2. Perusahaan
a. Mengidentifikasi keberhasilan sistem kerja
Sistem kerja yang terdapat dalam sebuah perusahaan bisa saja mengalami
permasalahan. Maka dari itu dengan evaluasi kinerja, perusahaan dapat
mengidentifikasi apakah sistem kerja sudah sesuai dengan visi, misi, nilai,
serta targetperusahaan.
b. Melihat peluang kompetensi karyawan
Melalui penilaian kinerja, perusahaan dapat melihat siapa saja karyawan yang
memiliki kinerja yang bagus. Kemudian, perusahaan dapat menjadikan mereka
sebagai kandidat pemimpin/leader untuk memimpin perusahaan di masa
mendatang.
c. Memudahkan pemberian reward
Pemberian reward atau penghargaan merupakan bentuk apresiasi yang
ditujukan kepada karyawan atas kinerjanya yang memuaskan. Evaluasi kinerja
membantu pihak manajemen untuk melihat siapa saja karyawan yang pantas
diberikan reward.
d. Membantu penentuan dalam retensi karyawan
Retensi karyawan merupakan hal wajib yang dilakukan perusahaan dalam
mempertahankan karyawan terbaiknya. Hal ini diperlukan agar karyawan yang
memiliki potensi menjadi loyal terhadap perusahaan, mengurangi angka
turnover karyawan, dan menjamin kualitas perusahaan dalam kondisi terbaik.
e. Meningkatkan dan menjaga kualitas perusahaan
Berdasarkan sebuah penelitian dari University of Rotterdam yang ditulis oleh
Zachary Dechev, bahwa evaluasi kinerja yang dilakukan secara efektif mampu
meningkatkan kepuasan serta kontribusi karyawan. Karena pada akhirnya,
perusahaan yang sehat akan membuat karyawannya nyaman dan ingin terus
mencapai tujuan bersama.
Metode Evaluasi Kinerja
1. Management by Objectives (MBO)
Dalam metode ini, manajer dan karyawan bekerja sama untuk mengidentifikasi,
merencanakan, mengatur, dan mengkomunikasikan tujuan untuk kesuksesan
dalam periode waktu tertentu dengan menggunakan metode S.M.A.R.T (Specific,
Measurable, Achievable, Realistic, and Time-sensitive). Metode ini digunakan
untuk melihat apakah tujuan yang ditetapkan itu spesifik, terukur, dapat dicapai,
realistis, dan sensitif terhadap waktu. Dengan menentukan tujuan yang ingin
dicapai, karyawan akan memahami tanggung jawab dan hasil yang diharapkan
darinya. Nantinya, progres dalam pencapaian tujuan inilah yang digunakan
sebagai panduan untuk mengukur kontribusi karyawan.
2. Behaviorally Anchored Rating Scale (BARS)
Metode penilaian kinerja dengan rating scale atau skala penilaian merupakan
metode penilaian yang paling umum digunakan. BARS dianggap metode yang
paling efektif, karena melibatkan penilaian secara kualitatif dan kuantitatif.Metode
ini menggunakan seperangkat kriteria yang telah ditentukan sebelumnya, yang
digunakan manajer untuk mengevaluasi seorang karyawan. Setiap rangkaian
kriteria diberi bobot nilai sehingga skor dapat dihitung pada akhir penilaian
kinerja.
3. 360-Degree Feedback
Metode ini merupakan metode multidimensi yang mengevaluasi karyawan
menggunakan evaluasi yang dikumpulkan dari semua pihak yang berhubungan
dengan kinerja karyawan, seperti manajer, rekan kerja, pelanggan, dan bawahan
langsung. Metode ini tidak hanya akan menghilangkan bias dalam penilaian
kinerja, tetapi juga menawarkan pemahaman yang jelas tentang kompetensi
individu.
4. Assessment Centre Method
Dalam metode ini, penilaian kinerja dilakukan dengan menempatkan karyawan
pada sebuah situasi lalu meminta karyawan untuk mengambil peran dalam situasi
tersebut. Tujuannya adalah untuk menonjolkan potensi keberhasilan mereka
dalam berbagai peran dan tanggung jawab.
5. Human-Resource (Cost) Accounting Method
Metode penilaian kinerja ini dilakukan dengan melihat perbandingan biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk memberikan gaji kepada karyawan tersebut,
dengan seberapa besar kontribusi yang telah diberikan oleh karyawan.