Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN

AKUISISI BAKAT
Dosen pembimbing: Achmad Rofiqo Ridho, S.Ip., M.S
Anggota kelompok 5:

azzahra fatian fassya(07011382126222)


salsabilla nazhifa(07011382126232)
jasmine suryaningrum(07011382126180)
putri ayu restu
pamungkas(07011382126180)
putri meysa claudia(07011382126198)

pokok bahasan:

1.Definisi Manajemen Akuisisi Bakat


2. 3 Fase Manajemen Akuisisi Bakat
• Proses Rekrutmen Talenta
• Proses Penyaringan Bakat
• Wawancara Seleksi Bakat
Manajemen Akuisisi Bakat
Manajemen akuisisi bakat (talent acquisition) adalah proses
mencari, menarik, dan merekrut individu yang memiliki
keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan organisasi. Dalam bab ini, akan dibahas tiga fase
manajemen akuisisi bakat, yaitu
1.Peoses Rekrutmen Talenta
2.Proses Penyaringan Bakat
3.Wawancara Seleksi Bakat
Fase I: Proses Rekrutmen
Talenta
Proses rekrutmen talenta adalah langkah awal dalam manajemen akuisisi bakat yang
bertujuan untuk menarik individu yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan organisasi.
Berikut adalah beberapa tahapan dalam proses rekrutmen talenta:

Menentukan kebutuhan organisasi


Mengembangkan strategi rekrutmen
Menyebarluaskan informasi lowongan
Memproses aplikasi
Melakukan wawancara
Melakukan verifikasi referensi
Menawarkan pekerjaan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Strategi Rekrutmen
Kebutuhan organisasi
Organisasi perlu mempertimbangkan jenis pekerjaan yang ingin diisi, kualifikasi yang dibutuhkan, dan
kebutuhan jangka panjang untuk menentukan strategi rekrutmen yang tepat.

Persaingan di pasar tenaga kerja


Jika persaingan ketat, organisasi perlu menggunakan strategi yang lebih agresif dan kreatif untuk
menarik calon pelamar yang berkualitas.

Lingkungan eksternal
Organisasi perlu mempertimbangkan faktor-faktor ini dalam menentukan strategi rekrutmen yang
tepat

Sumber daya rekrutmen yang tersedia


seperti media sosial atau pameran karir, dapat mempengaruhi strategi rekrutmen. Organisasi perlu
mempertimbangkan sumber daya rekrutmen yang tersedia dan bagaimana mengoptimalkannya
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Strategi Rekrutmen

Merek dan citra organisasi


Organisasi yang memiliki citra yang positif dan dikenal baik dalam industri atau di
masyarakat umum, akan lebih mudah menarik calon pelamar yang berkualitas

Kebutuhan keanekaragaman tenaga kerja


strategi rekrutmen perlu disesuaikan untuk menarik calon pelamar yang berasal dari latar
belakang yang berbeda.

Biaya dan anggaran


Organisasi perlu mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan untuk rekrutmen, termasuk biaya
iklan dan pengeluaran untuk pameran karir.
Metode Rekrutmen
Metode Rekrutmen
Pameran karir
Penggunaan agen
perekrutan
Referral karyawan
Rekrutmen online
Rekrutmen di universitas
Rekrutmen dari dalam
organisasi
Fase II: Proses Penyaringan Bakat
Proses penyaringan bakat adalah tahap dalam manajemen
akuisisi bakat yang dilakukan setelah proses rekrutmen selesai
dilakukan. Pada tahap ini, dilakukan penyaringan terhadap calon
pelamar yang telah masuk ke dalam pool pelamar untuk
menentukan calon pelamar yang memiliki kualifikasi dan
kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi
Tahap Penyaringan Bakat.

PROSES PENYARINGAN BAKAT TERDIRI DARI DUA


TAHAP, YAITU:

Penyaringan Pool Pelamar


Beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan dalam proses
penyaringan ini antara lain kualifikasi pendidikan, pengalaman
kerja, dan keterampilan teknis yang diperlukan

Pengujian Pelamar
Pengujian dapat dilakukan melalui berbagai teknik seperti tes
kemampuan, tes kepribadian, tes keterampilan, atau tes fisik.
Teknik pengujian yang digunakan harus relevan dengan
persyaratan pekerjaan dan dapat memprediksi kemampuan dan
kinerja calon pelamar di masa depan
Fase III: Wawancara Seleksi
Bakat
Wawancara seleksi bakat adalah tahap selanjutnya setelah proses penyaringan
bakat dilakukan. Pada tahap ini, calon pelamar yang telah melewati tahap
penyaringan akan diwawancarai oleh tim seleksi untuk mengevaluasi kemampuan
dan kualifikasi mereka secara lebih detail.
Pendekatan Wawancara
Pendekatan yang digunakan dalam wawancara seleksi bakat harus didasarkan
pada persyaratan pekerjaan dan kebutuhan organisasi. Selain itu, teknik
wawancara yang digunakan harus dapat memastikan bahwa calon pelamar
memiliki keterampilan, pengalaman, dan sifat pribadi yang sesuai dengan posisi
yang ditawarkan.
TEKNIK WAWANCARA
Wawancara terstruktur
wawancara yang telah disusun sebelumnya dan mengikuti format tertentu. Pada jenis
wawancara ini, setiap calon pelamar akan ditanya serangkaian pertanyaan yang sama. Teknik
wawancara ini memungkinkan tim seleksi untuk membandingkan calon pelamar secara objektif.
Wawancara tidak terstruktur
jenis wawancara yang lebih fleksibel dan tidak memiliki format yang kaku. Tim seleksi dapat
memilih topik-topik yang ingin mereka bahas dengan calon pelamar. Teknik ini dapat membantu
tim seleksi untuk mendapatkan gambaran yang lebih holistik mengenai calon pelamar.
Wawancara perilaku
jenis wawancara yang memfokuskan pada perilaku dan tindakan calon pelamar di masa lalu.
Teknik ini dapat membantu tim seleksi untuk memperkirakan perilaku calon pelamar di masa
depan berdasarkan pengalaman mereka di masa lalu.
Wawancara kelompok
jenis wawancara di mana beberapa calon pelamar diwawancarai dalam satu sesi wawancara.
Teknik ini dapat membantu tim seleksi untuk memperoleh informasi yang lebih komprehensif
mengenai kemampuan interpersonal calon pelamar dan bagaimana mereka bekerja dalam tim.
Kesalahan Peringkat Umum
Pewawancara

KESALAHAN PERINGKAT UMUM PEWAWANCARA DAPAT


TERJADI KETIKA SEORANG PEWAWANCARA CENDERUNG
MEMBERIKAN PENILAIAN YANG TERLALU TINGGI ATAU
TERLALU RENDAH KEPADA SEMUA CALON PELAMAR. HAL INI
DAPAT MENYEBABKAN KESALAHAN DALAM MEMILIH
KARYAWAN YANG TEPAT DAN DAPAT MEMPENGARUHI
KINERJA ORGANISASI SECARA KESELURUHAN. OLEH KARENA
ITU, PENTING UNTUK MEMBERIKAN PELATIHAN YANG
MEMADAI KEPADA PEWAWANCARA UNTUK MEMINIMALKAN
KESALAHAN PERINGKAT UMUM PEWAWANCARA.
kesimpulan
Manajemen akuisisi bakat merupakan proses penting dalam pengelolaan sumber daya manusia di sektor
publik. Proses ini mencakup tiga fase utama yaitu rekrutmen, penyaringan bakat, dan wawancara seleksi
bakat. Faktor-faktor seperti lingkungan organisasi, persaingan, dan teknologi mempengaruhi strategi
rekrutmen yang dipilih oleh organisasi. Pilihan metode rekrutmen yang tepat akan membantu organisasi
menarik bakat yang tepat untuk posisi yang tersedia. Penyaringan bakat dilakukan untuk mempersempit
jumlah pelamar dan memperoleh kandidat yang paling cocok dengan kriteria yang ditetapkan. Dalam
fase wawancara seleksi bakat, organisasi harus memastikan bahwa proses seleksi kandidat dilakukan
secara efektif dengan menggunakan teknik wawancara yang tepat dan menghindari kesalahan peringkat
umum. Hal ini akan membantu organisasi memilih kandidat terbaik yang dapat membantu mencapai
tujuan organisasi. Dalam keseluruhan proses manajemen akuisisi bakat, organisasi harus memperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhi rekrutmen, metode penyaringan bakat yang tepat, dan teknik
wawancara seleksi bakat yang efektif untuk memperoleh kandidat terbaik yang dapat membantu
mencapai tujuan organisasi. Dengan memahami proses manajemen akuisisi bakat yang tepat, organisasi
dapat memperoleh bakat yang tepat dan mengoptimalkan pengelolaan sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan organisasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai