0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan9 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan manfaat penggunaan asesmen center di perusahaan-perusahaan beserta syarat menjadi asesor dan jenis-jenis alat ukur yang digunakan.
2) Kriteria keberhasilan dalam asesmen center meliputi pemahaman kriteria penilaian, pembagian waktu yang tepat, serta semangat yang tinggi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan manfaat penggunaan asesmen center di perusahaan-perusahaan beserta syarat menjadi asesor dan jenis-jenis alat ukur yang digunakan.
2) Kriteria keberhasilan dalam asesmen center meliputi pemahaman kriteria penilaian, pembagian waktu yang tepat, serta semangat yang tinggi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan manfaat penggunaan asesmen center di perusahaan-perusahaan beserta syarat menjadi asesor dan jenis-jenis alat ukur yang digunakan.
2) Kriteria keberhasilan dalam asesmen center meliputi pemahaman kriteria penilaian, pembagian waktu yang tepat, serta semangat yang tinggi.
Para ahli memiliki pandangan yang berbeda dalam mendefinisikan assessment ini. Adapun menurut beberapa ahli assessment adalah: a. Menurut Worthen & Sanders Dua orang ahli ini mengartikan assesment sebagai aktivitas mencari poin penting atau nilai atas sesuatu. Dimana dalam pencarian nilai tersebut, mencakup pengumpulan informasi penting terkait suatu kegiatan. Selain itu juga sekaligus menganalisa strategi yang sesuai untuk diimplementasikan guna mencapai tujuan. b. Menurut Robert M. Smith Assessment diartikan sebagai proses penilaian yang komprehensif guna mengidentifikasi kekuatan juga kelemahan dari hasil keputusan. Proses ini melibatkan sebuah tim dan bertujuan untuk menyusun rencana pembelajaran sebagai layanan pendidikan berdasarkan hasil keputusan. c. Nana Sudjana Menurutnya, assessment adalah proses pada saat kita memberikan nilai kepada sebuah obyek dengan menjadikan kriteria tertentu sebagai dasar atau acuan penilaian. d. Menurut Suchman Assessment yaitu penentuan hasil penilaian atas berbagai aktivitas yang direncanakan, dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan. 2. Tujuan Dan Manfaat Menggunakan Asesmen Center Di Perusahaan-Perusahaan a. Tujuan Asesmen Menurut pendapat dari Chittenden (1994) ia menyatakan bahwa tujuan dari penilaian “assessment purpose” merupakan “keeping track”, checking up, finding out and summming up. 1) Keeping Track Keeping track yaitu berguna dalam menelusuri dan melacak proses belajar dari peserta didik yang mana sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah diterapkan. Maka dalam hal ini guru wajib mengumpulkan data dan informasi dalam kurun waktu tertentu dari berbagai jenis dan teknik penilaian agar mendapatkan gambaran suatu pencapaian dan kemajuan belajar dari peserta didik. 2) Checking Up Checking Up yaitu berguna dalam mengecek suatu pencapaian dan kemampuan dari peserta didik didalam proses belajar dan kekurangan- kekurangan dari peserta didik pada saat mengikuti proses pembelajaran. Dengan kata lain, dalam hal ini guru sangat penting dalam melaksanakan penilaian afar dapat mengetahui bagian mana dari materi yang telah dikuasai peserta didik dan bagian dari materi yang belum dikuasai. 3) Finding Out Finding Out merupakan suatu proses mencari, menemukan dan mendeteksi kekurangan kesalahan atau kelemahan dari peserta didik dalam proses belajar, sehingga guru dapat dengan tanggap dalam mencari alternatif untuk penyelesaiannya. 4) Summing Up Summing Up merupakan suatu cara dalam menyimpulkan tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi yang telah ditetapkan. Hasil dari penyimpulan ini yang mana dapat digunakan oleh guru dalam menyusun laporan kemajuan belajar ke berbagai pihak yang saling membutuhkan. b. Manfaat Menggunakan Asesmen Center di Perusahan-perusahaan Mengadakan proses assessment di perusahaan tak hanya bermanfaat untuk menemukan kandidat yang sesuai dengan posisi jabatan yang akan didudukinya, namun juga untuk menganalisis beban kerja serta mengetahui kriteria apa yang sesuai untuk menduduki jabatan tersebut. Hal ini sangat diperlukan perusahaan untuk mendapatkan SDM yang berkualitas dan kompeten agar dapat mencapai tujuan perusahaan. Selain itu, dengan menyelenggarakan proses assessment center, perusahaan dapat mengetahui apakah karyawan memiliki potensi maupun keterampilan yang diperlukan untuk kemajuan perusahaan berikut juga cara untuk mengembangkan potensinya. Selain bermanfaat untuk kemajuan perusahaan, assessment center pun juga memberikan manfaat bagi HRD yaitu: 1) Menentukan jenjang karir karyawan Dengan mengadakan assessment center, HRD dapat mengetahui profil kompetensi yang dibutuhkan untuk menduduki posisi tertentu dalam perusahaan. Sehingga untuk menempati posisi tersebut, karyawan harus memiliki kemampuan dan persyaratan yang telah ditetapkan. 2) Mengetahui potensi tersembunyi yang dimiliki karyawan Assessment center memiliki manfaat sebagai peta konsep kompetensi karyawan di perusahaan, agar dapat mengetahui potensi yang dimilikinya dalam mencapai tujuan perusahaan. 3) Mendapatkan kandidat yang sesuai melalui proses rekrutmen Dalam proses rekrutmen, HRD menggunakan metode assessment untuk mengetahui potensi dan kepribadian kandidat yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 3. Syarat Sebagai Asesor Dalam Asesmen Center Asesor pada dasarnya merupakan profesi yang butuh keahlian khusus dan dibuktikan dengan sertifikasi. Adapun syarat untuk mendapatkan sertifikasi dan menjadi asesor atau calon asesor adalah sebagai berikut : a. Memenuhi Kualifikasi Akademik Syarat pertama yang harus dipenuhi oleh para calon pemegang sertifikasi asesor adalah memenuhi kualifikasi akademik. Saat ini seseorang baru bisa menjadi asesor jika minimal lulus D1 atau Diploma 1. Selain itu bisa lulus dari tingkat pendidikan yang sederajat dengan D1 tersebut. b. Paham Persyaratan dan Prosedur Melakukan Sertifikasi Syarat menjadi asesor berikutnya adalah sudah paham mengenai persyaratan dan prosedur dalam melakukan kegiatan sertifikasi. Kegiatan sertifikasi ini tak hanya dilakukan di satu lembaga saja melainkan minimal ada dua. Pertama, sesuai dengan sistem di suatu Lembaga Sertifikasi Profesi atau LSP. Kedua, adalah di Tempat Uji Kompetensi (TUK) dan juga di LSP Cabang. Sehingga skema atau sistem sertifikasi bisa sama dan bisa juga berlainan, sesuai dengan profesi yang bersangkutan. Sebab profesi tertentu akan membutuhkan keterampilan tertentu pula, dan hal ini mempengaruhi bahan untuk menguji kompetensinya. c. Memahami Persyaratan dan Prosedur dalam Hal Lisensi Berikutnya, para calon pemegang sertifikasi asesor wajib memahami persyaratan dan prosedur dalam hal pemberian lisensi. Jadi, asesor wajib memahami betul bagaimana seseorang bisa dinyatakan lolos uji lisensi atau sebaliknya. Sebab asesor juga bisa bekerja di lembaga pemerintahan yang berwenang memberikan lisensi.
d. Mampu Berkomunikasi dengan Baik
Syarat menjadi asesor berikutnya adalah mampu berkomunikasi dengan baik, yakni lewat lisan maupun tulisan. Sebab seorang asesor akan akrab dengan tugas atau kegiatan kerja secara berkelompok. Selain itu bertugas untuk mengolah data dan kemudian menyajikannya dalam bentuk laporan yang mudah dipahami oleh siapa saja. 4. Jenis-jenis/ macam-macam Tools Yang Digunakan Dalam Asesmen Center Alat utama dalam penilaian kompetensi karyawan juga masih terbagi ke berbagai fase tes yang mempunyai tujuan dan fungsi berbeda. Berikut jenis-jenis tools yang digunakan : a. Tes Psikometri Tes ini adalah tes yang diterapkan untuk alat ukur potensi kognitif karyawan yang dirangkai menurut metode konstruksi tes yang dijalani sesuai statistik. Selain itu sudah diterapkan uji reliabilitas dan uji validasi, serta mempunyai tata cara penilaian yang baku. Secara garis besar tes ini bertujuan guna menilai tiga domain kognitif, seperti area penalaran abstraksi, area penalaran verbal dan area penalaran angka. b. Simulasi atau exercise. Metode ini adalah cara menilai kompetensi karyawan yang berperan penting dalam pelaksanaan Metode Asessment Center. Beragam perilaku karyawan dapat diobservasi dengan simulasi ini yang selanjutnya dilakukan pencatatan dan dimasukkan ke dalam kategori sesuai dengan model kompetensi sesuai kriteria standar. c. Inventory atau self preference. Tujuan dari alat ukur ini adalah menampilkan preferensi dari karyawan saat berhadapan dengan kondisi kerja, motivasi kerja, situasi sosial, cara kerja dan juga sikap. Bentuk tes ini adalah sejumlah pertanyaan yang wajib dijawab dan hasilnya akan mendukung hasil tes lainnya. d. Wawancara. Wawancara dalam Metode Asessment Center berbeda dengan wawancara konvensional. Karena lebih terstruktur dan berdasarkan indikator perilaku yang telah ditetapkan di setiap kompetensi. Dengan cara ini akan diperoleh gambaran lebih detail mengenai tindakan dan sikap karyawan dalam menghadapi rasa jenuh. 5. Kriteria Sukses Suatu Jabatan Dalam Asesmen Center a. Mengetahui dan Memahami Kriteria Penilaian Di beberapa sektor swasta, terdapat perusahaan yang memberi tahu mengenai kriteria penilaian sebelum assessment. Akan tetapi, ada juga yang memilih untuk tidak membertitahu. b. Membagi Waktu Salah satu hal yang menyebabkan kegagalan pada assessment center adalah karena kandidat tidak berhasil menjabarkan dan menunjukkan hal-hal yang diharapkan perusahaan. Umumnya, mereka kehabisan waktu saat melewati proses ini. c. Menunjukan Semangat Yang Tinggi Kandidat calon karyawan yang mau memperhatikan umpan balik dan juga memiliki antusiasme untuk bekerja keras merupakan kandidat yang ideal dan diinginkan. Namun, hal tersebut tentu membutuhkan semangat yang tinggi. 6. Pengertian Kelompok Kompetensi Jabatan Dalam Asesmen Center & Penjelasannya Masing-masing Kelompok Jabatan KOMPETENSI Kompetensi Dasar 1. Integritas 2. Kepemimpinan 3. Perencanaan dan Pengorganisasian 4. Kerjasama 5. Fleksibilitas Kompetensi iBidang Thinking Ability 1. Berpikir Analitis 2. Berpikir Konseptual Managing Self 1. Pengendalian Diri 2. Semangat Berprestasi Managing Task 1. Membangun Hubungan Kerja 2. Pengambilan Keputusan 3. Orientasi pada Pelayanan Managing Relation 1. Mengembangkan Orang Lain 2. Kemampuan Membimbing
6. Pengertian Indikator Perilaku Dalam Asesmen Center
Pengertian indikator kinerja menurut para ahli yaitu sebuah ukuran kinerja karyawan di sebuah organisasi atau perusahaan tertentu dalam mencapai tujuan organisasi/perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus merumuskan indikator tersebut agar tujuan perusahaan bisa tercapai dengan baik. Selain untuk mencapai tujuan perusahaan, indikator kemampuan juga bermanfaat untuk mengetahui kinerja dari karyawan. Tidak hanya itu, indikator kemampuan tersebut juga bisa meningkatkan performa kerja dari para karyawan di masa mendatang dalam mencapai tujuan perusahaan.
7. Pengertian Leveling Dalam Asesmen Center
Menurut The Balance Careers, Level grade karyawan banyak diterapkan ole pengusaha untuk membedakan antara posisi dan kompensasi yang akan diterima sesuai dengan skill dan tanggung jawab masing-masing karyawan. Sistem ini selanjutnya diharapkan akan membantu memastikan perlakuan dan kompensasi yang adil dan konsisten untuk semua karyawan. DAFTAR PUSTAKA 1. https://www.duniadosen.com/syarat-menjadi-asesor/ 2. https://pakarkinerja.com/jenis-jenis-tes-dalam-assessment-center-untuk-mengukur- kompetensi-karyawan/ 3. https://www.seputarpengetahuan.co.id/2021/06/assessment-adalah.html 4. https://actconsulting.co/ketahui-manfaat-assessment-center-untuk-perusahaan-anda/ 5. Alif, A. 2013. Assessment Centre: Kebutuhan Masa Depan Perusahaan. Diunduh dari https://abdaalif.wordpress.com/2013/11/26/assessment-center- kebutuhan-masadepan- perusahaan/ 6. Edratna. 2008. Penggunaan Assessment Centre untuk Pengembangan SDM. Diunduh dari https://edratna.wordpress.com/2008/01/22/penggunaanassessment-center- untuk-pengembangan-sdm/ 7. Syah, I. 2013. Assessment Center Sebagai Pratik Pengelolaan SDM Beretika. Diunduh dari http://ironesyahumb.blogspot.com/2013/06/assessment- centersebagai- pratik.html 8. Syaiful F. Prihadi. 2004. Assessment Centre, Identifikasi, Pengukuran, dan Pengembangan Kompetensi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional