Setelah karyawan ditempatkan pada posisinya, perusahaan perlu memberikan pelatihan dan
pengembangan agar karyawan dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuannya
sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Pelatihan dan pengembangan ini dapat dilakukan melalui
pelatihan internal maupun eksternal, seperti pelatihan di lembaga pelatihan atau seminar.
Evaluasi Karyawan
Tahap terakhir dalam proses perencanaan SDM adalah evaluasi karyawan. Evaluasi ini
bertujuan untuk mengevaluasi kinerja karyawan dan menentukan apakah karyawan tersebut
memenuhi harapan dan standar yang telah ditentukan. Jika karyawan dinilai belum memenuhi
standar, maka perlu dilakukan perbaikan melalui pelatihan atau coaching. Jika karyawan
dinilai tidak dapat memenuhi standar, maka perlu dilakukan tindakan yang lebih serius, seperti
memberikan warning atau memberhentikan karyawan tersebut.
D. Penyusunan Metode Pelatihan
Penyusunan metode pelatihan perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
Tujuan Pelatihan
Pertama-tama, tentukan tujuan pelatihan yang ingin dicapai. Hal ini akan memudahkan dalam
menentukan metode pelatihan yang tepat. Apakah tujuannya untuk meningkatkan keterampilan
teknis atau sosial, meningkatkan produktivitas, atau pengembangan soft skill karyawan.
Sumber Daya
Perhatikan sumber daya yang tersedia untuk pelatihan, termasuk anggaran, ruang, dan fasilitas
pelatihan. Hal ini akan mempengaruhi pilihan metode pelatihan yang dapat dilakukan, seperti
pelatihan internal atau eksternal, pelatihan online atau offline, atau pelatihan yang dilakukan di
dalam atau di luar kantor.
Karakteristik Peserta Pelatihan
Pelajari karakteristik peserta pelatihan, seperti level pendidikan, pengalaman kerja, dan
kemampuan bahasa. Hal ini akan mempengaruhi gaya penyampaian dan bahasa yang digunakan
dalam pelatihan, serta metode yang tepat untuk menjangkau peserta pelatihan.
Kebutuhan Pelatihan
Tentukan kebutuhan pelatihan dari para peserta pelatihan. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisis
kebutuhan pelatihan (training needs analysis) untuk menentukan keterampilan, pengetahuan, atau sikap apa yang perlu
ditingkatkan dalam pelatihan.
Jenis Metode Pelatihan
Pilih jenis metode pelatihan yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan pelatihan. Beberapa jenis metode pelatihan yang
bisa dipilih antara lain:
1) Pelatihan di kelas atau dalam kelompok
2) Pelatihan online atau e-learning
3) Pelatihan simulasi atau role play
4) Pelatihan magang atau praktik kerja lapangan
5) Pelatihan mandiri dengan modul atau buku panduan
6) Pelatihan dengan mentoring atau coaching
Evaluasi Pelatihan
Terakhir, tentukan cara evaluasi pelatihan untuk mengetahui efektivitas dari metode pelatihan yang digunakan.
Evaluasi dapat dilakukan melalui tes atau evaluasi kinerja setelah pelatihan selesai dilaksanakan.Dengan
memperhatikan hal-hal di atas, maka penyusunan metode pelatihan yang tepat dapat membantu meningkatkan
keterampilan, pengetahuan, dan produktivitas para peserta pelatihan.
E. Penentuan Dari Kompetensi
Penentuan kompetisi dalam bisnis perlu dilakukan secara hati-hati dan mempertimbangkan beberapa faktor,
antara lain:
Tujuan Bisnis
Tujuan bisnis menjadi faktor penting dalam menentukan jenis kompetisi yang dihadapi. Apakah tujuan bisnis
untuk memenangkan pangsa pasar yang besar atau fokus pada keuntungan maksimal.
Industri
Setiap industri memiliki karakteristik dan persaingan yang berbeda. Oleh karena itu, perlu dipelajari dan
dipahami karakteristik industri secara mendalam untuk menentukan jenis kompetisi yang dihadapi.
Segmen Pasar
Pelajari siapa target pasar dari produk atau layanan yang ditawarkan. Hal ini akan membantu dalam menentukan
kompetisi yang harus dihadapi, apakah bersifat lokal atau global.
Keunggulan Produk atau Layanan
Perusahaan harus menentukan keunggulan produk atau layanan yang ditawarkan agar dapat bersaing dengan
kompetitor lain. Hal ini akan mempengaruhi strategi dan jenis kompetisi yang dihadapi.
Sumber Daya
Perusahaan perlu mempertimbangkan sumber daya yang tersedia untuk bersaing, seperti modal, tenaga kerja,
teknologi, dan lain sebagainya. Hal ini akan mempengaruhi jenis dan level kompetisi yang dapat dihadapi.
Tren Pasar
Perusahaan juga perlu memantau tren pasar dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Hal ini akan
membantu dalam menentukan jenis dan level kompetisi yang dihadapi, serta strategi yang tepat untuk
menghadapi kompetisi tersebut.
Dalam menentukan jenis dan level kompetisi yang harus dihadapi, perusahaan harus melakukan analisis
kompetitor dengan memperhatikan faktor-faktor di atas. Hal ini akan membantu dalam mengembangkan strategi
bisnis yang tepat untuk memenangkan persaingan dan mencapai tujuan bisnis.
F. Manajemen Karir
Manajemen karir merupakan proses perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan karir seseorang dalam
rangka mencapai tujuan karir yang diinginkan. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam
manajemen karir:
Self-AssessmentMelakukan self-assessment atau evaluasi diri untuk mengetahui kekuatan, kelemahan,
minat, dan nilai-nilai yang dimiliki. Hal ini akan membantu dalam menentukan arah karir yang sesuai
dengan keinginan dan potensi diri.
Penentuan Tujuan KarirMenentukan tujuan karir jangka pendek, menengah, dan panjang yang ingin dicapai.
Hal ini akan membantu dalam mengarahkan upaya dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai
tujuan karir tersebut.
Pemetaan KompetensiMelakukan pemetaan kompetensi atau penilaian terhadap keterampilan dan
pengetahuan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan karir yang diinginkan. Hal ini akan membantu dalam
menentukan program pengembangan kompetensi yang diperlukan.
Pengembangan Kompetensi
Mengikuti pelatihan, sertifikasi, atau program pengembangan kompetensi lainnya untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan karir. Selain itu, juga dapat melakukan
pembelajaran mandiri melalui membaca, menonton video tutorial, atau mempraktekkan keterampilan di tempat
kerja.
Networking
Membangun jaringan atau relasi dengan orang-orang yang memiliki pengalaman dan pengetahuan di bidang
yang diinginkan. Hal ini dapat membantu dalam memperoleh informasi dan peluang karir yang lebih baik.
Menjaga Keseimbangan
Menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional. Hal ini akan membantu dalam menjaga
kesehatan fisik dan mental, serta memaksimalkan produktivitas dan kinerja di tempat kerja.Dalam manajemen
karir, perlu juga mempertimbangkan faktor-faktor seperti tren industri, kebutuhan pasar, dan persyaratan untuk
naik jabatan atau posisi yang lebih tinggi. Hal ini akan membantu dalam menentukan langkah-langkah yang
tepat untuk mencapai tujuan karir yang diinginkan.