses pembelajaran.Pendekatan
pengajaran berbasis luas yang memberi siswa lebih banyak waktu untuk berdiskusi,
drama, berbagai aktivitas seni, serta musik dan gerakan.Kegiatan-kegiatan tersebut
memberikan sarana untuk memenuhi kebutuhan perkembangan sosial, emosional,
intelektual, fisik dan kreatif, yang akan mengarah pada peningkatan kepercayaan diri
dan pendekatan pembelajaran yang lebih termotivasi.

Jenis Jenis Pendekatan Pembelajaran dalam pendidikan IPS SD:


1. Pendekatan Lingkungan
Dalam pendekatan lingkungan hidup, IPS sebagai mata pelajaran yang
mengajarkan siswa untuk hidup bermasyarakat harus memperhatikan lingkungan
hidup sebagai topik penelitian, baik lingkungan sosial budaya maupun lingkungan
fisik.Pendekatan ini dapat dimulai dari lingkungan terdekat siswa, khususnya
keluarga, untuk menanamkan dalam diri mereka nilai-nilai moral dan aktivitas
masyarakat. Guru hendaknya memperhatikan lingkungan sebagai aspek yang
berperan dalam perilaku siswa, misalnya.lingkungan rumah, lingkungan komersial,
lingkungan pertanian, dll.Anak usia sekolah dasar seringkali mempunyai kepedulian
yang mendalam terhadap lingkungannya.Jika didukung, anak akan mampu
memikirkan cara-cara imajinatif untuk membayangkan lingkungan yang
'hijau'.Selain itu, mengunjungi ruang terbuka di sekitar sekolah akan meningkatkan
kesadaran anak dan memberikan ide-ide untuk pengembangan lebih lanjut di
sekolah.

2. Pendekatan Konsep
Konsep adalah generalisasi yang membantu mengklasifikasikan dan
mengatur pengetahuan, pengalaman, dan prediksi.Menurut Florence Beetlestone,
konsep merupakan elemen yang mewakili permasalahan terpenting karena sering
dianggap sebagai sesuatu yang statis.Jika masyarakat menyadari bahwa konsep ini
terus berubah dan beradaptasi karena pengalaman, pemikiran dan emosi, maka
pentingnya mengembangkan dan mengekspresikan kreativitas akan terlihat
jelas.Pendekatan konseptual menekankan bahwa pemahaman konsep mempunyai
pengaruh yang besar terhadap perilaku siswa.Konsep keadilan, kemakmuran,
demokrasi, kerja sama, tanggung jawab, dll.Ini adalah konsep-konsep yang perlu
dipahami siswa, bukan sekadar diketahui atau dihafal.Pemahaman ini akan
membimbing siswa agar dapat menghayatinya dan pada akhirnya dapat
mengamalkannya dalam perilaku sehari-hari.

3. Pendekatan Inquiry
Investigasi atau penemuan adalah proses mental dimana siswa
menginternalisasikan suatu konsep atauprinsip-prinsip seperti observasi,
klasifikasi,membuat dugaan, penjelasan, pengukuran dan menarik kesimpulan dan
sebagainya (OemarHamalik, 2001:219).Tentu saja ada penemuanItu bukan
penemuan nyata, kenapa?Apa yang ditemukan sebenarnya ditemukan yang lain.Jadi
penemuan di sini adalah penemuansimulasi atau penemuan siswa hanya relevan.
Menyelidiki artinya menyelidiki, memeriksa atau penyelidikan.Berpartisipasilah
dalam kegiatan pembelajaran sebanyak mungkin kemampuan semua siswa untuk
meneliti dan Selidiki secara sistematis, kritis, logis dan analitis sehingga mereka
bisa membangunnya sendiri penemuannya dengan keyakinan penuh.
Ciri Ciri Pendekatan Pembelajaran Inquiri:
 Memperhatikan proses pengumpulan data dan pengujian hipotesis;
 Proses pengumpulan data dilakukan secara acak sistematis dan berdasarkan
tradisi ilmiah beberapa disiplin (walaupun perlu menyederhanakan prosesnya
sehingga cocok kemampuan siswa);
 Memiliki prosedur pengolahan dan pengecekan data hipotesis (yang
merupakan hal yang perlu dalam penyelidikan daripada alternatif sebagai
solusi masalah);
 Pembelajaran berbasis inkuiri dan pemecahan masalah keduanya mempunyai
kelebihan yang sama yaitu keterampilan berpikir terapan, analisis,
sintesis,dan evaluasi.
 Langkah-langkah yang diambil selama investigasi meliputi: perumusan
masalah, pengembangan hipotesis,pengumpulan data, pengolahan data,
pengujian berhipotesis dan menarik kesimpulan.

Pembelajaran berbasis inkuiri menekankan pada proses penyelidikan dan


penemuan.Langkah-langkah pembelajaran berbasis inkuiri:
merumuskan masalah, mengembangkan hipotesis, memeriksa tanggapan
eksplorasi (pengamatan/pengamatan), menganalisis dan menyajikan hasil dalam
penulisan salinan/laporan/gambar, menerapkan kesimpulan dan generalisasi, dan
menyajikan hasil penyelidikan pekerjaan.Dengan menggunakan inkuiri pada IPS
siswa menjadi terbiasa dalam mencari solusi terhadap permasalahan yang
ditemuinya.

4. Pendekatan Pembelajaran Konsgtruktivisme


Konstruktivisme adalah sebuah metode pembelajaran yang lebih
menekankan pada proses dan kebebasan batin Menggali ilmu dan membangun
upaya percobaan atau dengan kata lain, teori ini menyediakan kegiatan belajar siswa
temukan keterampilan, pengetahuan, atau teknologi dan hal-hal lain yang
diperlukan mengembangkan.Menurut konstruktivisme, siswa mempunyai
kebebasan ungkapkan idemu dalam bahasamu sendiri, Berikan pendapat Anda
tentang pengalaman Anda agar siswa dapat lebih kreatif dan imajinatif dan dapat
menciptakan lingkungan belajar itu hal yang bagus.
Menurut Piaget (1971), pengetahuan adalah kemauan.bermakna jika dicari
dan ditemukan oleh partisipan sendiri Pendidikan bukanlah hasil memberi informasi
kepada orang lain,termasuk guru.Selanjutnya, Piaget di Sanjaya (2007:194)
mengatakan bahwa setiap individu berusaha dan dapat mengembangkan
pengetahuannya sendiri melalui skema yang ada dalam struktur
kognitifnya.Mekanisme itu terus diperbarui dan direvisi sepanjang proses integrasi
dan akomodasi.Oleh karena itu, itu adalah tugas guru adalah untuk mendorong
perkembangan siswa pola yang terbentuk melalui proses asimilasi dan akomodasi.
Secara garis besar, prinsip-prinsip teori konstruktivistik adalah sebagai
berikut:
 Pengetahuan dibangun oleh peserta didik sendiri.
 Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan
keaktifan murid sendiri untuk menalar.
 Murid aktif mengkonstruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi
perubahan konsep ilmiah.
 Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses konstruksi
berjalan lancar.
 Menghadapi masalah yang relevan dengan peserta didik.
 Struktur pembelajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah pernyataan.
 Mencari dan menilai pendapat peserta didik.
 Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan peserta didik.

Ciri-ciri Pembelajaran Konstruktivisme. Adapun menurut Siroj, ciri-ciri pembelajaran


yang konstruktivis adalah meliputi:
a) Menyediakan pengalaman belajar dengan mengaitkan pengetahuan yang telah
dimiliki peserta didik sedemikian rupa sehingga belajar melalui proses
pembentukan pengetahuan.
b) Menyediakan berbagai alternatif pengalaman belajar, tidak semua mengerjakan
tugas yang sama, misalnya suatu masalah dapat diselesaikan dengan berbagai
cara.
c) Mengintegrasikan pembelajaran dengan situasi yang realistik dan relevan dengan
melibatkan pengalaman konkrit, misalnya untuk memahami suatu konsep melalui
kenyataan kehidupan sehari hari.
d) Mengintegrasikan pembelajaran sehingga memungkinkan terjadinya transmisi
sosial yaitu terjadinya interaksi dan kerja sama seseorang dengan orang lain atau
dengan lingkungannya, misalnya interaksi dan kerjasama antara peserta didik,
guru, dan peserta didik-peserta didik.
e) Memanfaatkan berbagai media termasuk komunikasi lisan dan tertulis sehingga
pembelajaran menjadi lebih efektif dan
f) Melibatkan peserta didik secara emosional dan sosial sehingga menjadi menarik
dan peserta didik mau belajar.

Implementasi Pendekatan Pembelajaran Konsgtruktivisme


Adapun implikasi dari teori belajar konstruktivisme dalam pendidikan anak (Poedjiadi,
1999: 63) adalah sebagai berikut:
a. Tujuan pendidikan menurut teori belajar konstruktivisme adalah menghasilkan
individu atau anak yang memiliki kemampuan berfikir untuk menyelesaikan
setiap persoalan yang dihadapi.
b. Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi situasi yang
memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh peserta
didik. Selain itu, latihan memcahkan masalah seringkali dilakukan melalui belajar
kelompok dengan menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari
c. Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar yang
sesuai bagi dirinya. Guru hanyalah berfungsi sebagai mediator, fasilitor, dan
teman yang membuat situasi yang kondusif untuk terjadinya konstruksi
pengetahuan pada diri peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA

Rezania,V &Avandi,R.(2020).BUKU AJAR MATA KULIAH PENGEMBANGAN


PEMBELAJARAN IPS SD.UMSIDA PRESS.UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SIDOARJO

Adnyana,S,K.(2022).Pengaruh Implementasi Pendekatan Keterampilan Proses


Terhadap Hasil Belajar IPS di SD Kecamatan Sukasada.Jurnal Pendidikan
Dasar.3(1).1-8

Jenis-Jenis Pendekatan Dalam Pembelajaran IPS Kelas Rendah. STKIP


Muhammadiyah Kuningan. (n.d.).
http://news.upmk.ac.id/home/post/jenisjenis.pendekatan.dalam.pembelajaran.ips.
.kelas.rendah.html

Anda mungkin juga menyukai