NPM : 22001092018
Definisi Perekrutan
Perencanaan
Perekrutan yang efektif menjadi semakin penting saat ini, karena berapa alasan.
1. Perekrutan cenderung pasang surutsepadan dengan keadaan ekonomi dan tingkat
pengangguran.
Kesemuanya pada akhirnya akan menciptakan kumpulan pelamar yang semakin besar.
Evaluasi Perekrutan
Mengevaluasi kesuksesan upaya-upaya perekrutan adalah penting. Hal ini adalah cara
untama untuk menemukan apakah upaya-upaya tersebut efektif dalam aspek waktu dan uang
yang dikeluarkan. Hal-hal umum yang perlu dievaluasi adalah sebagai berikut :
1. Jumlah pelamar,
3. Kualitas pelamar
Seleksi
Seleksi yang efektif menjadi penting dan bergantung hingga derajat tertentu, pada
konsep pengujian dasar atas validitas dan dapat diandalkan. Validitas yang dimaksud dalam
seleksi meng-andung pengertian bahwa ujian mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
Validitas juga men- gacu pada bukti bahwa ujian itu berhubungan dengan pekerjaan. Dengan
kata lain bahwa prestasi dari ujian itu dapat menjadi alat prediksi yang sah dari prestasi pada
pekerjaan.
Memiliki pengetahuan yang dibutuhkan, keahlian, dan kemampuan dapat menjadi hal
yang penting bagi tenaga kerja baru untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Tetapi
pengetahuan, keahlian dan kemampuan mungkin tidak diperlukan dengan segera dalam
beberapa posisi pekerjaan Meskipun demikian, baik sebuah perusahaan yang menggunakan
pengeta huan, keahlian, dan kemampuan spesifik atau pun pendekatan yang lebih umum,
seleksi tenaga kerja yang efektif melibatkan penggunaan kriteria dan prediktor dari kinerja
kerja.
5. Pendekatan yang berbeda untuk seleksi dalam rangka mengisi posisi pada level yang
berbeda.
1. pelatihan, yaitu latihan dan umpan balik yang diberikan kepada karyawan-karyawan
oleh para supervisor langsung. Pelatihan meliputi sebuah proses pembelajaran melalui
praktik (learning by doing) yang berlangsung secara terus menerus.
2. Tugas/Pertemuan Komite.
3. Rotasi pekerjaan, yaitu proses pemindahan karyawan dari satu pekerjaan ke pekerjaan
yang lain.
4. Posisi “asisten”
4. Cuti panjang dan cuti ketidakhadiran, yaitu waktu libur kerja yang diberikan untuk
mengembangkan dan menyegarkan kembali seseorang.
Unsur atau faktor yang berperan dalam pelatihan dan pengembangan SDM:
a. Efektivitas biaya
f. Prinsip-prinsip pembelajaran
ANALISIS KEORGANISASIAN
Yaitu pemeriksaan terhadap jenis masalah yang dialami organisasi dan di mana
masalah itu berada di dalam perusahaan. Analisis organisasi menjawab pertanyaan dimana
sebaiknya dilakukan titik berat pelatihan di dalam perusahaan dan faktor apa yang dapat
mempengaruhi pelatihan. Contoh: organisasi memperkenalkan produk baru untuk menjawab
suatu permintaan pasar yang baru. Pengenalan produk ini barangkali memerlukan keahlian
baru dari sebagian karyawan di bagian pemasaran, rekayasa, atau departemen produksi.
Dalam kondisi seperti ini, beberapa pelatihan boleh diadakan dalam rangka memampukan
para karyawan saat ini.
ANALISIS OPERASIONAL
Adalah proses penentuan perilaku yang dituntut dari pemegang jabatan dan standar
kinerja yang harus dipenuhi. Analisis operasional sangat tergantung pada kemampuan
seorang ahli untuk menentukan perilaku yang tepat dan kuantitas serta kualitas perilaku untuk
menunaikan sebuah pekerjaan. Analisis ini membutuhkan suatu pemeriksaan yag teliti
terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan setelah pelatihan. Contoh: semakin majunya
otomatisasi lini perakitan, dapat mengubah tugas-tugas karyawan produksi. Karyawan yang
tidak menguasai keahlian atau sikap untuk pekerjaan tersebut perlu diberikan pelatihan.
ANALISIS PERSONALIA
Yang dimaksud dengan pengembangan SDM yang berpotensi tinggi dalam hal ini
adalah proses pengembangan SDM dalam jangka panjang untuk kebutuhan organisasi di
masa yang akan datang. Pengembangan SDM merupakan cara yang efektif untuk
menghadapi beberapa tantangan diantaranya keusangan atau ketertinggalan karyawan, serta
diversifikasi tenaga kerja domestik dan internasional, sehingga dapat menjaga atau
mempertahankan tenaga kerja yang efektif. Pada akhirnya pengusaha dapat memperoleh
keuntungan atas meningkatnya kontinuitas operasi dan juga semakin besarnya komitmen para
karyawan terhadap perusahaan.